Pak Alfan : "Pagi anak-anak. Selamat Feby, juara 1 fls2n nyanyi sekabupaten kemarin lusa". (Seluruh murid bertepuk tangan) Feby : "Makasih semua!" Lewi :" Ih napa sih tuh anak dipuji mulu, kemarin ulangan matematika dapat 100". Cila : "Aku iri sama dia, terlalu suka dipuji". Iki : "Ahahaha santai, besok pulang sekolah kita hajar." Cila : "Ide bagus, mumpung cctv rusak". Alya : "Besok haripun tiba, ketika seluruh murid pergi berolahraga kecuali Cila, Lewi, dan Iki." Cila : "Aku punya rencana ges." (Mengambil ponsel Gita, masukin ke tas Feby) "Nih kita umpetin ponselnya ke tas Feby." Alya : "Tiba-tiba datanglah Jaki temannya Feby." Jaki : "Ngapain kalian masih disini? Mencurigakan." Cila : "Ngapain sih ikut-ikutan. Kamu sendiri ngapain disini?" Jaki : "Jangan macam-macam kalian ya." Alya : "Seluruh muridpun telah selesai berolahraga." Gita : (Mencari ponselnya yang hilang di dalam tas, wajah panik) Pak Alfan : "Ada apa Gita?" Gita : "Ponselku hilang Pak. Padahal tadi kutaruh di tas." Pak Alfan : Anak-anak taruh tas kalian ke depan!" (Mengecek 2 tas, tas kedua ditemukan hp Gita) Gita : "Itu ponsel saya pak!" Feby : "Saya tidak curi pak. Kok bisa di tas saya?" Lewi : "Ngaku aja deh, gausah drama." Iki : “Huuuuu.” Jaki : (Maju membisikkan telinga pak Alfan) Pak Alfan : "Masalah Gita kita lanjut besok. Silakan pulang." Jaki : "Feb, aku pulang dulu. Hati-hati." (Keluar pintu) (Memasang bel, semua pulang kecuali Iki Lewi, Cila, Feby) Iki : "Eh diem lo sini." (Mengambil tas Feby, membuang seluruh isinya) Lewi : (Mengambil kertas "Oh jadi ini yang dapet 100." (Menyobek kertas) Lewi : "Ups sorry, ga sengaja. Siapa suruh dapet 100. Sampah!" (Membuang robekan kertas ke atas Feby) Feby : "Kok kalian begitu sih sama aku?" (Menangis) Cila : "Gausah sok polos. Awas lu lapor! Udah yuk, cabut." Alya : "Sinta, Siti, Dimaspun keluar kelas. Lalu, datanglah 2 petugas kebersihan." (Pak Putra, Pak Prijal memegang peralatan kebersihan) Pak Putra : "Nak, kenapa kamu nangis?" Pak Prijal : "Saya ada roti untukmu. (Memberi roti) Jangan nangis lagi ya." (Pak Putra, Pak Prijal, Feby memasukkan semua barang ke dalam tas) Pak Putra : "Sekarang waktunya pulang." Feby : "Terima kasih Pak." Alya : "Keesokan haripun tiba, bel masuk berbunyi." (memasang bunyi bel) Pak Alfan : "Cila, Lewi, Iki, sini kalian! Saya lihat kalian bekerjasama curi ponsel Gita di cctv." Gita : "Hah? Jadi kalian yang curi?" Cila : "Bukannya cctv rusak pak?" Pak Alfan : "Kemarin sudah diperbaiki. Jelaskan ke saya sekarang." Lewi : "Ya itu semua karena bapak! Bapak puji Feby terus!" (Nada membentak) Pak Alfan : (Memukul meja keras, melotot) "Kamu bully Feby! Itu semua kerja kerasnya. Bapak tidak pernah membeda-bedakan kalian. Minta maaf ke Feby!" Iki : (Setengah duduk) "Feb maafin kita ya." Cila, Lewi : (Memegang tangan Feby) "Iya maafin kita Feb." Feby : "Iya aku maafkan." Alya : "Ceritapun berakhir. Orang tua Iki, Lewi, Cila dipanggil ke ruang BK, dan diberi hukuman." AMANAT : JANGAN MEMBULLY, PERBUATAN JAHAT BISA MERUSAK MENTAL SESEORANG.