Anda di halaman 1dari 9

Prolog 1

Di suatu rumah terdapat sebuah keluarga dengan anggota keluarganya adalah ayah, ibu dan siska.
Siska adalah remaja yang duduk di bangku SMA kelas X, ia merupakan anak yang berprestasi, sedangkan
orangtuanya adalah seorang pembisnis dan sangat sibuk. Sore hari ketika Siska sedang berkumpul
dirumah dengan orangtuanya, ia menunjukkan hasil Ulangannya kepada orangtuanya

Siska : “ Ayah.,, Ibu…..” ( Sambil membawa kertas hasil Ulangannya )

Ayah : ” Ada apa nak ?”

Ibu : ” Iya ada apa nak? Apa itu yang kamu bawa ?”

Siska : ” Ini yah, bu hasil ulangan siska dapat nilai A, tertinggi di kelas lo..”

Ayah : “ Wah pintar anak ayah dan ibu., mau hadiah apa nak?”

Siska : “ Hp baru aja lah yah.”

Ibu : “ Iya besok ayah sama ibu belikan ya. Ibu sama ayah sekarang mau pergi dulu ke luar kota,

kamu dirumah sama bibi ya, ati – ati ya nak.”

Prolog 2

Ketika ayah dan ibunya sedang tidak ada di rumah, Siska kerap sekali merasa bosan dan kesepian.
Pada suatu hari ketika di sekolah Siska bertemu dengan teman – temannya yang merupakan siswa gaul
dan jarang sekali. Saat itu…

Clara : “ Eh Sis ntar sore jalan – jalan yuk.”

Siska : “ kemana ra? Aku mau ngerjain tugas.”

Clara : “ Ke mall gitu, halah tugas terus sekali – sekali jalan – jalan kan enggak ada salahnya kan?”

Siska : “ Yaudah deh tapi jangan lama – lama ya.”

Clara : “ Gampang ntar aku ke rumahmu ya.”

Siska : “Iya deh. Aku ke perpus dulu ya.”

Prolog 3

Sore harinya sepulang sekolah, Clara pun dating ke rumah Siska …

Clara : “ Siska…..” ( sambal mengetuk pintu rumah Siska )

Siska : “ Eh kamu Ra, sini masuk aku siap – siap dulu ya. Kamu duduk aja dulu. “

Clara : “ Iya deh, rumah mu sepi banget Sis. Orang tua mu kemana?”

Siska : “ Iya mereka sedang keluar kota. Bentar ya aku ambil tas dulu.”

Beberapa menit kemudian Siska pun keluar dari kamarnya


Siska : “ Ayo Ra, aku dah siap.”

Mereka pun pergi menuju ke suatu tempat makan di salah satu mall.

Siska : “ Kita mau kemana si Ra.”

Clara : “ Kita makan aja dulu ya Sis. Aku tunjukin nih salah satu tempat makan terenak.”

Siska : “Iya deh, jangan lama – lama ya Ra.”

Clara : “ Bawel deh kamu Sis. Udah deh kita tu seneng – seneng aja sekarang.”

Setelah itu….

Clara : “ Eh..Sis, masih sore ni kita mampir lihat – lihat baju yuk, ntar aku mau ngajak kamu ke suatu
tempat nii…”

Siska : “ Kemana lagi si Ra, udah sore ini kitakan ada PR. “

Clara : “ Udah deh PR kan bisa dikerjain nanti lagian Cuma sedikitkan?”

Siska : “ Ah kamu gampangin tugas terus.”

Prolog 3

Ketika mereka sedang asyik jalan – jalan dan melihat – lihat baju, tak terasa haripun mulai gelap
dan waktupun menunjukkan pukul 19.00. Clara pun belum puas untuk berjalan – jalan, ia mengajak
Siska untuk mampir di suatu tempat hiburan malam. Disana banyak sekali remaja yang hanya sekedar
nongkrong, merokok bahkan ada yang minum – minuman keras dan salah satunya adalah teman Clara
yaitu Anton.

Siska : “ Tempat apa si ini Ra? Aku mau pulang aja ini udah malem.”

Clara : “ Udah deh sini aja dulu, sekali – sekali refreshing biar kamu itu enggak kuper gitu.”

Siska : “ Tapi Ra.”

Clara : “ Udah deh bentar aja. “ ( Sambil menarik tangan Siska )

Anton : “ Hai Clara.. ngapain lo kesini tumben?”

Clara : “ Iya sekali – sekali enggak papakan Ton.”

Anton : “ Iya deh. Btw itu siapa Ra?”

Clara : “ Kenalin nih temen gue Ton, namanya Siska.”

Anton : “ Hai… kenalin aku Anton.”

Siska : “ Siska.”

(Siska sambil berbisik dengan Clara…)

Siska :” Ayo pulang ih.”


Clara : “ Udah deh diem kita baru sampai.”

Prolog 4

Disana Siska pun duduk bersama Clara dan Anton. Anton dan Clara asyik mengobrol sambil minum
segelas minuman keras sedangkan Siska hanya diam dan memilih untuk meminum air putih.

Clara : “ Cobain ini deh Sis masa lo kesini minum cuma air putih kan malu.”

Siska : “ Enggak deh aku air putih aja. Ayo pulang Ra udah male mini.”

Anton : “ Masih sore kali Sis belum ada jam 9 juga, santai dulu lah.”

Clara : “ Iya bentar lagi deh sekali – sekali kan enggak ada salahnya gini.”

Prolog 5

Hari pun semakin malam, saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Siska pun
memaksa Clara untuk pulang, akhirnya Clara mau untuk pulang.

Siska : “ Ra, udah malem ni.. Aku mau pulang.”

Clara : “ Yaudah deh ayo pulang. Ton gue balik dulu ya.”

Anton : “ Keburu – buru banget si Ra, kalian naik apa?”

Clara : “ Iya ni Siska soalnya udah ngajakin pulang terus. Naik taksi mungkin ntar Ton.”

Anton : “ Gimana kalua gue anterin aja.”

Siska : “ Enggak usah, kita bisa pulang sendiri kok.”

Anton : “ Udah malem mending gue anterin aja daripada naik taksi bahaya.”

Clara : “ Iya Sis lagian udah malem. Lo anterin kita aja deh Ton.”

Anton : “ Oke..”

Diperjalanan Anton pun mengajak ngobrol Siska

Anton : “ Aku denger – denger dari Clara kamu anaknya selalu juara kelas ya.”

Siska : “ Enggak juga ah.”( dengan nada yang cuek )

Anton : “ Kamu berapa bersaudara Sis?”

Siska : “ Aku anak tunggal.”

Anton : “ Wah pasti sepi banget ya, enggak ada yang bisa diajak berantem kalua dirumah. Terus
kamu dirumah sama siapa aja Sis?”

Siska : “ Iya gitulah. Iya sama Ortu tapi mereka sering keluar kota.”

Anton : “ Kapan – kapan boleh dong aku mampir ke rumahmu.”

Siska : “ Iya, “
Akhirnya mereka sampai dirumah Siska

Siska : “ Aku duluan ya. Makasih udah mau nganterin, aku masuk dulu.

Anton : “ Iya Sis sama – sama.”

Diperjalanan Anton pun bertanya tentang Siska kepada Clara

Anton : “ Eh Ra, Siska tu anaknya gimana sih?”

Clara : “ Iya kayak yang lo liat Ton. Dia anak rumahan, kutu buku, kuper padahal dia anak orang kaya
tapi dia beda banget deh sama kita.

Anton : “ Beda gimana si RA?”

Clara : “ Iya kalu kita kan dapet uang senengnya buat belanja, nongkrong, makan, dan seneng –
seneng, kalu dia tu di fasilitasi uang tapi enggak pernah dipakek. Terlalu polos banget deh
tu anak. Btw lo ngapain si Tanya – Tanya soal Siska terus, lo suka sama dia?”

Anton : “ Enggaklah Cuma pingin tau aja.”

Setibanya dirumah Clara..

Clara : “ Mampir yuk Ton, masih jam 10 ini. Gue kesepian ni dirumah sendirian.”

Anton : “ Boleh deh.”

Clara : “ Mau minum apa Ton?”

Anton : “ Enggaklah.”

Prolog 6

Hari semakin larut, mereka yang hanya berdua dirumah pun akhirnya melakukan hal yang tidak
diinginkan. Sedangkan Siska sesampainya di rumah ia pun langsung tidur karena kelelahan. Keesokan
harinya ketika di sekolah Clara tidak masuk sekolah sedangkan Siska pun tidak dapat fokus belajar
akibat dari dia pulang larut malam dan tugasnya pun belum dia selesaikan

Guru : “ Baik anak – anak tugas yang kemarin silahkan dikumpulkan.”

Siska : “Clara kemana yak ok daritadi belum dating, apa dia enggak masuk?”(bertanya dalam
hatinya)

Guru : “ Apa ada yang belum mengumpulkan?”

Siska: “ Saya bu,”

Guru : “ Siska, kenapa tidak kamu kumpulkan? Tidak biasanya kamu seperti ini.”

Siska : “ maaf bu, semalam saya ketiduran.”

Guru : “ Kalau begitu tugas kamu ibu tambah dengan halaman 45.”

Siska : “ Baik bu.”


Prolog 7

Waktu pun sudah menunjukkan pukul 2 siang, bel pulang sekolahpun berbunyi. Sepulang sekolah
Siska pun bergegas pulang dan tanpa diketahui ternyata ada Anton di depan gerbang sekolahnya.

Anton : “ Siska…”

Siska : “ Kamuu… ngapain disini?”

Anton : “ aku mau jemput kamu, sekalian kita makan siang yuk.”

Siska : “ Sebelumnya makasih ya. Tapi aku mau pulang tugasku banyak.”

Anton : “ Ayolah Sis bentar aja, masa kamu enggak menghargai aku si udah sampai sini kamu tolak
gitu.”

Siska : “ Yaudah cuma makan ya sebentar aja.”

Anton : “ Iyadeh,”

Prolog 8

Merekapun makan disebuah rumah makan yang searah dengan jalan pulang ke rumah Siska. Setelah
makan Siska mampir di sebuah took buku. Disana Siska membaca buku dan membeli beberapa buku.
Tanpa terasa hari sudah hampir petang, Siska pun memutuskan untuk pulang ke rumah.

Siska : “ Eh Ton kamu tau enggak kenapa Clara kok enggak masuk?”

Anton : “Enggak tu. Mungkin dia kesiangan.” ( Anton pun menjawab dengan pura – pura tidak tau)

Siska : “ Yaudah deh kalua enggak tau, Ayo pulang Ton, aku udah selesai beli bukunya,”

Anton : “ Yaudah ayo Sis. Oh ya Sis orangtuamu belum pulang?”

Siska : “ Belum Ton, mungkin sebentar lagi juga pulang.”

Akhirnya mereka pun sampai…

Siska : “ Makasih ya Ton udah jemput aku. Aku masuk dulu ya.”

Anton : “ Aku boleh mampir enggak Sis?”

Siska : “ Maaf ya Ton lain kali aja, udah malem juga enggak enak kan di rumah cuma ada bibi.”

Anton : “ Yaudah deh kalua gitu aku pulang dulu.”

Prolog 9

Semenjak saat itu Anton dan Siska pun sering bertemu. Siska yang dulu anak yang berprestasi kini
menjadi anak yang pemalas tidak pernah menyelesaikan tugasnya, tidak pernah berlajar saat UAS dan
nilai akademiknya pun menurun. Siska yang dulu merupakan anak yang baik dan lebih sering dirumah
pun kini dia menjadi anak yang suka jalan – jalan dan menghabiskan waktu dengan sia – sia. Beberapa
hari pun berlalu orang tua Siska pun akhirnya tiba di rumah. Setibanya dirumah…

Ibu : “ Siska… Siska… Ibu sama Ayah pulang nak.”


Ayah : “ Kok sepi banget ya bu, Siska kemana ya.”

Ibu : “ Iya yah, di kamarnya juga tidak ada. Bi’… Bibi’….”

Bibi : “ Iya bu, ada apa?”

Ibu : “ Siska kemana ya bi’?”

Bibi : “ Non Siska sedang keluar bu.”

Ayah : “ keluar kemana bi’ kok tidak seperti biasanya.”

Bibi : “ Saya kurang tau pak. Tapi akhir – akhir ini Non Siska sering keluar rumah bu, pulang juga
kadang malam.”

Ibu : “ Yaudah makasih bi’, tolong bikinkan saya minum ya,”

Bibi : “ Baik bu.”

Tak lama kemudian Siska pun pulang…

Ibu : “ Darimana kamu Sis, bukannya kamu masih UAS?”

Siska : “ Lo ibu sama bapak sudah pulang. Ini habis pergi sama temen bu.”

Ibu : “ Katanya sekarang kamu sering keluar rumah?”

Siska : “ Ih ibuu kata siapa si? Udah lah Siska mau istirahat, ibu juga pasti capek kan. Siska ke kamar
dulu ya.”

Prolog 10

1 bulan berlalu Clara pun menunjukkan gelagat yang tidak seperti biasanya, Clara terlihat pucat
dan akhir – akhir ini sering mual – mual. Saat jam istirahat SIska menghampiri Clara dan berbincang –
bincang.

Siska : “ Ra, kamu sakit?”

Clara : “ Enggak kok Sis.”

Siska : “ terus kamu kenapa? Kamu bisa cerita sama aku Ra.”

Clara : “jadi gini Sis, akhir – akhir ini aku suka pusing dan mual. Kira –kira kenapa ya?.”

Siska : “ Yaudah nanti kita periksa aja yuk aku anterin Ra.”

Clara : “ Iya Sis, makasih.”

Bel sekolah pun berbunyi waktunya mereka pulang. Sebelum mereka pulang mereka mampir di
suatu klinik untuk memeriksakan kondisi Clara.

Siska : “ Nah Ra, ayo kita udah sampai ini kliniknya. Aku urusin administrasinya dulu ya kamu duduk
aja.

Clara : “ Iya Sis.”


Siska : “ Mbak bidan Antik ada?”

Perawat : “ Iya ada mbak. Atas nama siapa ya mbak dan usia berapa?”

Siska : “ Atas nama Clara usia 16tahun.”

Perawat : “ Baik mbak silahkan ditunggu dulu ya.”

Bidan Antik : “ Clara silahkan masuk.”

Siska : “ Ayo Ra, giliran kamu sekarang.”

Clara : “ Iya Sis kamu temani aku ya.”

Bidan Antik : “ Silahkan duduk mbak. Ada yang bisa saya bantu?”

Clara : “ Begini bu, akhir – akhir ini saya sering merasa pusing dang mual bu.”

Bidan Antik : “ Maaf mbak kalua boleh tahu terakhir kali haid kapan?”

Clara : “ Bulan lalu tanggal 5 bu.”

Bidan Antik : “ Bulan ini sudah haid belum mbak?”

Clara : “ Belum bu.”

Bidan Antik : “ Ada kemungkinan mbak hamil ya mbak. Baik mbak coba saya periksa dulu ya mbak.
Mbak bisa buang air kecil dulu ya mbak, nanti air kemihnya tolong dimasukan di
tabung ini secukupnya ya mbak.”
Clara : “ Baik bu.”

Beberapa saat kemudian…

Clara : “ Ini bu. Untuk apa ya bu urine saya?”

Bidan Atik :” Untuk mengetahui apakah mbak positif hamil tau tidak, sebentar ya mbak.”

(bidan pun memasukan alat tes kehamilan ke dalam tabung yang berisi urine Clara. Beberapa saat
kemudian.)

Bidan Atik : “ Baik mbak ini ya mbak hasilnya dapat dilihat disini terlihat garis dua. Ini menunjukkan
bahwa mbak positif hamil.

Clara :” Apa bu, saya hamil?”

Bidan Atik : “ Iya mbak. Diperkirakan usia kandungan mbak sudah 3minggu.”

Clara : “ Apa tidak bisa bu untuk digugurkan?”

Bidan Atik : “ Maaf mbak saya tidak bisa melakukan itu karena aborsi illegal di Indonesia dan itu
melanggar kode etik saya sebagai bidan. Lebih baik mbak rawat kandungan mbak. Ini
saya berikan vitamin ya mbak nanti bisa diambil di apotek.”

Clara : “ Yasudah bu, terimakasih kalua begitu saya permisi.”


Siska : “ Gimana Ra? Kamu enggak kenapa – kenapa kan?”

Clara : “ Nanti aku ceritain hasilnya Sis.”

Siska : “ Yaudah ayo kita pulang. Mari bu.”

Bidan Atik : “ Iya mbak.”

Prolog 10

Mereka pun pulang dan setibanya dirumah Clara. Clara pun menceritakan semuanya…

Clara : “ Sis, aku hamil…”

Siska : “ Apa Ra? Kok bisa? Kamu melakukannya sama siapa?”

Clara : “ Sama Anton Sis, dia sekarang enggak tau kemana. Aku pingin gugurin kandunganku ini Sis.”
( Sambil menangis)

Siska : “ Kok bisa si Ra kamu melakukan hal seperti itu? Sudah Ra, jangan nangis. Ini semua sudah
terjadi, sekarang kamu hanya perlu memperbaiki semuanya dan menjaga kandunganmu
itu. Jangan melakukan kesalahan yang sama Ra, jangan pernah gugurin kandunganmu anak
itu enggak salah. Yaudah kamu istirahat dulu aja, aku pulang dulu ya Ra udah sore.”

Clara : “ Iya Sis, makasih ya Sis kamu udah baik banget sama aku. Maafin aku soal yang kemarin –
kemarin ya Sis.”

Siska : “ Iya kita kan teman harus saling bantukan. Yaudah aku pulang dulu ya.”

Prolog 11

Semenjak kejadian itu Clara pun dikeluarkan dari sekolah. Ketika UAS pun berlalu, waktunya untuk
orang tua Siska mengambil raport. Saat mengambil raport orang tua Siska pun mendapat aduan dari
wali kelas Siska..

Ibu : “ Permisi ibu, Saya ibu dari Siska.”

Guru : “ Silahkan duduk ibu. Baik ibu ini adalah hasil belajar Siska atau nilai raport Siska ya ibu. Begini
ibu nilai Siska belakangan ini menurun bu. Siska juga sekarang sering tidak menyelesaikan
tugasnya dengan baik. Ada 2 hari Siska tidak masuk kelas ya ibu tanpa surat. Mungkin ibu
bisa mendampingi Siska untuk belajar lebih rajin lagi seperti dulu bu. Siska adalah siswa
yang berprestasi, saying sekali kan bu jika nilai dan perilaku Siska menurun seperti sekarang
ini.”

Ibu : “ Baik bu, terimakasih ibu atas informasinya. Saya minta bantuan untuk membimbing Siska di
sekolah ya bu. Kalua begitu saya permisi dulu.”
Guru : “ Baik ibu.”

Siska yang dulu berprestasi pun kini harus menerima bahwa nilainya menurun dan harapannya
untuk mendapat beasiswa pun hilang. Semenjak kejadian itu kini Siska lebih bisa membawa diri dalam
bergaul dan tetap belajar dengan giat kembali. Siska pun kini lebih diperhatikan oleh orangtuanya dan
dia kini mulai belajar untuk dapat membagi waktu untuk bermain, belajar serta dapat memilih teman
yang baik dan dapat memberikan dampak yang positif baginya. Dia pun lebih sering mengisi waktu
kosong dengan hal yang positif dan lebih terbuka kepada orang tuanya.

Anda mungkin juga menyukai