TUGAS BAHASA INDONESIA

KUMPULAN CERPEN KELAS X.5

SMA NEGERI 9 TANJUNG JABUNG TIMUR

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

 Pada suatu hari terdapat seorang anak yang bernama alena yang tinggal
bersama ayah yang bernama tama dan ibu rati, dan juga kakak ema pada
suatu ketika alena mendengar Bapak dan Ibunya bertengkar, entah apa yang
dipermasalahkannya. Pada saat itu alena bertanya kepada ibu. "Ibu, mengapa
Ibu menangis?". Ibunya menjawab, "Sebab, Ibu adalah seorang wanita Nak".
"alena tak mengerti". Ibu hanya tersenyum dan memeluk alena erat. 'Nak,
kamu memang tak akan pernah mengerti…'
Kemudian, alena bertanya kepada Bapaknya tentang apa yang terjadi. "Pak
mengapa Ibu menangis? Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang
jelas?" Bapaknya menjawab, "Semua wanita memang menangis tanpa ada
alasan". Hanya itu jawaban yang bisa diberikan Bapak.
Ibu nya hanyalah seorang penjahit yang kemudian pergi ke surabaya
menjadi pembantu rumah tangga disana, sedangkan Bapaknya berstatus
pengangguran. Terkadang kerja terkadang tidak.
Ketika Bapak pulang larut malam Ibu bertanya kepada Bapak alena "Dari
mana saja kamu, jam segini kok baru pulang?", bukannya dijawab eh Ibu
malah dimarahin sama Bapak. Pada saat itulah terjadi pertengkaran yang
begitu dahsyat.
Di keesokan harinya Bapak alena pun pergi lagi, entah pergi kemana. Dalam
hati Ibu tak ada kebahagiaan yang dirasakannya, akan tetapi kesedihanlah
yang selalu Ibu rasakan selama ini. Ibu selalu memikirkan apa yang akan
dimakan sehari-sehari untuk anaknya, belum lagi biaya sekolah alena yang
begitu besar yang harus ditanggungnya disaat melihat Bapak yang
pengangguran.
Pada saat itu ibunya berpesan kepadanya dan kakaknya "Nak, kamu jangan
mencontoh perilaku Bapakakmu. Seperti itu telah membuat hati ibu sakit".
Alena dan kakak nya pun menjawab, "Ya ibu, aku akan berbakti kepada ibu
dan Bapak, walau bagaimanapun juga dia Bapakku". Kata alena
Dan pada suatu ketika ada seorang laki-laki yang bertamu ke rumah, yang
ternyata laki-laki itu adalah pihak bank yang ingin menagih hutang ke
rumah. Padahal Ibunya tidak tau akan hal itu, Ibu bingung buat apa Bapak
hutang sebanyak itu. Ibunya alena tidak pernah menerima sepeser pun uang
yang dihutangi bapak.
Setelah Ibunya tahu hutang Bapak yang begitu besar, Ibu pun sangat
terpukul dan sering menangis karena takut rumahnya disita dan takut akan
tinggal dimana anak-anaknya nanti. Jika Rumanya disita pihak Bank. Belum
lagi nasib sekolah alena yang selama ini biaya SPP nya sudah tiga bulan
belum dilunasi, Ibunya takut alena akan berhenti sekolah jika tidak ada
biaya.
Pada saat itu yang di pikirkan alena adalah kesabaran Ibunya yang begitu
besar. Walaupun apa yang terjadi, Ibu selalu memikirkan masa depan anak-
anaknya. dan mengapa Bapaknya alena begitu tega menyakiti ibunya,
menghianati ibunya. Dalam seyumanya Ibunya alena selalu
menyembunyikan keletihannya. Derita siang dan malam yang menimpanya,
tak sedikitpun menghentikan langkah ibu untuk bisa memberi harapan baru
bagi anak-anak nya.
Dan pada suatu ketika tepatnya sore hari Bapaknya pulang, Ibu memarahi
bapak dan Ibu bertanya "Kenapa kamu punya hutang sebanyak itu kepada
pihak Bank?",
Bapak menjawab " "Karena aku memakai uang itu untuk membuka usaha,
akan tetapi usaha itu gagal dan sia-sia".
Ibunya tidak percaya dengan semua yang diucapkan Bapak.Dan pada saat
itulah Ibunya mengucapkan sebuah kata 'PERCERAIAN' alena dan
 kakaknya Ema juga mendengar ya. Mereka pun bersedih karena keluarga
mereka tidak akan utuh lagi, akan tetapi jika Bapak dan Ibunya tidak
berpisah mereka juga sedih karena tidak tega melihat Ibunya sering disakiti
oleh Bapaknya.
Di malam harinya dengan perasaan hancur dan sesak, perlahan sang ibu
paksakan diri untuk berdiri dan keluar dari kamar untuk menghampiri alena,
ketika dilihatnya alena dengan kondisi penampilan yang kacau, ibu pun
tersenyum. Ibunya berkata padanya kalau Ibu ingin pergi ke Surabaya untuk
bekerja disana menjadi pembantu rumah tangga. Alena pun diam tanpa kata,
Alena hanya menangis dan takut akan ditinggalkan oleh Ibunya, karena
tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika nanti die di tinggalkan
Ibunya. Namun harus bagaimana lagi jika Ibu tidak pergi untuk mencari
uang, Alena pun takut berhenti sekolah dengan sia-sia karena tidak ada
biaya.
Ibunya selalu bersedih dan meneteskan air mata nya, Ibunya selalu bilang
padanya 'Bersabarlah nak'. Ibu tidak tahu apa yang harus ibu lakukan selain
pergi kesana buat mencari uang untuk biaya sekolah kamu'. Disitu lah Alena
berfikir "sungguh mulianya ibuku, dia mengorbankan seluruh jiwanya untuk
hidupku".
Di keesokan harinya Ibuku siap-siap akan pergi ke surabaya, disaat bapak
tidak ada di rumah. Sebelum pergi Ibunya berpesan kepada Alena dan
kakaknya Ema untuk saling menjaga dan melindungi satu sama lain.
Walaupun apa yang terjadi pada kalian, kalian harus bersabar dan berdo'a
meminta petunjuk kepada Allah swt.
Disaat Bapak sudah tahu Ibu sudah pergi, bapak tidak pernah pulang selama
1 minggu lebih. Entah pergi kemana. Pihak Bank pun selalu mendatangi ke
rumah sedangkan mereka tidak tahu apa-apa akan hal tersebut.
Kemudian di keesokan harinya ibunya menelfon dan berkata pada mereka,
kalau Bapak sudah menikah lagi dengan perempuan lain dan Ibu dan Bapak
akan bercerai. Mereka pun hanya bisa pasrah dan hanya mengingat apa yang
dikatakan oleh ibunyayaitu 'Berdo'a dan meminta petunjuk kepada Allah'.
Dan pada tangga 19 2022 Ibunya pulang ke rumah kami pun senang, karena
kami rindu akan kedatangan Ibu. Akan tetapi ibu memberitahu pada kami,
kalau ibu akan bercerai dengan Bapak pada hari itu juga.
Pada saat itu juga Ibunya pun bergegas pergi ke pengadilan dengan kakakku,
setelah usai ke pengadilan ibu akan pergi lagi ke Surabaya. Sebelum Ibunya
pergi ibu berkata padaku kalau ibu sudah resmi bercerai dengan bapak.
Disaat ibuku berpesan seperti itu aku jadi ingin apa yang pepatahkatakan
yaitu: “Kasih ibu sepanjang masa, sepanjang jaman dan sepanjang
kenangan” Inilah kasih seorang ibu yang terus dan terus memberi kepada
anaknya tak mengharapkan kembali dari sang anak. Hati mulia seorang ibu
demi menghidupi sang anak berkerja tak kenal lelah dengan satu harapan
sang anak mendapatkan kebahagian serta sukses dimasa depannya. Mulai
sekarang, Alena akan mengingat dimanapun aku berada karena: “Aku
Mencintaimu, Aku Mengasihimu… selamanya, Terimakasih Ibu". Kata
Disaat ibu pergi kami seperti hidup sebatang kara, tidak ada Bapak dan tidak
ada Ibu. begitu juga denganku, Alena benar-benar kehilangan sosok ibu
yang telah pergi. “Ya Robb.. itukah rasanya ditinggal orang yang amat
sangat kita kasihi, tak memandang dia orang kuat atau lemah, yang ada pasti
 kesedihan yang berkecamuk, jika mengingat-ingat pasti butir butir airmata
berjatuhan tak tertahan”. Mereka sangat merindukan kedua orangtua mereka.
Akan tetapi mereka senang karena kami bisa hidup menjadi mandiri. Pada
saat itu mereka merubah gaya hidup nya yang berantakan dan terkesan ugal-
ugalan menjadi lebih baik. begitu juga denganku. aku bisa menjadi seorang
perempuan mandiri tanpa adanya sosok ibu. kehidupan sederhana tidak
menyusutkan semangat belajarku. Kini mereka harus benar-benar bisa
membagi waktu untuk kegiatan di rumah dan di sekolah.
Alena tidak perduli walaupun Alena berangkat ke sekolah akhir-akhir ini
sering tidak sarapan dan tak ada uang saku. walaupun iya berangkat ke
sekolah hanya menaiki sepeda mini yang aku miliki. Aku sama sekali tidak
perduli, karena yang aku inginkan hanyalah membahagiakan ibuku dan
membuatnya tersenyum. Dengan bisa sekolah saja aku bersyukur sekali,
karena aku bisa menggapai cita-citaku nanti.
Di sekolahanku ada pembagian raport untuk kenaikan kelas, disaat itu aku
sempat iri dengan teman-temanku, karena orangtua mereka sempat
menyenyempatkan dirinya pergi ke sekolah untuk mengambil raport demi
anaknya. Sedangkan aku sama sekali tidak ada yang menyempat dirinya,
untuk datang ke sekolah mengambil raport ku. Aku sadar sih memang ibuku
ada di Surabaya dan kakakku sibuk kerja.
Pada saat itu Allah berkehendak lain kepada ku. Allah Maha penyayang dan
Maha pengasih, setelah aku buka raportku ternyata aku menjadi juara kelas
di kelasku dan aku tidak menyangka akan hal ini bisa terjadi pada ku. Sejak
kecil aku tidak pernah rasakan akan hal ini terjadi padanya, menjadi juara
satu di kelas adalah sesuatu hal yang dulu- dulunya aku impikan dan kini
telah terwujud 'Maha Besar Allah'. Dan pada saat itulah Alena sadar bahwa
Allah itu memberikan cobaan pasti ada hikmanya dan akan indah pada
waktunya. Kini iyasenang karena iya bisa membahagiakan Ibunya dan
membuatnya tersenyum. Subhanallah… jika itu adalah harapan dan hadiah
terbesar untukmu ibu, maka iya pastikan Alena dan. akan terus dan terus
berusaha mencapai itu.
Pepatah mengatakan Hidup adalah tantangan. Dan orang yang tak mau
bersaing dalam tantangan itu, sulit baginya untuk maju.
Dan kini “Ibuku adalah orang yang mengajariku tentang arti kesabaran dan
Ibu adalah Pahlawan yang Tak memiliki Sayap dan Kekuatan super, Tapi
Ibu memiliki Kekuatan Hati yang Super".
Bukan hanya itu, Ibu adalah sosok wanita yang pantas mendapatkan segala
bentuk kebaikan, karena sosok ibulah aku bisa terlahir dan karena sosok
ibulah kita bisa merasakan indahnya kasih sayang dan kehangatan dari
seorang ibu.
Saya yakin bahwa kita semua terlahir dari seorang ibu yang melahirkan
hingga besar karena kasih sayangnya dan perjuangannya. Kasih sayang
seorang Ibu adalah bahan bakar yang memampukan Ibu untuk melakukan
hal-hal yang mustahil dilakukan.
Sebelum engkau dikandungan, Ibu menginginkan engkau ada. Sebelum
engkau dilahirkan, Ibu telah mengasihimu. Sebelum engkau keluar dari
kandungan, Ibu pun rela mati untukmu. Inilah keajaiban kasih sayang Ibu
oleh karena itu untuk kalian yang saat ini memiliki ibu, bersyukurlah kalian
karena Ibu itu segalanya buat kita. Terkadang ibu memang sering kali
 memarahi kita, akan tetapi tahukah kalian?. Ibu marah itu karena sayang
kepada kita, takut akan kehilangan kita oleh karena itu mulai dari sekarang
sayangilah ibu kalian sebelum terlambat.

Di dalam cerita ini adalah kisah-kisah pribadi tentang Ibu serta kesabaran
ibu dalam menghadapi cobaan.

Semoga cerita ini bisa berguna bagi yang membacanya. Dan mohon maaf
jika ada kesalahan kata-kata. Sekian, saya ucapkan terimakasih.