Anda di halaman 1dari 10

Scene 1

Suatu hari di sekolah SMA Angkasa Raya terdapat seorang murid baru bernama Laila
yang disekolah sebelumnya merupakan siswa teladan. Namun, saat ia masuk sekolah
beberapa anak nakal ingin mengajaknya bergaul untuk memanfaatkannya.

*Guru memperkenalkan Laila pada siswa kelas XI IPA 4

Guru : “Pagi anak-anak. Hari ini kita kedatangan siswa baru, silahkan Laila masuk dan
perkenalkan dirinya.”

(Laila masuk dan memperkenalkan dirinya)

Laila : “Teman-teman perkenalkan saya Laila, saya siswa pindahan dari SMA Bunga
Bangsa.”

Guru : “Yak, Laila silahkan duduk di tempat kosong ya.”

Laila : “Iya bu.” (Duduk di sebelah Santi)

Scene 2

Santi : “Kau masih inget aku kah Lai?”

Laila : “Masihh.”

Santi : “Ih, kebetulannya kita ketemu la-“

Guru : “Anak-anak, fokus dulu ke depan yaa.”

Siswa : “Iya buu.”

Santi : “Baru juga mau ngobrol bu.”

Scene 3

*Bel istirahat berbunyi lalu teman-teman Santi mendatangi Santi dan Laila

Memei : “Ti, kok kau sudah deket sama dia?”

Santi : “Kebetulan dia dulu temen SMP ku.”

Reza : “Oalahh. Salken ya Lai.”

Laila : “Iyaa.”

Scene 4

*Hari berikutnya, Dea dan teman-teman gengnya merencanakan sesuatu untuk mendekati
Laila
Dea : “Ges, itu anak baru enaknya diapain? Kayanya bisa berguna tuh.”

Peron : “Bully gimana?”

Pika : “Jangan anjir, mending kita sekali-sekali ubah strategi. Daripada bully mulu,
mending di ajak ke geng kita aja, baru dimanfaatin secara halus.”

Lala : “Sabi tuh.”

Cece : “Nah, kapan lah kita ajak dia ni?”

Cece : “Istirahat aja.”

Peron : “Kuy lah.”

Scene 5

*Bel istirahat berbunyi, Dea dan teman-temannya yang sedang istirahat di kantin

memanggil Laila yang lewat di meja mereka dan mangajaknya ikut bergabung

Cece : “Eh, anak baru sini gabung.”

*Laila pun duduk di meja mereka

Dea : “Laila kan?”

Laila : “Iya.”

Lala : “Santuy aja, nda usah malu-malu. Besok-besok kalo mau istirahat bareng kita aja.”

Peron : “Biasa, penyakit anak baru.”

Pika : “Nda usah judes-judes napa Ron.”

Scene 6

*Laila, Dea dan teman-temannya masuk ke kelas karena bel masuk telah berbunyi. Santi
yang melihat Laila dengan geng nakal pun ingin memeberitahu Laila kalau mereka bukan
anak baik-baik

Reja : “Itu si Laila kok malah sama mereka-mereka si?”

Santi : “Aku pun ndatau. Kenapa dia jadi bergaulnya sama anak-anak nakal.”

Memei : “Mending kasi tau dia kalo dorang Dea tu bukan anak baik-baik.”

Wira : “Iya, dari pada salah pergaulan.”

Gloria : “Siapa lah yang mau kasi tau?”


Santi : “Nanti aku, Memei sama Reja kasi tau.”

Memei : “Iya.”

Wira : “Mereka tu dari kelas 10 udah sering ngebully orang.”

Gloria : “Iya, ini sekarang mereka mau apain Laila lagi.”

Wira : “Nda yakin aku mereka bakal berubah.”

Gloria : “Iyakan.”

Santi : “Suudzon ba kalian ni, coba ndosa gitu.”

Reja : “Iya, pasti nanti masing-masing ada waktunya berubah tu.”

Gloria : “Abis mereka kaya gitu, sering balap-balapan lagi”

Wira : “Wajar la kami mikir kaya gitu.”

Reja : “Terserah kalian ajala.”

Scene 7

*Laila duduk ke tempatnya yaitu di sebelah Santi lalu Santi, Reja dan Memei menasehati
Laila

Santi : “Lai, kau temenan sama dorang Dea ka?”

Laila : “Iya.”

Reja : “Mending jangan deh Lai, mereka tu bukan anak baik-baik.”

Laila : “Orang mereka baik kok. Kalian jangan salah paham.”

Memei : “Bukan salah paham Lai, tapi emang gitu. Jangan deket-deket deh sama mereka.”

Laila : “Yang ada kesannya malah kalian yang provokasi-provokasi aku, padahal mereka tu
baik.”

*Karena risih, Laila pun pindah tempat duduk di sebelah Cece

Scene 8

Laila : “Ce, aku duduk di sini ya.”

Cece : “Kenapa kau pindah ke sini?”

Laila : “Aku males, mereka kekeh betul nuduh kalian bukan anak baik-baik.”

Lala : “Jangan gampang di hasut, kami cuma mau temenan sama kau masa nda boleh.”
Peron : “Mereka nda mau aja kali liat kau lebih suka sama kami daripada sama mereka.”

Laila : “Iya kali.”

Scene 9

(Seminggu kemudian)

*Mereka semua belajar seperti biasa. Namun, saat hendak pulang sekolah, Mikel dan
teman-temannya menghampiri Dea, Laila dan yang lainnya untuk mengajak
mengajak mereka menonton balapan.

Mikel : “Ges, ikut nonton balapan kami yok.”

Aga : “Mumpung kami kosong semua ni.”

Dea : “Laila ikut yok.”

Laila : “Boleh.”

Peron : “Kalian berapa orang? Kami ber-6 ni, cukup nda?”

Sandi : “Cukup aja tu, kami ber-6 juga ni.”

Alpi : “Lala sama aku, nda urus.”

Mikel : “Aku sama Pika tu.”

Dea : “Aku sama Felix aja, ya kan Lix?”

Felix : “Aman po.”

Elang : “Peron pake lah motorku sama si Laila, aku nda mau gonceng cewe. Ribet. Aku
sama Sandi aja.”

Scene 10

*Mereka sampai ke arena balapan dan memulai balapannya.

Cece : “Ayokk ges!! Kasi menang!!”

Pika : “Semangat dorang!!”

Dea : “Awas kau nda menang Felix.”

Peron : “Gass!!”

*Mereka bersorak (Woooo!!!)

Scene 11
*Tiba-tiba Santi yang sedang jalan kaki menyebrang dan Aga yang sedang lewat kaget dan
menabrak Santi.

Aga : “Woy, awas gila!!”

Santi : (Tidak mendengar karena sedang menelpon dan tiba-tiba kaget)

*Aga melarikan diri dan mengajak teman-temannya untuk kabur karena dia sudah
menabrak orang

Aga : “Weh aku nabrak orang cok, ayo cabut!”

Cece : “Begonya.”

Aga : “Dia juga tiba-tiba muncul.”

Mikel : “Heis belom lagi selesai.”

Felix : “Ai nda asiknya.”

Lala : “Yauda cepet ogeb!” (Menaiki motor Alpi)

*Lalu mereka segera pergi

Scene 12

*Reja yang melihat kejadian itupun segera menolong Santi.”

Reja : “Kau ndapapa ka Santi?” (Membantu Santi berdiri)

Santi : “Keknya aku keseleo deh Ja.”

Reja : “Kutemenin pulang ya?”

Santi : “Iya, makasih ya.”

Scene 13

*Keesokan harinya disekolah, Dea cs membicarakan soal kejadian kemarin.

Pika : “Kek mana sudah orang yang kau tabrak kemaren tu Ga?”

Aga : “Ndataula juga, mana anak sini lagi.”

Mikel : “Au ketahuan la kita tu nda nyambung.”

Cece : “Siapa emang?”

Aga : “Ndatau, pokoknya anak sini.”

Lala : “Berdoa la kalian tu adek kelas, jadi nda berani dia lapor.”
Peron : “Ai aku ndamau kena masalah tu ya.”

Laila : “Aku nda ikut-ikut.”

*Tiba-tiba guru masuk dan mengabsen siswanya.

Guru : “Santi?”

Reja : “Santi ga masuk bu.”

Guru : “Kenapa?”

Reja : “Dia kemaren ketabrak sama anak-anak balapan liar bu.”

Guru : “Loh siapa? Kamu tau gak orangnya?”

Reja : “Tau bu, kemaren saya sempet liat.”

Guru : “Jam istirahat ke ruangan saya ya.”

Reja : “Iya bu.”

Scene 14

*Bel istirahat berbunyi dan Reja pergi keruang guru. Setelah berbicara dengan guru Reja
keluar dan Dea cs melihat Reja keluar dari ruang guru dan mereka berunding.

Peron : “Aih laporan sudah dia tu, kek mana na.”

Dea : “Kenapa juga kau pake nabrak orang Ga, heis.”

Aga : “Kan aku ndatau.”

Laila : “Jadi kek mana la ni?”

Pika : “Tau tu si Aga, bikin masalah aja.”

Scene 15

*Ketika bel masuk berbunyi, Dea cs tiba-tiba dipanggil oleh wali kelas mereka.

Lala : “Ai mati la kita ni.”

Mikel : “Anjir, sawan aku.”

Alpi : “Kau ni Ga.” (Menyenggol Aga)

*Dea cs masuk ke ruang guru dan mereka mendapat teguran. Sedangkan Aga mendapat
hukuman skors selama seminggu.

Scene 16
*Saat selesai Aga pulang karena diskors. Sedangkan, yang lain kembali ke kelas dengan
wajah lesu. Ketika sampai dikelas Dea mengajak Lala berbicara.

Dea : “La, aku keknya kapok deh. Aku takut kena marah ayah ibuku ba.”

Lala : “Iya cuy, keknya kita gini ni dapet masalah terus. Males juga aku kalo beurusan
sama BK.”

Dea : “Itula. Tu si Aga sampe diskors seminggu, pulang sudah tu anak.”

Lala : “Hooh, mending main aman ajala sudah.”

Scene 17

*Saat jam pulang sekolah Mikel mengajak Felix untuk mengunjungi Aga yang pulang duluan
karena diskors

Mikel : “Lix ke rumah Aga yok. Kasiannya dia tu tadi disuru pulang.”

Felix : “Ayok la.”

Scene 18

*Mikel dan Felix sampai ke rumah Aga dan mereka berbincang.

Mikel : “Ga, Agaa.”

Aga : “Au, kok kalian ke sini? Masuk la dulu.”

Scene 19

Aga : “Kalian ngapain ke sini?”

Felix : “Begaya nya ni.”

Aga : “Au kan aku nanya, kok ngegas.”

Mikel : “Heis, klian ni udala. Kami ke sini mau liat kau la Ga.”

Aga : “Hoo.”

Mikel : “Kau nda dimarah bapakmu kah diskors?”

Aga : “Ya dimarah lah, ini aja baru kelar dimarain.”

Felix : “Siapa suru juga kau tabrak anak orang.”

Aga : “Mana juga ku tau dia mau lewat.”


Mikel : “Jadi kek mana la kau ni?”

Aga : “Keknya aku nda mau ikut-ikut dorang balapan lagi ba, kalo aku kena masalah lagi
murka bapakku nanti.”

Mikel : “Iya kan, ini aja kalo pulang aku cerita pasti aku kena marah.”

Aga : “Nda usah lah sudah kita nakal-nakal.”

Felix : “Iyaa, Nda usah ja sudah.”

Mikel : “Halahh, kau tu ngomong ja.”

Felix : “Au, nda ba.”

Aga : “Awas nanti kau ikut-ikut dorang lagi.”

Felix : “Iya-iya.”

Mikel : “Yalah, Ga. Kami pulang lah ya.”

Aga : “Yok, Tiati.”

Scene 20

*Seminggu kemudian saat Aga sudah masuk sekolah, Aga meminta maaf pada Santi karena
telah menabraknya waktu itu dengan ditemani teman-temannya.

Dea : “Ada yang balik sekul nih.”

Aga : “Anjay kalian.”

Lala : “Ga, kau nda minta maaf ka sama si Santi?”

Aga : “Iya, ini mau minta maaf.”

Dea : “Minta maaf la sana.”

Scene 21

*Aga menghampiri Santi dan meminta maaf padanya.

Aga : “San, maaf ya kemaren aku nabrak kau.”

Santi : “Iya Ga, ndapapa.”

Aga : “Sorry ya.”

Santi : “Iya.”

Scene 22
*Aga kembali ke tempat Dea dan Lala lalu berbincang.

Dea : “Udah minta maafnya?”

Aga : “Udah.”

Lala : “Jadi kau nanti tetep mau ikut kalo dorang balapan?”

Aga : “Nda ai, aku nda mau kena masalah lagi.”

Dea : “Au jadi ceritanya tobat la kita betiga ni?”

Aga : “Mikel sama Felix juga nda mau ikut-ikut tu.”

Lala : “Nah, nda tau kalo dorang yang lain ni.”

Dea : “Ih kalo dorang agak susah ba, apalagi Peron, Alpi, Cece.”

Lala : “Itula.”

*Tiba-tiba guru datang dan mereka mulai belajar.

Scene 23

*Saat pulang sekolah, Dea, Lala, Aga, Felix dan Mikel bertemu dengan teman-teman mereka
yang masih nakal.

Alpi : “Eh, ayok balapan lagi. Anak Bunga Bangsa pada ngajak tuh.”

Felix : “Ayo- Eh”

Aga : “Kami nda ikut Pi, kalian la.”

Laila : “Aku juga nda jadi ikut ya dorang.”

Alpi : “Au ikut la ba.”

Sandi : “Nda asiknya kalian.”

Elang : “Tinggal ikut aja pun.”

Laila : “Aku ndamau kena masalah lagi ba.”

Lala : “Kalian juga, ndada tobat-tobatnya.”

Dea : “Itula, nda kapok.”

Pika : “Au, nda ba kena masalah tu.”

Peron : “Lebay juga kalian ni, gitu aja pun.”


Dea : “Pergi lah kalian, kami nda ikut.”

Lala : “Soon tobat lah kalian ya.”

Cece : “Duy nda nakal ba kami ni.”

Mikel : “Iyala tuu.”

Tamat

Anda mungkin juga menyukai