Negosiasi Pilihan Sekolah-1
Negosiasi Pilihan Sekolah-1
Penulis Naskah:
Caca (Anak):
Bunda:
Kak Rissa:
Kameramen:
Editor:
Pada sabtu siang ada seorang anak biasa dipanggil caca bersama bundanya sedang
membicarakan sekolah apa yang ia akan dipilih.
Caca. : "Serius, Bunda. Kemarin, kan, Caca juga sempet cari info pendaftarannya. Emangnya
kenapa, Bun?"
Bunda : "Gamau SMA aja kayak Kakak? Bunda liat-liat nilai kamu juga bagus buat daftar di SMA
favorit."
Caca : "Caca mau coba keluar dari zona nyaman, Bun. Caca juga takut kalau nantinya pilih di
SMA, otak Caca malah gakuat."
Caca : "Ayah sebelum meninggal juga ngasih Caca kebebasan buat pilih masa depan Caca mau
gimana nanti arahnya. Jadi, ini pilihan Caca, Bun."
Bunda : "Kalau gitu Caca gamau nurut apa kata Bunda aja? Bunda mau Caca sekolah bareng
Kakak, kalau misalkan sekolah Caca jauh dari Kakak nanti siapa yang jagain kamu?"
Caca : "Hm... Nanti Caca coba pikir-pikir lagi ya, Bun? Gapapa, kan?"
Bunda : "Iya gapapa. Bunda tunggu ya jawabannya."
●●●
Kemudian, Kak Rissa melihat caca sedang kebingungan, Kak Rissa pun menghampirinya.
Kak Rissa : "Kakak perhatiin, kok, muka kamu lesu gitu sih, Ca. Lagi ada yang dipikirin, ya?"
Caca : "Iya, tapi Caca bingung mau nolak permintaan Bunda kayak gimana lagi."
Caca : "Boleh."
Kak Rissa : "Kamu nurut apa kata Bunda aja, ya? Kamu tau, kan, segimana khawatirnya Bunda
sama anak-anaknya. Bukan tanpa alasan Bunda pilihin kamu sekolah yang sama kayak Kakak.
Bunda pengin kita biar saling jaga satu sama lain, Ca."
Kak Rissa : "Jadi, sekarang terserah Caca mau pilih apa. Kakak disini cuman mau ngasih kamu
saran."
Caca : "Iya, Kak. Caca juga udah tau keputusan Caca mau gimana. Makasih ya, Kak, karena udah
bikin Caca ga bingung lagi."
Kak Rissa : "Sama-sama. Lain kali jangan sungkan buat cerita sama Kakak."
Pada keesokan harinya caca pun memberitahu ibunya bahwa ia sudah yakin, dia mau kesekolah
SMA.
Bunda : "Serius? Kalau misal Caca terpaksa ga usah. Bunda juga sekarang sadar dimana pun
kamu sekolah, yang terpenting Caca bisa nyaman dan prestasi Caca juga ga menurun."
Caca : "Caca serius, Bunda. Caca pikir-pikir sekolah di SMA juga bagus, nanti Caca juga bisa
ngembangin pemahaman Caca sama sejarah dunia. Insya allah pilihan Bunda juga terbaik buat
Caca."
Bunda : "Yaudah kalau gitu terserah Caca aja. Bunda selalu support apapun pilihan Caca."