Anda di halaman 1dari 3

Kaila si Perempuan Tangguh

Ada suatu hari, gadis yang bernama Kaira yang tinggal di bawah Kolong Jembatan
Bersama mamanya. Dia tidak mempunyai ayah lagi, setelah ayahnya berpaling dengan tante
rempong. Sehingga aku dan mama di usir dari rumah. Aku berpikir secara logika. “Terlalu
pintar,
Ayahku, sangkin pintarnya lebih mau mengikuti nafsunya”, kata Kaila dengan emosi
Lama makin lama keadaan finansial Kaila dan mamanya semakin memburuk. Ingin
makan saja susah, apalagi mau menyekolahkan Kaila. Tapi Kaila berfikir “Ga, mungkin aku
menyerah dan terdiam. Aku ga akan pernah mau terdiam dalam keadaan sempit dan gelap
seperti ini. Aku harus punya pendidikan yang tinggi demi mamaku”. Aku meminta mama
untuk mendaftarkan aku sekolah. Akhirnya mama juga mensetujuinya. Sebenarnya Kaila
bersyukur sekali karena susah memounyai pikiran yang dewasa walaupun diseumurannya
sekarang. Di sekolah Kaila semangat sekali, dia mempunyai tujuan yang matang dan
bersedia bekorban untuk membahagiakan mamanya.
Tahun demi tahun keadaan finansial mamanya semakin menurun, sehingga mamanya
memutuskan Kaila berhenti sekolah. Tetapi Kaila tetap keras melanjutkan pendidikannya.
“Ma, Aku harus mempunyai pendidikan yang tinggi untuk merubah kehidupan kita, aku gam
au terdiam saja, kalau mama tidak bisa memenuhi kebutuhan sekolahku, izinkan aku untuk
bekerja setalah pulan sekolah!”mama hanya terdiam saja sehinga pada malam hari Kaila
semakin termotivasi untuk lebih semangat lagi.
Karena Kaila teringat dengan mamanya, setelah siap sekolah dia langsung berusaha
mencari uang, kebetulan dia melewati taman. “Bapak, boleh ya saya nyapu halaman taman
ini semua, boleh ya pak”, dia bilang kepada yang punya taman tersebut. “Tidak bisa nak,
orang yang bertugas sudah ada, lagian kamu masih SMP”, kata pemilik taman tersebut. “Saya
mau membantu mama saya, kami tinggal dengan keadaan kekurangan finansial. Saya juga
butuh sekolah lebih tinggi lagi dan dikeadaan saya yang masih SMP ini saya masih belum
mempunyai skill, boleh ya pak?”. Pemilik taman tersebut prihatin dengan keadaanya
“yaudah, nanti bapak piker, tapi besok kamu dating kesini ya”, dan Kaila dengan senang hati
menyetujuiya.
Setelah pulang sekolah, Kaila langsung menemui bapak pemilik taman tersebut.
“Bagaimana, pak?”, Tanya Kaila. “kamu boleh menyapu disini setiap pulang sekolah, teapi
bapak kasih gajimu Rp 25.000 dulu ya per hari, kenalkan nama bapak Santo, panggil saya
pak Santo”. “Terimakasih pak”, kata Kaila. Dan Kaila pun mulai menyapu dengan mengingat
satu kata “Aku akan selalu berkembang, aku akan selalu berjuang, aku akan selalu
membuktikan”. Setelah dia menyapu dan dia langsung pulang. Mamanya mennayakan
“Kenapa lama pulang”, “Tadi ada kerja kelompokma”, kata Kaila. Kaila merasa kecewa
karena dia berbohong dengan mamanya. Hingga dibeberapa tahun ini setelah dia lulus SMP
dan melajutkan SMA-nya dia langsung jujur bahwa selama ini dia memenuhi kebutuhannya
selama masa SMP. Sungguh mamanya terkejut. Dan Kaila memberitahukan mamanya bahwa
kebutuhan dia lama-lama semakin banyak dan Kaila memutuskan untuk menambah
pekerjaan. “Ma, Kaila sekarang sudah SMA, perjuangan Kaila untuk masuk perguruan tinggi
pun butuh uang yang banyak, mama ga perlu khawatir insyallah aku bisa memenuhinya”.
Awalnya mamanya, menolak, tetapi Kaila membuat yakin dengan tujuan dan angan-
angannya sehingga mamanya menyetujuinya. “Aku berjuang demi pendidikan, aku yakin
selagi kita punya tuhan pasti bisa, an aku yakin di setiap perjunganku tidak ada yang
menghianati hasil”.
Dengan kegiatannya berulang-ulang yaitu menyapu, dia melihat temannya an
membisikkan pada dia “Untuk orang miskin spertimu,pasti mempunyai angan-anga yang
tinggi, untuk membayangkan angan-anganmu, seperti manusia yang mempunyai sayap dan
terbang ( ga akan mungkin). Kaila sakit hati dengan perkataannya, Kaila cepat-cepat
membereskan tugasmya dan langsung pulang. Di dalam kamar nangis, tetapi saat dia nangis
dia mengingat peristiwa sebelumnya dan mengingat papanya dengan beberapa kata “Disetiap
nangisku selalu ada doaku, disetiap perjuanganku selalu ada doaku aku yakin pada tuhan,
tuhanlah pemilik alam semesta ini. “Aku lebih memilih mati daripada menyerah, aku lebih
memilih aku yang disakitin daripada mama yang di sakiti
Setelah Kaila pulang sekolah juga, dia ditawarin pak Santo tambahan pekerjaan.
“Kaila kamu sudah 3 tahun menjasi penyapu taman ini, dan bapak sudah percaya padamu,
jadi bapak ada tambahan pekerjaan yaitu pelayan makanan ya, kebetulan bapak puya restoran
sendiri dan bapak sebenarnya tidak mempunyai anak”. Kaila sungguh terkejut dan senang
mau menerimanya. Setelah dia siap dengan tugasnya dia langsung pulang dan
memberitahukan pada mamanya dengan senang “Mama, ada tambahan pekerjaan lagi, jadi
Kaila mungkin agak lama pulang, mungkin kalau uang tabungan Kaila cukup Kaila mau les
untuk fokus ke perguruan tinggi”. Mamanya menyetujuinya.
Beberapa bulan kemudian, Mama Kaila jatuh sakit sehingga Kaila langsung pulang
dan membawa mamanya ke rumah sakit. Mamanya Kaila jatuh sakit sehingga Kaila
mendapatkan motivasi yang sangat amat banyak sekali. Mamanya mengatakan kepada Kaila
“Maaf nak, mama tidak bisa memberimu apa-apa”. “Tidak apa-apa ma, Kaila juga ga merasa
terbebani kok, aku butuh lebih banyak motivasi untuk bersemangat lebih banyak lagi dan
untuk melawan rasa malas butuh semangat yang membara dan tetap lurus pada tujuan”.
Waktu semakin cepat hingga masanya Kaila mulai mencari in formasi tentang
perguruan tinggi. Di sinilah Kaila benar-benar terkejut dan merasakan mimpi yang tidak
terduga, dimana pak Santo menawarinya sesuatu. “Kaila bapak sudah mengenalimu selama 5
tahun lebih, bapak sudah dapat mempercayaimu, Bapak dukung semua mimpimu. Bapak
tidak punya anak, selama ini bapak sudah menganggap kamu seperti anak saya sendiri , dan
seharusnya mamamu bersyukur punya anak sepertimu yang sangat mandiri dan aggressive
untuk mengejar mimpi-mimpimu, jadi bapak menawarimu masuk ke perguruan tinggi luar
negri, tepatnya di Cambridge of University karena bapak tau kamu bisa berbahasa inggris dan
semua keperluanmu bapak urusin semua”. “Tapi bagaimana dengan mama saya?”, Tanya
Kaila. “Jangan khawatir bapak urusin semua, kamu sekarang fokus pada test-nya saja!. Kaila
dengan penuh senang hati segera belajar dan serius.
Malamnya Kaila mencari informasi tentang Cambridge of University di google dan
menempel foto-foto Cambridge di dinding kamarnya. Dia belajar terus hanya belajar tanpa
bekerja “List-list tujuanku menjadi pendorong buatku, sehingga aku tidak hanya bermimpi
saja, foto-foto Cambridge mencerahkan otak dan pikirsnku dan boneka Minnie ku menemani
ku setiap malam unuk belajar.
Dan tiba saatnya test. Dia mengingat mama dan berkata dalam hati “Mama, kau
bagaikan pencerah d setiap kegagalanku”. Dan tiba juga saatnya pengumuman, akhirnya dia
lulus dan berterima kasih kepada pak Santo. Setelah 5 tahun kemudian Kaila lulus dari
Cambridge dan pak Santo pun dengan penuh keyakinan mengatakan kepada Kaila. “Kaila,
bapak sudah tua, ga kuat menerusi usaha bapak, bapak mau kamu menerusi semua usah
bapak”, Kaila terkejut . “Beneren pa?” Kaila dengan senang hati menerimanya. Hinnga
beberapa tahun kemudian usaha pak Santo yang diterusin oleh Kaila semaik naik sehingga
Kaila dapat membelikan mamanya rumah dan barang mewah lainnya. “Akhirnya, semua
tangisan, rintangan dan usaha-usaha ku terbayar semua”. Dan dia langsung menjemput
mamanya kerumah barunya “Maaf ma, sya cuman bisa kasih ini saja, cuman bisa kasih buah
tangan seperti ini saja”. Mamanya menangis dan tidak tau mau berkata apa lagi. Dan Kaila
mengenalkan pada mamanya siapakah pak Santo. “ma, ini pak Santo, dia awalnya yang
mengizinkan aku menjadi penyapu taman miliknya, dia juga yang menawari aku menjadi
pelayan restoran, dia juga membiayaiku kuliah dan dial ah yang memberikan usaha dia untuk
di teruskan ke Kaila. “Terima kasih atas sebesar-bessrnya pak”, kata mamanya. Mamanya
Kaila tidak tau mau berkata apa lagi di masa itu. “Sama-sama ibu, Kaila ni bagaikan orang
yang melampaui batas, saya terisnpirasi dengan mimpi-mimipnya, sangat langka bisa
mempunyai anak seperti Kaila dan juga mempunyai sifat yang jujur yang kuat” kata pak
Santo. “Saya selalu jujur ma, sehinnga menjadi tangan kanan di setiao orang yang ku kenal”
kata Kaila kepada mamanya. Kaila pun bercerita dengan pak Santo dengan keadaan mama
dan dirinya dulu . “Tante rempong itu sanga baik hati dan dermawan sekali, sehingga dia
merebut papaku. Pak Santo tertawa dengan perkataan Kaila seperti itu. Dan Kaila juga
meceritakan tentang Kolong Jembatan yang menjadi tempat tinggalnya. “Kolong jembatan
itu sangat bersih dan indah di pandang sehingga kecoa-kecoa pun dating mendekat, kata
Kaila. Sehingga pak Santo merasa tertarik mendengar Kaila menceritakan masa dahulunya

Nama : Indi afifah alya


No kelas : 32 / 31147
Kelas : IX-14

Anda mungkin juga menyukai