Anda di halaman 1dari 18

NAMA : SHAHRIIL DZAKWAAN FAQIIH

KELAS : 8.4
ABSEN : 37

TUGAS :
1.MENGULAS BUKU FIKSI (NOVEL) DAN NON FIKSI
2.MEMBUAT PETA KONSEP BUKU FIKSI DAN NON FIKSI
3.MEMBUAT NASKAH DRAMA
MEMBUAT NASKAH DRAMA
TEMA : PESAN MORAL
JUDUL : DENDAM PEMBAWA PETAKA
ALUR : MAJU
GAYA BAHASA : BEBAS

Dendam Membawa Petaka


ADEGAN 1

Di Ruang Tamu. Seperti biasanya, setiap pagi Pak Sutisna sebelum


berangkat ke kantor selalu menyempatkan membaca koran terlebih dahulu.
Sedangkan, Ibu Ayu yakni ibu angkat Arsya, sibuk dengan lawan bicaranya di
telepon. Tiba-tiba…

Arsya : “pah.. mah… arsya berangkat kuliah dulu.”

Ibu Ayu : “ ya… udah sana pergi !!” (dengan nada sinis)

Pak Sutisna : “Eh, Arsya sini kamu !!”

Arsya : “yah pah, ada apa ??”

Pak Sutisna : “dengerin papah yah, kamu harus kuliah yang bener supaya
kamu bisa jadi bisnisman seperti papah !!”

Arsya : “tapi, pah… berapa kali Arsya bilang, Arsya gak mau jadi bisnisman.”

Pak Sutisna : “DASAR anak yang tidak tahu diuntung..”

Ibu Ayu : “udah lah pah… kita pergi ke kantor sekarang ! percuma
ngomong sama anak yang tidak tahu terima kasih seperti dia.” (dengan nada
yang lumayan keras dan sambil menunjuk ke arah muka Arsya)

Pak Sutisna dan Ibu Ayu berlalu meninggalkan Arsya yang masih
berdiri tertunduk sambil mengingat kata-kata ibunya tadi. Ini bukan kali
pertama ia menerima perlakuan seperti ini.

ADEGAN 2
Di ruang kelas. Chika, Caca, dan Caeli sedang asyik bercengkrama, tiba-
tiba Arsya datang dari balik pintu.

Caca : “eh, anak pungut udah datang… upz, maaf kelepasan.” (sambil
senyum menghina)

Caeli : “he, kamu… masih betah kuliah disini ?? tempat kamu tuh harusnya di
rumah sakit jiwa bukan disini.” (sambil menunjuk Arsya)

Arsya tetap berlalu dan langsung duduk di kursinya tanpa


menghiraukan ucapan dari teman-temannya. Kemudian ketiga cewek itu
mengahampiri Arsya yang tengah membuka buku pelajarannya.

Chika : “heh, cewek aneh… denger yah !! percuma kamu kuliah, ujung-
ujungnya kamu jadi penghuni rumah sakit jiwa. Dasar cewe gila…”

Chika, Caca, dan Caeli tertawa puas, sementara Arsya tidak peduli dan
tetap bertingkah acuh tak acuh sambil berpura-pura membaca buku pelajaran.
Tidak lama kemudian Glen datang..

Chika : “hey, Glen ??”

Glen : “hai semua..” (sambil menuju ke tempat duduknya yang berada di


sebelah tempat duduk Arsya)

Caeli : “hey Glen gak takut apa lo ??”

Glen : “takut apaan ??”

Caeli : “ terkena virus cewek gila sebelah lo ??”

Glen : “oh… dia ??” (sambil melirik)

Arsya berharap Glen membelanya. tapi…

Glen : “tenang aja gue udah punya penangkal buat ngindarin virus cewek
gila ini..

Caeli : (tertawa puas) “waaahh… boleh juga tuh…”

Caca : “bagi donk sama kita, virus dia kan lebih berbahaya dari virus
HIV/AIDS. Jadi kita harus hati-hati..”

Dan mereka semua tertawa dengan puas atas keberhasilan mereka


hingga membuat Arsya merasa terkucilkan. Sebenarnya, Arsya sangat ingin
melawan mereka. Tapi, ia tidak mempunyai keberanian untuk melawannya.
Sehingga ia hanya bisa menghindar dari mereka.

Chika : “yah… cewek gilanya pergi…”

Mereka semua kembali tertawa.

ADEGAN 3

Di dalam gudang sekolah Arsya terdiam sambil berbicara sendiri di


depan cermin.

Arsya : “kenapa yah perasaanku pada Glen tidak pernah berubah?? dari dulu
sampai sekarang aku tetap menyukainya, bahkan setiap kali aku berada di
dekatnya jantungku ini masih terasa berdebar-debar.” (sambil memegang
dadanya)

Arsya : “mungkin besok adalah saatnya aku untuk mengungkapkan


perasaanku ini padanya, meski apa pun yang akan terjadi. Sekarang aku tidak
akan takut lagi.” (dengan nada yang penuh percaya diri, sambil melihat foto
Glen yang terpampang di dinding)

ADEGAN 4

Keesokkan harinya di ruang tamu saat Arsya akan pergi kuliah, dia
berpamitan dengan orang tuanya. Saat itu Pak Sutisna dan Ibu Ayu sedang
menonton berita pagi di televisi…

Arsya : “pah.. mah… Arsya berangkat.” (tanpa bersalaman dia langsung pergi
meninggalkan orang tuanya)

Pak Sutisna : “heh tunggu !!”

Arsya pun berhenti dan berbalik, kemudian Pak Sutisna menghampiri


Arsya.

Pak sutisna : “kamu tuh yah… tidak punya sopan santun sama sekali kepada
orang yang sudah membesarkan kamu ?? sebenarnya apa saja yang ibumu
ajarkan padamu, hah ??”

Kemudian Ibu Ayu menghampiri Pak Sutisna.

Ibu Ayu : “eh..eh…eh… kenapa papah menyalahkan mamah ?? bukannya


papah yang selalu sibuk dengan urusan papah sendiri, dan tidak pernah
memperhatikan anak ini.”
Pak Sutisna : “loh kok ?? mamah malah balik menyalahkan papah ???
bukannya sudah seharusnya mamah sebagai ibu disini untuk mengajarkan
anaknya sopan santun ?? bukannya pergi ke salon dan selalu menghambur-
hamburkan uang..”

Ibu Ayu : “jadi papah sekarang menyalahkan mamah hah ???”

Arsya : “udah stop !! Arsya bilang stop..” (sambil sedikit berteriak)

Pak Sutisna : “kamu tuh yah.. bener-bener gak sopan sama orang tua, dasar
anak yang gak tau di untung !!” (sambil berteriak dan menampar wajah Arsya)

Sambil memegang wajahnya Arsya pun bergegas pergi meninggalkan


orang tuanya dengan hati kesal dan mata yang berlinang air mata yang belum
menetes membasahi pipi Arsya.

ADEGAN 5

Setibanya di kelas. Arsya sedang duduk terdiam sambil membaca buku


pelajaran di tempat duduknya dan tidak lama kemudian Chika, Caca, dan Caeli
datang.

Caeli : “eh, cewek aneh udah datang…”

Sedangkan Chika, Caca, dan Caeli sedang menyimpan tas-tas mereka,


kemudian Glen datang. Setelah Glen menyimpan tasnya, kemudian Arsya
menghampiri Glen.

Arsya : “Glen ada yang mau aku bicarakan…”

Glen : “apa ??” (sambil memperlihatkan wajah juteknya)

Kemudian Chika, Caca, dan Caeli menghampiri Glen dan Arsya.

Caca : “ada pa nih ??”

Arsya : “mmm…mmm…mmm…”

Glen : “da pa sih ?? am..em..am..em…”

Arsya : (sambil menghela nafas) “Glen aku suka sama kamu.”

Chika, Caca, Caeli : “apa ???”

Caeli : “gak tau malu banget sih lo..”


Caca : “ngaca donk !! punya kaca gak sih ??”

Chika : “mana mau sih Glen sama kamu ??”

Glen : “ssstt, sory yah sya. Lo tuh bukan tipe gue, lo tuh aneh, cewek gak
jelas, and kayanya lo cewek saiko deh… soalnya, lo sama sekali, gak punya,
rasa malu.” (sambil menunjuk ke arah jidat Arsya)

Kemudian Glen pergi meninggalkan Arsya, di ikuti oleh Caeli, Caca,


kemudian Chika. Sambil mencemooh Arsya..

Caeli : “malu donk..” (sambil mendekatkan telapak tangannya ke arah muka


Arsya)

Caca : “kaaassiiiaann deh..” (sambil mendekatkan jari telunjuknya ke arah


muka Arsya)

Chika : (sambil menggelengkan kepala dia memperlihatkan tanda bodoh


pada Arsya)

ADEGAN 6

Di dalam gudang tempat persembunyiannya, Arsya duduk dengan


wajah sedih sekaligus marah. Kemudian Arsya bangkit dan menatap cermin di
depannya sambil berkata..

Arsya : “kamu itu bodoh.. dasar cewek lemah. Kenapa kamu diem aja ??
padahal harga diri kamu di injek-injek, dasar bodoh..” (dengan nada tinggi
sambil menatap wajahnya sendiri di cermin)

Arsya : “ayo Arsya, bangun!! Hancurkan semua orang yang pernah nyakitin
kamu !” (diam sejenak lalu dia mengambil pisau di atas meja)

Arsya : “aku akan hancurkan kalian, kalau perlu membunuh kalian semua
dengan tanganku sendiri.” (dengan wajah penuh kebencian dan
menyeramkan)

Arsya pun berlalu dan kembali pulang ke rumah.

ADEGAN 7

Sesampainya di rumah Arsya melihat kedua orang tuanya sedang


bertengkar hebat. Tapi, dia hanya diam di balik pintu sambil melihat
pertengkaran kedua orang tuanya…
Pak Sutisna : “dasar istri yang tidak tahu malu.”

Ibu Ayu : “apa maksudmu ??”

Pak Sutisna : “ya, kalau tidak tau malu, apa lagi ?? kalau memang kamu istri
yang baik mana mungkin berani bermesraan dengan laki-laki lain ?? di depan
tempat umum lagi..”

Ibu Ayu : “memangnya aku tidak tahu kelakuan bejadmu di luar sana??”

Pak Sutisna : “maksudmu ??”

Ibu Ayu : “udah, papah gak usah pura-pura lagi !! mamah tau
semuanya..”

Kemudian Arsya melewati orang tuanya dan langsung bergegas pergi


ke kamarnya tanpa menghiraukan orang tuanya.

Pak Sutisna : “dasar anak tidak punya sopan santun, masuk rumah
seenaknya. Memangnya ini hotel ??” (bentak Pak Sutisna kepada Arsya)

Pak Sutisna : “lihat tuh kelakuan anakmu, sama sekali tidak punya sopan
santun. Seperti anak jalanan saja. Bagaimana anak itu punya perilaku baik
kalau ibunya saja seperti ini ??”

Ibu Ayu : “apa kamu bilang ?? cukup ! aku sudah lelah dengan semua
pertengkaran ini.” (sambil duduk di kursi dan memegang-megang kepalanya)

Pak Sutisna : “ya sudah, aku juga sudah lelah menghadapi istri yang tidak
berguna seperti kamu..”

Kemudian Pak Sutisna pergi meninggalkan Ibu Ayu. Tidak lama


kemudian Arsya datang dengan membawa segelas air ditangannya.

Arsya : “ini mah minum dulu !” (sambil memberikan air kepada mamahnya)

Ibu Ayu : “ada apa ini? Tiba-tiba kamu baik pada mamah ??” (dengan
wajah jutek)

Arsya : “sudahlah mah.. arsya hanya kasian ke mamah, setiap hari mamah
harus bertengkar dengan papah. Arsya udah lelah mah.. melihat pertengkaran
mamah dengan papah selama ini. Untuk itu mamah minum dulu, supaya
mamah tenang !”
Kemudian Ibu Ayu meminum air tersebut dan tiba-tiba Ibu Ayu
merasakan sakit di tenggorokannya dan tidak lama kemudian Ibu Ayu
meninggal karena ternyata air minum tersebut mengandung racun. Untuk
mengelabui agar tidak ketahuan, Arsya menyelipkan botol anti nyamuk ke
tangan Ibu Ayu agar terlihat bahwa Ibu Ayu seolah-olah bunuh diri.

Tidak lama kemudian Pak Sutisna kembali dan mendapati istrinya


duduk di kursi yang sudah tidak bernyawa sambil memegang botol anti
nyamuk di tangannya. Seketika itu Pak Sutisna menangis…

Pak Sutisna : “mah.. mamah…mamah….”

Singkat cerita. Akibat kejadian tersebut Pak Sutisna menjadi sangat


terpukul hingga dia terkena penyakit struk.

ADEGAN 8

Beberapa bulan kemudian.

Di ruang tamu. Pak Sutisna sedang duduk santai, kemudian Arsya


datang menghampiri Pak Sutisna.

Arsya : “eh, orang tua. Keenakkan banget sih Cuma duduk-duduk doank.. oh
iya, kamu kan lumpuh yah ?? gimana rasanya ? enak ?? masih untung lu gak
gue bunuh. Hahaha..”

Pak Sutisna hanya terdiam sambil memperlihatkan wajah marahnya.

Arsya : “kenapa?? Marah ?? atau mau mukul ?? ayo pukul !! itu juga kalo lo
bisa, hahaha. Kasian deh.. cape gue ngomong sama mayat hidup.”

Arsya pun pergi meninggalkan papahnya dan pergi kuliah.

ADEGAN 9

Sesampainya di ruang kelas, Arsya menyimpan tiga amplop yang berisi


surat ke dalam tas chika, caca, dan caeli saat mereka bertiga tidak ada disana.
Setelah menyimpan surat-surat tersebut Arsya kembali ke tempat duduknya.
Tidak lama kemudian chika, caca, dan caeli datang sambil bercengkrama.

Caeli : “Eh, ca gue punya parfum baru asli dari paris lo.“

Caca : “Wah, yang bener lo. Coba gue lihat ? “

Caeli : “bentar gue ambil dulu.”


Kemudian Caeli mengambil parfum yang berada di dalam tasnya. Tiba-
tiba Caeli kaget ketika menemukan sepucuk surat di dalam tasnya.

Caeli : “Oh my god, what is it ?”

Caca : “Ada apa cel ?”

Caeli : ”Ada surat nih di dalam tas gue, surat apaan yah ??” (Sambil
menunjukkan surat itu kepada caca dan chika)

Caca : ”wah, surat apaan tuh?”

Chika : ”Surat dari penggemar lo kali ?”

Caeli : “Wah… bener juga lo, ini pasti surat dari pangeran misterius gue. Oh
so sweet.”

Chika : ”Eh. Tunggu deh !! gue juga dapat ni.” ( Kata chika sambil
memperlihatkan suratnya )

Caca : “Eh bentar deh, kalau lu dapet caeli dapet jangan-jangan gue juga
dapet.” (sambil membuka tasnya)

Caca : “Eh, ternyata bener gue juga dapet.” ( sambil memperlihatkan


suratnya )

Chika : “ Aneh, dari bentuk dan amplopnya. kita semua dapet surat yang
sama, kira-kira apa ya isinya.”

Semuanya terdiam, mereka saling berpandangan aneh satu sama lain


dan secara bersama-sama mereka membuka surat itu.

Caca, chika, caeli : “Kalian akan mati.”

Caca : “temui aku di gudang belakang kampus.”

Caeli : “itu juga kalau kalian semua masih punya nyali. Apa ni maksudnya?”

Chika : “Siapa sih yang berani ngirim surat ini ? gak tau apa, siapa kita ?.”

ADEGAN 10

Setelah selesai kegiatan di kampus, mereka bertiga langsung pergi ke


gudang.

Caeli : “Ya, ampun ini gudang kotor banget.”


Caca : “Udah kotor, berdebu, bau, berantakan lagi. siapa sih yang berani-
beraninya ngancem kita pake surat itu ?”

Chika : “Heeeiiiii, ada orang disini ? keluar dong jangan beraninya di


belakang.” (sambil berteriak)

Kemudian Arsya pun muncul sambil membawa sebuah pistol.

Arsya : “Diam kalian !” ( sambil menyodorkan pistol kemuka mereka )

Caeli : “Arrrrggggghhhhhhh ……………” ( sambil teriak )

Chika : “Arsya ? mau apa lo ?”

Kemudian arsya menembakkan pistol kearah tembok. Mereka bertiga


kaget dan langsung tidak bergeming.

Arsya : “Duduk !!!!!!!.”

Karena sangat terkejut caca, chika, dan caeli mengikuti perintah Arsya
dan mengikat mereka dengan tali yang sangat kuat.

Caca : “Maksud lo apa sih sya ?.”

Arsya : “Maksud gue ? hahaha, takut kan lo? Gue mau buat kalian semua jera
dan ngebales semua perbuatan kalian ke gue.”

Caca : “Ga lucu tau.”

Arsya : “Siapa yang ngelucu ? gue bener-bener bakalan ngebales semua rasa
sakit hati gue. Mulai detik ini kalian bakal ngerasain apa itu penderitaan.”
(Sambil menodongkan pisau kearah leher caca)

Caeli : “jangan Sya, gue minta ampun, gue bener-bener minta maaf sama lo.”

Arsya : “Bulsyit, ga percaya gue sama omongan lu semua.”

Caca : “jadi mau lo apa hah ? lo mau gue berlutut dan bersimpuh di bawah
kaki lo.”

Arsya : “Iya, gue maunya kaya gitu. tapi sekarang udah terlambat.”

Kemudian Arsya Mengeluarkan Telepon genggamnya.

Arsya : “Hai Glen, kamu masih inget ga sama aku, cewe saiko yang pernah lo
tolak. Gue lagi sama temen-temen lo sekarang. Kalau lo masih sayang sama
temen-temen lo, datang sekarang ke gudang belakang sekolah. Ga percaya ?
ni denger suara temen-temen lo.”

Caca dan caeli : “Gleeeeenn jangan kesiniiii !!! tolooong gleeenn….”

Lalu Arsya mematikan telepon genggamnya.

Chika : “maksud lo apa nelpon glen ?.”

Arsya : “Kan biar sekalian nyiksanya.”

Di tempat yang lain glen bersiap untuk menolong teman-temannya,


sebelum dia berangkat, dia menelpon kantor polisi.

Glen : “ Selamat sore pak, ada penyerkapan di gudang belakang kampus UI.
Saya harap anggota kepolisian untuk segera ke TKP.”

Setelah menelepon Glen pun pergi ke gudang belakang kampus.

Setibanya disana. Saat Glen membuka pintu gudang dia langsung di


pukul dari belakang oleh Arsya dengan punggung pistol, hingga Glen tak
sadarkan diri. Kemudian Glen di ikat. Tidak lama kemudian Glen pun sadar.

Glen : “Aw, dimana ini ?.”

Glen terkejut melihat Arsya berada di hadapannya.

Glen : “Arsya ? jadi semua ini perbuatan lo ?.”

Arsya : “Kenapa ? takut ? lo ga nyangka kan gue bisa berbuat seperti ini ?.”

Glen : “Apa salah gue sama lo ? .”

Arsya : “Salah lo ? ga sadar apa ? lo udah buat gue sakit hati.”

Glen : “Gue minta maaf sya, gue ga bermaksud tuk nyakitin lo.”

Arsya : “ Terlambat, gue udah terlanjur sakit hati sama lo.”

Glen : “sebenernya gue juga suka sama lo sya.”

Arsya : “Cuih, bulsyit.” ( sambil meludah )

Glen : “Gue sungguh-sungguh sya.”

Di saat Glen akan menjelaskan sesuatu, Glen langsung di tembak oleh


Arsya. Suasana pun menjadi semakin menegangkan.
Chika, caca, caeli : ( mereka berteriak )

Arsya : “Diam !!.”

Chika : “Ini udah keterlaluan Sya, masa lo ngebunuh temen lo sendiri.”

Arsya : “temen kata lo? Sejak kapan ? maksud lo, ngebunuh seperti ini.” (
sambil menusukkan pisau kearah perut caeli )

Caca : “Sya, tega banget sih lo. Caeli bangun cel…”

Caeli : “Ca sakit ca, sakit banget . . . “

Arsya : “hahahahahaha. . . sakit ? itu belum seberapa dibandingin rasa sakit


yang pernah gue rasain.”

Chika : “kurang ajar lu sya, Kalau lu berani hadapi gue dengan gentle.”
( dengan expresi sangat marah dan penuh emosi )

kemudian Arsya langsung menusuk perut Caca dengan amat sadis.

Arsya : “masih mau berani lo sama gue ?”

Chika : “gue gak akan pernah takut sama lo.”

Arsya : “gue bakalan ampunin lo asalkan lo mau bersujud di telapak kaki gue”

Chika : “sampai matipun gue ga bakalan sudi minta maaf sama lo.”

Arsya pun langsung menusuk chika dengan sangat sadis. Sambil


membisikkan ….

Arsya : “sekarang gue puas.”

Chika : “walaupun lo udah ngebunuh kita semua lo ga bakalan pernah


ngerasa puas.”

Arsya : “dadah chika, happy-happy ya di neraka.”

Tidak lama kemudian polisi datang sambil mendobrak pintu.

Polisi : “angkat tangan ! anda sudah kami kepung ! ”

Arsya : “bapak mau menangkap saya ? ga usah repot-repot pa, bapak tidak
perlu mengotori tangan bapak dengan menembak saya, dadahh bapak.”
Pada akhirnya Arsya pun memilih untuk mengakhiri hidup di
tangannya sendiri. Karena dia merasa bahwa tidak ada lagi yang harus ia
lakukan di dunia ini, kecuali untuk mengurusi ayah tirinya yang sekarang
sudah jatuh sakit akibat perbuatannya yang sudah membunuh ibu tirinya
sendiri.

TAMAT

MENGULAS BUKU FIKSI

IDENTITAS BUKU :

JUDUL : DUNIA SOPHIE

PENGARANG : JOSTEIN GAARDER

PENERBIT : MIZAN

TEBAL HALAMAN : 700

TAHUN TERBIT : 1996 DI NORWEGIA

ORIENTASI :

Dunia Sophie menceritakan sejarah filsafat dari abad sebelum zamannya


Socrates, zaman Socrates (Socrates, Plato, dan Aristoteles), abad pertengahan
sampai abad ke 20 tepatnya saat buku ini ditulis yaitu tahun 1990an. Kalian
akan dihadapkan dengan pertanyaan – pertanyaan mendasar yang sebenarnya
dekat dengan kita tetapi kita tidak menyadarinya seakan hal itu adalah sesuatu
yang membuang – buang waktu.

SINOPSIS :

Dimulai dari bab pertama yang berjudul “Taman Firdasu ku” yang merujuk ke
tempat tinggal Sophie. Kehidupan Sophie yang pada awalnya biasa – biasa
saja sepertinya halnya anak 14 tahun lainnya, bermain, pulang sekolah
bersama dsb, tiba – tiba dia dikejutkan dengan sebuah surat yang berisi
“Siapakah kamu ?”, “Darimana asalnya dunia ini ?”.
Yang mana membuat Sophie tergerak rasa keingin tahuannya dan mencoba
menjawab dengan akal rasionalnya. Karena sebelumnya dia tidak pernah
memikirkan hal itu. Tapi Sophie juga bertannya – tanya siapa yang mengirim
surat itu. Karena dia tinggal di Oslo, Norwegia. Sedangkan pengirim surat
yang dicap dari Lebanon dapat tersampaikan dalam waktu satu hari dan
alamat yang sebenarnya Hilde Moller Knag tapi malah sampai di rumahnya,
hal itu membuat Sophie kebingungan.
Bab berikutnya memaparkan tentang filsafat alam, kehidupan bahkan
eksistensi manusia dipertanyakan dalam buku ini. Zaman eropa dari masa
kegelapan sampai renaissans di kupas tuntas oleh buku ini. di bab berikutnya
Sophie dikejutkan dengan bertemunya dengan si pembuat surat dan dia diberi
tahu bahwa Sophie, si pembuat surat itu dan yang lainnya “apakah kita benar
– benar nyata hidup atau hanya sebatas ide yang dikendalikan seseorang.”

ANALISIS :
Buku yang berjumlah 700an halaman ini cocok dibaca bagi orang yang ingin
memperdalam Filsafat dengan santai dan mengubah pandangan terhadap
filsafat yang seakan sulit dimengerti. Di buku ini kamu akan membaca novel
sekaligus mengenal sejarah filsafat, serta kalian akan disuguhkan dengan
beragam pertanyaan – pertanyaan seorang filsuf dan membuat kalian berfikir
dengan rasionalis.
Pembaca juga akan diajak berfikir layaknya seorang detektif filsuf karena harus
mencari tahu kebenaran tentang kehidupan.

EVALUASI :
Kelemahan buku ini tidak jelas akhirnya dan diserahkan kepada pikiran
pembaca sekalian dan ada tutur kata yang lumayan sulit dicerna. Di samping
itu saya sangat merekomendasikan buku ini menjadi bahan bacaan kalian.
PETA KONSEP

ulasan novel dunia


sophie

identitas buku orientasi sinopsis analisis evaluasi

judul cocok untuk orang yang


ada tutur kata yang sulit
pengenalan tokoh ringkasan cerita ingin memperdalam
dunia sophie di pahami
filsafat

penulis
latar belakang
jostein gaarder

penerbit
mizan

tebal halaman
700

tahun terbit
1996, norwegia
MENGULAS BUKU NON FIKSI

IDENTITAS BUKU

JUDUL BUKU : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS 8

PENULIS : MUH. AHSAN DAN SUMIYATI

PENERBIT : PT. TEMPRINA MEDIA GRAFIKA

JUMLAH HALAMAN : 278

ORIENTASI :

Ini adalah sebuah buku yang ditulis oleh Muhammad Hasan dan Sumiyati.
Buku ini sudah menggunakan kurikulum 2013 di dalamnya dan edisi revisi
2017. Dan dikususkan untuk smp/mts kelas 8

SINOPSIS :

Buku ini seperti buku buku pelajaran PAI lainnya dimana isinya mengenai
pendidikan agama islam, seperti ilmu tajwid, larangan dan perintah Allah SWT
dan lain lain. Buku yang akan saya bahas kali ini adalah buku paket PAI kelas 8.

Pada bagian awal, seperti biasa terdapat, pengenalan dan kata pengantar
terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan daftar isi. Buku ini berisikan 14 bab
dimana ada 7 bab di setiap semesternya.

Pada bab pertama, buku ini membahas tentang meyakini kitab kitab Allah
SWT. Kemudian pada bab ke2 ini membahas tentang menghindari minuman
keras, judi, dan pertengkaran. Pada bab ke3 tentang mengutamakan kejujuran
dan menegakkan keadilan. Pada bab ke4 tentang salat sunnah. Pada bab ke5
tentang macam macam sujud dan cara melakukannya. Pada bab ke6 tentang
pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa umayyah. Pada bab ke7 tentang
hidup rendah hati,hemat,dan sederhana. Pada bab ke8 tentang meneladani
sifat rasul Allah SWT. Pada bab ke9 tentang hormat dan patuh kepada orang
tua dan guru. Bab ke10 tentang berbaik sangka dan beramal saleh. Pada bab
ke11 tentang ibadah puasa. Pada bab ke12 tentang makanan dan minuman
yang halal dan haram. Pada bab ke13 tentang pertumbuhan ilmu
pengetahuan pada masa abbasiyah. Dan pada bab ke14 tentang hidup sehat
dengan makanan dan minuman yang halal dan bergizi.

ANALISIS :

Dari cara penulisannya, menurut saya buku ini bisa cukup mudah dipahami
ditambah lagi dengan adanya gamabar gambar animasi yg menyertainya,
tentunya itu bisa menamabah semangat kita dalam belajar. Dan dengan kita
mempelajari dan mendalami buku ini itu akan semakin memperkuat iman kita
dan mendekatkan diri kita kepada Allah SWT.

EVALUASI :

Menurut pandangan saya, tidak ada yang perlu di evaluasi dari buku ini karena
menurut saya buku ini sudah baik, tetapi saran saya sebaiknya buku ini
ditambahkan lebih banyak lagi kisah kisah inspiratif supaya saya bisa lebih
termotivasi lagi.
PETA KONSEP

ulasan buku PAI


kelas 8

identitas buku orientasi sinopsis analisis evaluasi

judul pengenalan, daftar mudah dipahami ditambahkan lagi


kurikulum 2013
PAI KELAS 8 isi dan disertai gambar kisah inspiratufnya

penulis
bisa memperkuat
muh.ahsan dan revisi 2017 14 bab
iman
sumiyati

penerbit
pt.temprina media
grafika

jumlah halaman
278

Anda mungkin juga menyukai