Fitria : “Eh, Wan, Syif, Wi. Gue denger hari ini kita bakal dapet anak pindahan
dikelas kita”
Dzatwan : “Terus masalahnya apa sama gue?”
Fitria : ”Iya engga, gue kan Cuma ngasih tau lo kali aja lo kudet.”
Dewi : “Iya gue juga denger, katanya namanya dika”
Dzatwan : “Hah! Dika?! Dika anak genk sebelah itu bukan?”
Assyifa : Kayanya iya deh, soalnya tadi gue liat dia masuk ruang kepsek”
Dzatwan : “Wah... Jadi makin gampang buat ngasih pelajaran”
Dzatwan dan teman-temannya langsung menyusun rencana untuk memberi pelajaran ke anak
baru itu.
Kring....Kring....Kring.....
Bel bertanda masuk pun dimulai, semua anak sudah masuk ke kelas kecuali para anggota
genk itu.
BRUKKK !!!
Terdengar suara pintu terbanting, semua murid langsung melihat ke asal suara. Iya! Tak lain
adalah Dzatwan, Fitria, Dewi dan Assyifa. Mereka dengan santainya memasuki kelas dan tak
menghiraukan tatapan murid kelasnya. Khalifatul yang merasa kesal bangkit dari duduknya dan
menghampiri mereka.
Khalifatul : “Hei ! kalian udah aku peringatin beberapa kali bukan, kalo buka pintu
itu biasa aja gausah dibanting segala. Kalo pintunya rusak mau ganti?!”
Assyifa : “Ohh, masalah properti sekolah ya?... Maaf maaf kita ga akan ngulangin
lagi deh”
Khalifatul : “Terserah deh! Aku ngasih tau serius, bukan bercanda.”
Dewi : “Ohhh.... yaudah permisi !!”
Setelah itu guru pun masuk yang dibelakangnya terdapat seorang murid
Iqlim : “Yap! Anak-anak seperti yang sudah kalian ketahui kita memiliki murid
baru tolong sedikit perhatiannya saat dia memperkenalkan diri.”
Dika : “Halo. Perkenalkan nama gue Dika pindahan dari SMK Mawar Berduri.”
Iqlima : “Mohon bantuannya agar dia bisa menyesuaikan diri di lingkungan sekolah”
Saat pelajaram selesai jam istirahat membuat murid bebas dari pelajaran dan bebas untuk
makan dan minum dikantin.
Alisya, Calya, Ayu, dan Khalifatul yang melihat Dika didorong oleh dewi pun langsung
menghampiri mereka berlima.
Kemudian genk tersebut pergi dengan perasaan kesal, Khalifatul pun langsung membantu
dika berdiri.
Ayu, Alisya, Calya, Dan Khalifatul pun pergi ke kantin. Tak lama kemudian genk tersebut
kembali ke kelas.
Kringg....Kringgg.....Kringg.....
Bel masuk pun berbunyi dan murid-murid belajar seperti biasa.
Kringg....Kringgg.....Kringg.....
Pertanda pulang sekolah telah tiba.
Iqlima : “Sekian untuk pembelajaran hari ini, sampai jumpa hari esok hati-hati
dijalan”
Setelah para siswa pulang sekolah ada salah satu dari anggota genk tersebut melihat Dika
pulang ke daerah pedesaan yang dikenal sebahai tempat orang-orang tidak mampu, dan mengfotonya.
Dan keesokan harinya, Assyifa membagikan foto tersebut ke grup angkatan.
Dika pun terdiam mendengar para pembully yang semakin gencar memojokannya.
Tanpa disengaja Alisya, Calya, Ayu, dan Khalifatul melihat kejadian tersebut.
Calya, Alisya, Ayu dan Khalifatul pun pergi meninggalkan mereka. Tak disangka Ayu
merekam semua kejadian tersebut dari awal.
(Diluar kelas)
Adetika : “Yudah sekarang kalian ke ruang ibu dulu, ibu mau ke ruang kepsek dulu”
All Pembully : “ Iyaa... bu”
Guru BK pun pergi menuju ruang kepsek untuk melaporkan kejadian tersebut.
Guru BK dan kepsek pun menuju ke ruangan BK. Sesampainya di ruang BK, pa kepsek dan
guru BK melihat para murid yang sedang ribut.
(Pembully terdiam)
Dewi : “Kita Cuma bercanda pa,bu”
Abdillah : “Tetap saja. Walaupun kalian Cuma bercanda, kalian engga seharusnya
melakukan hal tersebut karena dapat menyakiti perasaan orang lain”
Adetika : “Yaudah, sekarang kalian minta maaf kedika”
(Pembully meminta maaf kepada Dika)