Caca adalah seorang gadis SMA, dia dan ibunya yang bernama Sisca sudah terpisah dengan seorang
pahlawan tanpa sayapnya, sejak Caca berusia 7 tahun. Sejak saat itulah ibunya yang bekerja
untuk menggantikan ayahnya sebaga punggung rumah tangga demi anak semata wayang dan
dirinya. Sehingga lama kelamaan menyebabkan miss komunikasi antara orang tua dan anak
karena ibunya yang bekerja.
Pagi yang cerah diiringi kicauan burung yang menambah cerahnya dunia, bunga-bunga yang terbangun
dari tidur menimbulkan warna-warna yang anggun dipagi hari.
Ibu sisca : “ Pagi sayaaaangg.. anak mamah cantik banget ya makin hari ”.
Ibu sisca : “ masih pagi udah cemberut aja, sini yuk sarapan dulu ”.
Di sela-sela saat sarapan Ibu sisca berkata, “ Caca nanti mama pulangnya agak maleman yah,
soalnya perusahaan mama mau ada produk baru yang dipasarkan, kamu nanti makannya beli
aja yah, kaya biasanya Go Food “.
Caca : mama, kenapa selalu bekerja dari pagi sampai malam? Setiap hari aku selalu sendirian
di rumah.
Ibu sisca : mama bekerja untuk memenuhi kebutuhan kita, sayang. Selama ini kamu bisa beli apa yang
kamu mau dapat dari mana kalau mama tidak kerja? Seharusnya kamu tau hal itu.
Caca : Tapi aku ingin mama di rumah bersamaku. Aku juga ingin seperti teman-temanku yang setiap
hari diantar jemput oleh orang tuanya. Bahkan mereka bilang kalau setiap harinya
diajari orang tuanya, tidak seperti aku. Belajar pun dengan orang lain.
Ibu Sisca : Kenapa kamu jadi seperti ini? Kamu mau mama tidak bekerja lalu kamu pindah ke rumah
yang lebih kecil karena mama tidak punya uang lagi. Iya?
Caca : Tidak, aku tidak mau. Lebih baik mama kerja saja sana dan tidak perlu mengurusi aku lagi
(Sambil bangun dari tempat duduknya dan bergegas pergi ke kesekolah)
Ibu Sisca : Hei!!! Dengarkan kalau orang tua sedang bicara!!!
Keesokan harinya, hari selasa di mana Ibu Sisca masih sibuk bekerja seperti biasa. Ia pun langsung pergi
dengan mobilnya, tanpa pamit kepada anaknya.
Caca : Kemana mamah? Orang tua yang tidak pernah memperhatikan anaknya. Masih pagi-pagi
buta sudah sibuk bekerja. Apa aku ini tidak penting baginya? Kalau begitu untuk apa aku
berbuat baik selama ini kalau dia tidak pernah menganggapku.
Matahari yang mulai mengarah ke barat, menunjukkan bahwa dunia akan berpisah dengan siang hari
dan berjumpa dengan dia yang lama jika ingin berjumpa namun cepat jika berpisah. Sore
hari, sebelum adzan ashar berkumandang waktumya caca pergi ke masjid untuk mengaji.
Aisyah : “ Assalamualaikum cacaaaaaa… caca, caca, yuk ngaji yuk ”. Teriakan Aisyah dari depan piintu
yang terdengar begitu keras dari dalam rumah. Padahal rumah cac sudah ada bell nya
namun, Aisyah malah memilih untuk berteriak.
Caca : “ wa’alaikumsalam…iya bentar syah, minum dulu aku, masuk aja kalo mau ’’. Teriak caca dari
dalam rumah. “hisss si bawel udah dateng ’’. Grutu caca.
Kemudian Caca dan aisyah berangjat ke masjid bersama dengan menggunakan sandal. Dipertengahan
jalan mereka melewati remaja yang tidak baik sedang brkumpul untuk makan dan minum
minum.
Celsy, Riko, dan Cika pun tertawa mendengar ucapan Celsy yang spontan terdengar lucu.
Celsy : Udah mending kita ke masjid aja (Sambil menarik tangan caca yang sempat terdian
dengan tatapan kosong seprti memikirkan sesuatu).
Setelah shalat masjid dilaksanakan, mereka pulang ke rumah masing-masing. Sesampainya di rumah,
ternyata sudah ada Ibu sisca yang pulang lebih cepat dari perkiraannya.
Caca : Assammualaikum?
Ibu Sisca : Wa’alaikum salam.
Caca : Tumben ibu sudah ada di rumah, biasanya masih sibuk di meja kerja sana.
Ibu Sisca : Tadi ibu minta pulang lebih cepat biar ibu bisa sama kamu di rumah.
Caca : oh begitu.
Ibu Sisca : Makan dulu sana, kamu pasti cape habis dari masjid.
Caca : Iya, aku makan (sambil menuju meja makan)
Ibu Sisca : Makan yang banyak.
Keesokan harinya, di mana Aisyah dan Caca diminta menjadi panitia masjid. Mereka melewati jalan yang
sama seperti kemarin dan menemui remaja yang kemarin pula.
Aisyah : Lagi-lagi anak liar itu. Apa mereka tidak ada kerjaan di rumah sampai main terus kek gitu itu?
Caca : Biarin aja mereka.
Riko : Ehhh, kalian lagi. Bagi duit dong.
Caca : Duit? Gak ada
Cika : Boong lo, masa orang kek lo nggak punya duit. Mana sini lama banget?
Aisyah : Kalian punya kuping gak sih, dibilang gak punya masih aja minta.
Celsy :Santai Bos. Gak usah nyolot. Santai aje kek di pantai (sambil memegang dagu Tami
yang mendengus kesal).
Caca dan Aisyah pun berlari dengan cepat agar mereka tidak dapat memalak lagi. Setelah sampai di
masjid, Caca semakin yakin akan niatnya untuk berteman dengan anak-anak tadi.
Caca : syah, kamu duluan masuk ke dalam. Aku mau beli minum sebentar di warung.
Aisyah : Ya udah cepet. Aku tunggu di dalam.
Putri pun berbohong pada Aisyah, padahal caca ingin kembali ke tempat perkumpulan tadi.
Cika : Ngapain balik lagi ke sini? Pengen ceramahin kita?
Caca : Aku mau gabung sama kalian di sini. Kira-kira boleh nggak?
Celsy : Terus temen Lo gimana? Lo tinggalin gitu aja? Nanti kita diceramahin lagi.
Caca : udah, lupain aja dia.
Riko : Oke. Tapi kita gak mau terima Lo gitu aja.
Caca : Kalau gitu, aku yang bayar semua makanan dan minuman yang kalian makan. Gimana?
Riko : Ya udah, bayar aja sana. Gak ada yang nyuruh Lo juga kan.
Celsy : Udah yuk cabut.
Aisyah : Aduh caca, kamu di mana? Tadi kamu bilang mau beli minum, tapi kenapa nggak balik-balik.
Caca : (Tiba-tiba muncul) Maaf syah, udah nunggu lama. Tadi aku dikejar-kejar anjing. makanya aku
kehabisan nafas.
Aisyah : Hmmm. Aku kira kamu digangguin sama anak-anak tadi. Ya udah, ayo masuk. kasian anak-anak
yang lain sudah nunggu kamu.
Setelah acara di masjid selesai, Putri cepat-cepat mengajakm pulang Aisyah dan mengantarnya pulang
karena merasa tidak enak terhadap Aisyah.
Setelah mengantar Aisyah pulang, caca langsung cepat-cepat pulang ke rumahnya dan ingin meminta
maaf pada Ibunya.
Caca : Assalammua’laikum
Ibu Sisca : Wa’alaikum salam. Kamu udah pulang. Gimana acaranya tadi? Rame atau nggak?
Caca : Rame ma. Banyak anak kecil yang udah jago ngaji.
Ibu Sisca : Baguslah. Berarti mereka banyak peningkatan.
Caca :ma, mama tau anak-anak yang suka nongkrong di dekat masjid nggak?
Ibu Sisca : Tau. Memangnya kenapa?
Caca : udah dua hari ini, aku sama Aisyahi diganggu sama mereka, ma.
Ibu Sisca : Diganggu gimana?
Caca : Dipalak. Kalau kemarin mereka cuma ngajak caca main.
Ibu Sisca : Apa? Main? Kamu jangan pernah mau kalau diajak main dengan mereka. Mereka itu
anak- anak yang tidak pernah diurus oleh orang tuanya makanya mereka menjadi seperti itu.
Mendengar perkataan ibu nya, caca terkejut dan menghilangkan niatnya untuk berteman dengan
mereka.
Akhirnya, caca merasa bersalah pada mamanya dan meminta maaf. Mamanya pun mengetahui problem
nya yang dialami Putrinya yang sangat disayangi.
Terimakasih ;)
Pesan moral :
- berfikirlah terlebih dahulu sebelum bertindak, apa yang dirimu lakukan, apa yang dirimu bicarakan,
dan apa yang dirimu kerjakan, itu bisa menjadi habit pada dirimu.
- jangan mudah terpengaruh dengan indah dan kenikmatan yang ada di sekililingmu, maka
kendalikan pikiran mu, control lah nafsu mu dan tingkatkan lah iman mu.
- apa yang kamu rasakan, apa yang kamu dengar dan apa yang kamu lihat itu semua pendidikan.