Ini pertama kalinya aku jauh dari orang tua. Untungnya aku tinggal bersama sahabatku, yaa
walaupun hanya dia yang aku kenal di kota orang ini, tapi aku sangat senang karna bisa bersama
dengannya. Kenalin namaku Tika, aku memiliki seorang sahabat yang sudah aku kenal sejak
kami masih duduk di bangku SMA. Aku sangat senang memiliki seorang sahabat seperti Kesya.
Aku juga bersyukur kepada tuhan yang telah mengirimkan seseorang yang sangat mengerti
keadaanku. Rasanya aku tak perlu lagi memiliki banyak teman, cukup ada kesya saja disisiku,
aku akan selalu bahagia. *suara hati tika
Kesya menghampiri tika yang sedang melamun di depan teras kos an nya.
Kesya : “eh tik, kamu ngapain melamun. Nah daripada melamun mending ngemil kayak aku.”
Sambil ngeledek tika dengan kue yang dimakannya
Tika : “apaan si., aku nggak ngelamun. Aku lagi mikirin tugas kuliah ni, karena tugasnya susah
banget kita harus ngadain penelitian terhadap suatu masalah gitu.”
Kesya : “lah kenapa coba dipikirin, tugas aja nggak mikirin kamu tuh.” Sambil ketawa. “jangan
merasa terbebani dengan tugas kuliah, kita nikmatin aja prosesnya, lama-lama bakalan selesai
kok tugasnya.”
Kesya : “makannya semangat aja terus nikmati proses yang terjadi sekarang, banyakin
bersyukur. Ingat kamu masuk di prodi ini nggak mudah loh.”
Tika : “iya-iya, lain kali aku nggak akan ngeluh deh. Makasih ya udah selalu ingetin aku.”
Tika : “ih kuenya kok di makan sendiri, sini aku juga mau.” Sambil merampas bungkus kue yang
ada di tangan kesya
Ayahnya tika : “lah kamu ini gimana, anak kita disana tu menuntut ilmu biar sukses masa
depannya. Jangan khawatir dia baik-baik aja kok. Doain aja terus.”
Ibunya tika : “namanya juga perasan seorang ibu pak, pasti ada perasaan khawatirnya. Apalagi
dia kan anak bungsu kita.”
Abangnya tika : “ibu tenang aja, aku akan selalu jagain tika kok.”
Ayahnya tika : “nah iya betul itu, arya kan satu kampus dengan tika, bisa lah dia menjaga tika.”
Ibunya tika : “tapi kan arya mau wisuda, nggak lama lagi bakalan keluar dari kampus itu. Ibu
hanya khawatir dengan pergaulannya saja, dia kan tidak terbiasa dengan orang baru.”
Abangnya tika : “percaya aja sama tika bu, disana juga ada kesya pasti dia ngebantu tika banget.”
Adegan 3
Ibu kos an menghampiri tika dan kesya ke kos an mereka dengan membawa makanan lebih
untuk sarapan paginya.
Kesya : “waalaikummussalam”
Kesya :”ini ada bu partik.eh iya ada apa ya bu sepagi ini datang kesini? Apakah ada masalah?”
Ibu partik : “nggak kok. Nggak ada masalah apa-apa. Ini ibu hanya ingin memberikan makanan
ini untuk kalian sarapan.”
Tika : “Alhamdulillah, kebetulan banget kami belum sarapan.” Sambil mengambil makanan
yang di pegang bu partik
Kesya : “hus tika, yang sopan dong.” Sambil menyenggol lengan tika yang tak enak hati dengan
bu partik. “terimakasih baanyak lo bu, kami nggak tau gimana cara membalas kebaikan ibu ini.”
Adegan 4
Setelah sarapan tika dan kesya segera bersiap-siap untuk mengikuti perkuliahan.
Gilang : “hei kaila, kenapa kamu sendirian disini bukannya sebentar lagi ada kelas ya?”
Kaila : “aku lagi nungguin yang lain, kamu duluan aja deh.”
Gilang : “hmm kalau gitu aku ikutan juga deh, nunggu yang lain disini sama kamu.” Sambil
ketawa dan ngeledek kaila
Lulu : “nia liat deh, kayaknya itu kaila, ayo kita kesana.”
Lulu : “auah, susah kalau udah ngomong sama nia, suka kesel sendiri.” Berjalan cepat sambil
ninggalin nia yang masih diam
Setelah perkuliahan selesai tika dan teman teman lainnya ingin mengadakan kerja kelompok
untuk tugas presentasi. Mereka semua sepakat mengerjakan tugas tersebut di kos an tika.
Azka : “gilang, yang mana kost an tika ni. Dari tadi kita muter-muter kok gak sampai-sampai.”
Gilang :”yaa taulah masa aku nggak tau. Lurus aja terus, kost an nya gak jauh dari sini kok.”
Gilang : “eh berhenti-berhenti disini kost an nya. Tuh liat tepat kan.”
Azka : “kamu ini kalau mau bilang berhenti tu dari tadi kek, ini nggak suka main dadakan.
Untung rem motor ini berfungsi kalau nggak habis deh kita nyungsep disitu.”
Gilang : “maaf-maaf”
Tak lama kemudian dari arah yang berlawanan datang juga gina sendirian membawa motor
dengan santai dan berhenti tepat di depan motor azka.
Kemudian tika keluar dari kost an nya karena mendengar suara motor yang berhenti di depan
kost an nya.
Tika : “eh kalian udah dateng, ayo sini masuk-masuk. Parkirin aja motornya disitu.”
Adegan 6
Setelah menyelesaikan tugas kelompok. Tika kebagian untuk mengeprint makalah yang telah
dibuat. Tetapi setelah tika mengecek isi dompetnya ternyata kosong. Ia baru ingat kalau ibunya
baru bisa mengirimkan uangnya besok.
Tika : “kesya, aku boleh pinjam uang nggak untuk ngeprint makalah.”
Tika : “aku pinjam 50.000 aja. Ada nggak? Nanti kalau aku udah dapet kiriman uang dari ibuku,
langsung aku ganti deh uangmu ini.”
Tika : “makasih banget ya sya, aku saying kamu.” Sambil meluk kesya
Kesya : “iya-iya. Selagi aku ada, aku selalu bantu kamu kok.”
Adegan 7
Gina : “emangnya kamu gak ngerasain apa, aku nggak suka ya sama orang kayak tika itu.
Banyak diem nya, seperti gak mau bergaul dengan kita-kita.”
Kaila : “heh gina kamu gak boleh gitu, kita kan baru beberapa bulan kenal, mungkin tika
orangnya gak gitu, dia butuh waktu aja kenal sama kita lebih lama.”
Gina : “hei nyadar gak si, kita berdua juga kan baru kenal.”
Gina : “tapi setiap orang juga bisa berubahkan, kalau di kayak gitu terus mana ada orang yang
mau temenan sama dia. Apalagi kemaren kami habis kerja kelompok bareng dia. Gak enak
banget cui.”
Lulu : “aku haus pengen ke alfamart beli minuman, kalian mau nggak biar aku traktir.”
Kaila : “nah ini aku suka. Gak pake lama lagi ayok.”
Lulu : “nggak boleh. Buat nia gak boleh hahaha. Bercanda nia, jadi anak jangan polos amat,
kamu kan pulangnya sama aku.”
Lulu : “ jangan nyesel ya kesempatan hanya datang satu kali aja ni.”
Gina : “iyaa nggak nyesel kok. Aku lagi males aja, pengen pulang istirahat trus rebahan deh.”
Adegan 8
Kesya dan tika lagi asik membersihkan halaman kost an mereka dan sambil berbincang-bincang.
Tika : “kamu tau kan aku paling nggak bisa bikin power point yang baik dan sebagus kamu.”
Tika banyak belajar dari sifat kesya yang begitu sabar, asik, suka menolong, dan yang paling
terpenting kesya orangnya baik banget. Kesya lah satu satunya sahabat yang tika miliki.
Perjuangan tika masuk kuliah juga tidak mudah. Ada kesya yang selalu membantunya dalam
belajar. Mereka berdua selalu bisa berbagi kesedihan, kesusahan, kesenangan bersama-sama.
Saling memngayomi. Tika yang banyak kurang nya dalam memahami pelajaran untunglah punya
sahabat seperti kesya yang bersedia membantunya dalam belajar. Kita hidup dizaman sekarang
ini sudah sangat sulit menemukan seseorang ketika berteman sangat tulus. Pasti ada aja orang-
orang yang tidak senang dengan sikap kita.
Pesan : Ketika ada orang yang ingin sama-sama berjuang denganmu untuk sukses dimasa depan,
jangan pernah kamu tinggalkan dia. Hal yang sangat menyenangkan itu ketika kita sama-sama
berjuang dan berusaha. Ketika yang satu lemah percayalah ada seseorang yang selalu
menguatkanmu, sehingga kamu semangat berjuang lagi.