Anda di halaman 1dari 2

Sahabat baruku

Pernahkan kalian merasa kesepian, tidak mempunyai teman dan dikucilkan? Itulah
yang aku rasakan, aku Zoya seorang gadis remaja rumahan yang tidak mempunyai teman.
Hari ini aku Kembali menginjakkan kakiku di sekolah ini, dimana aku tidak punya teman dan
tidak pernah dianggap ada. Sangat menyedihkan bukan? Aku bahkan sering kali dihina oleh
mereka yang membenciku. Semua ini terjadi karena rumor yang sengaja disebarkan oleh
seseorang yang amat membenciku, dia Salsa seorang anak konglomerat dan sangat disengani,
sebab itulah banyak murid lain yang ikut membenciku.

Sekolah ini memang banyak dipenuhi oleh anak anak konglomerat, petinggi daerah
yang hidupnya hanya berfoya foya saja. Aku bukan orang kaya, aku dapat masuk kesekolah
ini karena beasiswa yang kudapat. Salsa menyebarkan berita bahwa aku anak buangan yang
tidak diinginkan yang kemudian diadopsi oleh orang tuaku saat ini. Berita itu memang benar,
aku memang anak adopsi namun yang kusayangkan karena hal itu Salsa menghasut seluruh
siswa untuk tidak berteman denganku.

Aku melanjutkan langkahku kemudian masuk ke ruang kelasku, 11 IPA 2. Seperti


tahun sebelumnya aku mengambil bangku paling pojok belakang. Ruang kelas ini dipenuhi
murid-murid yang saling bercengkara dan bercanda tawa, sementara aku hanya diam dan
memperhatikan mereka. Bel berbunyi, aku segera menyiapkan buku untuk pelajaran pertama.
Bu Lina masuk kedalam kelas diikuti dengan sosok pria berjaket hitam

“Hari ini, kelas kita kedatangan murid baru” ucap Bu Lina seraya tersenyum lebar

Banyak siswi yang berbisik-bisik mengenai siswa baru itu. Siswa baru itu berdiri di depan
papan tulis seraya tersenyum lebar.

“Halo, nama aku Axel pindahan dari SMA 12. Alasan pindah karena ikut orang tua kerja.
Salam kenal semuanya” ucap siswa baru itu dengan tersenyum lebar

Setelah perkenalan singkat itu, Bu Lina menyuruh Axel duduk di tempat kosong. Aku melihat
Axel berjalan ke arahku seraya tersenyum lebar, aku yang melihat itu hanya menatapnya
tanpa minat.

Waktu istirahat telah tiba Axel mengajakku ke kantin sekolah katanya dia tidak tahu
dimana tempatnya. Awalnya aku menolak ajakannya namun dia terus memaksaku alhasil
disinilah aku berada. Kantin sekolah, tempat yang amat kubenci karena banyak yang
membicarakanku. Sedari tadi Axel terus mengajakku mengobrol namun aku abaikan.

“Zoya, kok kamu cuek banget sih dari tadi aku ngomong sama kamu tapi tidak kamu jawab.
Padalkan aku mau berteman sama kamu” ucap Axel dengan muka sedih

“Kamu beneran mau temanan sama aku? Aku hanya anak adopsi, banyak yang tidak mau
berteman dengan aku” ucapku dengan wadah tertunduk

“Loh, tidak apa apa. Kalau kamu anak adopsi apa salahnya, kan kita sama-sama orang, kita
sama- sama makan nasi, tidak ada yang salah kok”

Sejak hari itu aku mulai berteman dengan Axel, dia orangnya ceria dan selalu mendengarkan
dan memberi masukan terhadap masalah-masalahku.

Suatu Ketika aku mendengar rumor tentang diriku yang katanya mendekati Axel
hanya karena Axel kaya dan pintar. Aku jadi tidak enak dengan Axel karena aku, dia
mendapatkan rumor yang tidak baik. Sejak adanya rumor itu, aku menghindari Axel agar
nama dia tidak terbawa-bawa kedalam masalahku. Aku hanya takut aku membawa dampak
yang tidak baik untuk dia. Saat berjalan ke perpustakaan aku berpapasan dengan Axel. Axel
mencegatku dan mengajakku ke taman belakang sekolah

“Zoya, kok kamu menghindari aku? Aku punya salah sama kamu?” ujar Axel

“Kamu tidak salah apa-apa, hanya saja aku takut kamu terkena dampak tidak baik dari rumor
itu” ucapku seraya tertunduk sedih

“Itu tidak masalah Zoya, aku adalah temanmu. Teman yang baik akan selalu mendampingi
untuk menghadapi masalah”

Sejak percakapan itu, aku dan Axel menjadi sahabat. Axel selalu menemaniku, dan
mendorongku untuk terus maju. Aku tidak lagi memusingkan perkataan orang tentang diriku,
aku juga sudah mudah untuk bersosialisasiSaat itu juga aku mengerti arti seorang sahabat,
seorang sahabat akan selalu ada baik saat kita bahagia, saat kita terpuruk, saat berbagai
masalah datang dia pasti selalu mendukung untuk terus maju dan menjadi lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai