Anda di halaman 1dari 14

Bangkit dan Maju bersama Tuhan

SET 1 (RUMAH) (Prop : meja makan, kursi 4, meja belajar, kursi,


buku2)

(STELLA IN)

Malam yang tenang, Stella duduk di meja belajarnya untuk belajar


mempersiapkan Ujian Sekolahnya Esok hari. Di tengah belajarnya, Stella
mendengar suara Ayah dan Ibunya di ruang keluarga. Ia mendengar
orang tuanya itu sedang bertengkar. Stella menyelinap keluar dan
menguping pembicaraan kedua orang tuanya.

(PAPA MAMA IN)

1. Ibu : "Pa!!! Apa maksud Beraninya kamu keluar berduaan sama


cewek lain ? "

2. Ayah : " Ini tuh cuma salah paham, aku ada keperluan sama Renatta
itulah mengapa aku keluar berdua dengannya. "

3. Ibu : " Papa pikir, Mama bodoh begitu ? "

4. Ayah : "(menggebrak meja) Mama kenapa sih kok marah terus akhir-
akhir ini ? "

5. Ibu : "(berdiri) Ya itu semua karena kamu Pa yang bikin aku marah,
Sadar diri dong. "

6. Ayah : " Kamu juga harusnya sadar diri Ma ! Kamu tidak pernah
memikirkan kondisi pekerjaan Papa, tahunya Minta Uang terus... Check
Out terus.... "
Di tengah pertengkaran, Ibu Stella menyadari anaknya berada di sana
dan mendengar pertengakaran mereka.

7. Ibu : " Stella kamu nggak belajar nak ? (Menghampiri Stella dan
memegang pundaknya.)

8. Stella : " Mama sama Papa bertengkar ya ? "

9. Ayah : " Iya tuh, Mama kamu kerjaannya marah terus "

10. Ibu : " (Menghampiri Ayah Stella) Kamu jaga mulut dong ! Ada anak
kita loh... "

11. Ayah : " (Kembali duduk) Arghhhhh !?!? "

12. Stella : " Mama sama Papa jangan bertengkar dong, Aku sedih
mendengarnya ! "

13. Ibu : "(memegang pundak Stella) Nak, Kita tidak bertengkar kok...
Mama sama Papa cuma debat aja, Udah kamu balik ke kamar aja
Belajar... Besok Ulangan Loh. "

14. Stella : "Iya Ma"

(ORTU TETAP AKTING BERTENGKAR, TANPA DIALOG)

Stella kembali ke kamarnya dengan wajah yang murung. Ia


meletakkan kepalanya di atas meja belajarnya yang berisi tumpukan
buku pelajaran. Stella merasa tertekan dengan kondisi keluarganya saat
ini. Beberapa hari terakhir Orang Tuanya sering bertengkar yang
membuat fokus belajar Stella terganggu dan nilainya turun.

Stella menangis di Kamarnya. Ia mengeluh kepada Tuhan akan


nasibnya dan cobaan yang menimpa keluarganya. Stella mengeluh
dirinya yang sudah rajin berjbadah dan berdoa, namun masalah tidak
berhenti menyerangnya seakan Tuhan pergi meninggalkan Stella.

(PAPA MAMA OUT STAGE)

(STELLA OUT STAGE, GANTI SERAGAM)

Hari berganti, Stella bersiap menuju ke sekolah. Ia sudah berdandan


rapi dengan seragamnya dan menggengdong tasnya.

Stella berdoa sebelum berangkat ke sekolah, Ia berharap semoga hari


ini akan lebih baik dari kemarin dan masalah keluarganya akan segera
usai.

15. Stella : " Loh, Mama sama Papa ke mana ? Kok sepi banget rumah
ini ? MAHHH.... PAHHHH...

Stella mendapati Rumah sangat sepi, kedua orang tuanya tidak


berada di Rumah. Stella memanggil orang tuanya namun tidak ada
jawaban. Ia mengecek notifikasi pesan di Handphonenya, terlihat
Ibunya mengirim pesa kalau mereka berdua sedang oergi keluar
bersama.

16. Stella : " Owhh, mereka keluar ternyata... Syukurlah, sepertinya


orang tuaku sudah berbaikan. "

(STELLA OUT)

SET 2 (SEKOLAH) (Prop : 4 Meja kuliahan, 1 meja guru, 1 kursi guru)

(PROPERTI MASUK) (KEVIN, VINA, ANDREW MASUK)


Stella merasa senang dan mengira kedua orang tuanya sudahlah
berbaikan sehingga Ia pun segera berangkat ke sekolahnya. Setibanya
di sekolah dia bertemu dengan temannya, Vina, Kevin, dan Andrew.

(STELLA IN)

17. Vina : "Halo Stella, udah belajar kah kemarin... Hari ini Matematika
loh ! Agak susah materinya "

18. Kevin : " Alahhh, tidak usah belajar juga pasti bagus nilainya Stella,
betul apa betul ? "

19. Stella : " alah biasa aja, kemarin belajar kok aku.. Tapi sebentar
aja...bagus tidaknya tergantung nanti "

20. Andrew : " Oh iya Stella, pacarmu si Dion mencarimu tadi... Dia
bilang katanya kamu tidak membalas pesannya beberapa hari terakhir "

21. Vina : " Iya tuh Stella, kamu kenapa beberapa hari ini kok di hubungi
sulit banget... Slow respon, Ada masalah kah ? "

22. Stella : " Ahh, tidak ada kok... Lagi sibuk belajar aja. "

Tiba-tiba Dion datang menemui Stella dan marah padanya karena


tidak membalas pesannya beberapa hari terakhir.

(DION masuk)

23. Dion: " Kamu kemana sih kemarin ? Susah banget dihubungin... Kalo
gamau dihubungin bilang dong, jadi aku ga perlu chat kamu "

24. Stella : " Ehhh... Ehmmm.... Eeee... Aku ketiduran kemarin


ketiduran, jadi tidak sempat membalas pesanmu ! "
25. Dion : " Alasanmu tuh sama terus ya... Minimal kreatif kalau bikin
alasan,"

26. Stella : " Yaudah, aku minta maaf ya... Emang aku harus banget
bales chat kamu, kalau penting juga ku balas kok ! "

27. Dion : " Berarti kamu anggep aku ga penting gitu ? Gini aja deh, aku
udah capek sama kamu... Mending kita putus aja deh. "

28. Stella : " Lah Dion, jangan begitu dong... Masa kita putus sih ? "

29. Dion : " Terus mau bagaimana, udah tidak ada alasan buat kita
pacaran... Semoga cepet move on yah ! " (Pergi meninggalkan Stella.)

30. Stella : "(terduduk menatap kosong) Astaga... Kukira hari ini akan
lebih baik dari kemarin, ternyata sama saja. "

31. Vina : "(merangkul Stella) yang sabar ya, kita tahu itu berat... "

32. Kevin : " Emang akhir-akhir ini ada masalah apa sih La ? Kamu kok
keliatan murung terus "

33. Andrew : " (Memukul pundak Kevin) Hei, kamu ngga ngerti privasi
apa ? Astaga Kevin...Kevin "

34. Kevin : " Sorry...Itu privasimu "

(BELAJAR, BUKA² BUKU)

Sekolah telah usai, Stella dan teman-temannya bersiap untuk Pulang,


Mereka berpamitan satu sama lain dan pulang ke rumah.

(KEVIN, VINA, ANDREW OUT STAGE)

(STELLA OUT STAGE, GANTI BAJU)


(PROP SEKOLAH KELUAR, PROP RUMAH MASUK)

SET 3 (RUMAH)

(STELLA IN)

Stella baru saja tiba di Rumahnya. Wajahnya terlihat suram. Ia pulang


dengan lesu dan duduk di Meja makan. Terlihat tidak ada makanan di
sana, Stella memutuskan melewatkan makan siangnya untuk masuk ke
kamarnya, tapi pandangannya teralih oleh setumpuk berkas dokumen
di Meja Makan.

Stella membaca tumpukan surat itu dan terkejut. Surat itu adalah
gugatan cerai dari Ibunya terhadap Ayahnya. Alasan gugatan adalah
soal perselingkuhan. Melihat itu Hati Stella seketika hancur, Ia menjadi
emosional setelah membaca surat itu. Ia membanting tumpukan surat
itu ke meja makan hingga berantakan. Lalu masuk ke kamar dan
melempar tasnya dengan kencang.

Stella duduk di meja belajarnya. Mulai membaca buku, untuk


mengalihkan pikiran namun Ia sudah terlalu stres untuk melakukannya.
Ia kehilangan konsentrasi dan fokusnya. Sementara itu di Ruang
Keluarga, Ayah dan Ibu Stella kembali berdebat. Mendengar itu Stella
menutup telinganya dan menangis tanpa suara di Meja belajarnya.

(PAPA MAMA IN STAGE)

35. Ibu : " Kita selesaikan ini di Pengadilan besok ! Mama udah tidak
nyaman sama Papa, hak asuh jelas akan jatuh ke tanganku ! "
36. Ayah : " Kamu itu keras kepala ya Ma ! Nggak sadar diri lagi, Mau
sampai kapan Mama selalu pasang pikiran negatif sama Papa ? "

37. Ibu : " Harusnya kamu yang sadar diri, intinya Stella aku yang
bawa... Aku tidak sudi anakku tinggal dengan ibu tiri ! "

38. Ayah : " Kamu kalau ngomong jangan sembarangan ya Ma, kalau
bisa tetap berlanjut hubungan kita buat apa mama minta cerai ! Kamu
Nggak kasihan Stella kah Ma?

Mendengar perkataan itu, Stella langsung keluar kamarnya dan


menemui kedua orang tuanya yang sedang bertengkar.

39. Stella : " CUKUPPPP! KALIAN SEMUA NGGAK KASIHAN SAMA AKU...
Kalian semua egois ! "

40. Ibu : "(menghampiri Stella dan memegang pundakknya) gapapa nak,


nanti kamu ikut mama ya ! "

41. Stella : "(berusaha melepas pegangan ibunya) Tidak perlu, aku


gamau ikut papa sama mama kalau bercerai ! "

(STELLA OUT STAGE)

(PAPA MAMA OUT STAGE)

(PROP KELUAR, MASUK)

SET 4 (TAMAN) (Kursi 2 dijejer)

(STELLA IN STAGE)

Stella pergi meninggalkan kedua orang tuanya untuk pergi berjalan di


luar. Ia berusaha menahan tangisnya di luar, namun Ia justru melihat
Mantannya Dion yang baru saja memutuskan hubungannya dengan
Stella sedang duduk berdua dengan perempuan lain.

42. Stella : " Loh Dion, (menghampiri Dion) ini siapa ? "

43. Dion : " Bukan Urusanmu ! Urus aja masalahmu sendiri yang
menumpuk itu ! Aku malas ketemu kamu " (Pergi meninggalkan Stella
sendirian.)

(DION, CEWEK DION OUT STAGE)

Stella terduduk di kursi jalan itu. Ia menatap langit, menahan air


matanya untuk mengalir namun bebannya yang berat seakan menarik
air mata itu keluar. Stella mulai menyalahkan Tuhan atas segala
masalah yang diberikan kepadanya.

44. Stella : " Inikah rencana Tuhan ? Rencanamu itu Indah, tapi tidak
kepadaku ! Cobaanmu begitu berat, bagaimana aku melewatinya ? "

Tiba-tiba datanglah seorang misterius dengan baju serba putih. Pria itu
adalah Yesus yang menampakkan diri pada Stella, namun Stella tidak
menyadarinya.

(YESUS IN STAGE)

45. Yesus : "( duduk di sebelah Stella ) Kenapa kamu menyalahkan


Tuhanmu ? Bukankah dia Maha Penyayang ? "

46. Stella : " Ya, beberapa orang berkata demikian... Tapi aku tidak
merasakannya sekarang ! "

47. Yesus : " Setiap orang pasti diberi cobaan, yang perlu dilakukannya
adalah menjalaninya dan mensyukuri pencobaan itu ! "
48. Stella : " Bagaimana aku mensyukuri sebuah hal yang berat bagiku,
itu adalah bebam buatku ! "

49. Yesus : " Kamu belum menjalaninya, tetapi sudah menyimpulkan


suatu hal ! Cobaan datang bukan untuk membuatmu susah, tetapi
menguji imanmu padaNya... Jangan kamu menyalahkan Tuhanmu atas
pencobaannya padamu, karena ada rencana Indah dibalik itu semua ! "

50. Stella : " Terus aku harus ngapain ? Aku benar-benar kehilangan
semangat untuk melakukan apapun ! "

51. Yesus : " Tuhan datang ke Dunia untuk menebus dosamu dan semua
manusia yang menjerumuskanmu, sepantasnya kamu bersyukur dan
berterima kasih padanya atas kelahiran dan pengorbanannya ! "

52. Stella : " Baiklah, aku akan mencobanya... Tapi siapa dirimu ?
Darimana kau berasal hingga bisa duduk bersamaku ? "

53. Yesus : " Aku mengenal Tuhanmu dengan baik begitupun Dia "

Yesus tiba-tiba menghilang begitu saja dan Stella bingung mencarinya


dengan menoleh ke sana kemari. Kemudian Ia teringat kalau ada
Ibadah Pemuda di gereja dekat rumahnya. Ia berharap bisa
menemukan Pencerahan dari Firman Tuhan di sana.

(STELLA OUT STAGE)

(PROP KELUAR)

(KEVIN, VINA, ANDREW, PENDETA IN STAGE)

SET 5 (GEREJA) (No Prop, duduk di bawah)

(MEMBUKA ALKITAB, dan Mendengarkan Kotbah dari Pendeta)


Stella pergi menuju gerejanya, Ia bertemu dengan ketiga teman
baiknya.

(STELLA IN STAGE)

Mereka mendengarkan pengajaran dari pendeta muda di sana yang


bercerita tentang Ayub dan cobaan maha besar dari Tuhan. Di mana
Ayub yang dulunya seorang kaya raya yang memiliki segalanya diberi
cobaan begitu besar hingga kehilangan segala harta kekayaannya itu.
Namun cobaan itu tidak membuat Ayub gentar akan setia pada
Tuhannya. Imannya yang kuat,membuat dirinya berhasil melewati
cobaan itu dan Rencana Indah dari Tuhan turun atas dirinya.

Setelah selesai Ibadah mereka berpamitan pada Pendeta, lalu pergi


keluar bersama. (PENDETA OUT STAGE)

54. Kevin : " Gila, Ayub setia banget sama Tuhan... Cobaannya seberat
itu padahal, kalo aku udah bundir kali ! "

55. Andrew : " Bener tuh Vin, meski masalahnya dari Tuhan... Imannya
benar-benar tebal... Nggak kayak iman anak-anak jaman now tempe
semua ! "

56. Vina : " Rencana Tuhan tuh indah tahu, setelah Ayub diserang
cobaan bertubi-tubi dan Ia tetap setia... Kekayaannya kembali lagi
bahkan berlipat-lipat kali lagi... Tuhan tuh Perencana Yang Baik ! "

57. Kevin : " Bener tuh Vin, kita harusnya meneladan Nabi Ayub sih... Di
setiap Masalah kita harus tetap beriman sama Tuhan, Percaya Waktu
Tuhan ! "
58. Andrew : " Nah tuhh, kadang emang kita tidak bisa memprediksi
Rencana Tuhan...tapi percayalah, Waktu Tuhan bukan waktu kita...
Jangan sesali keadaannya... "

59. Vina : " Wihhh, cocok juga jadi WL kamu Drew... Eh Stella kok diem
aja kamu ? "

60. Stella : " Emhhh, gapapa kok... Aku pamit pulang dulu Ya "

(KEVIN, VINA, ANDREW, OUT STAGE)

(STELLA OUT STAGE)

Mereka berpamitan satu sama lain. Stella Pulang kembali ke


Rumahnya. Hatinya menjadi lebih terbuka, setelah mendengar
kebenaran Firman Tuhan di Ibadah Pemuda tadi. Ia sadar cobaannya
bahkan belum sebesar Nabi Ayub namun Imannya sudah meluntur. Ia
sadar akan Rencana Tuhan yang tak terbatas tidak bisa diprediksi oleh
Manusia yang terbatas. Tuhan punya Waktunya sendiri yang berbeda
dengan Waktu kita Hambanya.

SET 6 (RUMAH)

(PROP MASUK)

(PAPA MAMA IN STAGE)

(STELLA IN STAGE)

Setibanya di Rumah, suasana telah berubah. Kedua Orang tuanya


berbaikan dan saling memaafkan dan memahami satu sama lain.
Ibunya mencabut gugatan cerainya. Mereka saling meminta maaf atas
kesalahan yang menyebabkan keretakan dalam keluarga mereka.
Mereka berpelukan di Ruang Keluarga. Mereka sudah saling
memaafkan satu sama lain. Mereka tahu bahwa apa yang telah
disatukan oleh Tuhan tidak dapat dipisahkan oleh manusia. Yesus yang
senantiasa melindungi mereka, juga ikut memeluk mereka dari
belakang tanpa mereka sadari.

(PAPA MAMA YESUS STELLA OUT STAGE)

(STELLA GANTI SERAGAM)

Malam itu menjadi Malam yang penuh cerita, Cobaan dan Rencana
Tuhan yang luar biasa terjadi dalam satu malam yang sama,
membuktikan keagungannya. Waktu Tuhan bukanlah Waktu Kita, jadi
jangan sesali keadaannya.

SET 7 (DEPAN SEKOLAH) (NO PROP)

(PROP KELUAR)

(DION IN STAGE)

Hari berganti, Stella tiba di sekolah dan disambut oleh Dion di depan
pagar. Mereka mengobrol soal permasalahan hubungan mereka yang
sempat meretak.

(STELLA IN STAGE)
61. Dion : " (Menghampiri Stella) Stella, aku minta maaf soal kemarin...
Aku paham kamu punya masalah...Aku terlalu egois buat minta kamu
putus ! "

62. Stella : " Iya, gapapa kok... Masalahnya juga udah selesai ! "

63. Dion : " Aku mau masalah kita selesai juga, aku mau hubungan kita
kembali seperti semula ! Cewek kemarin itu adik sepupuku tolong
jangan salah paham "

64. Stella : " Baiklah, mari kita memulai kembali kisah kita... Semoga
hubungan kita juga direstui oleh Tuhan kita "(bergandengan tangan
berhadapan)

65. Dion : " Benar, kita harus lebih siap menghadapi masalah dan
goncangan yang mungkin lebih besar ke depannya ! Semangat "

Yesus melihat dari kejauhan dan tersenyum bahagia.

"TUHAN TIDAK AKAN MENINGGALKANMU NAK ! IA ADALAH BAPA


YANG BAIK... AKU MENGENALNYA SECARA PRIBADI, DIA LAHIR UNTUK
KITA DAN MATI BAGI DOSA KITA. " Ucap Yesus.

Terkadang Manusia Lupa kalau Masalah itu datangnya dari Tuhan dan
Penyelesaiannya pun dari Tuhan. Namun ketika manusia terpuruk
dalam masalah dan cobaan, mereka justru menyalahkan Tuhan dan
Menjauh dari Tuhan yang empunya Resolusi dari sebuah Komplikasi.

(ALL CAST IN STAGE, MENUNDUK)


Tamat.

Anda mungkin juga menyukai