“Ibu, Mila ingin sekali bisa sekolah kaya temen temen Mila yang lain” keluh Mila kepada Ibu nya.
“iya Mila, ibu tau kamu mau sekolah. tapi mau diapain lagi, ibu tidak punya biaya untuk sekolah
kamu” terang ibu kepada Mila.
dengan wajah sedih Mila masuk ke kamar nya.
“Kenapa sih aku nggak bisa sekolah? Tuhan bantu aku, aku ingin kaya temen temen ku bisa sekolah”
keluh Mila sambil menangis di kamar nya.
tiba tiba ibu Mila datang, “Mila ibu tau perasaan kamu, ibu janji ibu akan bekerja keras untuk
membiayai mu masuk sekolah” kata ibu.
“bener bu??” tanya Mila tak menyangka.
“iya. tapi ibu enggak janji, kan kamu tau pekerjaan ibu hanya sebagai pembantu. ayah sudah
meninggal jadi kamu harus bantu ibu kerja agar kita bisa mendapatkan uang” tutur ibu.
“iya bu, Mila janji akan bantu ibu” jawab Mila semangat.
Akhirnya Mila pulang dengan kakek itu kerumah Mila, gara gara kakek itu Mila nggak jadi belajar
kerumah Nita.
“kek, ini rumah Mila, semoga kakek senang tinggal di sini untuk sementara” kata Mila kepada kakek
itu.
“iya cu, kakek pasti senang sekali tingal disini” kata kakek itu sambil tersenyum.
Esok pagi nya ada yang datang ke rumah Mila.
tok…tok…tok…
“iya tunggu sebentar” saut ibu dari dalam rumah.
“maaf bapak siapa ya?” tanya ibu kepada laki laki yang berdiri di depan pintu rumah Mila.
“perkenal kan saya Wijaya Haryanto, saya ke sini untuk menjemput bapak saya yang ada di rumah
ibu” kata lelaki itu.
“oh jadi kakek yang di dalam itu bapak anda?” tanya ibu.
“iya” jawab lelaki itu.
Ibu pun memanggil kakek yang sedang berbicara sama Mila.
“kek, anak kakek ada di depan ingin jemput kakek!” seru ibu kepada kakek.
kakek pun menghampirinya.
kakek pun lekas pulang ke rumah nya dengan anak nya itu.
“Mila kakek pulang dulu ya?” pamit kakek kepada Mila.
“iya kek, kakek hati hati ya di jalan, kakek jangan lupain Mila ya!” pinta Mila ke kakek.
“Iya Mila kakek akan selalu ingat kamu” kata kakek.
“kek, kalau ada waktu main main lagi ya kesini” pinta Mila lagi.
“pasti cu” kata kakek sambil tersenyum.
Tiba tiba lelaki itu mengeluarkan koper yang besar, isi koper itu uang.
“bu mohon diterima uang ini, semoga bermanfaat untuk ibu dan Mila.” kata lelaki itu sambil
menyerahkan kopernya.
“tidak pak, saya menolong kakek ini iklas kok, saya tidak mengharapkan imbalan.” kata ibu sambil
tersenyum.
“kalau ibu tidak mau menerima, apa yang ibu minta akan saya turuti.” kata lelakki itu.
Ibu menatap Mila sejenak.
“pak aku tak mengharap kan apa apa dari bapak, aku hanya ingin sekolah.” pinta Mila kepada bapak
itu.
“oh kalau begitu gampang. saya akan turuti permintaan mu, tapi bagaimana kalau kamu sekolah di
Jakarta?” tanya lelaki itu.
“Jakarta? terus ibu gimana?” tanya Mila.
“ibu kamu ya ikut juga ke Jakarta.” kata lelaki itu.
Mila dan ibu nya pun pergi ke Jakarta, mereka tinggal di rumah kakek dan lelaki itu. Mila sangat
senang karna dia bisa sekolah di SD International School. Semenjak sekolah di situ Mila mendapat
teman banyak yang baik dan sayang kepada Mila, selain itu Mila juga mendapat juara di kelas. Mila
sangat berterima kasih sekali sama kakek dan keluarga karna telah menyekolahkan Mila.
Cerpen Aku Ingin Sekolah merupakan cerita pendek karangan Natalia Melati, kamu dapat
mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.