1. Memakai ucapan
baku (pada bahasa
lisan).
2. Memakai ejaan
resmi.
3. Terbatasnya unsur
daerah.
Tidak Baku
saya
gua
mengapa
kenapa
dilihat
dilihatin
bertemu
ketemu
Tidak Baku
kantor tempat
kantor di mana
itu benar
kesempatan lain
lain kesempatan
Tidak Baku
dengan
sama
mengapa
kenapa
memberi
kasih
tetapi
tapi
Tidak Baku
Ia bekerja keras
Ia kerja keras
Mengantar makanan
Antar makanan
Tidak Baku
suka akan
suka dengan
disebabkan oleh
disebabkan karena
Tidak Baku
berkali-kali
berulang kali
mengajar siswa
mengajari siswa-siswa
Tidak Baku
para tamu
para tamu-tamu
hadirin
para hadirin
Tidak Baku
insaf
insyaf
sah
syah
syukur
sukur
akhir
ahir
pihak
fihak
anggota
anggauta
ahli
akhli
joang
lobang
kantong
robah
sedar
seksama
cacad
mantab
ungkab
bejad
sekedar
hakekat
nasehat
kempes
akhli
mesjid
bedug
gubug
gerobag
aktip
aktiv
aktivitas
ekstrem
hierarki
insaf
karier
khawatir
korps
metode
manajemen
analisis
sutera
nakhoda
kualitas
kuitansi
jadwal
teknik
terampil
wakaf
wasalam
wujud
aktifitas
ekstrim
hirarki
insap
karir
hawatir
korp
metoda
menejemen
analisa
sutra
nakoda
kwalitas
kwitansi
jadual
tekhnik
trampil
wakap
wassalam
ujud
sistem
khotbah
prangko
baut
semifinal
antarnegara
mancanegar
a
narasumber
faksimile
November
zaman
ziarah
salat
aerobik
akuntan
arkais
geladi
kompleks
kurva
misi
stasiun
syahdu
tata bahasa
antre
atlet
sistim
khutbah
perangko
baud
semi final
antar
negara
manca
negara
nara
sumber
faximile
Nopember
jaman
jiarah
shalat
erobik
akountan
arkhais
gladi
komplek
kurve
missi
setasiun
sahdu
tatabahasa
antri
atlit
azimat
Februari
film
frekuensi
Jumat
kabar
kanker
konkret
lembap
paruh
tenteram
adikuasa
swasembada
narapidana
ekabahasa
dwifungsi
dwiwarna
jimat
Pebruari
filem
frekwensi
Jumat
khabar
kangker
kongkret
lembab
paro
tentram
adi kuasa
swa
sembada
nara
pidana
eka bahasa
dwi fungsi
dwi warna
KALIMAT
EFEKTIF
Kalimat Efektif
Kalimat atau bentuk kalimat yang dengan sadar atau sengaja
disusun untuk mencapai daya informasi yang tepat dan baik;
yang susunan kalimatnya didukung oleh kesepadanan,
kepararelan, ketegasan, kehematan, dan kevariasian. (Farera,
1991: 42)
el
Kehematan
Ketegasan/peneka
nan
Kecermatan
lan/kesej
ran
Kepaduan
Ciriciri
kalim
at
Kelogisan
1. Kesepadanan
Pemakaian kata bagi di awal kalimat tidak tepat. Hal itu menyebabkan kalimat di
atas tidak memiliki subjek (S). Kalimat itu seharusnya:
Semua mahasiswa perguruan tinngi ini harus membayar uang kuliah. (benar)
S
P
O
(2) Kepada hadirin yang masih ada di luar harap memasuki ruangan sebelah kanan.
Ket.
P
O
Seperti halnya kalimat pertama, pemakaian kata kepada pada awal kalimat tidak
tepat.
Penulisan kalimat itu seharusnya:
Hadirin yang masih ada di luar harap memasuki ruangan sebelah kanan.
S
P
O
2. Kepararelan/kesejajaran
3. Ketegasan
/penekanan
4. Kehematan
5. Kecermatan
6. Kepaduan
7. Kelogisan
Yang dimaksud dengan kelogisan adalah ide
kalimat dapat diterima oleh akal sehat dan
sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Terima Kasih
Masa depan Anda
ditentukan dengan
apa yang dikerjakan
pada hari ini.
Berjuanglah Nak!