Anda di halaman 1dari 9

Tema : Pergaulan Bebas: Masalah Penggunaan Narkoba secara bebas di usia remaja

Latar : Lingkungan rumah & Sekolah

Tokoh :
- Polisi: Alvon
- Keluarga A (Heriyanto Family)
- Bapak : Zon (Heri Heriyanto)
- Ibu : Silvia (Silvia)
- Kakak : Ayu (Tasya)
- Adik : Jose (Jack)
- Keluarga B (Victor Family):
- Bapak : Vio (Victor)
- Ibu : Fiona (fiona)
- Anak tunggal : Harleen(Steven)
- Teman sekolah : Alvin (Nicho)
- Teman rehab : Otniel (Otniel)
- Guru BK : Kezia (Kezia)

Alur :
- Masalah : Anak SMA menjadi pecandu narkoba

Sinopsis : Suatu hari dalam sebuah keluarga sang kakak yaitu Tasya mengajak adiknya yaitu
Jack untuk mencoba narkoba. Di sekolahnya, sang adik turut mengajak temannya yaitu Steven
dan Nicho. Nicho ini menolak, tetapi dia tetap tutup mulut akan hal tersebut. Namun Si Tunggal
yaitu Steven tertarik dengan ajakan Jack untuk mencoba narkoba.

Steven mulai ikut mencoba hal terlarang tersebut yang dia dapatkan dari Jack, sampai pada titik
Steven ikut menjadi pecandu narkoba dan perilakunya menjadi aneh.

Suatu hari aksi dan perubahan Steven diketahui oleh salah satu orang tuanya (Ibunya) . Orang
tuanya tersebut tidak bisa tinggal diam dan langsung melaporkannya kepada guru BK.
Kemudian sang guru BK menghubungi salah satu teman dekat Steven yaitu Nicho, dan
berbicara mengenai hal ini.

Sampai pada akhirnya Steven ini ditekan oleh keluarganya untuk mengaku. Steven dan Jack
dihukum dengan cara dikirim ke tempat rehabilitasi khusus remaja. Di tempat rehabilitasi
mereka bertemu teman baru yang bersama-sama, mereka akan sembuh dari candu terhadap
narkoba.
Lorong kelas
Di suatu hari yang biasa, Jack berjalan bersama dengan Nicho dan Steven di lorong kelas.

Nicho : “Eh Steve, pr fisika udah belom?”


Steven : “udah, emang napa”
Nicho : “eh fotoin lah nanti di rumah, gua belom”
Jack : “kebiasaan lu mah minta-minta mulu”
Nicho : “lu kan tau gua sibuk banget”
Steven : “siap deh sipaling sibuk, emang lu sibuk ngapain? Kemarin aja gua liat lu di story lagi
jalan jalan”
Jack : “mang eak?”
Nicho : “tolong lah sekali ini saja, ga ngerti samsek gua”
Steven : “yauda nanti gua kasih”

Setelah kegiatan belajar mengajar selesai, Jack dijemput oleh Tasya dan pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah, Jack juga mengerjakan tugas-tugas yang diberikan di sekolah di hari
itu.

Rumah Jack
Jack : “Duh ini gmn cara ngerjainnya yak?”

Ditengah mengerjakan tugas, Jack yang kebingungan ingin meminta tolong pada Tasya
mengenai tugas yang ia kerjakan. Jack mencari hampir ke seluruh penjuru rumah namun ia
tidak menemukannya.

Jack : “kaaa, kaaa…”


Heri : " Cari siapa bang? "
Jack : " Eh bapak sudah pulang ? Nyari kakak pak"
Heri : " Iya bapa baru pulang, coba kamu cek di kamar dia, cuma jangan lupa ketuk pintu dulu,
takut kenapa-napa"
Jack : “Iya pak”

Jack bergegas menuju kamar Tasya sembari membawa tugas dan juga buku pelajarannya.
Tok Tok… ( Jack mengetuk pintu kamar namun tidak ada jawaban )

Jack : “Kakk!!”
(Jack membuka pintu secara paksa)
Terkejutnya Jack melihat kakaknya dalam keadaan Pedaw (mabuk).
Jack : “ Kak!!, kakak kenapa ?”
Tasya : “ Hah apa maksud mu? Gk napa-napa” (sambil sempoyongan)
Jack : “ Coba kakak bangun dulu, coba duduk yang benar !”
Tasya pun bangun namun seketika jatuh ke lantai. Melihat hal tersebut Jack segera
membantunya berdiri
Jack : “ Kak sadar kak !!, kakak kenapa?”
Tasya : “ Ah bawel kamu, dibilang gak kenapa-napa juga !”
(Jack pun tanpa sengaja melihat sebuah bungkusan berwarna putih yang tampak
mencurigakan di tangannya)
Jack : “ Itu apaan yang di tangan kakak?”
Tasya : “ Ini tuh benda ajaib, kalau dipake bisa ngilangin rasa capek seharian loh semua
masalah kamu bisa hilang seketika ”
Jack : “ Beneran? ah masa aku gak percaya. Kok Kakak malah jadi kyk gitu?“
Tasya : “ Serius, mau coba ga? Tinggal hirup aja“
Jack : “ Aku masih gak percaya ah. Ehmm… coba sini “
Dalam keadaan masih setengah sadar, Tasya memberikan apa yang ada di tangannya kepada
Jack. Karna penasaran, Jack pun segera mengambil bungkusan itu dan menghirup langsung
yang ada didalamnya.
Tasya : “ Gimana ? enak kan? “
Jack : “ Lumayan, masih ada lagi kak ?”

Beberapa minggu berlalu. Semakin lama jack semakin tidak bisa terlepas dari benda ajaib
tersebut. Tanpa dia sadari, hal itu merusak hidupnya sedikit demi sedikit. Ia pun merasa bahwa
benda ajaibnya tidak bisa disimpan sendiri.

Di suatu siang, Jack mengajak teman-temannya untuk bertemu di suatu tempat…


Jack : “ Nic, Steve, ikut gua yok, bentar aja “
Nicho : “ Mau kemana ?”
Jack : “ Bentaran aja dekat taman belakang sekolah “
Steven : “ Mau ngapain emang ? gw bentar lagi ada les harus buru-buru “
Jack : “ Udah ikut aja dulu, lu pada ga bakal nyesel deh”
Mereka bertiga pun pergi ke tempat yang dimaksudkan oleh Jack. Keadaan taman saat itu
sedang sepi dan tidak ada seorang pun yang melihat. Disana, mereka pun berjalan sembari
sedikit-sedikit mengobrol.

Taman belakang sekolah


Melihat momen yang tepat, Jack memulai pembicaraannya
Jack : “ Steve, kayaknya lu agak lemes akhir-akhir ini “
Nicho : “ Iya lu kayak keliatan pucat deh, kenapa ? kalau ada masalah cerita aja bro “
Steven : (Sambil menghela napas) “ Enggak gw gak kenapa kenapa cuman belakangan ini
jadwal gw lagi padet banget nih abis pulang sekolah harus pergi les abis itu ngerjain PR belum
lagi kalau disuruh suruh oleh orang tua “
Jack : “ Ohhh gitu, gua punya solusinya bro ! “
Steven : “ Apaan emang solusinya ? “
Jack : “ Gw punya barang bagus nih dengan benda ini masalah lu bisa hilang seketika “
Nicho : “ Emang ada benda kek gitu ? ngada-ngada ya lu ? “
Jack : “ Nih lu coba aja sendiri nanti juga tau betapa hebatnya benda ini “
(Steven pun mengambil benda tersebut)
Nicho : “ Gak usah steve kayaknya bahaya deh masa iya sebungkus bubuk itu bisa ngilangin
semua masalah? Mencurigakan sekali “
Steven : “ Klo bisa ngilangin masalah gua, kenapa nggak ?”
Jack : “ Cobain aja Nic nanti juga lu tau “
Nicho : “ Enggak ah benda gak jelas kayak gitu mana bisa sih ngilangin masalah “
Jack : “ Ah, cemen lu Nic. Kalo lu ga mau yaudah gak usah ”
Nicho : “ Yaudah lah terserah kalian gue mau pulang aja ”
(Nicho pun pergi meninggalkan Jack & Steven)
Steve : “ Cara pakenya gimana ni Jack? Dicampur air panas?”
Jack : “ Gampang lah cara makenya mah, tapi lu harus janji ke gw gak bilang siapa siapa
pokoknya gak boleh sampe ketahuan siapapun “
Steve : “ Aman itu mah…”
Jack : “ Yaudah gw kasih tau sambil jalan pulang aja “

Rumah Steven
Sesampainya dirumah, Steven segera pergi ke kamarnya untuk segera mencoba benda yang
diberikan oleh Jack.

Fiona : “ Udah pulang ko? “


Steven : “ Iya “
Fiona : “ Nggak makan dulu ? “
Steven : “ Ngga usah “ ( Steven lalu bergegas ke kamarnya )
Fiona : “ Tumben banget dia nggak makan dulu, biasanya juga pulang sekolah langsung
makan “
Sesampainya di kamar, Steven segera menggunakan barang tersebut sesuai yang
diinstruksikan oleh Jack.
(Steven menghirup benda pemberian Jack)
Steven : “ Eh apaan nih kok gw jadi pusing abis make ginian ? Eh tapi kok rasanya badan gw
jadi ringan banget kok kaya gw tenang banget sekarang ?”
(Steven menghirup lagi)
Steven : “ Wah nikmat asli, barang bagus beneran ini mah, badan berasa lebih ringan sekarang”

Beberapa minggu berlalu, sama seperti Jack, Steven kini terjerumus dalam penggunaan benda
ajaib tersebut. Perilakunya terasa sedikit berubah….

Fiona : “ Koko, bantuin mamah angkat jemuran dong udah mau hujan nih !“
Steven : “ Bentar lagi ngerjain tugas “
Fiona : “ Tolong dulu bentar ini udah mau hujan mamah lagi masak “
Steven : “ Ah, dibilang nanti tunggu dulu bentar bisa gak si? Orang lagi sibuk ini” ( Dengan nada
marah )
Victor yang baru pulang tidak sengaja mendengar hal tersebut.
Victor : “Steven! kok ngomongnya gitu sama mama ? di sekolah emang diajarin buat ngelawan
orang tua? “

Steven segera menuju ke kamarnya. Sambil menggerutu di dalam kamar


Steven : “ Apasih orang tua ga bisa ngertiin anaknya, selalu nyuruh nyuruh padahal juga punya
kesibukan sendiri
Terbesit di pikiran Steven untuk menggunakan kembali benda ajaibnya
Fiona : “ Aku baru pertama kali liat anak kita kayak gitu “
Victor : “ Sama aku juga baru pertama kalinya ngeliat dia kayak gitu, anak kita kenapa ya
kayaknya belakangan ini dia agak tempramental ya ? “
Fiona : “ Mungkinkah terjadi sesuatu di sekolah ? “
Victor : “ Coba aku nanti tanya sama Steven “

Kamar Steven
Victor : “ Ko kayaknya koko lagi ada masalah ya? Coba sini cerita sama papah siapa tau
papah bisa bantu “
Steven : “ Papa gak bakal bisa bantu, udahlah aku gak mau ngomong sama papah !“
Setelah malam itu, Victor memutuskan untuk pergi berkonsultasi dengan guru BK tempat
Steven bersekolah terkait perubahan sikap Steven.

Fiona : “ Gimana hasilnya? Sudah bicara sama steven ?”


Victor : “ Udah cuman dia gak mau ngomong apa apa “
Fiona : “ Coba tanya sama guru BK di sekolah mungkin saja pihak sekolah tau sesuatu “

Ruang BK
Esok harinya, Victor akhirnya berkonsultasi dengan Guru BK mengenai masalah Steven.
Kezia : ”Selamat pagi pak, apakah ada yang bisa saya bantu?”
Victor : “Saya datang kesini karena saya ingin konsultasi mengenai anak saya yaitu steven.”
Kezia : “Oh iya steven, ada apa dengan steven pak?”
Victor : “Begini Bu Kezia, anak kami akhir-akhir ini sikapnya agak aneh tidak seperti biasanya.
Steven tidak bisa terbuka kepada saya. Kira-kira di sekolah, Steven seperti ini juga tidak ya?”
Kezia : “ Saya lihat-lihat juga dia sedikit berubah, sama seperti teman mainnya yang bernama
Jack, mereka akhir-akhir ini jarang mengumpulkan tugas. Nanti saya coba tanyakan ke Nicho,
salah satu dari teman mereka “
Victor : “ Baik bu terima kasih. Mohon bantuannya ya”

Nicho pun dipanggil oleh Kezia ke ruang BK

Nicho : “ Permisi Bu, ada apa panggil saya?”


Kezia : “ Begini Nicho belakangan ini apakah ada yang terjadi di antara kalian ber 3? “
Nicho : “ Enggak Bu gak kenapa kenapa, belakangan ini saya juga jarang bermain bersama
mereka. Emang nya kenapa ya bu kalau boleh tau ? “
Kezia : “ Kamu yakin gak ada yang terjadi? Soalnya belakangan ini mereka jadi jarang
mengumpulkan tugas “
Nicho : “ Sebenarnya begini bu saya pernah melihat Jack dan Steven memakai sesuatu, saya
curiga bahwa benda tersebut adalah Narkoba jadi saya menjauhkan diri belakangan ini “

Guru BK mulai menyelidiki dugaan pemakaian narkoba oleh Jack dan juga Steven, sampai
akhirnya terbukti dan pihak sekolah pun melaporkan hal tersebut ke pihak berwenang.

Kantor Polisi
Polisi : “ Baik bapak dan ibu sekarang saya ingin meminta beberapa keterangan mengenai
anak bapak dan ibu yang diduga menggunakan narkotika “
Silvia : “ Saya juga sangat terkejut mengetahui bahwa anak saya Jack adalah seorang
pecandu, jujur ibu sangat kecewa sama kamu jack coba ceritakan darimana kamu dapat benda
seperti itu “
Jack : “ Aku… akuu dapet narkoba ini dari kakak, dia yang pertama memberikannya
kepadaku “
Heri : “ Aduh Jack kenapa gak bilang ke bapak terlebih dahulu kalau kamu ngomong dulu
kan gak akan terjadi seperti ini “
Polisi : “ Baik kalau begitu bagaimana dengan keluarga Bapak Victor ? “
Victor : “ Saya juga tidak akan pernah menyangka bahwa anak saya sendiri menggunakan
narkotika
Heri : “Saya mau minta tolong kepada bapak untuk mengembalikan anak saya seperti sedia
kala terlepas dari narkoba “
Polisi : “ Menurut peraturan karena anak
bapak dan ibu kan masih dibawah umur jadi hanya akan dikenai hukuman berupa rehabilitasi
paling sebentar 2 minggu. “
Silvia : “Baik Pak, tolong lakukan yang terbaik untuk melepaskan anak saya dari jerat candu
narkoba ini. "
Victor : "Betul Pak, besar harapan kami sebagai orang tua dalam rehabilitasi ini. "
Polisi : "Kalau begitu maka saudari Tasya, saudara Jack serta saudara Steven akan kami kirim
ke tempat rehabilitasi khusus remaja demi mengembalikan mereka seperti sediakala. "
Silvia : "Berapa lama waktu rehabilitasi ini pak? "
Polisi : "Lama waktu rehabilitasi akan kami sesuaikan dengan tingkat parah atau tidaknya
kecanduan dari anak tersebut bu. "
Silvia : "Baik Pak, Terima kasih bantuannya. "
(Polisi, Heri, Silvia, Victor dan Fiona meninggalkan kantor polisi)

Rumah rehabilitasi

Kemudian, Jack dan Steven akhirnya menjalani rehabilitasi di Rumah Sakit Salam Sejahtera.
Disana mereka mendapat teman yang sudah lebih senior di sana. Teman mereka bernama
Otniel, mereka mendapat banyak pencerahan tentang masalah mereka.

(Otniel menghampiri Jack & Steven yang sedang makan siang bersama)
Otniel : “ Kelihatannya lu pada masih muda kok udah masuk sini aja? “
Steven : “iya bang, gw khilaf menggunakan narkotika “
Jack : “Iya bang dia masuk sini gara-gara gw juga, gw yg salah bang ”
Otniel : “Lho kok bisa? Lu pada gak kasian ama orang tua lu apa ? Udah disekolahin
mahal-mahal malah berakhir di tempat kayak gini”
Jack : “ Iya bang gua juga gak enak liat orang tua sedih dan kecewa, semoga pas gua keluar
dari sini gua bisa jadi lebih baik”
Steven : “ Ah, omong kosong gua masuk sini juga gara-gara lu ngasih barang gak jelas begitu”
Jack : “Lha lu sendiri ngapain terima tawaran gua ? mau aja dikasih barang ga jelas."
Otniel : “ Lu bocah bukannya mikir malah berantem”
Jack : “ Ah abang berisik terus dari tadi. Abang sendiri juga kan masuk kesini. Kita gak ada
bedanya dan gua gak mau diceramahin sama sesama pecandu “
Otniel : “ Heh, lu pada buang-buang waktu pake-pake yang beginian, waktu sama masa depan
kalian masih panjang, masih mending lu cuman 2 minggu, lha gua udah 4 bulan disini masih
harus bertahan selama 4 bulan lagi baru bisa keluar “

(Mereka pun beradu mulut dalam waktu yang cukup lama)


Polisi : (Membentak) “ Hey kalian malah berisik, mau sampe kapan kalian beradu mulut
begitu? Lebih baik kalian renungkan apa yang telah kalian lakukan sehingga membuat kalian
masuk kesini “
Dua minggu telah berlalu setelah kejadian itu, Jack dan Steven sudah menyadari kesalahan
mereka masing-masing dan hubungan sedikit demi sedikit membaik. Akhirnya mereka sudah
selesai menjalani masa rehabilitasi dan kembali ke kehidupan normal mereka. Namun, mereka
tetap harus menanggung akibat perbuatan mereka dan harus dikeluarkan dari sekolah dan
akhirnya harus berpindah ke sekolah lain.

Nicho : “ Eh Jack, Steve. Gimana kabar kalian? Sudah pada sembuh? ”


Jack : “ Sudah lumayan ni, gua udah ga bergantung lagi sama benda itu “
Steven : “ Sama gua juga udh ga pake benda itu lagi “
Nicho : “ Denger-denger kalian pindah sekolah ya ?”
Jack : “ Iya ni, moga di sekolah baru, gua bisa menjadi pribadi yang lebih baik”
Nicho : “ Wah lu udah berubah ya gua juga turut mendoakan kesuksesanmu di sekolah yang
baru. Walaupun kita udah gak satu sekolah lagi, gua harap kita masih bisa berteman kembali
seperti dulu “
Steven : “Amin”

Setelah itu mereka pun kembali menjalani kehidupan mereka masing-masing dengan baik .

~ Fin. ~

Anda mungkin juga menyukai