Anda di halaman 1dari 11

PENGANTAR AKUNTANSI II

BAB 1 : PETTY CASH


BAB 2 : REKONSILIASI BANK
BAB 3 : PIUTANG USAHA
BAB 4 : PERSEDIAAN BARANG DAGANG
BAB 5 : SURAT BERHARGA
BAB 6 : PIUTANG WESSEL
BAB 7 : AKTIVA TETAP
BAB 8 : INVESTASI DALAM SAHAM
BAB 9 : OBLIGASI

Hasan Basri, SE., MM. Pengantar Akuntansi II FE Unpak 2016


I. Pendahuluan
Setelah materi persediaan barang dagangan,
mahasiswa dapat
menyebutkan ciri ciri barang dagangan,
menghitung, mencatat dan melaporkan persediaan
barang dagangan.

Hasan Basri, SE., MM. Pengantar Akuntansi II FE Unpak 2016


II.Pengertian Persediaan barang dagang

Menurut PSAK no 14 Persediaan barang dagangan


adalah aktiva :
a) tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha
dagang normal
b) dalam proses produksi dan atau dalam
perjalanan, atau
c) dalam bentuk bahan atau perlengkapan
(supplies) untuk digunakan dalam proses
produksi atau pemberian jasa.

Hasan Basri, SE., MM. Pengantar Akuntansi II FE Unpak 2016


II.Pengertian Persediaan barang dagang

Persediaan meliputi barang yang dibeli dan


disimpan untuk dijual kembali. Persediaan juga
mencakup barang jadi yang telah diproduksi atau
barang dalam penyelesaian yang sedang diproduksi
perusahaan, dan termasuk bahan serta yang akan
digunakan dalam proses produksi

Hasan Basri, SE., MM. Pengantar Akuntansi II FE Unpak 2016


III. Pentingnya Penilaian Terhadap Barang Dagangan

Penilaian yang dilakukan terhadap persediaan


barang dagangan sangat penting, karena:
a) Merupakan unsur yang paling aktif dalam
perusahaan.
b) Mempunyai nilai yang relatif lebih besar.
c) Bila salah dalam menilai, maka akan berakibat
kesalahan pula pada laporan keuangan.

Hasan Basri, SE., MM. Pengantar Akuntansi II FE Unpak 2016


IV. Metode Pencatatan

Metode Periodik (berkala/phisik), adalah metode


penetapan nilai persediaan barang dagangan dengan
inventarisasi. Inventarisasi atau pemeriksaan fisik
dilakukan secara berkala (bulanan, triwulan, tahunan).
Umumnya inventarisasi dilakukan pada akhir periode
akuntansi, bilamana terjadi Penjualan, maka akan dicatat
pada buku besar Penjualan, demikian pula bila terjadi
Pembelian akan dicatat pada buku besar Pembelian, bukan
pada buku besar Barang Dagangan. Metode ini cocok
digunakan pada perusahaan / toko kelontong, toko
makanan, karena nilai per unitnya relatif lebih kecil, jenis
barang beragam dan dikonsumsi setiap saat.
Hasan Basri, SE., MM. Pengantar Akuntansi II FE Unpak 2016
IV. Metode Pencatatan

Metode Perpetual (terus-menerus), pada metode ini


inventarisasi barang dagangan dilakukan secara terus
menerus. Metode ini cocok diterapkan dalam perusahaan
dagang yang menjual barang sejenis dengan nilai per unit
tinggi, misalnya Toko Meubel, TV, Mobil dan lainnya. Bila
terjadi Pembelian, maka barang akan dicatat pada buku
besar Barang Dagangan sebelah Debet sebesar harga beli,
sedangkan bila terjadi penjualan maka akan dicatat pada
buku yang sama di sebelah kredit sebesar harga pokok
penjualan.

Hasan Basri, SE., MM. Pengantar Akuntansi II FE Unpak 2016


V. Metode Penilaian

Metode penilaian yang digunakan hampir sama baik untuk Periodik maupun
Perpetual seperti di bawah ini.
Dalam Metode Periodik, saat menetapkan nilai persediaan dapat digunakan
metoda Periodik dangan system pencatatan :
1. Metode Identifikasi Khusus, menurut metode ini setiap barang yang
masuk ke gudang harus dilengkapi dengan label dalam bungkus yang
bersangkutan. Pada label tersebut berisikan informasi mengenai
kwantitas barang serta harga per unit, dengan demikian nilai barang akan
dihitung: kwantitas barang x harga/unit pada label.
2. Metode FIFO, menurut metode ini barang yang masuk pertama akan
dikeluarkan pertama, dengan demikian yang merupakan persediaan akhir
adalah barang yang dibeli terakhir, tetapi pada prinsipnya ini hanya
merupakan suatu anggapan dalam penilaian suatu persediaan dan bukan
hal yang sesungguhnya.

Hasan Basri, SE., MM. Pengantar Akuntansi II FE Unpak 2016


V. Metode Penilaian

3. Metode LIFO, menurut metode ini barang yang


masuk terakhir akan dikeluarkan pertama kali.
4. Metode Average, menurut metode ini yang dihitung
lebih dahulu adalah harga rata-rata barang yang
tersedia, sedangkan untuk menghitung nilai
persediaan akhir adalah kwantitas barang x harga
rata.

Hasan Basri, SE., MM. Pengantar Akuntansi II FE Unpak 2016


V. Metode Penilaian

Kelebihan Metode LIFO dibanding dengan Metode FIFO


LIFO menghasilkan persediaan akhir yang lebih rendah,
akibatnya HPP semakin tinggi, hal ini lebih sesuai karena harga
pokok baru biasanya relatif semakin tinggi. Pada masa inflasi
harga akan cenderung naik, biasanya banyak perusahaan akan
menggunakan metode pencatatan ini karena laba terlihat kecil
dan akan sangat menguntungkan perusahaan dari sudut
perpajakan.
LIFO, memberikan ukuran yang lebih nyata dari realisasi laba,
karena pendapatan akan dibandingkan dengan biaya yang
terakhir, yang artinya bilamana pendapatan naik maka biayanya
juga akan naik.

Hasan Basri, SE., MM. Pengantar Akuntansi II FE Unpak 2016


V. Metode Penilaian

Metode Perpetual, dalam metode ini biasa juga


digunakan penilaian persediaan dengan
menggunakan FIFO, LIFO dan AVERAIGE, selanjutnya
kalau suatu perusahaan menggunakan metode ini
maka diperlukan kartu barang atau Stock Card.

Hasan Basri, SE., MM. Pengantar Akuntansi II FE Unpak 2016

Anda mungkin juga menyukai