Anda di halaman 1dari 3

Contoh Teks Drama Sekolah untuk 6 Orang

Judul Berandal Sekolah yang Insaf

Pemeran: Dika, Yesha, Ziva, Since, Okta, Labong

Dika adalah seorang anak kampung yang merantau ke kota karena orang tuanya hendak mengadu nasib di kota. Ia
didaftarkan disebuah sekolah bernama Pelita Bangsa, dimana ia mendapati dua orang teman yang sangat jahil.

Alkisah, Labong seorang guru Matematika, sedang mengajar di kelas VIII , datanglah Dika sebagai murid baru.

TOK..... TOK.... TOK....

Dika: Assalamu'alaikum

Labong: Wa'alaikumsalam, silahkan masuk.

Dika: Permisi pak, saya murid baru, nama saya Dika.

Labong: Oh iya, silahkan perkenalkan diri kamu di depan murid-murid yang lain.

Dika: Baik pak.. Assalamu'alaikum semua ..... hai teman-teman, nama saya Dika Wahyu L, saya baru pindah dari SMA
(nama daerah).

Zilvana dan Since: Hahahaha..

Since: Daerah mana tuh? Gue kok gak pernah denger, kayaknya terpencil banget.. (muka sinis).

Zilvana: Yoi teman... (mereka berdua tos sambil tertawa meremehkan anak baru itu).

Yessa: Apa-apaan sih kalian... Udah, jangan ngejekin dia dong.

Labong: Diam anak-anak. Dika, kamu silahkan duduk disana, disamping Yessa.

Dika: Baik pak, terima kasih.

Dika pun berjalan menuju meja duduknya, dan mereka berdua saling berkenalan. Pak guru kembali melanjutkan mata
pelajarannya.

*Bel istirahat berbunyi*

Labong: Baik anak-anak, bel istirahat sudah berbunyi, silahkan gunakan waktu istirahat kalian sebaik mungkin.

Murid: iya pak... (sambil membereskan alat tulis mereka).

Okta: Ista'iduuun, Qiyaamaaan, Salaaman!

Murid: Assalamu'alaikum Wr.Wb

Saat Dika dan Yessa sedang mengobrol, datanglah Since dan Zilvana.

Zilvana: Heh anak baru! Uang kamu bagi sini dong...!

Dika: Maaf, uangku cuma sedikit, cuma cukup buat makan doang.

Since: Alaaah alasan aja lo! Cepet keluarin uang lo.

Yessa: Ehh! Kalian ngapain sih? Ngompasin Dika, emangnya ini sekolah punya nenek moyang kalian apa? Ayo Dika
mending kita ke kantin saja (sambil menarik tangan Dika).

Yessa dan Dika pun pergi meninggalkan Zilvana dan Since.

Zilvana: Idihhh gaya banget sih Yessa itu, sok-sokan jadi pahlawan kesiangan, awas aja dia nanti.
Setelah Dika dan Yessa selesai makan di kantin, mereka hendak kembali ke kelas. Namun Yessa terjatuh akibat ulah
Zilvana dan Since yang iseng menyangga kaki Yessa.

Yessa: Aduhhhh, kalian tuh jahat banget sih.

Zilvana: Salah kamu tuh, jalan gak pake mata sih (tertawa licik).

Okta pun datang melerai.

Okta: Ada apa ni ribut-ribut?

Dika: Mereka gangguin kami.

Okta: Lagi? Gimana ceritanya?

Dika: Jadi tadi waktu kita udah selesai makan dan mau balik ke kelas. Mereka sengaja ngalangin jalan kita, sampai-
sampai Yessa jatuh.

Since dan Zilvana: Ah, mereka bohong tuh..

Yessa: Ini buktinya, kakiku luka (sambil memperlihatkan kakinya).

Okta: Kalian berdua yah.. gak pernah gak buat masalah.

Zilvana: Alaah udah deh, gak usah sok suci!

Okta: Bukannya gitu, apa kalian gak kasihan sama orang tua ka..

Since: (menyanggah perkataan Okta) gak usah bawa-bawa orang tua deh!

Okta: Tunggu dengar dulu! Since harusnya kamu itu gunakan waktu sekolahmu dengan baik, coba kamu pikirin ortumu,
mereka udah capek-capek banting tulang supaya bisa menyolahkanmu, tapi sikapmu malah kayak gini, rasa syukurmu
dimana..

Zilvana: Sok alim banget kamu!!

Okta: Kamu juga Zilvana, jangan mentang-mentang kamu anak orang kaya, seenaknya aja ngeremehin orang lain, inget
ya dunia itu berputar, mungkin sekarang kamu di atas, tapi ada saatnya kamu berada di bawah, semua itu tergantung
sikap kamu sendiri, kamu yang nentuin masa depanmu!

Yessa dan Dika: Yaps, betul banget tuh di!

Zilvana: Whatever lah... Since ayo kita pergi dari sini!

Since: Oke ayooo...

Bel masuk berbunyi dan mereka kembali belajar. Pak guru memberikan soal kepada murid-muridnya

*Bel pulang*

Labong: Baik anak-anak, pertemuan kita cukup sampai disini. Untuk tugas yang bapak beri, silahkan dijadikan PR.

Okta: Ista'iduuu...

Semua murid pulang, kecuali Since, dia terlihat menyendiri karena merenungi perkataan Okta tadi.

Keesokan harinya..

Yessa dan Dika masuk ke kelas sambil berbincang-bincang. Tiba-tiba Since pun memanggil mereka berdua.

Since: Yessa... Dika...!

Yessa: Masih pagi nih, kamu mau gangguin kita lagi?


Since: Bu...bukan gitu.

Dika: Terus?

Since: A..aku mau minta maaf. Aku sadar kalau perbuatanku salah, jadi tolong maafin aku yahh, kalian mau kan?

Yessa: Baik, kita maafin kok.

Dika: Tapi janji ya jangan ngulangin lagi.

Since: Iya, aku janji.

Tiba-tiba Zilvana datang dan melihat mereka bertiga, iapun menghampiri mereka dengan wajah heran.

Zilvana: Eh.. kok kalian bisa akur sih..

Since: Aku udah insaf, aku sadar diri kalau selama ini perbuatanku salah. Dan kalau orangtuaku tau pasti mereka akan
kecewa..

Zilvana: Hmm iya, semalam juga aku merenungi perkataan Okta itu.. Selama ini aku udah egois, aku sadar diri kok kalau
apa yang aku miliki sekarang tidak kekal. Oh iya Yessa, Dika aku minta maaf yah.. (sambil mengulurkan tangannya kearah
Yessa dan Dika

Yessa & Dika: Iya-iya.. kami udah maafin kok.

Okta: Wah..wah wah.. tumben kalian gak ribut nih, ada apa?

Zilvana: Iya dong.. kita semua kan teman. Lagi pula aku dan Since udah insaf kok, kami janji gak bakal mengulanginya lagi
hehe..

Okta: Nah gitu dong, kan enak jadinya, sekolah kita akan aman, tentram dan nyaman.

Tiba-tiba pak guru terlihat sedang berjalan menuju ke kelas mereka.

Yessa: Eh, udah ada pak guru tuh..

Okta: Ayo buruan duduk, Ista'idu, Qiyamaan, Salaaman!

Murid: Assalamu'alaikum Wr. Wb

Labong: Baik anak-anak, apakah semua hadir?

Murid: Hadir pakk...

Labong: Oke, kita lanjut materi yang kemarin..

Dan akhirnya suasana kelas yang kemarin-kemarin tidak tentram akibat ulah Zilvana dan Since menjadi lebih tenang
setelah mereka insaf, dan kelima kawan tadi menjalin persahabatan .

Anda mungkin juga menyukai