Anda di halaman 1dari 7

JUDUL DRAMA

NASKAH DRAMA PEMBULLYAN DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH

Kelompok 2
Nama Anggota :
1. Agustin Pratiwi (2020143094)
2. Ami Istiyani (2020143116)
3. Evi Astuti (2020143120)
4. Devi Ratna Sari (2020143095)
5. Ida Riana (2020143096)
6. Made Surani (2020143100)
7. Muhammad Andi Kosasi (2020143246)
8. Pita Purnama Sari (2020143112)
9. Santi Febriyana (2020143111)
10. Syarifah Farhatun Mar’ah (2020143118)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UIVERSITAS PGRI PALEMBANG
2022?2023
Narator:
Karakter:
1. Made Surani (pemimpin Genk)
2. Santi febriyana ( Anggota Genk)
3. Pita purnama sari( Anggota Genk)
4. Devi ratna sari (Anak Baru yang di bully)
5. Muhhamad Andi Kosasi (Kepala sekolah)
6. Syarifah farhatun mar’ah (Guru BK)
7. Agustin pratiwi (Wali Kelas)
8. Ida riana (Saksi Mata)
9. Ami Istiyani(Saksi Mata)
10. Evi astuti (Ketua kelas,Saksi Mata)

Pemeran :
1. Agustin Pratiwi
2. Ami Istiyani
3. Evi Astuti
4. Devi Ratna Sari
5. Ida Riana
6. Made Surani
7. Muhammad Andi Kosasi
8. Pita Purnama Sari
9. Santi Febriyana
10. Syarifah Farhatun Mar’ah
Ada cerita di sebuah SD. Di sekolah megah ini ada sebuah kelompok jahat yang suka
menindas orang lain mereka adalah Made surani, Santi, dan Pita. Mereka suka memalak,
memarahi dan membully murid lain.

Pita : “ Eh, San, Ran. Gua denger hari ini kita bakal dapet anak pindahan di kelas kita !”
Surani : “ Trus Apa masalahnya ama gua ?”
Pita : “ Ya engga , gua kan Cuma ngasih tau lu! Kali aja lu kudet gitu !”
Santi : “ Iya gua juga denger, katanya sih namanya Devi”
Surani :“ Hah, siapa Devi ? Nama kok kaya sabun sih. Hahaha, oke untuk hari ini kita bakal
ngasih dia pelajaran berharga buat dia biar gak bisa macem-macem kita kedepannya.“

Surani dan temannya pun menyusun rencananya untuk memberikan pelajaran tersebut kepada
anak baru itu.

Ring... Ring...

Bel tanda masuk pun dimulai, semua anak sudah masuk ke dalam kelas kecuali para anggota
genk terkenal itu.

Brakkk…

Terdengar suara pintu terbanting, semua murid melihat ke asal suara. Ya! Tak lain adalah Surani,
Santi, Pita. Mereka dengan santai nya memasuki kelas, dan bagaikan tak menghiraukan tatapan
murid kelasnya. Evi yang merasa kesal bangkit dari duduknya dan menghampiri mereka.

Evi: “ Hei!, Surani, Santi, Pita udah aku peringatin beberapa kali bukan. Kalo buka pintu tuh
biasa aja, gak usah dibanting segala. Kalo pintunya rusak mau gantiin ?“
Surani: “ Oh, tentang properti sekolah yaa.. maaf maaf gua gak kan ngulangin kejadian banting
pintu lagi deh“
Evi: “ Terserah deh ! aku ngasih tau serius , bukan bercanda!“
Santi: “ OH! YAUDAH! PERMISI!“
Setelah itu guru pun masuk yang dibelakangnya terdapat seorang murid.

Tiwi: “Yap ! anak anak seperti yang sudah kalian ketahui kita memiliki seorang
murid baru ! Tolong sedikit perhatiannya saat ia memperkenalkan diri“
Devi : “ Assalamuaikum wr.wb. perkenalkan nama saya devi pindahan dari SD Negeri. Mohon
bantuannya agar saya bisa meyesuaikan diri di lingkungan sekolah ini.”

Setelah pelajaran selesai, jam istirahat membuat semua murid bebas dari pelajaran dan tugas dan
bebas untuk makan dan minum dikantin.

Pita:“Mau kekantin gak ?“


Surani: “Engga ah, gak nafsu makan gua“
Santi:“Mendingan kita gangguin anak baru itu“
Surani, Pita, Santi: “Hei, bagi duit dong“
Devi: “G..gua ngak punya uang“ (sambil menundukan kepalanya.)
Santi:“Mana mungkin loe ngak punya duit!”.(Devi yang terdiam.)
Surani : “Cepat serahin duit loe kampungan!” (sambil mendorong Devi dengan kasar)

Ida, Ami dan Evi yang melihat Devi di dorong Surani, langsung pergi menghampiri Mereka
berempat.

Ida :“ Eh, ada apa ini ?”.


Ami :” Hei, kalian tidak boleh lakukan itu!
Santi: “Bukan maslah lo ya! Jadi diem !”
Ida: “ Tapi kalian gak bisa gitu dong. Ngebentak dia seenaknya“
Evi : “Walaupun masi baru dia kan teman kita juga.
Surani:“Iya iya gua tau, udah gak usah di lanjutin ceramahnya ! cape gua dengernya“(marah)
Ida:” Jangan nyolot gitu dong, kita bertiga kan cuma ngingati aja”
Ami :”Itu benar kita cuman ngingatin aja”
Pita: “Diam aja deh jangan banyak ngemeng”
Santi: “ Gua setuju!”

Kemudian Ami membantu Devi berdiri.

Ami:”Kamu ngak apa-apakan Devi”


Devi:” Gue ngak apa-apa kok”
Evi:” Mereka bertiga itu memang keterlaluan”
Ida:” Dari pada disini ada mereka mendingan kita ke perpus”
Ami :” Devi mau ikut ngak?”
Devi :” Gue biar di kelas aja”
Evi :” Kalau gitu kita duluan yah”

Evi, Ida, dan Ami pergi meninggalkan Devi, Surani, Santi dan Pita dikelas menuju ke
perpustakaan.

Santi :” He loe itu cuman murid baru disini jadi jangan cari-cari perhatian deh”
Devi :” Tapi saya tidak mencari perhatian”
Pita :” Loe ini udah berani ngebantah sama kita”
Devi :”Ta..ta..tapi”
Pita :” loe ini yah” (Mendorong Devi)
Santi :” Rasain loe”

Wali kelas yang tak sengaja lewat didepan kelas melihat seluruh kejadian pembully-an yang
dilakukan oleh Surani dan teman-temannya.

Andiko :”kalian bertiga apa yang kalian lakukan kepada Devi?”


Surani, Pita, Santi:” Hhhmmm... kami tidak melakukan apa-apa?
Tiwi :” Apa kalian membully Devi. Surani, Santi, Pita. Sepulang sekolah kalian semua harus
temui ibu di ruang kepsek!”
Bel akhir sekolah telah berbunyi, Surani dan teman-temannya segera menuju keruang kepsek.
Guru BK yang berada di depan ruang kepsek memanggil mereka

Syarifah: “Hei,kalian yang namanyaSurani, Santi, Pita kan?


: “Cepat masuk kalian sudah di tunggu di ruang kepsek“.
Pita: “ Iya pak ?

Surani, Santi, Pita: “Assalamualaikum”.


Semua orang : “Walaikumsalam”
Andiko: “Akhirnya kalian datang, silakan duduk”. (sambil menunjuk kearah dua kursi di
depannya)

Sekarang mereka bertiga bisa dengan jelas melihat bahwa orang yang ada dalamaula itu tak
hanya Kepala sekolah, Guru BK dan Wali Kelas mereka tetapi ada Ida, Ami, Evi, dan Devi.

Syarifah: “Kita mulai saja ke pertanyaan pertama, tapi sebelumnya saya harap kamu bisa
menjawabnya dengan jujur dan tak ada kebohongan“.
Surani:“Iya pa saya akan menjawab dengan sejujurnya“ (menundukan kepalanya.)
Syarifah: “ Apakah benar kalian membully Devi? Kenapa ?“
Surani, Santi, Pita: “.....“ (terdiam.)
Tiwi: “Kenapa kau membully Devi karena ia mempunyai masalah denganmu ? atau apa ?“
(sedikit mengeraskan suaranya.)
Pita: “ kami cuman bercanda“
Ida:” cuman bercanda, kalian pernah mendorongnya sampai terjatuh”
Syarifah:” Apa sampai terjatuh, kalian ini sangat keterlaluan”
Tiwi: “Kenapa kalian melakukan itu Surani, Santi, Pita?“
Andiko:” Kalian harus meminta maaf kepada Devi”
Surani, Santi, Pita: “.....“ (mengganguk).
Tiwi:” Nak Devi, ibu harap kamu bisa memaafkan semua perbuatan mereka bertiga”
Surani :“Iya maaf kan kami karena sudah kasar padamu, setelah kejadian ini aku harap aku dan
teman-temanku bisa berteman baik.”
Devi:” Iya gue maafin kalian bertiga”
Ida:” Gitu dong Ran, dari dulu kek. Minta maafnya kan enak dilihat.”
Ami :” Sekarang, udah deh kalian jangan ngebully orang lagi, pertemanan itu kan indah.”

Setelah kejadian itu, Surani, Santi, Pita berteman dengan Devi. Mereka bertiga belajar bahwa
belajar bahwa tak baik membeda bedakan orang dan membullynya.

Anda mungkin juga menyukai