Anda di halaman 1dari 8

Naskah Drama P5

Theme : Bullying
Judul: Happy Ending
Narator :
Tokoh:
 Aulia (Dibully)
 Brian (Pembully)
 Nasa (Pembully)
 Tedi (Pembully)
 Dimas (Ketua kelas)
 Hesti (Teman Aulia )
 Pak Robi (WaliKelas)
 Bu Rani (Guru BK)
 Warga sekolah (Sisanya)

Pemeran:
 As Aulia :
 As Brian :
 As Naisa :
 As Tedi :
 As Dimas :
 As Hesti :
 As Pak Robi :
 As Bu Rani :
 Warga sekolah :

*BEGINNING*

kisah ini dimulai di sebuah sekolah yang disebut-sebut memiliki kasus perundungan tertinggi
setiap tahunnya. Banyak murid yang menjadi korban di sekolah itu. Sampai-sampai membuat
banyak murid trauma berat dibuatnya.

Melihat keadaan itu, banyak murid yang lebih memilih pindah ke sekolah lain dari pada
bertahan. Meskipun begitu, sekolah itu juga termasuk dalam sekolah terbaik. Banyak murid
yang ikut menorehkan berbagai prestasi dan menutupi rumor buruk tentangnya. Akan tetapi,
perundungan masih terus terjadi.

Tok... Tok...
Suara pintu terketuk. Tampak pria paruh baya yang agak muda rupanya yang diduga seorang
guru memasuki ruangan, yang diikuti anak perempuan yang diduga murid baru di belakangnya.

Pria itu membqeri salam. "Assalamualaikum anak-anak "

Semua murid menjawab.

" Waalaikumsalam pak Robi"

Semua murid diam, menatap anak baru yang di depan mereka."Anak-anak hari ini kita
kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan dirimu" Guru itu mempersilahkan gadis itu untuk
memperkenalkan diri, ia hanya mengangguk dan mulai mengambil nafas sesaat. Menetralisir
rasa gugupnya. "Selamat pagi teman-teman semua, Namaku Anaulia Nur Azizah, aku murid
pindahan dari jakarta... Salam kenal, semoga kita bisa berteman ya!" Gadis itu memperkenalkan
dirinya dengan mantap, ia menutup matanya untuk mengurangi kegugupannya. Sepertinya ia
belum berhasil mengatasi rasa gugupnya ya?.

"Ternyata Anak kota ya" Gumam cewek modis yang duduknya agak depan. Guru itu
mempersilahkan gadis itu untuk duduk.

Semuanya menjawab.

" Halo Aulia! "

Siswa 1 : “ Hey Aulia! Coba tebak apa bedanya kamu sama bola lampu “

Ucap siswa laki – laki di belakang.

Siswa 2 : " Apa bro? "

Siswa 1 : “ Karena kamu jelek! :v “ (ingat eps Spongebob?)

“HAHAHAHAHA”

Suara tawa memenuhi seisi kelas. Pak Robi yang berdiri didepan langsung menegur.

Pak Robi: " Diam!! Kalian ini gak sopan ya! Udah tau didepan ada guru, masih aja kurang ajar!
Kalian anggap guru ini apa hah!

Siswa 2 : " Kita kan cuma bercanda pak..."

Pak Robi : " Diam kamu! Baik Aulia kamu silahkan duduk disana ya."

Aulia : “ Ba-baik pak “

Aulia berjalan menuju tempat duduknya. Semua menatap Aulia dengan sinis.

* jam istirahat *
Bel istirahat sudah berbunyi. Semua murid keluar dari kelas itu, terkecuali Aulia. Karena dia
belum memiliki teman, jadi ia lebih memilih untuk tetap berada di dalam kelas.

Brian : " Eh bukannya dikelas tadi kita ada murid baru ya. "

Nasa : " Iya, kalo gak salah namanya tadi Aulia... Dan Gue denger dia masuk sekolah ini lewat
Beasiswa loh... "

Brian : " Eh serius lo Nas! Boleh juga tu kita suruh dia buat kerjain tugas-tugas kita! Hahahah"

Nasa : " Nah! Gua setuju tu "

Keduanya sibuk berbicara. Tedi yang terlihat dari tadi hanya melamun, kini ikut bergabung.

Tedi : " Pertanyaannya adalah... Kelas berapakah si Aulia itu? "

Ucap Tedi dengan polos. Kedua temannya menatapnya heran dan terlihat Nasa mulai
mengayunkan tangannya lalu mendaratkan sebuah pukulan ke kepala Tedi.

Naisa : " Otak lu nge-bug deck, dia sekelas ama lu tolol! "

Tedi : " Eh iyakah! Gua kan cuma nanya bray. Gak perlu main pukul segala..."

Jawab Tedi memegang kepalanya.

Nasa : " Lagian elu sih. Masa gak tau... Jangan-jangan nama gua aja lu gak tau ya! "

Tedi : " Yaelah ni anak. "

Brian : " Udah udah, lu berdua jangan banyak bercanda. Sini gua bisikin rencananya. "

Ketiganya berdiskusi memikirkan rencana untuk menganggu Aulia. Ketiganya mengangguk, lalu
pergi ke kantin.

*Di Kelas*

Aulia yang sedang duduk manis sambil membaca buku. Dan seorang gadis cantik tiba-tiba
menghampirinya. Gadis itu mengambil bangku dan duduk di dekatnya.

Hesti : " Hai Aulia kamu lagi ngapain~ "

Sapa Hesti dengan tersenyum.

Aulia : " Lagi baca aja sih. "

Jawab Aulia yang dari tadi memandang buku kini beralih dengan memandang Hesti.
Hesti : " Kenalin nama aku Hesti. "

Ucap Hesti mengulurkan tangan. Aulia menjabat tangannya.

Aulia : " Aulia. "

Hesti : " Oh ya soal yang tadi... Gak usah dipikirin ya. Dia orangnya emang gitu. Suka bikin jokes
gak karuan. Hahahah "

Aulia : " Gak papa kok, gak kepikiran juga."

Hesti : " Mau ke kantin bareng gak. Sekalian ku ajak kamu keliling "

Ajak Hesti dengan ramah.

Aulia : " Boleh boleh! "

Keduanya beranjak dari bangku dan keluar kelas.

Keduanya berada dikantin, Terlihat banyak sekali orang. Aulia dan Hesti merasa kesulitan sebab
kondisi kantin yang cukup ramai.

Hesti : " Kamu mau apa? Biar aku yang beliin... "

Aulia : " Gorengan aja. Nih uangnya "

Aulia menyerahkan uang.

Hesti : " Oke. Tunggu ya~ "

Hesti pergi mengantri.

Aulia berbalik badan. Mulai berjalan dan Tiba-tiba menabrak seseorang.

Brak//

makananya jatuh.

Brian : " EH LU KALO JALAN LIAT-LIAT DONG!! LIAT TUH, MAKANAN GUA JATUH! "

Aulia : " Ma-maaf, gak sengaja "

Brian diam dan menatap Aulia lekat. Aulia yang merasa tidak nyaman hanya menundukkan
kepala.

Brian : " Bukannya... lu murid baru itu ya. "

Ucap Brian dengan muka tak senang.

Aulia : " I-iya... "


Brian : " Hebat juga lu, baru masuk udah berani berurusan ama gue! "

Aulia : " Ma-makanan kamu na-nanti aku ganti ya. Ta-tapi kalo saat ini a-aku lagi gak punya
uang. Be-besok aja ya... "

Ucap Aulia dengan suara pelan. Brian tidak mengerti apa yang dikatakan Aulia.

Brian : " Lu ngomong apaan sih! Gak jelas banget. "

Ucap Brian mendorong bahu Aulia.

Naisa : " Lu kenapa bray? "

Terlihat Nasa berjalan menghampiri Brian bersama Tedi.

Brian : " Ini ni murid baru yang gue bilang, baru masuk udah berani cari gara-gara. "

Naisa dan Tedi menoleh ke arah Aulia.

Naisa : " Ooo, jadi dia orangnya. Gak keliatan pinter tu... "

Tedi : " Malah kek gembel gak sih? "

" Hahahah "

Mereka bertiga tertawa dan mendorong Aulia sampai terjatuh. Hesti yang menyaksikan
kejadian itu pun langsung menghampiri.

Hesti : " Hey hey! Kenapa ini. Kalian apain dia! "

Bentak Hesti kepada tiga murid nakal itu. Ia dengan cepat membantu Aulia berdiri.

Nasa : " Siapa? "

Hesti : " Jangan mentang - mentang kalian hebat ya! Kalian jadi bebas bully anak baru
seenaknya! "

Brian : " lu siapa hah! Orang luar gak usah ikut campur! "

Bentak Brian juga mendorong bahu Hesti.

Hesti : " Emang masalah kalian bertiga ama dia apa! Bisa - bisanya sampai berani main kasar! "

Brian : " Denger ya cewek aneh! Gara - gara temen elu ini, makanan gua jadi jatuh tuh! "

Jelas Brian dengan kasar kepada Hesti.

Hesti : " Itu doang? "

Hesti membuka dompetnya dan memberikan uang kepada Brian.


Hesti : " Nih duit! Sebagai gantinya... Jangan kalian ganggu Aulia lagi! "

Brian menolak.

Aulia : " Eh? "

Brian : " Apa-apaan ini! Gak gak gak. Gua gak sudi nerima duit dari lo. "

Hesti : " Sok nolak segala! "

Ucap Hesti meletakkan langsung ke tangan Brian.

Hesti : " Masih kurang? Makanya kerja! "

Ucap Hesti yang membuat Brian kesal seketika. Ia mengepal tangannya sambil menahan
amarahnya. Hesti menarik Aulia pergi menjauh. Suasana canggung menimpa keduanya, Aulia
menjadi tidak enak, lalu mencairkan suasana duluan.

Aulia : " So-soal uang kamu... Nanti aku ganti ya. "

Ucap Aulia dengan rasa tidak enak. Hesti tersenyum.

Hesti : " udah... Gak usah. Lagian itu bukan uang asli kok. "

Aulia : " lah , terus apa dong? "

Jawab Aulia terkejut seketika.

Hesti : " Sebenarnya itu uang mainan punya adek aku. Kupikir itu akan berguna nantinya... Jadi
ku pinjam deh. Hehe"

Jelas Hesti yang membuat Aulia tertawa.

Aulia : " Ya ampun Hesti..."

Keduanya asik mengobrol bersama. Dan tak terasa jam istirahat sudah berakhir.

*Dikelas*

BRAKK*

Sebuah buku tulis menghantam meja itu. Aulia terkejut seketika.

Brian: "Urusan kita belum selesai. Emang gue gak tau...Trik busuk yang dilakukan temanmu itu."

Aulia : " ke-ketahuan? "

Ucap Aulia pelan.


Brian : " Kerjain pr gua. "

Tedi & Nasa : " Kita juga! "

Ucap mereka menyerahkan buku.

Aulia : " Ta-tapi... "

Brian : " GUE BILANG KERJAIN! YA KERJAIN! "

Bentak Brian yang membuat Aulia terkejut. Dengan gemetar, Aulia mengambil buku mereka.

Naisa : " Isi yang bener, jangan sampai salah! Awas kalo salah! "

Tedi : " Kamu kan pinteer... "

Dengan pasrah Aulia mengerjakannya. Dan tak lama kemudian Pak Robi masuk memulai
pelajaran.

Pak Robi : " Assalamualaikum anak-anak "

Semuanya : " Waalaikumsalam pak... "

Pak Robi : " Sekarang buka buku matematikanya. Halaman 52 bab 2 ya."

Semuanya : " Baik Pak... "

Keesokan harinya, Gadis itu duduk sendirian di taman. Ia menyantap bekalnya sambil
menikmati sejuknya angin di siang itu. Ia menatap langit dengan sinar matahari menerpa
wajahnya, mataharinya tidak terlalu panas.

Aulia: " hari ini sangat menenangkan" batinnya sambil menyantap bekalbya dengan riang.
Meskipun teman barunya Hesti tidak masuk hari ini, tetapi itu tidak membuatnya sedih.
Walaupun ia masih mengingat perlakuan tak mengenakkan yang menimpanya kemarin,
menurutnya itu hal yang wajar. Mungkin mereka belum menerima posisinya

yang masih baru saat ini?

Brak//

Pak Roby: "Bukannya sekolah sudah melarang...JANGAN MEROKOK!" Bentak pak Roby kepada
ketiga siswa didepannya. Tentu saja Brian, Tedi dan Naisa.
Pak Roby: "Dan kau juga Naisa, kenapa kamu ikut ikutan mereka, kamu itu perempuan...
Kenapa kamu merokok juga!!!"

Anda mungkin juga menyukai