Anda di halaman 1dari 2

Nama : Akmal Satria Husada

NIM : 1800006030
Kelas : A

Aku
Aku adalah seorang lelaki yang terlahir pada delapan belas tahun yang lalu , kisah ini
menceritakan sebagian pengalaman yang pernah ku lalui semasa kecil sampai dengan sekarang.
Tak banyak yang kuingat saat kecil, yang aku tahu aku dilahirkan di rumah sakit dekat dengan
rumah ku , berbeda dengan kakakku yang terlahir di Bekasi. Selama delapan belas tahun aku
tinggal bersama orang tua ku. Aku adalah anak terakhir dari dua bersaudara, aku memiliki seorang
kakak yang pada masa kecilku suka berkelahi. Namun sekarang kami sudah akur dan dia telah
menjadi seorang guru honorer di salah satu sekolah negeri.

Ayahku adalah seorang petani di desa sempu ia bekerja guna mencukupi kehidupan
keluarga kami. Saat kecil, aku sering membantu Ayahku bertani di sawah. Sekarang Aku kadang
membantu disawah disaat musim panen ataupun musim tanam. Aku masih ingat kata-kata Ayahku
yang masih terniang sampai sekarang “Nak , kamu sekolah setinggi-tingginya agar kelak berguna
bagi semua”. Saat kecil juga aku sering diajari matematika menggunakan metode sempoa maupun
tangan. Hal yang kukagumi dari Ayahku adalah kedisiplinan dan ketegasan, beliau memang agak
keras dalam mendidik karena ingin anak-anaknya menjadi pribadi yang baik dan unggul.

Sedangkan Ibuku adalah seorang wirausaha dalam bidang jasa boga , Ibuku sangat pandai
dalam hal memasak sehingga ia membuat jasa boga pada tahun dua ribu sembilan. Saat kecil Ibuku
mengajari cara membaca dan mengurus rumah agar kelak anaknya dapat membantu dimasa depan
nantinya. Ibu adalah sosok yang aku kagumi juga karena Aku belajar banyak hal juga dari Ibu
mengenai Kejujuran.

saat masuk sekolah dasar mungkin itu momen yang sangat menyenangkan dimana aku
menikmati berbagai hal yang kala itu merupakan kesenangan anak-anak pada umumnya . Dikala
itu Aku masih diantar oleh Ayahku. Di sekolah dasar aku memang tidak terlalu mengejar nilai
sehingga ada beberapa hal yang mungkin tidak dapat tercapai. Saat melaju ke sekolah menengah
pertama ku mulai mengenal beberapa teman luar daerah ku mungkin ini pertama kalinya Aku
berkomunikasi dengan teman sebaya dari luar daerah ku. Aku menjalani hidupku dengan santai ,
mulai serius saat meranjak ke kelas delapan. Pada masa ini aku benar-benar berjuang dengan keras
karena pada masa ini sekolah mengadakan battle royal memperebutkan peringkat dan kelas
evaluasi penempatan siswa. Pada akhir masa sekolah menengah aku mendapi ranking tiga puluh
dari seratus lima puluh siswa. Aku masuk di sekolah menengah atas yang berjarak dua kilometer
dari rumahku. Disana Aku mendapati beberapa pengalaman baru yang berguna di kehidupan
kedepannya. Aku lulus tahun dua ribu delapan belas atau bisa dibilang tahun lalu.

Kini Aku seorang lelaki dewasa, tentu saja karena umur dan tubuhku sudah tak sama seperti
dulu lagi. Delapan bulan yang lalu aku resmi menjadi mahasiswa di universitas swasta. Sekarang
aku menempuh perjalan yang jauh dari rumah menuju kampus kurang lebih jarakya adalah dua
puluh tujuh kilometer. Aku masih ingat saat Ayahku mengantarku mendaftar ke kampus ini, panas
dan hujan kami lewati guna mendaftar strata satu pendidikan matematika.

Setelah itu Akupun diterima di kampus itu, saatnya kisah perjalan menuju strata satu
dimulai. Dulu ku tak menyangka bahwa aku bisa masuk kampus ini, mungkin ini sudah suratan
takdir mau tak mau ku harus jalani petualangan ini. Sebelum masuk jurusan prodi Pendidikan
matematika aku sempat ditanya Ibu ku “nak kenapa Kamu tidak masuk saja ke Teknik
informatika?” lalu ku menjawab “Bu Aku ingin berjuang menjadi seorang guru yang berguna bagi
bangsa dan negara ini”. Berlanjut ke kisah petualangan di kampus kadang, sebagian tujuanku
adalah lulus kuliah selama tiga setengah tahun dan meraih predikat cumlaude. Aku juga ingin
memberikan hal-hal yang belum mereka rasakan, ku sadar mungkin banyak keinginan mereka
yang belum terpenuhi, oleh karena itu aku wajib membahagiakan mereka. Aku mengetahui bahwa
kebaikan mereka takkan terbalas tapi ku akan berjuang membahagiakan mereka, Ayah, Ibu, Aku
akan selalu berusaha menjadi kebanggan keluarga dan membahagiakan kalian secepat mungkin.

Anda mungkin juga menyukai