Anda di halaman 1dari 14

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumberdaya manusia yang unggul untuk pembangunan.

Namun dewasa ini di Negara kita khususnya dalam bidang pendidikan masih belum menampakkan hasil yang maksimal, hal ini dikarenakan pendidikan selalu menghadapi masalah misalnya selalu terdapat kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan hasil yang dapat dicapai dari proses pendidikan itu sendiri. Masalah yang dimaksud sebagai permasalahan pendidikan diantaranya yaitu : Masalah pemerataan pendidikan, Masalah mutu pendidikan, Masalah efisiensi pendidikan, dan Masalah relevensi pendidikan. Keempat masalah tersebut akan dibahas dalam makalah ini beserta upaya yang diharapkan dapat menanggulanginya. elain itu kenyataan semakin tertinggalnya pendidikan bangsa !ndonesia dengan bangsa"bangsa lain, harusnya membuat kita lebih termotivasi untuk berbenah diri. #anyaknya masalah pendidikan yang muncul ke permukaan merupakan gambaran praktek pendidikan kita serta teguran bagi Negara kita untuk berbenah diri.

1.2 RUMUSAN MASALAH 1. $pa permasalahan pokok pendidikan % 2. $pa jenis permasalan pokok pendidikan % 3. $dakah saling keterkaitannya antara masalah pokok pendidikan % 4. &aktor"faktor apa yang mempengaruhi perkembangan permasalahan pendidikan % 5. $pa masalah actual pendidikan di !ndonesia % 6. #agaimana cara penanggulangan permasalahan pendidikan %

1.3 TUJUAN
PERMASALAHAN PENDIDIKAN Page 1

Sesuai dengan rumusan makalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dari penulisan makalah tentang permasalahan pendidikan ini diarahkan untuk : 1 . menuliskan 4 macam masalah pokok pendidikan 2 . menjelaskan saling hubungan antara masalah-masalah pokok pendidikan 3 . menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi perkembangn permasalahan pendidikan 4 . menjelaskan masalah actual pendidikan di Indonesia 5 . menjelaskan upaya penanggulangan permasalahan pendidikan .

1.4 MANFAAT a #agi Pemerintah ' #isa dijadikan sebagai sumbangsih dalam meningkatkan kualitas pendidikan di !ndonesia serta menuntaskan permasalahan"permasalahan yang ada di !ndonesia. b #agi (uru ' #isa dijadikan sebagai acuan dalam mengajar agar para peserta didiknya dapat berprestasi lebih baik dimasa yang akan datang. c #agi Mahasiswa ' #isa dijadikan sebagai bahan kajian belajar dalam rangka meningkatkan prestasi diri pada khususnya dan meningkatkan kualitas pendidikan pada umumnya.

BAB 2
PERMASALAHAN PENDIDIKAN Page 2

PEMBAHASAN

2.1 PERMASALAHAN POKOK PENDIDIKAN istem pendidikan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan social budaya dan masyarakat sebagai suprasistem sehingga menciptakan kondisi yang sedemikian rupa dan permasalahan interen system pendidikan itu menjadi sangat kompleks. $rtinya, permasalahan interen dalam system pendidikan kaitannya dengan masalah"masalah diluar system pendidikan itu sendiri. Misalnya masalah mutu hasil belajar suatu sekolah tidak dapat dilepaskan dari kondisi social budaya dan ekonomi masyarakat disekitarnya, dan masih banyak lagi factor"faktor lainnya di luar system persekolahan yang berkitn dengan mutu hasil belajar tersebut. Namun pada dasarnya ada dua masalah pokok yang dihadapi oleh dunia pendidikan di tanah air kita dewasa ini yaitu : ' #agaimana semua warga Negara dapat menikmati kesempatan pendidikan. ' #agaimana pendidikan dapat membekali peserta didik dengan keterammpilan kerja yang mantap untuk dapat terjun ke dalam kancah kehidupan bermasyarakat.

2.2 JENIS PERMASALAHAN POKOK PENDIDIKAN $da empat masalah pokok pendidikan yang telah menjadi kesepakatan nasional yang perlu diprioritaskan penanggulangannya, yaitu : Masa a! P"#"$a%aa& P"&'('()a& Masalah pemerataan pendidikan adalah persoalan bagaimana system pendidikan dapat menyediakan kesempatan yang seluas"luasnya kepada seluruh warga negara untuk memperoleh pendidikan, sehingga pendidikan itu menjadi wahana bagi pembangunan sumber daya manusia untuk menunjang pembangunan.

PERMASALAHAN PENDIDIKAN

Page

Pada masa awalnya, di tanah air kita pemerataan pendidikan itu telah dinyatakan di dalam )ndang")ndang No. * +ahun ,-./ sebagai dasar"dasar pendidikan dengan pengajaran di sekolah. Pada #ab 0!, pasl ,1 berbunyi : Tiap-tiap warga negara RI mempunyai hak yang sama untuk diterima menjadi murid suatu sekolah jika syarat-syarat yang ditetapkan untuk pendidikan dan pengajaran pada sekolah itu dipenuhi elanjutnya dalam kaitannya dengan wajib belajar #ab 2!, pasal ,/ $yat ,, menyatakan :Semua anak yang sudah berumur 6 tahun berhak dan yang berumur 8 tahun diwajibkan belajar di sekolah, sedikitnya 6 tahun lamanya $yat 3 menyatakan : !elajar di sekolah agama yang telah mendapat pengakuan dari materi agama dianggap telah memenuhi kewajiban belajar Pemecahan Masalah Pemerataan Pendidikan ditempuh melalui dua cara, yaitu : ' *a$a K+&,"&s(+&a a. b. Menbangun gedung sekolah seperti 4 !npers dan atau ruangan belajar. Menggunakan gedung sekolah untuk double shi"t 5system bergantian padi dan sore6.

' *a$a I&+,a%(a. istem Pamong atau !npact ystem 5pendidikan oleh masyarakat, orang tua, dan guru6.

istem tersebut dirintis di solo dan didiseminasikan ke beberapa provinsi. b. c. d. e. f. 4 kecil pada daerah terpencil istem (uru Kunjung MP terbuka Kejar paket $ dan # #elajar 7arak 7auh, seperti )niversitas +erbuka Masa a! M.%. P"&'('()a&

PERMASALAHAN PENDIDIKAN

Page 4

Mutu pendidikan dipermasalahkan jika hasil pendidikan belum mencapai taraf seperti yang diharapkan. 8asil yang bermutu hanya mungkin dicapai melalui proses belajar yang bermutu. Masalah mutu pendidikan juga mencakup masalah pemerataan mutu. $da 3 faktor yang dapat dikemukakan sebagai penyebab mengapa pendidikan yang bermutu belum dapat diusahakan pada saat demikuan : ' #ertama, gerakan perluasan pendidikan untuk melayani pemerataan dan kesempatan pendidikan bagi rakyat banyak memerlukan penghimpunan dana dan daya. ' $edua, kondisi satuan"satuan pendidikan pada saat demikian mempersulit upaya peningkatan mutu karena jumlah murid dalam kelas terlalu banyak, pengerahan tenaga pendidik yang kurang kompeten, kurikulum yang belum mantap, sarana yang tidak memadai, dan seterusnya. )mumnya mutu pendidikan di pedesaan lebih rendah dari mutu pendidikan di perkotaan. $cuan usaha pemerataan mutu pendidikan bermaksud agar system pendidikan khususnya system persekolahan dengan segala jenis dan jenjangnya di seluruh pelosok tanah air 5kota dan desa6 mengalami peningkatan mutu pendidikan sesuai dengan situasi dan kondisinya masing"masing. Pemecahan Masalah Mutu Pendidikan Meskipun untuk tiap"tiap jenis dan jenjang masing"masing memiliki kekhususan, namun pada dasarnya pemecahan masalah mutu pendidikan bersasaran pada perbaikan kualitas komponen pendidikan 5utamanya komponen masukkan mentah untuk jenjang pendidikan menengah dan tinggi dan komponen masukan instrumental6 serta mobilitas komponen" komponen tersebut. )paya tersebut pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses pendidikan dan pengalaman belajar peserta didik, yang akhirnya dapat meningkatkan hasil pendidikan. Masa a! E-(s("&s( P"&'('()a& Masalah efisiansi pendidikan mempersoalkan bagaimana suatu system pendidikan mendayagunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan. 7ika penggunaannya hemat dan tepat sasaran dikatakan efisiensi tinggi. 7ika terjadi sebaliknya, efisiensi berate rendah. #eberapa masalah efisiensi pendidikan yang penting ialah :
PERMASALAHAN PENDIDIKAN Page !

!agaimana tenaga kependidikan di"ungsikan % Masalah ini meliputi pengangkatan, penempatan, dan pembangunan tenaga. Masalah

pengangkatan terletak pada kesenjangan antara stok tenaga yang tersedia dengan jatah pengangkatan yang sangat terbatas. Masalah penempatan guru, khususnya guru bidang penempatan atudy, sering mengalami kepincangan, tidak disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Masalah pengembangan tenaga kependidikan di lapangan biasanya terlambat, khususnya pada saat menyongsong hadirnya kurikulum baru dan setiap pembaruan kurikulum menurut adanya penyesuaian dari para pelaksana di lapangan. b !agaimana perasarana dan sarana pendidikan digunakan % Penggunaan sarana dan prasarana pendidikan yang tidak efisien bias terjadi antara lain sebagai akibat kurang matangnya perencanaan. #anyak gedung 4 !npres karena beberapa sebab dibangun pada lokasi yang tidak tepat, akibatnya banyak 4 yang kekurangan murid atau yang ruang belajarnya kosong. & !agaimana pendidikan diselenggarakan % 4alam penyelenggaraan pendidikan di masa transisi yang relative lama ini proses pendidikan berlangsung kurang efisien dan efektif. 8al ini dapat dilihat dengan seringnya kebijakan pemerintah merubah kurikulum pendidikan nasional, padahal perubahan kurikulum sering membawa akibat tidak dipakainya lagi buku"buku dan perangkat lainnya. Namun perubahan kurikulum tidak selamanya buruk, karena perubahan kurikulum itu sendiri diselaraskan dengan perkembangan 9aman di masa globalisasi ini. d 'asalah e"isiensi dalam mem"ungsikan tenaga % Pada pasal 3: )) ;! no. 3/ +ahun 3//< tentang ! 4!KN$ menyatakan bahwa

penyelenggaraan kegiatan pendidikan pada suatu jenis dan jenjang pendidikan hanya dapat dilakukan oleh tenaga pendidik yang mempunyai wewenang mengajar. Namun pada kenyataanya di !ndonesia ini sangat kurang efisien dalam memfungsikan tenaga pendidik, mengapa demikian % karena di !ndonesia ini masih banyak tenaga pendidik yang dii9inkan untuk mengajar padahal tidak memiliki akta mengajr, dan juga masih banyak penempatan tenaga

PERMASALAHAN PENDIDIKAN

Page "

pengajar yang kurang sesuai, misalnya 4< masih diperkenankan mengajar

MP atau

M$

sehingga tenaga pendidik yang demikian dapat dianggap kurang kompeten dibidangnya .

Masa a! R" ",a&s( P"&'('()a& Masalah relevansi pendidikan mencakup sejauh mana system pendidikan dapat menghasilkan luaran yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan, yaitu masalah"masalah seperti yang digambarkan dalam rumusan tujuan pendidikan nasional.

2.3 Sa (&/ K"%"$)a(%a& a&%a$a #asa a! 0+)+) 0"&'('()a& Meskipun keempat masalah pendikan dapat dibedakan satu sama lain, namun dalam kenyataan pelaksanaan pendidikan dilapangan masalah"masalah tersebut saling berkaitan. Pada dasarnya pembangunan di bidang pendidikan tentu menginginkan tercapainya pemerataan pendidikan dan pendidikan yang bermutu sekaligus. 4an masalah pemerataan pendidikan serta kekompetenan suatu tenagaa pengajar sangat berkaitan dengan mutu pendidikan yang akan dihasilkan. 2.4 -a)%+$1-a)%+$ 2a&/ #"#0"&/a$.!( b"$)"#ba&/&2a #asa a! 0"&'('()a& Permasalahan pokok pendidikan merupakan masalah pembangunan mikro, yaitu masalh" masalah yang berlangsung di dalam system pendidikan sendiri. Masalah mikro tersebut berkaitan dengan masalah makro pembangunan, yaitu masalah diluar system pendidikan, sehingga juga harus diperhitungkan didalam memecahkan masalah mikro pendidikan. Masalah"masalah makro yang merupakan factor"faktor yang mempengaruhi

berkembangnya masalah pendidikan yaitu : ' Perkembangan !P+=K dan seni ' >aju pertumbuhan penduduk ' $spirasi masyarakat ' Keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan
PERMASALAHAN PENDIDIKAN Page #

2.5 0"$#asa a!a& ac%.a 0"&'('()a& '( I&'+&"s(a Masalah actual pendidikan ada yang mengenai konsep dan ada pula yang mengenai pelaksanaannya Misalnya munculnya kurikulum baru adalah masalah konsep dan selanjutnya jika suatu kurikulum sudah cukup andal, dapat dilaksanakan apa tidak. 7ika tidak, timbullah masalah pelaksanaan atau massalah oprasionalnya. )ntuk lebih lengkapnya permasalahan"permasalahan actual pendidikan di tanah air !ndonesia akan dibahas lebih lengkap dalam uraian dibawah ini : K.$(). .# Kurikulum kita yang dalam jangka waktu singkat selalu berubah"ubah tanpa ada hasil yang maksimal dan masih tetap saja. (embar"gembor kurikulum baru, katanya lebih baiklah, lebih tepat sasaran. ?ang jelas, menteri pendidikan berusaha eksis dalam mengujicobakan formula pendidikan baru dengan mengubah kurikulum. Perubahan kurikulum yang terus" menerus, pada prateknya kita tidak tau apa maksudnya dan yang beda hanya bukunya. Pemerintah sendiri seakan tutup mata, bahwa dalam prakteknya (uru di !ndonesia yang layak mengajar hanya @/A dan sisanya masih perlu pembenahan. 8al ini terjadi karena pemerintah menginkan hasil yang baik tapi lupa dengan elemen"elemen dasar dalam pendidikan. Bontohnya guru, banyak guru honorer yang masih susah payah mencukupi kebutuhannya sendiri. Kegagalan dalam kurikulum kita juga disebabkan oleh kurangnya pelatihan skill, kurangnya sosialisasi dan pembinaan terhadap kurikulum baru. =lemen dasar ini lah yang menentukan keberhasilan pendidikan yang kita tempuh. Menurut slogan jawa, guru itu digugu dan ditiru, tapi fakta yang ada, banyak masyarakat yang memandang rendah terhadap profesi guru, padahal tanpa guru kita tidak akan bisa menjadi seperti sekarang ini.

B(a2a P"&'('()a& $khir"akhir ini biaya pendidikan semakin mahal, seperti mengalami kenaikan ##M. #anyak masyarakat yang memiliki persepsi pendidikan itu mahal dan lebih parahnya banyak
PERMASALAHAN PENDIDIKAN Page $

pula pejabat pendidikan yang ngomong, kalau pengen pendidikan yang berkualitas konsekuensinya harus membayar mahal. Pendidikan sekarang ini seperti diperjual"belikan bagi kalangan kapitalis pendidikan dan pemerintah sendiri seolah membiarkan saja dan lepas tangan. ekarang ini memang digalakan program wajib belajar - tahun dengan bantuan #os. +api bagaimana dengan daerah"daerah yang terpencil nan jauh disana%% $pa mereka sudah mengenyam pendidikan%% Padahal mereka sebagai CN! berhak mendapatkan pendidikan yang layak. $khir"akhir ini pemerintah dalam system pendidikan yang baru akan membagi pendidikan menjadi dua jalur besar, yaitu jalur formal standar dan jalur formal mandiri. Pembagian jalur ini berdasarkan perbedaan kemampuan akademik dan finansial siswa. 7alur formal mandiri diperuntukkan bagi siswa yang mapan secara akademik maupun finansial. edangkan jalur formal standar diperuntukkan bagi siswa yang secara finansial bisa dikatakan kurang bahkan tidak mampu. 8al ini saya rasa sangat konyol, bukankah kebijakan ini sama saja dengan mengotak"kotakan pendidikan kita, mau dikemanakan pendidikan kita bila kita terus diam dan pasrah menerima keputusan Pemerintah%% !ronis sekali bila kebijakan ini benar"benar terjadi. T.3.a& 0"&'('()a& Katanya pendidikan itu mencerdaskan, tapi kenyataannya pendidikan itu menyesatkan. #agaiamana tidak% >ihat saja kualitas pendidikan kita hanya diukur dari ija9ah yang kita dapat. Padahal sekarang ini banyak ija9ah yang dijual dengan mudahnya dan banyak pula yang membelinya 5baik dari masyarakat ataupun pejabat"pejabat6. #ukankah ini memalukan%% #erarti kalau kita punya uang maka kita tidak usah sekolah tapi sama dengan yang sekolah karena memiliki ijasah. 8arusnya pendidikan itu menciptakan siswa yang memiliki daya nalar yang tinggi, memiliki analisis tentang apa yang terjadi sehingga bila di terjunkan dalam suatu permasalahan dapat mengambil suatu keputusan. K+&%+,"$s( '(s" "&//a$a)&&2a UN Perdebatan mengenai )jian Nasional 5)N6 sebenarnya sudah terjadi saat kebijakan tersebut mulai digulirkan pada tahun ajaran 3//3D3//<. )N atau pada awalnya bernama )jian $khir Nasional 5)$N6 menjadi pengganti kebijakan =valuasi #elajar +ahap $khir Nasional
PERMASALAHAN PENDIDIKAN Page %

5=btanas6. 4ari hasil kajian Koalisi Pendidikan 5Koran +empo, * &ebruari 3//.6, setidaknya ada empat penyimpangan dengan digulirkannya )N. Pertama, aspek pedagogis. 4alam ilmu kependidikan, kemampuan peserta didik mencakup tiga aspek, yakni pengetahuan 5kognitif6, keterampilan 5psikomotorik6, dan sikap 5afektif6. +api yang dinilai dalam )N hanya satu aspek kemampuan, yaitu kognitif, sedangkan kedua aspek lain tidak diujikan sebagai penentu kelulusan. Kedua, aspek yuridis. #eberapa pasal dalam )) istem Pendidikan Nasional Nomor 3/ +ahun 3//< telah dilanggar, misalnya pasal <. ayat , yang menyatakan bahwa standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan, yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. )N hanya mengukur kemampuan pengetahuan dan penentuan standar pendidikan yang ditentukan secara sepihak oleh pemerintah. Pasal .: ayat , menyatakan, evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Kenyataannya, selain merampas hak guru melakukan penilaian, )N mengabaikan unsur penilaian yang berupa proses. elain itu, pada pasal .- ayat , dinyatakan, pemerintah dan pemerintah daerah melakukan evaluasi terhadap pengelola, satuan jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. +api dalam )N pemerintah hanya melakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa yang sebenarnya merupakan tugas pendidik. Ketiga, aspek sosial dan psikologis. 4alam mekanisme )N yang diselenggarakannya, pemerintah telah mematok standar nilai kelulusan <,/, pada tahun 3//3D3//< menjadi *,/, pada tahun 3//<D3//* dan *,3. pada tahun 3//*D3//.. !ni menimbulkan kecemasan psikologis bagi peserta didik dan orang tua siswa. iswa dipaksa menghafalkan pelajaran"pelajaran yang akan di")N"kan di sekolah ataupun di rumah. Keempat, aspek ekonomi ecara ekonomis, pelaksanaan )N memboroskan biaya. +ahun 3//., dana yang dikeluarkan dari $P#N mencapai ;p 3@/ miliar, belum ditambah dana dari $P#4 dan masyarakat. Pada 3//. memang disebutkan pendanaan )N berasal dari pemerintah, tapi tidak jelas sumbernya, sehingga sangat memungkinkan masyarakat kembali akan dibebani biaya. elain itu, belum dibuat sistem yang jelas untuk menangkal penyimpangan finansial dana )N. istem pengelolaan selama ini masih sangat tertutup dan tidak jelas pertanggungjawabannya. Kondisi ini memungkinkan terjadinya penyimpangan 5korupsi6 dana )N. K"$.sa)a& -as( (%as s")+ a!
PERMASALAHAN PENDIDIKAN Page 1&

Nanang &atah, pakar pendidikan )niversitas Pendidikan !ndonesia 5)P!6 mengatakan, sekitar @/ persen bangunan sekolah di !ndonesia rusak berat. Kerusakan bangunan sekolah tersebut berkaitan dengan usia bangunan yang sudah tua. )ntuk mengantisipasi hal tersebut, sejak tahun 3///"3//. telah dilaksankan proyek perbaikan infrastruktur sekolah oleh #ank 4unia, dengan mengucurkan dana #ank 4unia pada Komite ekolah. Kerusakan bangunan pendidikan jelas akan mempengaruhi kualitas pendidikan karena secara psikologis seorang anak akan merasa tidak nyaman belajar pada kondisi ruanagan yang hamper roboh. D(sa!)a&&2a RUU BHP #"&3a'( U&'a&/1 U&'a&/ 4P; ;! telah mensahkan ;ancangan )ndang")ndang 5;))6 #adan 8ukum Pendidikan 5#8P6 menjadi )ndang")ndang. elama tiga tahun itupula, )) yang berisi ,* bab dan @- pasal banyak mengalami perubahan. Namun, disahkannya )) #8P ini banyak menuai protes dari kalangan mahasiswa yang khawatir akan terjadinya komersialisasi dan liberalisasi terhadap dunia pendidikan. ;abu, ,1 4esember 3//:, suara mahasiswa )niversitas !ndonesia yang memprotes pengesahan ;)) #adan 8ukum Pendidikan 5#8P6 sudah semakin tipis. Namun, teriakan tetap mereka lantangkan di lobi (edung Nusantara !! 4P;, ;abu 5,1D,36 sore. Ketua #=M )! 3//: =dwin Nafsa Naufal mengatakan, mereka sudah mengawal pembahasan ;)) ini selama < tahun. #ahkan, sebuah konsep tandingan sudah disiapkan. egala aspirasi dan masukan, sudah disampaikan kepada Pansus ;)) #8P. 8al yang dikhawatirkan, undang"undang baru ini akan membuat biaya pendidikan semakin mahal dan tidak terakses oleh seluruh lapisan masyarakat. $nggapan mahasiswa ini, dikatakan Ketua Pansus ;)) #8P !rwan Prayitno, salah besar. Pendanaan. 3/ persen operasional dibiayai pemerintah. )ntuk investasi dan bangunan seluruhnya dibiayai pemerintah. )) #8P juga menetapkan perguruan tinggi negeri atau P+ wajib memberikan beasiswa sebesar 3/ persen dari seluruh jumlah mahasiswa di lembaganya. Namun, jika ternyata Perguruan +inggi yang terkait tidak mempunyai dana yang mencukupi, untuk memberikan beasiswa, akhirnya dana tersebut akan dibebankan kepada mahasiswa lagi. )) #8P ini akan menjadi kerangka besar penataan organisasi pendidikan dalam jangka panjang. )) #8P sendiri saat ini sedang dalam proses mencari input. 7adi, untuk memperkuat status hukum P+ #8MN, ia akan diatur dalam )) #8P. 2.6 U0a2a 0"&a&//. a&/a& 0"$#asa a!a& 0"&'('()a& 4
PERMASALAHAN PENDIDIKAN Page 11

#eberapa upaya yang perlu dilakukan untuk menanggulangi masalah"masalah pendidikan diantaranya sebagai berikut : ' Pendidikan tenaga kependidikan 5prajabatan dan dalam jabatan6 perlu diberikan pelatihan khusus untuk menghasilkan guru"guru yang kompeten di bidangnya, oleh karena tenaga kependidikan khususnya guru menjadi penyebab utama lahirnya sumber daya manusia yang berkualitas. Misalnya melalui : PK( 5Pusat Kegiatan (uru6, M(# 5Musyawarah (uru #idang tudy6, dan M(MP 5Musyawarah (uru Mata Pelajaran6 perlu ditumbuhkembangkan terus sebagai model pengembangan kemampuan guru. ' Penyelesaian masalah pendidikan tidak semestinya dilakukan secara terpisah"pisah, tetapi harus ditempuh langkah atau tindakan yang sifatnya menyeluruh. $rtinya, kita tidak hanya memperhatikan kepada kenaikkan anggaran saja. ebab percuma saja, jika kualitas umber 4aya Manusia dan mutu pendidikan di !ndonesia masih rendah. Masalah penyelenggaraan Cajib #elajar embilan tahun sejatinya masih menjadi P; besar bagi kita. Kenyataan yang dapat kita lihat bahwa banyak di daerah"daerah pinggiran yang tidak memiliki sarana pendidikan yang memadai. 4engan terbengkalainya program wajib belajar sembilan tahun mengakibatkan anak" anak !ndonesia masih banyak yang putus sekolah sebelum mereka menyelesaikan wajib belajar sembilan tahun. 4engan kondisi tersebut, bila tidak ada perubahan kebijakan yang signifikan, sulit bagi bangsa ini keluar dari masalah"masalah pendidikan yang ada, apalagi bertahan pada kompetisi di era global.

BAB 3. PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Misi pendidikan ialah menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan, karena itu pendidikan selalu menghadapi masalah. Mengenai masalah pedidikan, perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim. (ambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang
PERMASALAHAN PENDIDIKAN Page 12

makin rumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan )) Pendidikan kacau. 4ampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya rata"rata alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi, maupun kota dan kabupaten. Namun penyelesaian masalah pendidikan tidak semestinya dilakukan secara terpisah" pisah, tetapi harus ditempuh langkah atau tindakan yang sifatnya menyeluruh. $rtinya, kita tidak hanya memperhatikan kepada kenaikkan anggaran saja. penyelenggaraan Cajib #elajar ebab percuma saja, jika kualitas umber 4aya Manusia dan mutu pendidikan di !ndonesia masih rendah. Masalah embilan tahun sejatinya masih menjadi P; besar bagi kita. Kenyataan yang dapat kita lihat bahwa banyak di daerah"daerah pinggiran yang tidak memiliki sarana pendidikan yang memadai. 4engan terbengkalainya program wajib belajar sembilan tahun mengakibatkan anak"anak !ndonesia masih banyak yang putus sekolah sebelum mereka menyelesaikan wajib belajar sembilan tahun. 4engan kondisi tersebut, bila tidak ada perubahan kebijakan yang signifikan, sulit bagi bangsa ini keluar dari masalah"masalah pendidikan yang ada, apalagi bertahan pada kompetisi di era global.

3.2 SARAN aat ini permasalahan pendidikan di !ndonesia ini terlihat semakin kompleks, untuk itu sangat diharapkan pemerintah terus meningkatkan upaya pengentasan yang lebih efektif agar mutu pendidikan di !ndonesia ini dapat semakin baik sesuai dengan yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA

+irtarahardja, )mar: ulo, . >. >a. 3//.. Pengantar Pendidikan. 7akarta: P+. ;ineka Bipta $nonim. 'asalah #endidikan di Indonesia
PERMASALAHAN PENDIDIKAN Page 1

5http:DDwww.ubb.ac.idDmenulengkap.php% judulEMasalahPendidikandi!ndonesiaFFnemorurutGartikelE<@*6 diakses: ,: maret 3/,< im.ornawa. 3//-. 'asalah #endidikan. 5http:DDsim.ormawa.uns.ac.idD3//-D/,D/.Dmasalah"pendidikan"di!ndonesia6. diakses: ,: maret 3/,< Meilani kasim. 3//-. 'asalah #endidikan 5http:DDmeilanikasim.wordpress.comD3//-D/<D/:Dmakalah"masalah"pendidikan"di" indonesiaD6 diakses: ,: maret 3/,< 4nurnungsih. 3/,,. #ermasalahan #okok #endidikan 5http:DDdnurningsih.blogspot.comD3/,,D/1Dmakalah"permasalahan"pokok" pendidikan.html6 diakses: ,: maret 3/,< $nonim. 3//1. 'asalah #endidikan 5sayapbarat.wordpress.comD3//1D/:D3-Dmasalah"pendidikan"di"indonesia6

PERMASALAHAN PENDIDIKAN

Page 14

Anda mungkin juga menyukai