Anda di halaman 1dari 8

Naskah Mysterio

(Scene 1) Rumah Eve – Sore hari (Juli 2019)


(Siluet laki-laki dan perempuan sedang berdiri dan bertengkar)
Mama: “Udah gila kamu hah?! Ternyata selama ini kamu selingkuh?
Kamu kasih duit ke cewek gajelas itu? Sedangkan ke keluarga kamu
sendiri, apa? Ga sepeserpun kamu kasih!”
Papa: “Kamu ngomong apaan sih? Keterlaluan tahu gak?! Bisanya
cuman fitnah aku aja!”
Mama: “Emang kamu kok yang salah! Semuanya udah jelas ya!”
Papa: “Aku mana ada ngelakuin kayak gitu! Kamu emang punya
bukti apa?! Jangan sembarangan ya kalo ngomong!”
Mama: “Udah deh ngaku aja kamu!”
(Eve mendengar pertengkaran kedua orang tuanya dan pergi keluar)

(Scene 3) Jalan Taman – Sore hari (Juli 2019)


(Eve sedang berjalan dan bertemu dengan Dion)
Dion: “Eh Eve, mau kemana lu?”
Eve: “Eh Dion, ini gw lagi jalan-jalan aja. Di rumah lagi pada
berantem jadi gw keluar deh. Cape banget gue, nyokap sama bokap
kerjaanya cuman berantem terus. Udah kayak anjing sama kucing
tahu gak. Lama-lama bisa gila gue.”
Dion: “Kalo lu stres, gue ada nih solusi biar lu bisa ngelepas stres lu.
Anggap aja, pelarian dari masalah lu biar engga gila hahaha. Kalau
lu mau, besok ketemu gue deh di tempat ini jam 4 sore. Gue duluan
ya Eve soalnya ada urusan nih”
Eve: “Oke? See you...”
(Eve terlihat bingung dan penasaran akan apa yang Dion bicarakan)
(Scene 4) Jalan Taman – Sore hari (Juli 2019)
(Eve berdiri sambil mengecek ponselnya)
Eve: “Haduh Dion mana sih? Udah jam 4 lewat nih.”
(Dion berlari ke arah Eve)
Dion: “Aduh sorry Eve tadi gw ada urusan. Nih yang bisa buat
ngelepasin stress lu! Coba aja dijamin stres lu pasti langsung ilang.”
Eve: “Apaan nih Dion?” (Muka Eve terlihat skeptis)
Dion: “Udah coba aja. Anyways, duluan ya Eve.”
(Eve menunjukan muka skeptis)

(Scene 5) Di Depan Loker Sekolah – Siang hari (Juli 2019)


(Dion bertemu dengan Eve saat sedang berjalan)
Dion: “Gimana Eve barang yang kemaren gw kasih? Enak kan?”
(Dion menyeringai)
Eve: “Iya, bener kata lu. Dion... Gua butuh lagi.”
Dion: “Tuh kan apa gw bilang. Nih gw kasih nomor telepon
orangnya. Nanti kalau mau beli lewat dia aja.”
(Dion memberikan kertas berisikan nomor telepon dan Eve langsung
pergi)

(Scene 6) Taman – Sore hari (Juli 2019)


(Eve berjalan di taman dengan ekspresi dan perasaan was-was)
Eve: “Katanya di taman yang ini kan ya?” (Melirik kearah kanan dan
kiri)
(Eve mengambil sebungkus obat yang diselipkan di bangku taman
dan pergi dari tempat tersebut)
(Scene 7) Lorong Sekolah – Siang hari (Juli 2019)
(Eve sedang berjalan di Lorong sekolah dan bertemu dengan teman-
temannya)
Lily & Bela: “Hai Eve!”
(Eve hanya melihat dan menghiraukan sapaan tersebut dan melewati
Lily dan Bela)
Lily: “Apaan sih Eve? Sombong banget deh jadi orang”
Bela: “Iya, orang cuma nyapa doang ga dibales ck.”
(Eve bertemu dengan Aldo)
Aldo: “Eve! Lu mau kemana?”
(Eve menghiraukan Aldo)
Lily: “Woi, dia kenapa sih kok jadi sombong banget sekarang?”
Aldo: “Gatau tuh, tadi gw nyapa malah dikacangin.”
Bela: “Aneh banget, kenapa Eve tiba tiba berubah gitu deh?”
Lily: “Gatau deh, udah yuk masuk. Kelasnya udah mau mulai nih.”
(Lily, Aldo, dan Bela masuk ke ruangan kelas)

(Scene 8) Rumah – Sore hari (Agustus 2019)


(Eve menghela nafas saat melihat nilai ujian)
(Eve mengambil bungkusan plastik obat dan meminumnya)

(Scene 9) Kelas – Pagi hari (September 2019)


(Claudia berdiri di depan kelas)
Guru: “Claudia, boleh perkenalkan diri terlebih dahulu ya.”
Claudia: “Halo semua perkenalkan nama aku Claudia. Aku murid
pindahan dari sekolah Pelita. Salam kenal!”
Guru: “Oke kamu boleh duduk di bangku yang kosong ya.”
(Claudia duduk di sebelah Eve)
Claudia: (Menatap ke Eve) “Eh- kamu Eve bukan sih? Apa kabar
Eve? Sudah lama gak ketemu.”
Eve: (Eve hanya menatap dengan sinis)
Claudia: “Sumpah, gw gak nyangka sih kita satu sekolah lagi”
Eve: “Hm” (Menjawab dengan nada dingin dan menulis catatan)
(Claudia sadar bahwa Eve terlihat tidak tertarik untuk berbicara
kepadanya dan Claudia memutuskan untuk fokus ke kelas)

(Scene 10) Tribun – Sore hari (September 2019)


(Eve sedang berdiri dan mengangkat telfon dari ibunya)
Mama Eve: “Eve.”
Eve: “Iya? Kenapa ma-?”
Mama Eve: “Papa sudah gak mau sama kita, dia sudah ninggalin kita
buat pergi sama perempuan gajelas itu.”
Eve: “Maksudnya mama?” (Eve terlihat bingung dan terkejut)
Mama Eve: “Dia udah engga mau ada hubungan sama kamu ataupun
mama lagi Eve. Sekarang terserah kamu mau ngapain.” (Suara
telepon dimatikan)
Eve: “Ma? Halo ma?” (Eve melihat ke arah ponselnya)
(Eve melihat ke bawah dengan putus asa dan hendak melompat)
Claudia: “Eve! Kamu ngapain?!”
(Menahan Eve agar tidak melompat)
Claudia: “Kamu ngapain mau lompat kayak gitu Eve? Bahaya Eve!”
Eve: “Udah deh, lu gausah ikut campur urusan gw!”
(Eve pergi meninggalkan Claudia)
(Claudia diam-diam mengikuti Eve ke toilet lapangan sepak bola)

(Scene 11) Toilet Lapangan Sepak Bola – Siang hari (September 2019)
(Eve memasuki toilet lapangan sepak bola)
(Siluet Eve mengeluarkan obat dan meminumnya)
(Eve keluar dari toilet dan panik ketika melihat Claudia)
Claudia: “Eve! Ini apaan?!”
(Claudia melihat ke obatnya lalu melihat ke arah Eve)
(Claudia mengambil bungkusan obat Eve)
Eve: “Heh! Lu ngapain ambil obat gw? bukan urusan lu tau engga!”
Claudia: “Ini tuh bukan solusinya!” (Mengangkat bungkusan obat)
(Eve mencoba ambil obatnya dari Claudia namun gagal)
Eve: “Udah engga usah ikut campur. Gw cerita pun lu engga bakal
ngerti.”
Claudia: “Aku tau ini bukan urusan aku. Tapi aku engga tega kamu
ngancurin hidup kamu kayak gini."
Eve: “Aduh! Hidup gw tuh udah hancur. Ngapain lagi gw hidup?”
Claudia: “Hidup kamu tuh berharga Eve. Tanpa kamu sadarin, masih
banyak orang yang peduli dan sayang sama kamu.”
(Eve menangis)
Claudia: “Mungkin kamu engga mau cerita sekarang tapi aku selalu
ada disini buat kamu, Eve.”

(Scene 12) Sekolah – Siang hari (2 minggu setelah kejadian di tangga


darurat)
(Setelah hari itu, Claudia berusaha menemani Eve dan membantunya
untuk menjadi lebih baik. Sampai Eve pun mulai terbuka kepada
Claudia.)
Eve: “Clau, gw udah siap buat cerita.”
(Eve cerita ke Claudia)
Claudia: “Eve, kamu kuat banget selama ini. Thank you udah mau
bertahan.”
Eve: “Clau, bantu gw untuk lepas dari obat ini. Gw udah capek hidup
kayak gini terus.”
Claudia: “Mungkin aku engga bisa bantu banyak tapi aku tau orang
yang bisa ngebantu kamu.”

(Scene 13) Gereja – Sore hari (September 2019)


(Eve dan Claudia masuk ke gereja dan disambut oleh teman-teman
Claudia)
Claudia: “Eve, ini Tania sama Shereen. Mereka orang-orang yang
aku ceritain bisa bantu kamu.
Shereen: “Hah? Oh iya, Halo Eve! Salam kenal, Aku Shereen.”
Tania: “Hai, aku Tania! Welcome.”
Shereen: “Disini kita punya komunitas yang nyediain sesi terapi
mungkin bisa bantu kamu, Eve.”
Tania: “Aku sama Shereen bantuin buat registrasi nya ya.”
(Eve mengangguk)
Tania: “Oke! Yuk kita kesana.”
(Eve, Tania, dan Shereen pergi ke meja registrasi dan melakukan
registrasi untuk terapi)

(Scene 14) Ruang Terapi – Siang hari


(Eve melakukan terapi dengan psikolog dari gereja)

(Scene 15) Sekolah – (Juli 2020)


(Eve berjalan di lorong sekolah)
Eve: “Hai Aldo, Lily!”
Aldo, Lily: “Hi Eve!”
(Aldo, Lily, dan Eve mengobrol dan tertawa bersama)

(Scene 16) Kelas – (Juli 2020)


Bela: “Aduh ini gimana ya kerjainnya?”
Eve: “Bel, mau dibantuin ga?”
Bela: “Mau, yang ini gimana Eve?”
(Eve mengajari Bela mengerjakan suatu soal)

(Scene 17)Gereja – Siang hari (2023)


(Eve berdiri diatas panggung)
Eve: “Masalah yang kita hadapi terkadang membuat kita mempertanyakan
Tuhan dalam hidup kita. Saya pun pernah berada dalam posisi tersebut.
Saya mempertanyakan mengapa Tuhan mengijinkan masalah berat terjadi
dalam hidup saya. Rasanya tidak ada dasar untuk saya berharap, dunia
terasa gelap, saya sudah hancur dan rusak. Saya bahkan hampir mengakhiri
hidup saya. Sampai, suatu hari saya merasakan Tuhan hadir dalam
kehidupan saya. Ia memakai orang-orang disekitar saya untuk menarik saya
kembali dari kegelapan itu. Dan hari ini, saya berani berdiri di tempat ini
untuk menjadi saksi bagaimana Tuhan masih ada dan selalu ada untuk
hidup saya dan juga saudara sekalian, Ia tidak akan pernah membiarkan
anak-anaknya jatuh sampai tergeletak.”

(Scene 18) Studio Podcast – Siang hari (Kamis, 8 Febuary 2024)


Eve: “Jadi begitu kisah masa lalu aku. Bukan kehidupan yang cukup
baik tapi Tuhan membantu aku hingga menjadi Eve yang sekarang.”
Tania: “Kira-kira ada pesan yang mau kamu sampaikan engga ke
orang-orang di luar sana?”
Eve: “Apapun yang sedang kalian hadapi saat ini, jangan menyerah
ya! Kalian gapernah sendirian, ada Bapa yang begitu mengasihi
kalian dan lebih dari sanggup untuk mengubahkan keadaan kalian.
Aku yakin, Tuhan punya perkara yang besar buat hidupmu kok.
Proses yang kamu hadapi sekarang pasti akan semakin membentuk
kalian untuk menjadi garam dan terang dimanapun kalian berada.”
Shereen: “Oke sepertinya itu aja ya untuk podcast kita hari ini.”
Tania: “Terima kasih sudah mendengarkan dan Tuhan memberkati
semua!”
Shereen: “Dadah!”
(Eve, Shereen, dan Tania melambaikan tangan)

(Scene 19) Taman – Sore hari


(Bandar narkoba sedang menelefon seseorang sambil berjalan)
Bandar narkoba: “Halo? Iya nanti gw taro di tempat biasa. Oke, sip!”
(Bandar narkoba menyelipkan barang narkoba saat seorang polisi
menepuk bahunya)
(Bandar narkoba tersebut melihat ke arah orang yang memegang
bahunya.)

Anda mungkin juga menyukai