Anda di halaman 1dari 6

NASKAH DRAMA

TIDAK ADA BULLY DI SEKOLAH KU

11 Pemeran (Menggunakan Nama Asli)


Nama Pemeran:
Arya Wangsa : Dandi
Anaya Azzalea Rustandi : Vita
Khanza Elleanoor Zahra : Guru BK
M. Ardan Maulana : Faisal
Putri Carolina Gadis Ratlangi: Gina
M. Randi Heriansyah : Kepala Sekolah
Karomatul Mugni : Nina
Nyimas Cahya Putri Agung : Gita
Delisia Rahma : Sheila
Rika : Mila

Properti : Buku, Minuman sebagai cendol, nampan, aksesoris heboh yan di pke geng hits,
aqua/ades botol
(Sambil lagu diputar)
Narator : Halo, kami siswa siswi SMP Islam Miftahul Huda akan mempersembahkan drama
musikal yang berjudul “Tidak Ada Bully di Sekolah” dengan pemeran …. Selamat menyaksikan.
(Setelah lagu selesai diputar, semua meninggalkan stage dan tersisa murid murid)
(Lagu Sang Dewi Koplo diputar *Murid menari)
========
Nina : “Cendol… Cendol.” (Sambil berjalan di depan siswa lainnya)
Murid : “Dawet…. Dawet.”
Nina : “Cendol… Cendol.”
Murid : “Dawet…Dawet. Berapa?”
Nina : “Tiga ribuan.”
Murid “Mau Beli dong.”
(Murid beli cendol Nina)
(Lagu Kamseupay diputar dan datanglah geng hits yang membuat murid murid pergi)
Vita : “Hahaha ada si murid baru yang kamseupay ini nih.”
Nina : “Mau beli cendol?”
Gita : “Hah beli cendol kamu? Sorry, ya, gak level!”
Mila : “Iya, masa sih kita beli cendol murahan si kamseupay.”
Nina : “Mmm… Maaf, kamseupay itu apa ya?”
Sheila : “ Dengerin ya baik baik. Kamseupay itu, Kampungan Sekali Udik Payah. Dan kata itu
cocok banget buat kamu.”
(Mereka tertawa sedangkan Nina terduduk menangis)
Vita : “yaudah girls, ayo kita cuss. Tinggalin aja si kamseupay ini.”
(Mereka berempat pun meninggalkan Nina yang sedang menangis karena ejekan dan hinaan
mereka. Lalu, tak lama kemudian, Dandi pun datang mendatangi Nina)
Dandi : “Nina, kamu nggak apa-apa?”
(Nina menggeleng)
Dandi : “Tadi aku lihat geng itu deketin kamu, mereka beli cendol kamu?”
Nina : “Mereka nggak beli cendol aku, mereka justru manggil aku kamseupay.”
Dandi : “Loh, itu kan namanya pembullyan. Ayo aku antar untuk melapor ke guru BK. Bia raku
bantu kamu ngomong, apalagi kamu anak baru di sini.” (Dandi ngajak Nina sambil membantu
Nina berdiri)
(Keesokan harinya, geng pembully baru mendatangi sekolah dengan gaya yang cukup heboh)
(Lagu Aw Aw Aw diputar sambil mereka berempat masuk ke stage)
Gina : “Vita, Gita, Mila, Sheila! Kalian di panggil sama guru BK.”
Vita : “Aduh, apasi Gina?! Ganggu pagi ceria kita aja?!”
Mila : “Kamu mau kita kasih pelajaran apa?!
Faisal : “Kalian tuh ya, padahal Gina ngasih tau baik-baik, kenapa kalian pada nyolot, sih?.”
Gita : “Paling juga si Gina ngeboong, Cuma mau caper aja dia itu.”
(Diputar audio, kenapa lo? Sirik lo?)
Gina : “Aku nggak bohong ko, kalian memang dipanggil sama guru BK.”
Sheila : “Nggak mungkin sih. Murid hits, cantik, dan kaya seperti kita mana mungkin ada
masalah sama guru BK.”
Gina : Tapi, kalian bener bener dicari sama guru BK.” (Sambil menunduk)
Vita : “Heh! Kalau kamu ngomong sekali lagi, kamu bakal tau akibatnya!” (Sambil mendekati
Gina untuk memngancam Gina)
Faisal : “Kalian susah amat sih. Gina udah ngasih tau yang sebenarnya, kenapa mesti arus
ngancem Gina segala, sih?”
Mila : “Ya, karena kita nggak percaya!”
Faisal : “Apa susahnya kalian tinggal jalan ke ruang BK buat buktiin omongan Gina.”
Sheila : “Kalau kita ke ruang BK, itu menodai citra kita sebagai geng hits di sekolah ini, tau
nggak?”
Gita : “Nah, karena itu, kita nggak percaya sama omongan ni orang.”
Faisal : “Dih, geng hits, hits nya dengan cara kalian hobi merundung orang lain?”
Vita : “Kamu berani sama kita?!”
Dandi : “Heh, kalian! Ngapain sih? Udah waktunya masuk kelas. Sana semua nya masuk
kelas!”
Vita : “Untung aja ada si ketos Dandi yang nyelamatin kalian. Kalau nggak, udah abis kalian!”
(Saat mereka pergi, Vita tersandung dan terjatuh. Jatuhnya pas dengan sound hiduplah engkau
denganku hihi duar dengarkan)
Faisal : “Haha, karma itu!” (Gina Faisal dan Dandi tertawa)
Vita : “Awas aja ya kalian!”
(Mereka pun pergi meninggalkan Faisal dan Gina, lalu Dandi menghampiri mereka)
Dandi : “Kalian gapapa? Mereka buat ulah apa lagi?”
Gina : “Tadi mereka menganggap kalau aku berbohong.”
Dandi : “Berbohong soal apa?”
Faisal : “Gina bilang kalau guru BK mencari mereka, tapi mereka malah mengancam kita.”
Dandi : “Apa benar? Kalau itu, kalian mau nggak bantu aku jadi saksi mengenai masalah
perundungan yang mereka lakukan.”
F&Gin: “Baik, kami bersedia.” (Mereka pun pergi meninggalkan stage)
(Geng hits pun merasa kesal karena pagi mereka telah dirusak oleh Gina dan Faisal ditambah
mereka juga bertemu dengan guru BK yang memang sedang mencari guru BK)
BK : “Heh! Vita, Gita, Mila dan Sheila! Kalian Ibu cariin, malah asik ya nongkrong di sini!”
Vita : “Lah, Bu, aku kira, itu Cuma bohong.”
Mila : “Emangnya ada apa sih, Bu?”
BK : “Ibu denger, kemarin kamu membully Nina. Kenapa kalian membully Nina?”
Sheila : “Gini, Bu. Masa si kamseupay itu jualan cendol di sekolah elit kaya gini, Bu.”
Gita : “Iya, Bu. Apalagi dia murid baru, jadi harus tau kalau ini tuh sekolah elit.”
BK : “Wah ga bener nih4x.” (Jalan ngelewatin mereka)
Vita : “Eh, Bu apaan sih, orang kita di sini juga.”
BK : “Loh, sejak kapan kalian di situ?”
Sheila : “Yaelah, dari tadi lah, Bu.”
BK : “Oke, mungkin ibu belum minum aqua, sebentar.” (guru BK meminum aqua)
Mila : “Sorry ya, Bu. Tapi itu Ades bukan Aqua.”
BK : Udah udah, yang penting sekarang Ibu udah fokus. Dari tadi capek nyari kalian yan hobi
nya kelayaban. Sekarang Ibu bakal kasih hukuman buat kalian!”
Gita : “yaelah, Bu, hari ini masih jaman hukuman?” (Mereka berempat pun langsung lari
meninggalkan guru BK)
(Geng Hits pun mencari Nina karena mereka berfikir kalau Nina adalah sumber masalah
mereka hari ini)
Vita : “Eh, kamseupay! Sini kamu!” (Vita menahan Nina yang hendak pergi mengindari
mereka)
Nina : “Nama aku Nina, bukan Kamseupay.”
Mila : “Oh, bagus bagus. Berani ngelawan ya sekarang.”
Sheila : “By the Way, kamu kan yang ngaduin kita ke guru BK?! Ngaku aja deh!”
Gita : “Kaya nya dia harus kita kasih pelajaran deh, Vit!”
Vita : “hmmm, kira kira apa yang bisa kita lakuin ke kamu ya?”
Kepsek : “Eh ada apa ini rame rame di sini! Bukannya masuk kelas.”
Vita : “Ini, Pak. Kita Cuma lagi ngobrol ama dia aja.”
Kepsek: “Nina, apa benar itu?” (Nina diam tidak menjawab)
Sheila : “Loh, Bapak kenal dia?”
Kepsek: “Tentu saja, dia ini anak saya.” (Sambil merangkul Nina)
Mila : “o-oh gitu ya, Pak. Untungnya kita berteman baik, ya.”
Dandi : “Bohong, Pak.” (Dandi datang dengan guru BK, Faisal, dan Gina)
Kepsek: “Bohong, apa maksudnya?”
BK : “Jadi begini, Pak, mereka berempat ini kedapatan membully Nina. Tadi saya hendak
menghukum mereka, tapi mereka malah kabur.”
Gita : “Engga, Pak. Itu bohong. Kita tuh Cuma bercanda, Pak. Namanya juga sama teman,
bercanda kaya gitu mah, udah biasa.”
Dandi : “yang di omongin guru BK bener, Pak. Bahkan saya ada saksi lainnya yang bisa
membuktikan kalau mereka berempat itu pembully.”
Faisal : “Iya, Pak. Saya dan juga Gina bahkan tadi sempat diancam oleh mereka, iya kan, Gin?”
Gina : “Iya, Pak. Tadi saya sampai ketakutan karena di ancam oleh mereka.”
Kepsek: “Kalau memang begitu, Nina coba ceritakan apa yang sudah mereka lakukan ke kamu?”
Nina : “Mereka memanggil aku dengan panggilan kamseupay, Pak. Mereka juga dorong-
dorong Nina sampai Nina terjatuh.”
Kepsek: “APA?! Jadi bener mereka membully kamu?”
(Nina mengangguk)
Vita : “Ih, Nina apaan sih, orang kita Cuma bercanda.”
Kepsek: “Kamu itu korban, Nina. Kamu harus mengatakan pada pihak sekolah kalau memang
kamu di bully, agar pembullyan ini tidak berlanjut dan juga kamu aman. Kalian juga, kalau
sudah meledek, menghina, bahkan sampai mendorong, itu sudah bukan bercanda. Bercanda itu
kedua belah pihak, bukan salah satunya.”
Kepsek: “Kalian berempat saya hukum. Kalian akan di skors selama satu mingu dan beri tahu
orang tua kalian untuk datang ke sekolah!”
Vita : “Pak tolong jangan hukum kita!”
Sheila : “Saya ga mau orang tua saya tau, Pak.” (Mereka berempat pun menangis)
Kepsek: “ini semua agar kalian bisa memperbaiki diri dan tahu kalau apa yang kalian lakukan itu
salah!”
(Diputar lagu salah apa diriku padamu dan semua pemeran ikut menari)
(Diputar sound sssstttttt, semuanya jadi patung, Nina maju sendiri buat lipsing)
(Narator yang ngomong dan Nina ikut jadi patung) Nah teman teman jangan pernah membully
ya, karena pembullyan itu merupakan tindakan yang salah. Apalai kalian memberikan rasa sakit
dan luka yang tidak akan bisa sembuh. Lalu, untuk korban pembulyan, kalian harus berani untuk
speak up, dan berbicara kepada pihak sekolah, orang tua, maupun orang dewasa yang kalian
percaya. Dengan begitu kita bisa menghentikan pembullyan. Sekian dari kami, kami pamit undur
diri. Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai