Theme : Bullying
Judul: Happy Ending
Narator :
Tokoh:
Aulia (Dibully)
Brian (Pembully)
Nasa (Pembully)
Tedi (Pembully)
Dimas (Ketua kelas)
Hesti (Teman Aulia )
Pak Robi (WaliKelas)
Bu Rani (Guru BK)
Warga sekolah (Sisanya)
Pemeran:
As Aulia :
As Brian :
As Naisa :
As Tedi :
As Dimas :
As Hesti :
As Pak Robi :
As Bu Rani :
Warga sekolah :
*BEGINNING*
kisah ini dimulai di sebuah sekolah yang disebut-sebut memiliki kasus perundungan tertinggi
setiap tahunnya. Banyak murid yang menjadi korban di sekolah itu. Sampai-sampai membuat
banyak murid trauma berat dibuatnya.
Melihat keadaan itu, banyak murid yang lebih memilih pindah ke sekolah lain dari pada
bertahan. Meskipun begitu, sekolah itu juga termasuk dalam sekolah terbaik. Banyak murid
yang ikut menorehkan berbagai prestasi dan menutupi rumor buruk tentangnya. Akan tetapi,
perundungan masih terus terjadi.
Tok... Tok...
Suara pintu terketuk. Tampak pria paruh baya yang agak muda rupanya yang diduga seorang
guru memasuki ruangan, yang diikuti anak perempuan yang diduga murid baru di belakangnya.
Semua murid diam, menatap anak baru yang di depan mereka."Anak-anak hari ini kita
kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan dirimu" Guru itu mempersilahkan gadis itu untuk
memperkenalkan diri, ia hanya mengangguk dan mulai mengambil nafas sesaat. Menetralisir
rasa gugupnya. "Selamat pagi teman-teman semua, Namaku Anaulia Nur Azizah, aku murid
pindahan dari jakarta... Salam kenal, semoga kita bisa berteman ya!" Gadis itu memperkenalkan
dirinya dengan mantap, ia menutup matanya untuk mengurangi kegugupannya. Sepertinya ia
belum berhasil mengatasi rasa gugupnya ya?.
"Ternyata Anak kota ya" Gumam cewek modis yang duduknya agak depan. Guru itu
mempersilahkan gadis itu untuk duduk.
Semuanya menjawab.
Siswa 1 : “ Hey Aulia! Coba tebak apa bedanya kamu sama bola lampu “
“HAHAHAHAHA”
Suara tawa memenuhi seisi kelas. Pak Robi yang berdiri didepan langsung menegur.
Pak Robi: " Diam!! Kalian ini gak sopan ya! Udah tau didepan ada guru, masih aja kurang ajar!
Kalian anggap guru ini apa hah!
Pak Robi : " Diam kamu! Baik Aulia kamu silahkan duduk disana ya."
Aulia berjalan menuju tempat duduknya. Semua menatap Aulia dengan sinis.
* jam istirahat *
Bel istirahat sudah berbunyi. Semua murid keluar dari kelas itu, terkecuali Aulia. Karena dia
belum memiliki teman, jadi ia lebih memilih untuk tetap berada di dalam kelas.
Brian : " Eh bukannya dikelas tadi kita ada murid baru ya. "
Nasa : " Iya, kalo gak salah namanya tadi Aulia... Dan Gue denger dia masuk sekolah ini lewat
Beasiswa loh... "
Brian : " Eh serius lo Nas! Boleh juga tu kita suruh dia buat kerjain tugas-tugas kita! Hahahah"
Keduanya sibuk berbicara. Tedi yang terlihat dari tadi hanya melamun, kini ikut bergabung.
Ucap Tedi dengan polos. Kedua temannya menatapnya heran dan terlihat Nasa mulai
mengayunkan tangannya lalu mendaratkan sebuah pukulan ke kepala Tedi.
Naisa : " Otak lu nge-bug deck, dia sekelas ama lu tolol! "
Tedi : " Eh iyakah! Gua kan cuma nanya bray. Gak perlu main pukul segala..."
Nasa : " Lagian elu sih. Masa gak tau... Jangan-jangan nama gua aja lu gak tau ya! "
Brian : " Udah udah, lu berdua jangan banyak bercanda. Sini gua bisikin rencananya. "
Ketiganya berdiskusi memikirkan rencana untuk menganggu Aulia. Ketiganya mengangguk, lalu
pergi ke kantin.
*Di Kelas*
Aulia yang sedang duduk manis sambil membaca buku. Dan seorang gadis cantik tiba-tiba
menghampirinya. Gadis itu mengambil bangku dan duduk di dekatnya.
Jawab Aulia yang dari tadi memandang buku kini beralih dengan memandang Hesti.
Hesti : " Kenalin nama aku Hesti. "
Hesti : " Oh ya soal yang tadi... Gak usah dipikirin ya. Dia orangnya emang gitu. Suka bikin jokes
gak karuan. Hahahah "
Hesti : " Mau ke kantin bareng gak. Sekalian ku ajak kamu keliling "
Keduanya berada dikantin, Terlihat banyak sekali orang. Aulia dan Hesti merasa kesulitan sebab
kondisi kantin yang cukup ramai.
Hesti : " Kamu mau apa? Biar aku yang beliin... "
Brak//
makananya jatuh.
Brian : " EH LU KALO JALAN LIAT-LIAT DONG!! LIAT TUH, MAKANAN GUA JATUH! "
Brian diam dan menatap Aulia lekat. Aulia yang merasa tidak nyaman hanya menundukkan
kepala.
Aulia : " Ma-makanan kamu na-nanti aku ganti ya. Ta-tapi kalo saat ini a-aku lagi gak punya
uang. Be-besok aja ya... "
Ucap Aulia dengan suara pelan. Brian tidak mengerti apa yang dikatakan Aulia.
Brian : " Ini ni murid baru yang gue bilang, baru masuk udah berani cari gara-gara. "
Naisa : " Ooo, jadi dia orangnya. Gak keliatan pinter tu... "
Mereka bertiga tertawa dan mendorong Aulia sampai terjatuh. Hesti yang menyaksikan
kejadian itu pun langsung menghampiri.
Hesti : " Hey hey! Kenapa ini. Kalian apain dia! "
Bentak Hesti kepada tiga murid nakal itu. Ia dengan cepat membantu Aulia berdiri.
Hesti : " Jangan mentang - mentang kalian hebat ya! Kalian jadi bebas bully anak baru
seenaknya! "
Brian : " lu siapa hah! Orang luar gak usah ikut campur! "
Hesti : " Emang masalah kalian bertiga ama dia apa! Bisa - bisanya sampai berani main kasar! "
Brian : " Denger ya cewek aneh! Gara - gara temen elu ini, makanan gua jadi jatuh tuh! "
Brian menolak.
Brian : " Apa-apaan ini! Gak gak gak. Gua gak sudi nerima duit dari lo. "
Ucap Hesti yang membuat Brian kesal seketika. Ia mengepal tangannya sambil menahan
amarahnya. Hesti menarik Aulia pergi menjauh. Suasana canggung menimpa keduanya, Aulia
menjadi tidak enak, lalu mencairkan suasana duluan.
Aulia : " So-soal uang kamu... Nanti aku ganti ya. "
Hesti : " udah... Gak usah. Lagian itu bukan uang asli kok. "
Hesti : " Sebenarnya itu uang mainan punya adek aku. Kupikir itu akan berguna nantinya... Jadi
ku pinjam deh. Hehe"
Keduanya asik mengobrol bersama. Dan tak terasa jam istirahat sudah berakhir.
*Dikelas*
BRAKK*
Brian: "Urusan kita belum selesai. Emang gue gak tau...Trik busuk yang dilakukan temanmu itu."
Bentak Brian yang membuat Aulia terkejut. Dengan gemetar, Aulia mengambil buku mereka.
Naisa : " Isi yang bener, jangan sampai salah! Awas kalo salah! "
Dengan pasrah Aulia mengerjakannya. Dan tak lama kemudian Pak Robi masuk memulai
pelajaran.
Pak Robi : " Sekarang buka buku matematikanya. Halaman 52 bab 2 ya."
Keesokan harinya, Gadis itu duduk sendirian di taman. Ia menyantap bekalnya sambil
menikmati sejuknya angin di siang itu. Ia menatap langit dengan sinar matahari menerpa
wajahnya, mataharinya tidak terlalu panas.
Aulia: " hari ini sangat menenangkan" batinnya sambil menyantap bekalbya dengan riang.
Meskipun teman barunya Hesti tidak masuk hari ini, tetapi itu tidak membuatnya sedih.
Walaupun ia masih mengingat perlakuan tak mengenakkan yang menimpanya kemarin,
menurutnya itu hal yang wajar. Mungkin mereka belum menerima posisinya
Brak//
Pak Roby: "Bukannya sekolah sudah melarang...JANGAN MEROKOK!" Bentak pak Roby kepada
ketiga siswa didepannya. Tentu saja Brian, Tedi dan Naisa.
Pak Roby: "Dan kau juga Naisa, kenapa kamu ikut ikutan mereka, kamu itu perempuan...
Kenapa kamu merokok juga!!!"