Anda di halaman 1dari 3

Judul : Iri dan Dengki

Alya : “Pada suatu hari di kelas X IPS 2.”


Pak Alfan : "Pagi anak-anak. Selamat Feby, juara 1 fls2n nyanyi
sekabupaten kemarin lusa".
(Seluruh murid bertepuk tangan)
Feby : "Makasih semua!"
Lewi :" Ih napa sih tuh anak dipuji mulu, kemarin ulangan matematika
dapat 100".
Cila : "Aku iri sama dia, terlalu suka dipuji".
Iki : "Ahahaha santai, besok pulang sekolah kita hajar."
Cila : "Ide bagus, mumpung cctv rusak".
Alya : "Besok haripun tiba, ketika seluruh murid pergi berolahraga
kecuali Cila, Lewi, dan Iki."
Cila : "Aku punya rencana ges." (Mengambil ponsel Gita, masukin ke tas
Feby) "Nih kita umpetin ponselnya ke tas Feby."
Alya : "Tiba-tiba datanglah Jaki temannya Feby."
Jaki : "Ngapain kalian masih disini? Mencurigakan."
Cila : "Ngapain sih ikut-ikutan. Kamu sendiri ngapain disini?"
Jaki : "Jangan macam-macam kalian ya."
Alya : "Seluruh muridpun telah selesai berolahraga."
Gita : (Mencari ponselnya yang hilang di dalam tas, wajah panik)
Pak Alfan : "Ada apa Gita?"
Gita : "Ponselku hilang Pak. Padahal tadi kutaruh di tas."
Pak Alfan : Anak-anak taruh tas kalian ke depan!" (Mengecek 2 tas, tas
kedua ditemukan hp Gita)
Gita : "Itu ponsel saya pak!"
Feby : "Saya tidak curi pak. Kok bisa di tas saya?"
Lewi : "Ngaku aja deh, gausah drama."
Iki : “Huuuuu.”
Jaki : (Maju membisikkan telinga pak Alfan)
Pak Alfan : "Masalah Gita kita lanjut besok. Silakan pulang."
Jaki : "Feb, aku pulang dulu. Hati-hati." (Keluar pintu)
(Memasang bel, semua pulang kecuali Iki Lewi, Cila, Feby)
Iki : "Eh diem lo sini." (Mengambil tas Feby, membuang seluruh isinya)
Lewi : (Mengambil kertas "Oh jadi ini yang dapet 100." (Menyobek
kertas)
Lewi : "Ups sorry, ga sengaja. Siapa suruh dapet 100. Sampah!"
(Membuang robekan kertas ke atas Feby)
Feby : "Kok kalian begitu sih sama aku?" (Menangis)
Cila : "Gausah sok polos. Awas lu lapor! Udah yuk, cabut."
Alya : "Sinta, Siti, Dimaspun keluar kelas. Lalu, datanglah 2 petugas
kebersihan."
(Pak Putra, Pak Prijal memegang peralatan kebersihan)
Pak Putra : "Nak, kenapa kamu nangis?"
Pak Prijal : "Saya ada roti untukmu. (Memberi roti) Jangan nangis lagi
ya."
(Pak Putra, Pak Prijal, Feby memasukkan semua barang ke dalam tas)
Pak Putra : "Sekarang waktunya pulang."
Feby : "Terima kasih Pak."
Alya : "Keesokan haripun tiba, bel masuk berbunyi." (memasang bunyi
bel)
Pak Alfan : "Cila, Lewi, Iki, sini kalian! Saya lihat kalian bekerjasama curi
ponsel Gita di cctv."
Gita : "Hah? Jadi kalian yang curi?"
Cila : "Bukannya cctv rusak pak?"
Pak Alfan : "Kemarin sudah diperbaiki. Jelaskan ke saya sekarang."
Lewi : "Ya itu semua karena bapak! Bapak puji Feby terus!" (Nada
membentak)
Pak Alfan : (Memukul meja keras, melotot) "Kamu bully Feby! Itu semua
kerja kerasnya. Bapak tidak pernah membeda-bedakan kalian. Minta
maaf ke Feby!"
Iki : (Setengah duduk) "Feb maafin kita ya."
Cila, Lewi : (Memegang tangan Feby) "Iya maafin kita Feb."
Feby : "Iya aku maafkan."
Alya : "Ceritapun berakhir. Orang tua Iki, Lewi, Cila dipanggil ke ruang
BK, dan diberi hukuman."
AMANAT : JANGAN MEMBULLY, PERBUATAN JAHAT BISA MERUSAK
MENTAL SESEORANG.

Anda mungkin juga menyukai