Macam-macam Kutipan
1. Kutipan Langsung
kutipan langsung dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. Kutipan langsung pendek
Kutipan langsung yang jumlah barisnya tidak lebih dari empat baris ketikan
dimasukkan ke teks dengan cara:
Kutipan diintegrasikan langsung ke dalam teks.
Jarak antarbaris sama dengan teks, yaitu dua spasi.
Kutipan ditandai dengan tanda kutip.
Sesudah kutipan selesai, berilah nomor urut penunjuk catatan kaki atau
catatan perut.
b. Kutipan langsung panjang
Apabila kutipan terdiri atas lima baris atau lebih, seluruh kutipan itu
harus ditulis sebagai berikut:
Kutipan tersebut dipisahkan dari teks dengan jarak 2,5 spasi
Jarak antarbaris dalam kutipan satu spasi saja.
Kutipan diapit dengan tanda kutip.
Sesudah kutipan selesai, berilah nomor urut penunjuk catatan kaki
atau catatan perut.
Seluruh kutipan menjorok ke dalam paragraf sebanyak 5-7 ketukan.
Macam-macam Kutipan
2. Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung biasanya berisi intisari gagasan yang dikemukakan
dengan kata-kata sendiri. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis kutipan
tidak langsung yaitu:
Kutipan tersebut diintegrasikan atau disatukan ke dalam teks.
Kutipan tidak boleh diapit dengan tanda kutip.
Jarak antarbaris dalam kutipan dua spasi.
Sesudah kutipan selesai,berilah nomor urut penunjuk catatan kaki atau
catatan perut.
............................................... (Tarigan,
2007: 30)
Perhatikan!
1.Jika nama pengarang teridiri atas tiga unsur, misalnya Henry Guntur
Tarigan, maka nama yang ditulis adalah nama belakangnya saja,
begitupun dengan nama yang terdiri dari dua unsur atau lebih.
2.Setelah nama pengarang diikuti tanda koma kemudian tahun terbit buku
dan dilanjut dengan halaman tempat mengutip.
3.Catatan perut ditulis dalam kurung.
Perhatikan!
1.Judul artikel diberi tanda kutip kemudian diikuti tanda titik.
2.Jika dalam ketikan, nama majalah dicetak miring sedangkan dalam tulisan
harus digarisbawahi.
3.Nomor jilid ditulis dengan angka romawi, ditulis sesudah nama majalah
dan dipisahkan oleh tanda koma.
4. Penanggalan ditulis dalam kurung kemudian diikuti halaman artikel yang
dikutip.
Perhatikan!
1.Judul artikel diberi tanda kutip kemudian diikuti tanda koma.
2.Jika dalam ketikan, nama koran dicetak miring sedangkan dalam tulisan
harus digarisbawahi.
4. Nama koran dan tanggal terbit dipisahkan dengan tanda koma kemudian
diikuti halaman artikel yang dikutip.
Penggunaan Singkatan
Ibid. Op. Cit. Loc. Cit.
Penulisan Ibid. digunakan bila catatan kaki berikutnya menunjuk pada
karya yang telah disebut pada nomor sebelumnya. Bila halaman berbeda,
sesudah Ibid dicantumkan nomor halamannya.
5)
6)
7)
8)
2010, hlm. 5.
9)
10)
Perhatikan!
1.Nama pengarang pertama dibalik: Zaenal Arifin menjadi Arifin, Zaenal
sedangkan nama pengarang kedua tidak dibalik atau tetap seperti aslinya.
2.Pemisahan antara nama pengarang, tahun terbit, dan judul buku harus
diberi tanda titik.
3.Setelah kota terbit diberi tanda titik dua kemudian diikuti oleh nama
penerbit.
4.Jika dalam ketikan, judul buku dicetak miring sedangkan dalam tulisan
harus digarisbawahi.
TERIMA KASIH