seseorang untuk menuntunnya dari segala situasi begitupula aku, gadis kecil yang selalu membutuhkan seseorang untuk menggegam tangan kecil ku, aku membutuhkan seseorang untuk menuntunku dari segala situasi sesak, sedih, kecewa, marah dan tetap menggegam tangan ini walau aku sedang bahagia. Mungkin menurut orang lain ia bukan siapa siapa, bukan seseorang yang perlu di hormati segala keringat dan pengorbanan nya, tapi bagiku ia adalah seorang yang tangisnya membuatku merasa marah yang Ketika ia tersenyum membuatku merasa ingin menjaga senyum itu dan Ketika dia marah membuatku merasa paling bersalah, dia adalah ayah ku cinta pertamaku. .Hal yang mengispirasiku berasal dari sifatnya. Sifatnya yang pendiam membuat atsmosfer dingin menyelumutinya, sulit berkomunikasi dan mengekspereikan bagaimana persasaan nya. berbeda dengan aku.. ketika aku kesel maka aku akan marah, Ketika aku sedih aku akan menangis dan Ketika aku senang aku akan tersenyum. Inilah kisah tentang perhatian nya yang membuatku meleleh, tentang cintanya yang membuatku bahagia, tentang pengorbanan nya yang membuatku terharu serta kisah nya yang membuatku terpana Pada hari Minggu akhir pekan, aku Bersama keluarga kecilku jalan jalan ke subang, bandung. Kami mengunjungi pemandian air panas dan juga menginap di sebuah villa. Kami berangkat ke subang pada pagi harinya dan bermain di kolam air panas pada malam nya. saat bermain di kolam aku hanya Bersama kembaran ku dan juga adek ku. Tiba tiba mama mendatangiku sambil tersenyum dan berkata dengan sangat pelan “papanya lagi ga dapat projek” Aku yang mendengarnya langsung merasa tubuhku lemas.. bagaimana tidak, padahal dia mempunyai beban yang berat di kantornya, padahal dia membutuhkan dukungan dari kami, padahal dia hampir menyerah, tapi dia selalu tersenyum di rumah seakan akan semua baik baik saja aku tidak tau mau berkata apa di depan mama setelah mendengar hal tersebut.. pikiranku langsung menuju beberapa bulan lalu. Pada hari itu hari senin, hari dengan kepadatan yang meledak ledak. Karena sudah mengetahui hal itu aku Bersama saudaraku dengan gesit Bersiap siap mulai dari jam 5.40. dan pada jam 6.10 kami sudah siap Bersiap siap dan mau berangkat ke sekolah diantar oleh supir papa yang Bernama pak abdul. Tetapi baru aja mobil kami berangkat 12 langkah dari rumah papa berteriak “ abdulll tunggu.. saya ikut kalian mobil saya di tinggal di kantor semalam”. Ketika aku mendengar hal itu aku merasa kesal sekaligus geram karena waktu sudah menunjukkan pukul 6.20. tetapi kita belum berangkat sama sekali. Kami pun menunggu papa Bersiap siap dan pada akhrinya berangkat pada pukul 6.30. selama perjalanan kami bertiga sama sekali ngak menjawab pertanyaan papa, karena kami bener bener kesel luar biasa kepadanya. Padahal kami sudah mati matian bangun jam 5.00 tapi tetap aja telat. Dan yang paling membuatku merasa bersalah Ketika kami sudah sampai di sekolah, aku membanting pintu mobil seakan memberi tau ke papa bahwa aku sedang marah besar kepadanya. Setelah itu kami pun berlari menuju kelas masing masing. Di loby sekolah aku bertemu guru piket. Guru piket itu bertanya pada ku “ kok tumben.. kamu telat ?” Aku pun membalas dengan sedikit ngegas mengingat kekesalan ku tadi “gara gara PAPA”.guru piket itu hanya tertawa dan mempersilahkan aku masuk ke kelas. Sampai di rumah mama bertanya “ gimana kak sekolah nya ? tadi telat ga ?” aku langsung memotong menjawab “iyalah… gara gara papa sih, padahal aku sudah bangun jam 5.00”. mama langsung menjawab perkataan ku “ loh nak.. ga boleh begitu, kakak tau ga ? kemarin papa nya pulang jam berapa ?” aku menjawab “ ga..”. mama membalas “ kemarin papa itu pulang jam 4.00 loh kak”. Hening.. aku mulai mencerna maksud nya mama bahwa papa pulang jam 4. Sungguh demi allah yang kurasakan pada saat itu kasian, sedih, marah dan benci dengan sikapku ini. Tidak tunggu lama buru buru ku ambil hp ku dan ku ketik di whatsapp “papa semangat ya kerjanya” ketikku, tak lama papa membalas “ iya nak”. Sekali lagi aku merutuki diriku yang begitu gengsi untuk meminta maaf ke papa. Ingatan tentang hari itu membuat ku melamun, mama menyadarkan ku dengan pertanyaan nya “kakak kapan mau udahan mandi nya ?” aku pun hanya membalas dengan anggukan pertanda aku sudah selesai mandinya. Setelah kami mengganti baju kami pun berjalan ke villa tempat kami menginap, sebab villa nya dekat dengan tempat pemandian air panas. Papa jalan di depan ku dengan gontai, mama bilang ia sudah 2 hari gak tidur mengejar target submit. Aku melihat dengan saksama punggung tegap nya itu, tiba tiba benakku di penuhi pertanyaan “apakah papa pernah menangis?” “apakah punggung itu sedang mengangkat beban yang berat ?” “kenapa sih papa gak pernah cerita kalau ada masalah ?” tanpa sadar mata ku basah.. Tak ada yang bisa kulakukan saat itu selain berteriak dalam hati “ yaa allah angkatlah beban papaku, permudahkanlah urusan nya , permudahkanlah rizki nya, panjangkanlah umurnya dan dapatkanlah dia projek projek di tempat kerja nya serta berikanlah berkah atas apa yang ia dapatkan” aamiin Dan juga disitu aku berkomitmen keras pada diriku “aku akan berprestasi pa aku akan membanggakan mu suatu saat nanti tunggu saja dan lihatlah dengan bangga kepadaku” Setelah itu tibalah kami di villa, di sana masih menunjukkan pukul 8.00. dan jadwal nya hari senin aku ada daily tes sains. Di situ aku mati matian belajar untuk membuktikkan komitmen ku tadi. Dan pada akhirnya aku mendapatkan nilai 100 di ulangan itu. Inilah sepenggal kisah nya yang membuat ku terinspirasi, ada juga yang membuatku merasa penasaran kenapa papa tidak menikah dengan ku saja ? padahal aku sangat nyaman dengan papa, dan ada juga kisah nya yang membuatku merasa aku sangat berarti untuk nya. Kisah yang tak akan bosan Ketika di baca, kisah yang tak akan menyesal Ketika di jalani, kisah yang selalu membuahkan Pelajaran serta kisah yang membuat pembaca merasakan bahwa rasa sayang nya seorang ayah ke anak nya seperti buih di lautan. Ingin rasanya aku berteriak “ papa jangan lepaskan genggaman tangan kecil ku, genggam terus dengan erat.. thia.. sayang papa” BIODATA PENULIS
Assalamualaikum wr.wb , haii... nama ku Muthia
Azkia salsabila. Aku lahir di medan, 23, 08,2009. Umurku sekarang menginjak 14 tahun. Aku sedang sekolah kelas 3 smp di smpit Al-hamidiyah. Aku menulis buku inspirasi ini berdasarkan pengalaman hidup ku. Dari kecil aku suka membaca novel dan juga suka mengarang, hal ini yang membuatku tidak begitu sulit Ketika ada tugas mengarang di sekolah. Tetapi selain itu aku juga sangat menyukai Pelajaran ilmu pasti seperti matematika dan sains. Dan inilah karya pertama ku dengan judul “bayangan yang melindungiku” tentang aku dan papa ku. Semoga isi dari ceritanya membuat kalian para pembaca terinspiratif dan juga semoga ceritanya menarik dan tidak membosan kan. Selamat membaca !!. wassalamualaikum wr.wb