Anda di halaman 1dari 120

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA


CV.SUM BER KENCANA ABADI

SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
Fakultas Ekonomi Universitas Semarang

Disusun O leh :
Astria W ulandari
NIM. B.231.15.0540

FAKULTAS EKONOM I
UNIVERSITAS SEM ARANG
2019
PERSETUJUAN L APORAN SK RIPSI

Nama Penyusun : Astria Wulandari

Nomor Induk M ahasiswa : B.231.15.0540

Fakultas / Jurusan : Ekonomi / S1 Akuntansi

Judul Skripsi : EVALU ASI SISTEM PENGENDA LIAN

INTERNAL A TAS PERSEDIAAN BARAN G

DAGAN G PADA CV.SUM BER KENCANA ABADI

Dosen Pembimbing : Febrina Nafasati P , SE,M ,Si

Semarang , 09 Agustus 2019

Dosen Pembimbing

( Febrina Nafasati P , SE,M,Si )

ii
PENGESAH AN LAPO RAN SK RIPSI

Nama Penyusun : Astria Wulandari

Nomor Induk M ahasiswa : B.231.15.0540

Fakultas / Jurusan : Ekonomi / S1 Akuntansi

Judul Skripsi : EVALU ASI SISTEM PENGENDA LIAN

INTERNAL A TAS PERSEDIAAN BARAN G

DAGAN G PADA CV.SUM BER KENCANA ABADI

Dosen Pembimbing : Febrina Nafasati P , SE,M ,Si

Semarang , 09 Agustus 2019

Dosen Pembimbing

( Febrina Nafasati P , SE,M,Si )

iii
PERSETUJUAN REVISI SKRIP SI

Nama Penyusun : Astria Wulandari

Nomor Induk M ahasiswa : B.231.15.0540

Fakultas / Jurusan : Ekonomi / S1 Akuntansi

Judul Skripsi : EVALU ASI SISTEM PENGENDA LIAN

INTERNAL A TAS PERSEDIAAN BARAN G

DAGAN G PADA CV.SUM BER KENCANA ABADI

Dosen Pembimbing : Febrina Nafasati P , SE,M ,Si

Telah dinyatakan lulus pada

20 Agustus 2019

Tim Penguji

1. Febrina Nafasati P,SE,M .Si (… …… … ..… …… .)

2. Dr.Dyah Nirmala AJ,SE,M Si (… … …… … …...… )

3. Abdul Karim,SE,M Si,Ak,CA (… …… ...… ...…… .)

iv
PENGESAH AN KELULUSAN SKRIP SI

Nama Penyusun : Astria Wulandari

Nomor Induk M ahasiswa : B.231.15.0540

Fakultas / Jurusan : Ekonomi / S1 Akuntansi

Judul Skripsi : EVALU ASI SISTEM PENGENDA LIAN

INTERNAL A TAS PERSEDIAAN BARAN G

DAGAN G PADA CV.SUM BER KENCANA ABADI

Dosen Pembimbing : Febrina Nafasati P , SE,M ,Si

Telah dinyatakan lulus pada

20 Agustus 2019

Tim Penguji

1. Febrina Nafasati P,SE,M .Si (… …… … ..… …… .)

2. Dr.Dyah Nirmala AJ,SE,M Si (… … …… … …...… )

3. Abdul Karim,SE,M Si,Ak,CA (… …… ...… .. .…… .)

v
PERNYATAAN ORISIALITAS SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini saya, Astria Wulandari, menyatakan bahwa
skripi dengan judul “EVALUAS I SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
ATAS PERSEDIAA N BARANG DAGANG PA DA C V.SUMBER KENCANA
ABADI” adalah hasil tulisan saya sendiri. Dengan ini saya menyatakan dengan
sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini ti dak terdapat keseluruhan atau sebagian
tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk
rangkaian kalimat atau sim bol yang menunjukan gagasan atau pendapat atau
pemikiran dari penulis lain, yang saya akui seolah -olah sebagai tulisan saya sendiri,
dan atau tidak terdapat sebagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau
yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya,
Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal te rsebut
diatas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang
saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya
melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah -olah hasil
pem ikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh Universitas
batal saya terima.

Semarang, 09 Agustus 2019


Yang membuat pernyataan,

(Astria Wulandari)
NIM : B.231.15.0540

vi
MOTTO

Suatu Kegagalan sesungguhnya bukanlah akhir dari segalanya dan membuat orang

berputus asa, namun merupakan sebuah keberhasilan yang tertunda dan bagaimana

seseorang itu mau berusaha lagi untuk meraih keberhasilan tersebut dengan doa dan

usaha.

Tidak ada yang tidak dapat kita capai apabila kita berusaha.maka ingatlah kepadaK u,

aku akan selalu ingat kepadamu Bersyukurlah atas kenikmatanK u kepadamu dan

janganlah mengingkariK u. (Al-baqarah:152)

vii
PERSEMBAH AN

Alhamdulilah kupanjatkan kepada A llah SW T, atas segala rahmat dan juga

kesempatan dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi saya dengan segala

kekurangannya. Segala syukur kuucapkan Ya Rabb, karena sudah menghadirkan

orang-orang berarti disekeliling saya. Yang selalu memberi semangan dan doa ,

sehingga skripsi saya ini dapat diselesaikan dengan baik.

Untuk teman – teman seperjuangan angkatan 2015 yang rela bergadang dan

berjuang untuk menyelesaikan skripsi ini

Untuk kekasih Bayu Fajar Eka T yang sudah sabar menghadapi serta banyak

memberikan bantuan kepada saya seperti ide, masukan, support, motivasi, dan

dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.

Untuk sahabat saya GALUH SAPTA NINGRUM , SITI NUR FADHILAH,

DIKKY KURNIAW AN, DWI LESTARI, EVI DWITA , YUNUS SEPTIAN

HALATU, INTA N PERM ATA SARI, RIZK A M UTIARA SARI, NAN A PUSPITA

SARI, yang sudah sama – sama berjuang untuk menyelesaikan skripsi ini

Untuk temen – temen kerja saya yang rada gila di CV.SUM BER KENCANA

ABADI terimakasih mau di meluangkan waktunya .

viii
ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan di CV.SUM BER KENCA NA ABA DI pada bagian


persedian. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi untuk mengetahui pengendalian
internal atas persediaan barang dagang dan untuk menganalisa efektivitas
pengendalian internal atas persediaan barang dagang pada C V.Sum ber Kencana
Abadi.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan menggunakan
trianggulasi sumber data yaitu wawancara, dokumentasi dan observasi. Dasar
penelitian ini ada 3 orang.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor penyebab perselisihan stok
antara fisik dengan computer kurang telitinya dalam pengeluaran dan penerimaan
barang , tidak diceknya kembali barang saat di delivery dengan nota yang telah dibuat
serta tidak rutin dalam kegiatan stock opname yang dilakukan setiap harinya sehingga
mengakibatkan terjadinya selisih stock setiap bulannya

Kata Kunci : Persediaan barang dagang , Selisih Stock

ix
ABSTRACT

This research was conducted at CV.SUM BER K ENCANA ABADI in the


supply section. The purpose of this study is a renewal to study internal control over
merchandise and to analyze internal planning of merchandise procurement at C V.
Sumber Kencana Abadi.

This study uses qualitative methods, using triangulation of data sources,


namely interviews, documentation and observation. The basis of this study were 3
people.

The results of this study indicate the fact that the causes of stock disputes
between physical and computer are not meticulous in the receipt and receipt of goods,
no re-checking of goods when sent w ith a memorandum that has b een well made and
is not routine in the activities of taking stock in accordance w ith the w ishes of the
difference. stock every month

Keywords: merchandise inventory, Stock D ifference

x
KATA PENG ANTAR

Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang M ah a Esa atas berkat,

rahmat serta karunia-Nya, Penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul :

EVALU ASI SISTEM PENGEN DALIAN INTERNA L ATAS PERSEDIAAN

BARANG DAGA NG PADA CV.SUM BER KENCANA ABA DI

Skripsi ini ditujukan untuk m emenuhi salah satu persyaratan ujian guna

menyelesaikan program strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi

Universitas Semarang.

Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar -besarnya

kepada semua pihak yang telah membantu sehingga dapat diselesaikannya

penyusunan skripsi ini, yaitu :

1. Bapak Andy Kridasusila, SE, M M ., selaku Rektor Universitas Semarang


2. Bapak Yohanes Suhardjo, SE, M .Si, AK, CA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Semarang
3. Ibu DR. Hj. Ardiana Ika S. SE, M M , AK, CA, CPA, selaku Ketua Program
Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Semarang
4. Ibu Febrina Nafasati P , SE,M ,Si selaku dosen pembimbing yang telah berkenan
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyelesaian skripsi
5. Bapak Willyanto Kartiko K. SE, M Si, CFA selaku dosen wali
6. Orang tua saya yang telah meberikan doa dukunganya dan telah mengutkan saya
7. Kekasih Bayu Fajar Eka Tristiyanto yang sudah banyak me mbantu dalam segala
hal baik support, motivasi, dan semangat serta tempat keluh kesah untuk
mengerjakan skripsi ini.
8. Sahabat saya Andina Eka Saputri dan Erika Putri K usumawati yang telah
memberikan support dan dukungan kepada saya

xi
9. Teman kuliah saya Iciq Squad terimakasih atas motivasi dan dukunganya untuk
menyelesaiakan skripsi ini
10. Untuk teman – teman saya satu angkatan yang telah berjuang dalam
menyelesaikan skripsi ini.
11. Keluarga Besar Cv.Sumber Kencana Abadi yang telah membantu saya dalam
penyelesaian skripsi ini
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dan memberikan petunjuk serta saran dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat
menjadi acuan untu peneliti selanjutnya.

Semarang, 09 Agustus 2019

Penulis

(Astria Wulandari)

NIM B.231.15.0540

xii
DAFTAR ISI

HALAM AN JUDU L… … … … … …… … …… … … …… … …… … …… … …… … …...i

PERSETUJUA N LAPORAN SKRIPSI ....................................................................ii

PENGESAH AN LAPORAN SKRIPSI ....................................................................iii

PERSETUJUA N REVISI SKRIPSI ......................................................................... iv

PENGESAH AN KELULUSA N SKRIPSI ................................................................ v

PERNYATA AN ORISIALITAS SKRIPSI .............................................................. vi

M OTTO ................................................................................................................. vii

PERSEM BAHAN .................................................................................................viii

ABSTRAK .............................................................................................................. ix

ABSTRACT ............................................................................................................. x

KATA PENG ANTAR ............................................................................................. xi

DAFTAR ISI .........................................................................................................xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvii

DAFTAR GAM BAR ........................................................................................... xviii

DAFTAR LAM PIRAN ......................................................................................... xix

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang M asalah ............................................................................. 1

xiii
1.2. Perumusan M asalah .................................................................................... 8

1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 9

1.4. M anfaat Penelitian ...................................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 11

2.1. Telah Literatur.......................................................................................... 11

2.1.1. Persediaan ......................................................................................... 11

2.1.2. Alasan Tim bulnya Persediaan ............................................................ 12

2.1.3. Jenis-Jenis Persediaan........................................................................ 14

2.1.4. Sistem Pencatatan Persediaan ............................................................ 16

2.1.5. Fungsi Persediaan .............................................................................. 18

2.1.6. Definisi Pengendalian Persediaan ...................................................... 19

2.1.7. Tujuan Pengendalian Persediaan ........................................................ 19

2.2. Sistem Pengendalian Internal .................................................................... 21

2.2.1. Definisi sistem pengendalian internal ................................................. 21

2.2.2. Tujuan Pengendalian Intern ............................................................... 24

2.2.3. Unsur Pengendalian Intern ................................................................. 24

2.2.4. Sistem Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang ................... 27

2.2.5. Jaringan Prosedur yang M embentuk Sistem ....................................... 43

2.2.6. Unsur Pengendalian Intern ................................................................. 44

xiv
2.2.7. Fungsi Yang terkait dalam Sistem Pengendalian Intern atas Persediaan

Barang Dagang .................................................................................. 45

2.3. Hasil Penelitian Sebelumnya ..................................................................... 46

2.4. Alur Penelitian ......................................................................................... 49

BAB III M ETODE PENELITIAN .......................................................................... 52

3.1 Jenis Penelitian ......................................................................................... 52

3.2 Jenis Data Penelitian ................................................................................. 52

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 54

3.4 Subyek dan Obyek Penelitian ................................................................... 54

3.5 M etode Pengumpulan Data ....................................................................... 55

3.6 Teknik Analisis Data ................................................................................ 57

BAB IV HASIL DAN PEM BAHASAN ................................................................. 64

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ....................................................................... 64

4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan ............................................................ 64

4.1.2. Visi dan M isi Perusahaan ................................................................... 65

4.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan .......................................................... 65

4.1.4. Deskripsi Pekerjaan ........................................................................... 67

4.1.5. Operasional Perusahaan ..................................................................... 69

4.1.6. Gambaran Barang Dagangan CV.Sumber Kencana Abadi .................. 71

xv
4.2. Profil Informan ......................................................................................... 72

4.3. Analisi Data ............................................................................................. 72

4.4. Pembahasan.............................................................................................. 78

4.4.1. Sistem pengendalian internal atas persediaan barang dagang pada

Cv.Sumber Kencana Abadi ................................................................ 78

4.4.2. Penyebab terjadinya selisih stock di Cv.Sumber Kencana Abadi ........ 79

4.4.3. Solusi yang dapat diberikan kepada Cv.Sumber Kencana Abadi dalam

mengatasi masalah ............................................................................. 80

BAB V PENUTUP ................................................................................................. 81

5.1. Kesimpulan .............................................................................................. 81

5.2. Saran ........................................................................................................ 81

5.3. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 81

5.4. Agenda Penelitian Selanjutnya .................................................................. 82

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 83

LAM PIRAN… … … … …… … …… … …… … …… … …… … …… … …… … …… … 84

xvi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pencacatan Fisik Persediaan… … … … … …… … …… … …… … …… … ….7


Tabel 1.2 Penelitian Sebelumnya… … … … … …… … …… … …… … …… … …… … 47
Tabel 1.3 Daftar Pertanyaan ...… …… … …… … …… … …… … …… … …… … …… 58
Tabel 1.4 Tabulasi Hasil Wawancara… … … … … …..…… … …… … …… … …… … 72

xvii
DAFTAR GAMB AR

Gambar 1.1 Alur Penelitan… … … … … … … …… … …… … …… … …… … …… … .50

Gambar 1.2 Struktur Organisasi… … … … … …… … …… … …… … …… … … …… .66

Gambar 1.3 Barang Dagang… … … … …… … …… … …… … …… … …… … …… ....71

Gambar 1.4 Stock Opname… … … … …… … …… … …… … …… … …… … …… … .77

xviii
DAFTAR LAMPIRAN

Hasil Wawancara… … … … … … …… … …… … …… … …… … …… … …… … … 84

Dokumen Laporan Stock… … … … … … … …… … …… … …… … …… … …… … 97

Daftar Riwayat Hidup… … … … … … …… … …… … …… … …… … …… … …… .99

Surat Keterangan Riset… … … … … … … …… … …… … …… … …… … …… … ..100

Kartu Konsultasi… … … … … … … … …… … …… … …… … …… … …… … …… 100

xix
BAB 1

PENDAH ULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Di dalam perkembangan dunia bisnis di Indonesia setiap perusahaan untuk saling

bersaing dalam mempertahankan usahanya. Unsur yang paling aktif dalam

perusahaan adalah persediaan.Persediaan merupakan bagian utama dalam neraca dan

seringkali merupakan perkiraan yang nilainya cukup besar yang melibatkan modal

kerja modal kerja yang besar.Persediaan adalah barang dagangan yang dibeli

kemudian disimpan untuk dijual dalam operasi normal perusahaan sehingga

mendapatkan perhatian yang cukup besar oleh perusahaan itu sendiri. Persediaan

unsur yang aktif di perusahaan karena persediaan sumber uta ma pendapatan dalam

merealisasi laba perusahaan (Fariyanti,2014).

Selain itu perusahaan didirikan juga bertujuan untuk menghasilkan laba optimal

agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, memajukan, serta

mengembangkan usahanya ke tingkat yang lebih tinggi (Tengku, 2010).

Salah satu operasional perusahaan adalah perusahaan dagang , perusahaan dagang

sebagai perusahaan yang aktivitasnya membeli barang dagangan dan menjualnya

kembali tanpa melakukan perubahan bentuk untuk memperoleh laba.

1
2

Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang menjual produk (barang jadi),akan

tetapi perusahaan tidak membuat atau menghasilkan sendiri produk yang akan

dijualnya melainkan memperoleh dari perusahaan lain (Herry,2013)

M enurut Kasmir (2010) persediaan merupakan sejumlah barang yang harus

disediakan oleh perusahaan pada suatu tempat tertentu.artinya tersedianya sejumlah

barang yang disediakan perusahaan guna memenuhi kebutuhan produksi atau

penjualan barang dagangan.

M enurut Jusup Al Haryono (2005) menyatakan bahwa arti penting persediaan

barang dagangan adalah persediaan barang dagangan adalah merupakan elemen

aktiva yang sangat aktif dalam operasi perusahaan -perusahaan dagang, karena

pembelian dan penjualan barang dagangan merupakan aktivitas atau transaksi yang

paling sering terjadi. Persediaan barang dagangan pada umumnya dinilai pada harga

terendah antara harga perolehan dan harga pasar atau nilai yang diharapkan dapat

direalisasikan

Efek jika persediaan barang dagang tidak diperhatikan maka akan mempengaruhi

besar kecilnya safety stock sebagaimana yang dijelaskan oleh A gus Ristono (2009)

adalah Risiko kehabisan persediaan, yang biasanya ditentukan oleh kebiasaan pihak

supplier dalam pengiriman barang yang dipesan, apakah tepat waktu atau sering kali

terlambat dari waktu yang telah ditetapkan dalam kontrak pembelian .

Persediaan sangat rentan terhadap kerusakan maupun pencurian. Pengendalian

intern juga bertujuan melindungi harta perusahaan dan juga gara informasi mengenai
3

persediaan lebih dapat dipercaya. Pengendalian intern persediaan dapat dilakukan

dengan melakukan tindakan pengamanan untuk mencegah terjadinya kerusakan,

pencurian, maupun tindakan penyimpangan lainnya (Tengku, 2010).

Agar efek tidak terjadi beberapa perusahaan menggunakan sistem pengendalian

intern. Pengendalian intern yang efektif sangat diperlukan untuk mencapai tujuan dari

sebuah perusahaan dan sebagai penentu langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.

Pengendalian intern merupakan proses karena meliputi kegiatan operasional

organisasi atau perusahaandan merupakan bagian yang penting dari kegiatan

manajemen (Budi, 2010).

Sistem pengendalian intern M enurut M ulyadi (2014), sistem pengendalian intern

didefinisikan sebagai berikut : “Sistem pengendalian intern meliputi struktur

organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan

organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi

dan mendorong terjadinya kebijakan manajemen. Definisi sistem pengendalian intern

tersebut menekankan tujuan yang hendak dicapai, dan bukan pada unsur-unsur yang

membentuk sistem tersebut, dengan demikian pengertian pengendalian intern tersebut

diatas berlaku baik dalam perusahaan yang engolah informasinya secara manual,

dengan mesin pembukuan, maupun dengan computer.

Sistem Pengendalian Intern dalam akuntansi memiliki peranan penting karena

sistem pengendalian intern merupakan prosedur atau sistem yang dirancang untuk

mengontorol, mengawasi, mengarahkan organisasi agar dapat mencapai suatu tujuan.


4

Sistem tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan

mengendalikan operasi perusahaan, membantu menyediakan informasi akuntansi

yang handal untuk laporan keuangan, dan menjamin dipatahuhi hukum dan peraturan

yang berlaku (M ulyadi, 1993)

Pengendalian internal dalam perusahaan bermanfaat di dalam menunjang

tercapainya G ood C orporate Governance,semakin baik pengendalian intern maka

akan meningkatkan dan menunjang tercapainya Good Corporate Governance,

mewujudkan prinsip transparasi pengendalian intern mendorong keterbukaan dalam

melaksanakan proses pengambilan keputusan,mewujudkan kemandirian seperti yang

dikutip (Suryo Partolo,2007)

Beberapa penelitian yang pernah dilakukan oleh Djajun D juhara,Januariska (2014)

pada CV.Tri M ulti M anunggal Bandung yang menyataka n mengenai pengendalian

intern persediaan barang pada perusahaan tersebut dapat diatakan baik karena nilai

keseluruhan berada pada interval baik.Dan pengendalian intern persediaan barang

dagang yang meliputi lingkugan pengendalian,penetapan resiko,aktifita s

pengendalian,informasi dan komuniasi dan pemantauan dapat dikatakan baik.

Penelitian yang pernah dilakukan dengan system pengendalian internal

berikut.Dari penelitian yang sudah dilakukan oleh Cyntia Amanda, Jullie J.Sondakh,

Steven J.Tangkuman (2015) menyatakan bahwa pengendalian intern pada Grand

Hardware terhadap persediaan barang sudah efektif , dimana adanya pemisahan

diantara fungsi-fungsi terkait dengan penerimaan dan pengeluaran barang.


5

Penelitian yang dilakukan Johan Fernando (2016) pada PT.M esko m Agro

Sarimas menyatakan bahwa penilaian atas pengendalian internal pengelolaan

persediaan barang dagangan devisi AM DK cukup efektif namun perlu dipertahankan

kembali dan hipotesis dapat diterima.

Untuk penelitian selanjutnya dilakukan oleh Thorman Lumba nraja (2017) pada

PT.Enseval Putra M agatrading,TBK Pematangsiantar menyatakan bahwa penerapan

pengendalian intern atas persediaan barang dagang sudah berjalan dengan efektif,

PT.Enseval P utra M agatrading,TBK Pematangsiantar melakukan penerapan system

melalui fungsi internal auditor,penilaian resiko yang dilakukan oleh perusahaan atas

persediaan barang dagangan sudah cukup memadai.

Penelitian ini yang dilakukan Bella Puspita, Nyimas Artina (2017) pada

PT.Sriwijaya Baja Sakti menyatakan bahwa perusahaan ini m asih memiliki

permasalahan atau kendala pada persediaannya.Dimana permasalahan mengenai

persediaannya yaitu terdapat selisih antara pencatatan dengan bukti fisik persediaan

yang ada di gudang.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakuk an Djajun Djuhara,

Januariska (2014).perbedaan penelitian ini dengan penelitian D jajun Djuhara,

Januariska (2014) terletak pada objek.objek yang digunakan oleh peneliti Djajun

Djuhara,Januariska yaitu CV.Tri M ulti M anunggal Bandung,sedangkan penelitian ini

dilakukan di CV.Sumber Kencana Abadi.


6

CV.Sumber Kencana Abadi merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang

perdagangan air minum dalam kemasan dan rokok. Perusahaan tersebut memiliki

beragam jenis merk dan kemasan .

Operasional perusahaan Bagian gudang dapat melakukan penerimaan barang dari

pemasok dan pengiriman barang dan kemudian barang tersebut yang nantinya akan

dikirim ke pelanggan dalam jumlah yang dipesan dan dengan jenis merk beragam

dengan system delivery order .

Persediaan barang dagang menjadi hal yang penting bagi perusahaan ,salah satu

hal pentingnya adalah pembelian dan penjualan barang dagangan merupakan aktivitas

atau transaksi yang paling sering terjadi untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Tetapi pada kenyataannya terdapat masalah dalam persediaan barang

dagang,masalah yang sering terjadi yaitu adanya selisih dalam stok fisik dan stok

computer.adanya selisih barang tersebut diketahui setelah dilakukannya stock opname

pada akhir bulan . Berikut data selisih barang pada tahun 2017 dan 2018 di

CV.Sumber Kencana Abadi.


7

Tabel 1.1
Data pencatatan fisik persediaan barang dagang C V.Sumber Kencana Abadi
tahun 2017 dan 2018

2017 2018
Nama Barang
SK SF SELISIH SK SF SELISIH

AQUA ISI ULANG 200 140 60 200 120 80

AQUA GA LON

KOSONG 200 160 40 200 140 60

AM IDIS ISI ULANG 120 100 20 120 110 10

AM IDIS GALON

KOSONG 120 115 5 120 110 10

NB : SK : Stok Komputer , SF : Stok Fisik

Berdasarkan Tabel 1.1 diatas adalah barang-barang yang sering mengalami

selisih setiap melakukan stok opname , masalah selisih terjadi disebabkan oleh

beberapa factor diantaranya (1) ketika bagian penerima barang mengecek barang dari

supplier yang kurang dari nota fakturnya .(2) jika saat barang datang dari distributor

dilakukan penginputan barang maka sering kali terjadi kelebihan penginputan

sehingga menimbulkan selisih antara barang fisik dengan komputer.(3) pengambilan

barang fisik dengan nota pembelian yang keliru atau tidak sesuai.

Efek bagi operasional perusahaan dari masalah yang timbul yaitu omzet

perusahaan yang tidak dapat memenuhi target penjualan karena perusahaan tidak

dapat menjual barang dagangan akibat selisih stok antara stok fisik dengan komputer
8

yang berbeda.Selain itu efek lain adalah tidak dapat memenuhi permintaan konsumen

sesuai kebutuhan yang diinginkan karena saat melakukan penginputan penjualan

barang stok fisik yang ada tidak sama dengan stok di computer.Karena adanya efek

maka perlu dilakukan evaluasi terhadap sistem pengendalian internal persediaan

barang dagang.

Berdasarkan temuan tersebut maka dibutuhkan adanya efektivitas pengendalian

intern persediaan di perusahaan tersebut.Untuk mengevaluasi efektivitas

pengendalian internal atas persediaan barang dagang yang dilakukan oleh C V.Sumber

Kencana Abadi maka diajukan judul skripsi sebagai berikut “Evaluasi Pengendalian

Internal atas Persediaan Barang Dagang ( Studi Kasus pada CV.SUM BER

KENCANA ABA DI )”.

1.2. Perumusan Masalah

Unsur yang paling aktif dalam perusahaan adalah persediaan.Persediaan

merupakan bagian utama dalam neraca dan seringkali merup akan perkiraan yang

nilainya cukup besar yang melibatkan modal kerja modal kerja yang besar.Persediaan

adalah barang dagangan yang dibeli kemudian disimpan untuk dijual dalam operasi

normal perusahaan sehingga mendapatkan perhatian yang cukup besar oleh

perusahaan itu sendiri, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pengendalian internal persediaan barang dagang pada C V.Sumber

Kencana Abadi?

2. Apakah pengendalian internal persediaan barang dagang pada C V.Sumber Kencana

Abadi telah berjalan secara efektif


9

1.3. Tujuan Penelitian

Dengan permasalahan yang ada di perusahaan ,maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengendalian internal atas persediaan barang dagang pada

CV.Sumber Kencana Abadi.

2. Untuk menganalisa efektivitas pen gendalian internal atas persediaan barang dagang

pada CV.Sumber Kencana Abadi.

1.4. Manfaat Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

terkait, diantaranya seperti dibawah ini :

1. M anfaat akademik

Secara akademis penelitian ini diharapkan memberi kontribusi ilmiah kajian tentang

pengendalian internal atas persediaan barang dagang pada :

a. Bagi M ahasiswa

M emberikan informasi untuk memperoleh wawasan dan pengetahuan mengenai

pengendalian internal persediaan barang dagang yang ada dalam

perusahaan dagang.

b. Bagi Universitas

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah referensi sebagai bahan

penelitian lanjutan yang lebih mendalam pada masa yang akan datang

2. M anfaat praktik

Secara praktis,penelitian ini diharapkan memberi manfaat melalui analisis yang

dipaparkan pada pihak_pihak yang bergelut dalam bidangnya bagi :


10

a. Bagi Perusahaan

M emberikan saran bagi manajemen yang berguna untuk memperbaiki kebijakan

perusahaan atas pengendalian persediaan barang d agang.

b. Bagi M anager

Agar dapat menjadi sumbangan pemikiran dan masukan bagi manager dalam proses

pengambilan keputusan yang lebih baik lagi sehingga keputusan yang diambil dapat

bermanfaat untuk kemajuan perusahaan di masa yang akan dati ng.


BAB II

TINJAUAN PUST AKA

2.1. Telah Literatur

2.1.1. Persediaan

Teori persediaan adalah pembahasan yang akan diuraikan dengan

detail dibawah ini.Adapun didalam teori persediaan ini masuk kedalam

kategori materi pelajaran ekonomi.D ibawah ini terdapat beberapa

pengertian (teori dan konsep) persediaan (inventory)menurut beberapa

para ahli,yakni sebagai berikut :

M enurut pendapat Schroeder (2000) dalam bukunya “Pengambilan

Keputusan Dalam Suatu Operasi” yang mengatakan bahwa definisi

persediaan atau inventory adalah stock bahan yang digunakan untuk

memudahkan produksi atau untuk memuaskan permintaan pelanggan.

M enurut Stice (2011) mendefinisikan persediaan adalah Persediaan

secara umum ditujukan untuk barang-barang yang dimiliki perusahaan

dagang, baik berupa usaha grosir m aupun ritel ketika barang-barang

tersebut telah dibeli da nada kondisi siap untuk dijual.

Beberapa pakar mengartikan bahwa persediaan sebagai suatu sumber

daya yang menganggur dari berbagai jenis yang dimiliki nilai ekonomis

11
12

yang potensial.Definisi ini memungkinkan seseorang untuk menganggap

peralatan atau pekerja-pekerja yang menganggur sebagai persediaan,tetapi

kita menganggap semua sumber daya yang menganggur selain daripada

bahan sebagai kapasitas.Sedangkan konsep persediaan menurut Rudianto

(2015) persediaan adalah sejumlah barang jadi, bahan baku, dan barang

dalam proses yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dijual atau

diproses lebih lanjut.

M enurut Warren (2016), persediaan (Inventory) adalah barang dagang

yang dapat disimpan untuk kemudian dijual dalam operasi bisnis

perusahaan dan dapat digunakan dalam proses produksi atau dapat

digunakan untuk tujuan

M enurut Kieso at al, (2008) persediaan (inventory) adalah pos-pos

aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam operasi bisnis

normal, atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam

membuat barang yang akan dijual. Dapat disimpulkan persediaan adalah

yang dapat disimpan dan dapat digunakan oleh perusahaan dalam suatu

proses yang dilakukan oleh perusahaan yang dapat diproses un tuk tujuan

tertentu.

2.1.2. Alasan Timbulnya Persediaan

M enurut Schroeder (2000) ada empat alasa n untuk mengadakan

persediaan .
13

 Untuk berlindung dari ketidakpastian

Dalam sistem persediaan, terdapat ketidakpastian dalam pemasokan,

permintaanan tenggang waktu pesanan. Stock pengaman

dipertahankan dalam persediaan untuk berlindung dari ketidakpastian

tersebut.

 Untuk memungkinkan produksi dan pembelian ekonomis

Sering lebih ekonomis untuk memproduksi bahan dalam jum lah besar.

Dalam kasus ini, sejumlah besar barang dapat diproduksi dalam

periode waktu yang pendek, dan kemudian tidak ada produksi

selanjutnya yang dilakukan sampai jum lah tersebut hampir habis.

 Untuk mengatasi perubahan yang d iantisipasi dalam permintaan

dan penawaran

Ada beberapa tipe situasi dimana perubahan dalam permintaan atau

penawaran dapat diantisipasi. Salah satu kasus adalah dimana harga

atau ketersediaan bahan baku diperkirakan untuk berubah.

 Menyediakan untuk transit

Persediaan dalam perjalanan (transit inventories) terdiri dari bahan

yang berada dalam perjalanan dari satu titik ke titik yang lainnya.

Persediaan - persediaan ini dipengaruhi oleh keputusan lokasi pabrik

dan pilihan alat angkut


14

2.1.3. Jenis-Jenis Persed iaan

M enurut Heizer, Render (2005) persediaan dibagi menjadi empat jenis

persediaan:

 Persediaan bahan baku (raw material inventory) Dibeli tetapi tidak

diproses. Persediaan ini dapat digunakan untuk mendecouple (yaitu,

memisahkan) para pemasok dari proses produksi.

 Persediaan barang setengahjadi (w orking in process inventory) A dalah

bahan baku atau komponen yang sudah mengalami beberapa

perubahan tetapi belum selesai. Adanya work in process disebabkan

oleh waktu yang dibutuhkan untuk membuat sebuah produk (disebut

siklus waktu). M engurangi siklus waktu berarti mengurangi

persediaan.

 Pemeliharaan/perbaikan/operasi(maintenance/repair/operating -M RO)

Pemeliharaan/perbaikan/operasi digunakan untuk menjaga agar

permesinan dan proses produksi tetap produktif. M RO tetap ada

karena kebutuhan dan waktu pemeliharaan dan perbaikan beberap a

peralatan tidak diketahui.

 Persediaan barang jadi (finished goods inventory) Adalah produk yang

sudah selesai dan menunggu pengiriman. Barang jadi bisa saja

disimpan karena permintaan pelanggan dimasa depan tidak diketahui


15

M enurut M ulyadi (2014) berbagai jenis persediaan dalam perusahaan

dagang industri dapat dikelompokkan sebagai berikut :

 Persediaan bahan baku (raw material) yaitu bahan baku yang akan

diproses lebih lanjut dalam proses produksi. Persediaan barang dalam

proses (w ork in process/goods in process) yaitu bahan baku yang

sedang diproses di mana nilainya merupakan akumulasi baiaya bahan

baku (raw material cost), biaya tenaga kerja (direct labor cost), dan

biaya overhead (factory overhead cost).

 Persediaan barang jadi (finished goods) yaitu barang jadi yang berasal

dari barang yang telah selesai diproses telah siap untuk dijual sesuai

dengan tujuannya.

 Persediaan bahan pembantu (factory/manufacturing supllies) yaitu

bahan pembantu yang dibutuhkan dalam proses produksi namun tidak

secara langsung dapat dilihat secara fisik pada produk yang dihasilkan.

 Persediaan barang dagangan (merchandise inventory) yaitu barang

yang langsung diperdagangkan tanpa mengalami proses lanjutan. Dari

kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa persediaan yang

dimiliki oleh perusahaan berbeda-beda tergantung pada sifat dan jenis,

yaitu persediaan barang dagangan. Sedangkan bagi perusahaan

industri atau manufaktur, persediaan terdiri dari persediaan bahan


16

baku, persediaan barang dalam proses, persediaan barang jadi, dan

persediaan bahan pembantu.

M enurut M ulyadi (2014) Persediaan barang dagangan terdapat pada

jenis perusahaan perdagangan yang kegiatan utamanya membeli dan

menjual barang dagangan. Sedangkan persediaan bahan baku/ pembantu,

barang dalam proses dan barang jadi terdapat pada jenis perusahaan

manufaktur yang mempunyai kegiatan utama mengolah bahan baku

menjadi barang jadi.

2.1.4. Sistem Pencatatan Persediaan

Rudianto (2015) M etode pencatatan persediaan ada 2 yaitu :

 M etode fisik M etode fisik atau disebut juga metode periodik adalah

metode pengelolaan persediaan, arus keluar masuknya barang tidak

dicatat secara terinci sehingga untuk mengetahui nilai persediaan pada

suatu saat tertentu harus melakukan penghitungan barang secara fisik

(stock opname) di gudang penggu naan metode fisik mengharuskan

penghitungan barang yang ada (tersisa) pada akhir periode akuntansi

ketika menyusun laporan keuangan. Beberapa metode yang dapat

digunakan untuk menentukan harga beli sebagai dasar penentuan nilai

persediaan yang dimiiki perusahaan pada suatu periode, terdapat

beberapa metode, yaitu:


17

 First In First Out (FIFO) Dalam metode ini, barang yang

masuk terlebih dahulu akan dikeluarkan (dijual) pertama kali,

sehingga yang tersisa pada akhir periode adalah barang yang

berasal dari pembelian atau prduksi terakhir.

 Rata-rata (Average) Dalam metode ini barang yang

dikeluarkan/dijual maupun barang yang tersisa dinilai

berdasarkan harga rata-rata, sehigga barang yang tersisa pada

akhir periode adalah barang yang memiliki nilai rata -rata.

 M etode perpetual M etode perpetual adalah metode pengelolaan

persediaan di mana arus masuk dan arus keluar persediaan dicatat

secara terinci. Dalam metode ini setiap jenis persediaan dibuatkan

kartu stok yang mencatat secara rinci keluar masuknya barang di

gudang beserta harganya. M etode ini bagi lagi ke dalam beberapa

metode, antara lain:

 First In First Out (FIFO) Dalam metode ini, barang yang

masuk ( dibeli atau diproduksi) terlebih dahulu akan

dikeluarkan (dijual) pertama kali, sehingga yang tersisa pada

akhir periode adalah barang yang berasal dari pembeli atau

produksi terakhir.

 Moving Average Dalam metode ini, barang yang

dikeluarkan/dijual maupun barangyang tersisa dinilai


18

berdasarkan harga rata-rata bergerak. Jadi, barang yang

tersisa pada akhir periode adalah barang yang memiliki nilai

rata-rata.

2.1.5. Fungsi Persediaan

M enurut Heizer, Render (2005) persediaan dapat melayani beberapa

fungsi yang akan menambahan fleksibilitas operasi perusahaan. Empat

fungsi persediaan adalah :

 Untuk men-decouple atau mem isahkan beragam bagian proses

produksi. Sebagai contoh jika pasokan sebuah perusahaan

berfluktuasi, maka m ungkin diperlukan persediaan tambahan untuk

men-decouple proses produksi dari pemasok.

 Untuk men-decouple perusahaan dari fluktuasi permintaan dan

menyediakan persediaan barang-barang yang akan memberikan

pilihan bagi pelanggan. Persediaan semacam ini umumnya terjadi pada

perdagangan eceran.

 Untuk mengambil keuntungan diskon kuantitas, sebab pembelian

dalam jumlah lebih besar dapat mengurangi biaya p roduksi atau

pengiriman barang.

 Untuk menjaga pengaruh inflasi dan naikanya harga.


19

2.1.6. Definisi Pengendalian Persediaan

M enurut pendapat A ssauri (2004) pengendalian persediaan adalah

salah satu kegiatan dari urutan kegiatan - kegiatan yang berurutan erat satu

sama lain dalam seluruh operasi produksi perusahaan tersebut sesuai

dengan apa yang telah direncanakan lebih dahulu baik waktu, jumlah,

kuantitas, maupun biayanya.

M enurut Rangkuti (2004) pengawasan persediaan adalah salah satu

fungsi manajemen yang dapat dipecahkan dengan menerapkan metode

kuantitatif

M enurut Handoko (1999)menyatakan bahwa pengendalian adalah

fungsi manajerial yang sangat penting karena persediaan fisik banyak

perusahaan melibatkan investasi rupiah terbesar dalam persediaan aktiva

lancar.

Berdasarkan berbagai pengertian menurut para ahli diatas mengenai

pengendalian persediaan (inventory controll), maka dapat disimpulkan

bahwa pengendalian persediaan adalah suatu aktivitas guna menetapkan

besaran persediaan dengan melihat dan menyeimbangka n antara besaran

persediaan yang disimpan dengan biaya -biaya yang akan muncul.

2.1.7. Tujuan Pengendalian Persediaan

M enurut Assauri (2004) tujuan pengendalian persediaan secara terinci

dapat dinyatakan sebagai usaha untuk menjaga jangan sampai

perusahaan kehabisan persediaan sehingga dapat mengakibatkan


20

terhentinya kegiatan produksi , menjaga agar supaya pembentukan

persediaan oleh perusahaan tidak terlalu besar atau berlebih -lebihan,dan

menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari karena ini

akan berakibat biaya pemesanan terlalu besar.Dari keterangan diatas

dapat dikatakan bahwa tujuan pengendaliaan persediaan yaitu untuk

memperoleh kualitas dan jumlah yang tepat dari bahan -bahan atau

barang-barang yang tersedia pada waktu yang dibutuhkan denga n biaya-

biaya yang minimum untuk keuntungan atau kepentingan perusahaan.

M enurut Ristono (2009) tujuan dilakukannya pengendalian

persediaan dinyatakan sebagai usaha perusahaan untuk:

 Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen

dengan cepat (memuaskan konsumen).

 Untuk menjaga kontinuitas produksi atau menjaga agar

perusahaan tidak mengalami kehabisan persediaan yang

mengakibatkan terhentinya proses produksi, hal ini dikarenakan:

 Kemungkinan barang (bahan baku dan penolong) menjadi

langka sehingga sulit diperoleh.

 Kemungkinan supplier terlambat mengirimkan barang yang

dipesan.

 Untuk mempertahankan dan bila mungkin meningkatkan penjualan

dan laba perusahaan


21

2.2. Sistem Pengendalian Internal

2.2.1. Definisi sistem pengendalian internal

M enurut M ulyadi (2014), sistem pengendalian intern didefinisikan

Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan

ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,

mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi

dan mendorong terjadinya kebijakan manajemen. Definisi sistem

pengendalian intern tersebut menekankan tujuan yang hendak dicapai, dan

bukan pada unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, dengan

demikian pengertian pengendalian intern tersebut diatas berlaku baik

dalam perusahaan yang engolah informasinya secara manual, dengan

mesin pembukuan, maupun dengan komputer.

Sistem menurut James A Hall (2007). Sistem adalah kelompok dari

dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang

berfungsi dengan tujuan yang sama. International Organization of

Supreme Audit Institution s menyatakan bahwa pengendalian intern

sebagai suatu proses integral yang dipengaruhi oleh manajemen dan

pegawai, yang dirancang untuk menghadapi resiko -resiko, serta

memberikan keyakinan yang memadai untun mencapai misi dengan

mencapai tujuan-tujuan umum, antara lain :


22

 M elaksanakan kegiatan dengan tertib, etis, ekonom is, efisien dan

efektif

 M enyajian laporan keuangan yang akurat dan handal

 M entaati ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

 M engamankan sumber daya dari kehilangan, penyalahgunaan dan

kerusakan asset

Warens Reeve Fees (2008) berpendapat bahwa sistem pengendalian

intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk

memberikan kepastia n yang layak terhadap manajemen bahwa organisasi

telah mencapai tujuan dan sasarannya. Kebijakan dan prosedur ini

seringkali disebut pengendalian dan secara kolektif membentuk

pengendalian entitas tersebut

M enurut Tugiman (2006) pengendalian internal adala h suatu proses

dari aktivitas operasional organisasi dan merupakan bagian intergral dari

proses manajemen seperti perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian.

Dari definisi pengendalian intern yang dikemukakan tersebut

diatas dapat ditemukan beberapa konsep dasar menurut M ulyadi (2010)

sebagai berikut :

 Pengendalian intern merupakan suatu proses untuk mencapai

tujuan tertentu, atau merupakan suatu rangkaian tindakan yang

menjadi bagian yang tidak terpisahkan


23

 Pengendalian intern bukan hanya terdiri dari pedo man,

kebijakan, formulir, namun dijalankan oleh orang dari setiap

jenjang organisasi, yang mencakup dewan komisaris, manajemen

dan personil lain.

 Pengendalian intern diharapkan mampu memberikan keyakinan

memadai, bukan keyakinan mutlak bagi manajemen dan d ewan

komisaris entitas. Keterbatasan yang melekat dalam semua

sistem pengendalian intern dan pertimbangan manfaat serta

pengorbanan dalam pencapaian tujuan pengendalian,

menyebabkan pengendalian intern tidak dapat memberikan

keyakinan mutlak.

 Pengendalian intern ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling

berkaitan yaitu pelaporan keuangan, kepatuhan dan operasi.

Kesimpulan yang dapat ditarik dari berbagai definisi diatas

adalah bahwa sistem pengendalian intern merupakan kumpulan -

kumpulan dari bagian-bagia n yang tidak terpisah yang dijalankan oleh

semua pihak yang ada didalam organisasi tersebut sehinggan tujuan

akhir suatu perusahaan yang telah ditetapkan bersama dapat berja lan

secara efektif dan efisien


24

2.2.2. Tujuan Pengendalian Intern

Tujuan sistem pengendalian internal adalah untuk memberikan

keyakinan memadai dalam tiga golongan tujuan : keandalan informasi

keuangan,kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku,efektifitas

dan efisiensi operasi (M ulyadi 2001). Pengendalian internal disusun

berdasarkan tujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa

laporan keuangan disajikan secara wajar.M anajemen merancang sistem

pengendalian internal yang efektif dengan empat tujuan pokok berikut ini

(M ulyadi 2001)

 M enjaga harta kekayaan perusahaan

 M engecek keakuratan data akuntansi

 M endorong efisiensi

 M endorong dipatuhinya kebijakan manajemen

2.2.3. Unsur Pengendalian Intern

M enurut M ulyadi (2011), unsur pokok pengendalian intern dalam

perusahaan adalah :

 Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional

secara tegas. Struktur organisasi merupakan kerangka (framework)

pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi

yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan, seperti


25

pemisahan setiap fungsi untuk melaksanakan semua taha p suatu

transaksi.

 Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan

perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendaptan dan

biaya. Dalam setiap organisasi harus dibuat sistem yang mengatur

pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksanan ya setiap

transaksi. Prosedur pencatatan yang baik akan menjamin data yang

direkam tercatat kedalam catatan akuntansi dengan tingkat ketelitian

dan keandalan (reliability) yang tinggi. Dengan demikian sistem

otorisasi akan menjamin masukan yang dapat diper caya bagi proses

akuntansi.

 Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit

organisasi. Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem

wewenang dan prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan

terlaksana dengan baik jika tidak d itetapkan cara-cara untuk menjamin

praktik yang sehat dalam pelaksanaanya. Adapun cara -cara yang

umumnya ditempu oleh perusahaan dalam menciptakan praktik yang

sehat adalah :

 Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang

pemakainnya harus dipertanggung jawabkan oleh yang

berwenang.
26

 Pemeriksaan mendadak (surprised audit) Pemeriksaan

mendadak dilaksanakan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu

kepada pihak yang akan diperiksa, dengan jadwal yang tidak

teratur.

 Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari a wal sampai

akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada

campur tangan dari yang lain, agar tercipta internal check yang

baik dalam pelaksanaan tugasnya.

 Perputaran jabatan (job rotating) Perputaran jabatan yang

diadakan secara rutin akan dapat menjaga independensi

pejabat, memperluas wawasan pengetahuan yang mendalam,

sehingga persekongkolan diantara karyawan dapat dihindari.

 Secara periodik diadakan pencatatan fisik kekayaan dengan

catatannya. Untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek

ketelitian dan keandalan catatan akuntansinya, secara periodik

harus diadakan pencocokan atau rekonsiliasi antara kekayaan

fisik dengan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan

kekayan tersebut.

 Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek

efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian intern yang

lainnya.
27

 Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

 Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut

oleh pekerjaannya.

 Pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahaan,

sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya.

2.2.4. Sistem Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang

Pengertian Sistem Akuntansi Persediaan M enurut M ulyadi (2014),

“Sistem akuntansi persediaan bertujuan untuk mencatat mutasi tiap jenis

persediaan yang disimpan digudang. Sistem ini berkaitan erat dengan

sistem penjualan, sistem retur penjualan, sistem pembelian, sistem retur

pembelian, dan sistem akuntansi biaya produksi. Dalam perusahaan

manufaktur, persediaan terdiri dari: persediaan produk jadi, persediaa n

produk dalam proses, persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong,

persediaan bahan habis pakai pabrik, persediaan suku cadang. Dalam

perusahaan dagang, persediaan hanya terdiri dari satu golongan, yaitu

persediaan barang dagangan, yang merupakan barang yang dibeli untuk

dijual kembali.”

Prosedur yang Bersangkutan dengan Sistem Akuntansi Persediaan

M enurut M ulyadi (2014), sistem dan prosedur yang bersangkutan dengan

sistem akuntansi persediaan adalah:


28

 Prosedur Pencatatan Produk Jadi

 Deskripsi Prosedur Prosedur ini merupakan salah satu prosedur

dalam sistem akuntansi biaya produksi. Dalam prosedur ini

dicatat harga pokok produk jadi yang diterbitkan ke dalam

rekening Barang Dalam Proses.

 Dokumen Dokumen sumber yang digunakan dalam prosedur

pencatatan produk jadi adalah laporan produk selesai dan bukti

memorial.

 Catatan Akuntansi Catatan akuntansi yang digunakan dalam

prosedur pencatatan produk jadi adalah kartu persediaan dan

jurnal umum.

 Fungsi yang Terkait Fungsi yang terkait dalam prosedur

pencatatan produk jadi adalah fungsi gudang yang berfungsi

untuk menyediakan barang yang diperlukan oleh bagian

produksi, fungsi kartu persediaan yang digunakan untuk

mencatat harga pokok persediaan, dan fungsi jurnal untuk

mencatat jurnal.

 Prosedur Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi yang Dijual

 Deskripsi Prosedur Prosedur ini merupakan salah satu prosedur

dalam sistem penjualan disamping prosedur lainnya seperti:


29

prosedur order penjualan, prosedur persetujuan kredit, prosedur

pengiriman barang, prosedur penagihan dan prosedur

pencatatan piutang.

 Dokumen D okumen sumber yang digunakan untuk mencatat

transaksi penjualan produk jadi adalah surat order pengiriman

dan faktur penjualan.

 Catatan Akuntansi Catatan akuntansi yang digunakan dalam

prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang dijual

adalah: kartu gudang, kartu persediaan, dan jurnal umum.

 Fungsi yang Terkait Fungsi yang terkait dalam prosedur

pencatatan harga pokok produk jadi yang dijual adalah fungsi

kartu persediaan yang berfungsi untuk membuat rekapi tulasi

harga pokok penjualan dan membuat bukti memorial, dan

fungsi jurnal untuk mencatat jurnal berdasarkan rekapitulasi

harga pokok penjualan dan bukti memorial.


30

Bagan Alir Prosedur Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi yang D ijual

Sistem Akuntansi M ulyadi (2014)


31

 Prosedur Pencatatan Harga Pokok Jadi yang D iterima Kembali dari

Pembeli

 Deskripsi prosedur Jika produk jadi yang telah dijual kembali

oleh pembeli, maka transaksi retur penjualan ini

mempengaruhi persediaan produk jadi yaitu m enambah

kuantitas produk jadi dalam kartu gudang yang

diselenggarakan oleh bagian gudang dan menambah kuantitas

dan harga pokok produk jadi yang dicatat oleh bagian kartu

persediaan dalam kartu persediaan produk jadi.

 Dokumen Dokumen yang digunakan dalam prosedur

pencatatan harga pokok produk jadi yang dikembalikan oleh

pembeli adalah: laporan penerimaan barang dan memo kredit.

 Catatan Akuntansi Catatan akuntansi yang digunakan dalam

prosedur pencatatan produk jadi adalah: kartu gudang, kartu

persediaan, jurnal umum, dan retur penjualan.

 Fungsi yang Terkait Fungsi yang terkait dalam prosedur

pencatatan harga produk jadi yang diterima kembali dari

pembeli adalah fungsi gudang berfungsi untuk mencatat

pengembalian barang dari pembeli, fungsi kartu persediaan

yang berfungsi untuk mencatat harga pokok persediaan yang


32

dikembalikan dari pembeli, dan fungsi jurnal mencatat jurnal

berdasarkan laporan penerimaan barang dan memo kredit.

 Prosedur Pencatatan Harga Pokok Persediaan Produk dalam Proses

 Deskripsi Pencatatan persediaan produk dalam proses

umumnya dilakukan oleh perusahaan pada akhir periode, pada

saat dibuat laporan keuangan bulanan dan laporan keuangan

tahunaan.

 Dokumen Dokumen yang digunakan dalam prosedur

pencatatan persediaan produk dalam proses adala h bukti

memorial.

 Catatan Akuntansi Catatan akuntansi yang digunakan dalam

prosedur pencatatan persediaan produk dalam proses adalah

jurnal umum

 Fungsi yang Terkait Fungsi yang terkait dalam prosedur

pencatatan persediaan produk dalam proses adalah fungsi

produksi untuk membuat laporan produk dalam proses, fungsi

kartu persediaan untuk membuat bukti memorial dan mencatat

harga pokok produkn dalam proses, dan fungsi jurnal untuk

mencatat jurnal umum berdasarkan bukti memorial.


33

 Prosedur Pencatatan Harga Pokok Persediaan yang D ibeli

 Deskripsi Prosedur Prosedur ini merupakan salah satu prosedur

yang membentuk sistem pembelian. Dalam sistem ini dicatat

harga pokok persediaan yang dibeli.

 Dokumen D okumen yang digunakan dalam prosedur ini

adalah: laporan penerimaan barang dan bukti kas keluar.

 Fungsi yang Terkait Fungsi yang terkait dalam prosedur

pencatatan harga pokok persediaan yang dibeli adalah fungsi

penerimaan yang berfungsi untuk menerima barang yang telah

dibeli, serta membuat laporan penerimaan barang, fungsi utang

digunakan untuk membuat bukti kas keluar, fungsi kartu

persediaan untuk mencatat persediaan berdasarkan bukti kas

keluar, dan fungsi gudang untuk mencatat mutasi persediaan

berdasarkan laporan penerimaan barang.


34

Bagan Alir Prosedur Pencatatan Harga Pokok Persediaan yang Dibeli


35

Prosedur Pencatatan Harga Pokok Persediaan yang Dibeli


36

Prosedur Pencatatan Harga Pokok Persediaan yang Dibeli

(Lanjutan)

 Prosedur Pencatatan Harga Pokok Persediaan yang D ikembalikan

kepada Pemasok

 Deskripsi Prosedur Jika persediaan yang telah dibeli

dikembalikan kepada pemasok, maka transaksi retur pembelian

ini akan mempengaruhi persediaan yang bersangkutan, yaitu

mengurangi kuantitas perseidaan dalam kartu gudang yang


37

diselenggarakan oleh bagian gudang dan mengurangi kuantitas

dan harga pokok persediaan yang dicatat bagian kartu

persediaan dalam kartu persediaan yang bersangkutan.

 Dokumen D okumen yang digunakan dalam prosedur ini

adalah: laporam pengiriman barang dan memo debit.

 Fungsi yang Terkait Fungsi yang terkait dalam prosedur

pencatatan harga pokok persediaan yang dikembalikan kepada

pemasok adalah fungsi gudang berfungsi mencatat mutasi

persediaan berdasarkan memo debit, fungsi pengiriman

berfungsi untuk mengirimkan barang kembali ke pemasok dan

membuat laporan pengiriman barang, fungsi utang untuk

membandingkan kuantitas dan jenis barang yang akan

dikembalikan, fungsi kartu persediaan untuk mencatat harga

pokok satuan pada kartu persediaan, dan fungsi jurnal u ntuk

mencatat jurnal retur pembelian

 Prosedur Permintaan dan Pengeluaran Barang Gudang

 Deskripsi Prosedur Prosedur ini merupakan salah satu prosedur

yang membentuk sistem akuntansi biaya produksi.

 Dokumen Dokumen yang digunakan dalam prosedur ini

adalah: buku permintaan dan pengeluaran barang.


38

 Fungsi yang Terkait Fungsi yang terkait dalam prosedur

permintaan dan pengeluaran barang gudang adalah fungsi

produksi untuk membuat bukti permintaan dan pengeluaran

barang gudang, fungsi gudang untuk mengisi kuantitas barang

yang diserahkan pada bukti permintaan dan pengeluaran

barang gudang, fungsi kartu persediaan untuk mengisi harga

pokok pada bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang

dan kartu persediaan, fungsi kartu biaya untuk mencatat harga

pokok produk dan fungsi jurnal untuk mencatat jurnal

pemakaian bahan baku berdasarkan bukti permintaan dan

pengeluaran barang gudang


39

Bagan Alir Prosedur Permintaan Pengambilan Barang


dari Gudang

Bagian Prosuksi Bagian Gudang Bagian Kartu Persedian Bagian Kartu Biaya Bagian Jurnal

Sumber: (Mulyadi, 2014)


40

Bagan Alir Prosedur Pengembalian Barang ke Gudang

Bagian Produksi Bagian Gudang Bagian Kartu Persediaan Bagian Kartu Biaya Bagian Jurnal

Keterangan:
BPBG: Bukti Pengembalian
Barang Gudang

Sumber: (Mulyadi, 2014)


41

 Prosedur Pencatatan Tambahan Harga Pokok Persediaan karena

Pengembalian Barang Gudang

 Deskripsi Prosedur Transaksi pengembalian barang gudang

mengurangi biaya dan menambah barang di gudang.

 Dokumen D okumen yang digunakan dalam prosedur ini

adalah: buku pengembalian barang gudang.

 Fungsi yang Terkait Fungsi yang terkait dalam prosedur

pencatatan tambahan harga pokok persediaan karena

pengembalian barang gudang adalah fungsi produksi untu k

membuat bukti pengembalian barang gudang, fungsi gudang

untuk mengotoriasi bukti pengembalian barang dagang, fungsi

kartu persediaan untuk mengisi harga pokok pada bukti

pengembalian barang gudang, fungsi kartu biaya untuk

mencatat harga pokok produk dan fungsi jurnal untuk mencatat

jurnal berdasarkan bukti pengembalian barang gudang

 Sistem Perhitungan Fisik Persediaan

 Deskripsi Prosedur S istem perhitungan fisik persediaan

umumnya digunakan oleh perusahaan untuk menghitung secara

fisik persediaan yang disimpan digudang. Bagian kartu

persediaan bertanggung jawab atas terselenggaranya catatan

akuntansi yang dapat diandalkan (reliable) mengenai


42

persediaan yang disimpan di Bagian Gudang sedangkan bagian

gudang bertanggung jawab atas penyimpanan fisik persedia an

digudang.

 Dokumen D okumen yang digunakan dalam prosedur ini

adalah: kartu perhitungan fisik (inventory tag), daftar hasil

perhitungan fisik (inventory summary sheet) dan bukti

memorial.

 Catatan Akuntansi Catatan akuntansi yang digunakan dalam

prosedur ini adalah: kartu persediaan, kartu gudang, dan jurnal

umum.

 Fungsi yang Terkait Fungsi yang terkait dalam sistem

perhitungan fisik persediaan adalah: panitia penghitungan fisik

persediaan untuk melakukan penghitungan fisik persediaan yang

terdiri dari pemegang kartu penghitungan fisik, penghitung dan

pengecek, fungsi akuntansi untuk mencantumkan harga pokok

satuan persediaan, mengalikan kuantitas dan harga pokok per

satuan, mencantumkan harga pokok total dalam daftar hasil

penghitungan fisik, melakukan adjustment, serta membuat bukti

memorial, dan fungsi gudang untuk melakukan adjustment data

kuantitas persediaan.
43

Dalam sistem akuntansi terdapat beberapa prosedur yang

berkaitan antara satu dengan yang lain. Prosedur yang berkaitan

dengan sistem akuntansi persediaan antara lain prosedur pencatatan

produk jadi, prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang dijual,

prosedur harga pokok produk yang diterima kembali oleh pembeli,

prosedur pencatatan harga pokok produk yang dibeli, prosedur

pencatatan harga pokok persediaan yang dikembalikan kepada

pemasok, prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang,

prosedur pencatatan harga pokok persediaan karena pengembalian

barang gudang yang, dan sistem perhitungan fisik persediaan.

2.2.5. Jaringan Prosedur yang Memben tuk Sistem

Jaringan Prosedur yang membentuk sistem perhitungan fisik

persediaan menurut M ulyadi (2014)

 Prosedur perhitungan fisik

Dalam prosedur ini tiap jenis persediaan di gudang dihitung oleh

penghitung dan pengecek secara independen yang hasilnya dicatat

dalam kartu perhitungan fisik.

 Prosedur kompilasi

Dalam prosedur ini pemegang kartu penghitung fisik melakukan

perbandingan data yang dicatat dalam bagian ke -3 dan bagian ke-2


44

kartu penghitungan fisik serta melakukan pencatatan data yang

tercantum dalam bagian ke-2 kartu penghitungan fisik ke dalam

daftar penghitungan fisik

 Prosedur penentuan harga pokok persediaan

Dalam prosedur ini bagian kartu persediaan mengisi harga pokok

per satuan tiap jenis persediaan yang tercantum dalam perhitungan

fisik berdasarkan informasi dalam kartu persediaan yang

bersangkutan serta mengalikan harga pokok persatuan tersebut

dengan kuantitas hasil penghitungan fisik untuk mendapatkan total

harga poko persediaan yang dihitung

 Prosedur Adjustment

Dalam prosedur ini bagian kartu persediaan melakukan adjustment

terhadap data persediaan yang tercantum dalam kartu persediaan

berdasarkan data hasil perhitungan fisik persediaan yang tercantum

dalam daftar hasil perhitungan fisik persediaan.

2.2.6. Unsur Pengendalian Intern

Unsur pengendalian intern dalam sistem perhitungan fisik persediaan

digolongkan kedalam 3 kelompok dan disajikan menurut M ulyadi

(2014)
45

 Organisasi

 Sistem otosisasi dan prosedur pencatatan

 Praktik yang sehat

2.2.7. Fungsi Y ang terkait dalam Sistem Pengendalian Intern atas

Persediaan Barang Dagang

M enurut M ulyadi (2014) fungsi yang terkait dalam sistem pembelian

yaitu :

 Fungsi Penerimaan Fungsi penerimaan bertanggung jawab untuk

melakukan pemeriksaan terhadap jenis mutu dan kuantitas barang

yang diterima dari pemasok guna menentukan dapat atau tidaknya

barang tersebut diterima oleh perusahaan.

 Fungsi Pembelian Fungsi pembelin bertanggung jawab untuk

memperoleh informasi mengenai harga barang, menentukan

pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang, dan

mengeluarkan order pembelin kepada pemasok yang dipilih.

 Fungsi A kuntansi Fungsi akuntansi yang terkait dalam transaksi

pembelian adalah fungsi pencatatan persediaan.

 Fungsi G udang Dalam akuntansi pembelian, fungsi gudang

bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan pembelian


46

sesuai dengan posisi persediaan yang ada di gudang dan untuk

menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi penerimaan.

2.3. Hasil Penelitian Sebelumnya

Beberapa penelitian yang pernah dilakukan oleh para peneliti sistem

pengendaliaan internal atas persediaan sebagai berikut :

Penelitian ini dilakukan oleh D jajun Djuhara,Januariska (2014) pada

CV.Tri M ulti M anunggal Bandung yang menyatakan mengenai pengendalian

intern persediaan barang pada perusahaan tersebut dapat diatakan baik karena

nilai keseluruhan berada pada interval baik.Dan pengendalian intern

persediaan barang dagang yang meliputi lingkugan pengendalian,penetapan

resiko,aktifitas pengendalian,informasi dan komuniasi dan pemantauan dapat

dikatakan baik.

Penelitian yang pernah dilakukan dengan system pengendalian internal

berikut.Dari penelitian yang sudah dilakukan oleh Cyntia Amanda, Jullie

J.Sondakh, Steven J.Tangkuman (2015) menyatakan bahwa pengendalian

intern pada Grand Hardware terhadap persediaan barang sudah efektif ,

dimana adanya pemisahan diantara fungsi-fungsi terkait dengan penerimaan

dan pengeluaran barang.

Penelitian yang dilakukan Johan Fernando (2016) pada PT.M eskom

Agro Sarimas menyatakan bahwa penilaian atas pengendalian internal


47

pengelolaan persediaan barang dagangan devisi AM D K cukup efektif namun

perlu dipertahankan kembali dan hipotesis dapat diterima.

Untuk penelitian selanjutnya dilakukan oleh Thorman Lumbanraja

(2017) pada PT.Enseval Putra M agatrading,TBK Pematangsiantar

menyatakan bahwa penerapan pengendalian intern atas persediaan barang

dagang sudah berjalan dengan efektif, PT.Enseval Putra M agatrading,TBK

Pematangsiantar melakukan penerapan system melalui fungsi internal

auditor,penilaian resiko yang dilakukan oleh perusahaan atas persediaan

barang dagangan sudah cukup memadai.

Penelitian ini yang dilakukan Bella Puspita, Nyimas Artina (2017)

pada PT.Sriwijaya Baja Sakti menyatakan bahwa perusahaan ini masih

memiliki permasalahan atau kendala pada persediaannya.Dimana

permasalahan mengenai persediaannya yaitu terdapat se lisih antara pencatatan

dengan bukti fisik persediaan yang ada di gudang.

Tabel 1.2

Peneliti Sebelumnya
Peneliti & Objek Permasalahan Hasil

Tahun Penelitian

Djajun CV.Tri M ulti Terjadinya barang mengenai


Djuhara,Januaris M anunggal dagang yang hilang pengendalian intern
ka (2014) Bandung karena secara persediaan barang
otomatis mengurangi pada perusahaan
persediaan barang tersebut dapat
48

dagang yang diatakan baik karena


berdampak kepada nilai keseluruhan
pengurangan profit berada pada interval
yang seharusnya baik.Dan
diterima perusahaan. pengendalian intern
persediaan barang
dagang yang meliputi
lingkugan
pengendalian,penetap
an resiko,aktifitas
pengendalian,informa
si dan komuniasi dan
pemantauan dapat
dikatakan baik.
Cyntia Amanda, Grand Hardware Kerusakan,pemasuk pengendalian intern
Jullie J.Sondakh, an yang tidak pada Grand Hardware
Steven benar,lalai untuk terhadap persediaan
J.Tangkuman mencatat barang sudah efektif ,
(2015) permintaan,barang dimana adanya
yang dikeluarkan pemisahaan diantara
tidak sesuai pesanan. fungsi-fungsi terkait
dengan penerimaan
dan pengeluaran
barang.

Johan Fernando PT.M eskom Jumlah fisik barang bahwa penilaian atas
(2016) Agro Sarimas jadi dibagian gudang pengendalian internal
sering tidak sama pengelolaan
dengan catatan , persediaan barang
tidak adanya dagangan devisi
pemisahan tugas AM DK cukup efektif
yang jelas pada namun perlu
karyawan , kurang dipertahankan
efektifnya kembali dan hipotesis
pencatatan dapat diterima
dilapangan , kurang
pengawasannya
akuntansi

Thorman PT.Enseval Pertimbangan melakukan penerapan


Lumbanraja Putra produk kalbe yang system melalui fungsi
(2017) M agatrading,TB masa pakainya sudah internal
K lewat , sehingga auditor,penilaian
49

Pematangsiantar mengakibatkan resiko yang dilakukan


berkurangnya oleh perusahaan atas
penjualan . persediaan barang
dagangan sudah
cukup memadai.

Bella Puspita, PT.Sriwijaya Terjadinya selisih bahwa perusahaan ini


Nyimas Artina Baja Sakti pencatatan terhadap masih memiliki
(2017) bukti fisik yang ada permasalahan atau
kendala pada
persediaannya.Diman
a permasalahan
mengenai
persediaannya yaitu
terdapat selisih antara
pencatatan dengan
bukti fisik persediaan
yang ada di gudang

2.4. Alur Penelitian

Persediaan barang dagang salah satu aset yang termasuk aktiva

lancar. Persediaan barang dagang dimiliki oleh perusahaan dagang dimana

perusahaan hanya membeli dan menjualnya kembali tanpa mengubah bentuk

fisik barangnya. Barang Dagang merupakan adalah aset perusahaan yang

dibeli dan disimpan untuk dijual kembali dan mendapatkan

keuntungan.Persediaan barang dagang dimiliki oleh perusahaan dagang

dimana perusahaan hanya membeli dan menjualnya kembali tanpa mengubah

bentuk fisik barangnya.

Berdasarkan tinjauan teoritis serta permasalahan yang telah

dikemukakan sebelumnya , berikut adalah alur penelitian sistem pengendalian


50

internal dan sistem pencatatan persediaan dalam menilai efisiensi dan

efektifitas mengurangi terjadinya perselisihan stock di dalam persediaan

barang Cv.Sumber Kencana Abadi.

Evaluasi Pengendalian Internal atas Persediaan Barang Dagang pada

CV.Sumber Kencana Abadi

Gambar 1.1

Alur Penelitian

PERSELISIHAN STOCK
FISIK DAN KOM PUTER

Sistem Pengendalian Sistem Pencatatan


Internal Persediaan

Evaluasi Sistem Pengendalian


Internal atas Persediaan Barang
Dagang
51

Berdasarkan gambar diatas ini dapat dicari fenomena permasalahannya adalah

data yang bersumber dari perselisihan stock fisik dengan stock yang ada di computer

karena perusahaan melakukan stok opname pada setiap bulannya .Dalam pengelolaan

stok tersebut perlu adanya sistem pengendalian internal dan juga sis tem pengelolaan

persediaan yang baik.Untuk itu diperlukan adanya pemahaman yang benar tentang

sistem akuntansi dan pengendalian barang dagang agar keefektifan dan keefisien

perusahaan dapat terjaga.Dalam melakukan evaluasi sistem pengendalian internal di

sebuah perusahaan CV.Sumber Kencana Abadi .


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian yang besifat kualitatif.

Penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif deskriptif.

Penelitian kualitatif deskr iptif adalah berupa penelitian dengan metode

atau pendekatan studi kasus (case study). Penelitian ini memusatkan

diri secara intensif pada satu obyek tertentu yang mempelajarinya

sebagai suatu kasus. Data studi kasus dapat diperoleh dari semua pihak

yang bersangkutan, dengan kata lain dalam studi ini dikumpulkan dari

berbagai sumber .

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan secara sistematis

bagaimana evaluasi sistem pengendalian internal atas persediaan

barang dagang pada C V.Sumber Kencana Abadi.

3.2 Jenis Data Penelitian

Sumber data dalam penelitian merupakan factor yang sangat penting

karena sumber data akan menyangkut kualitas dari hasil

penelitian.O leh karenanya , sumber data menjadi bahan pertimbangan

dalan penentuan metode pengumpulan data.Sumber data terdiri dari :

sumber data primer dan sekunder (Purhantara 2010) :

52
53

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek

penelitian , dalam hal ini peneliti memperoleh data atau

informasi langsung dengan menggunakan instrument-instrum en

yang telah ditetapkan, Data primer dikumpulkan oleh peneliti

untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian.Data primer

dianggao lebih akurat , karena data ini disajikan secara

terperinci , Indriantoro dan Supomo (2010).Pada penelitian ini

jawaban data primer diperoleh dari hasil wawancara dari

karyawan perusahaan.Sumber data primer pada penelitian ini

adalah CV.Sumber Kencana Abadi.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang telah bersedia dalam

berbagai bentuk.Biasanya sumber data ini lebih banya k sebagai

data statistic atau data yang sudah diolah sedemikian rupa

sehingga siap digunakan dalam statistic biasanya bersedia pada

kantor-kantor pemerintahan,biro jasa data,perusahaan swasta

atau badan lain yang berhubungan dengan penggunaan data

(M ochar,2002).Pada penelitian ini data sekunder berupa

dokumen perusahaan.
54

3.3 Tempat dan W aktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada C V.Sumber Kencana Abadi yang

berada dijalan Pringgading N o.64 Semarang .

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian in i dilakukan pada bulan April-Juli 2019

yang meliputi pengumpulan data,pengolahan data.

3.4 Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subjek penelitian pada dasarnya adalah yang akan dikenai

kesimpulan hasil penelitian. Subjek penelitian yaitu keseluruhan

objek dimana terdapat beberapa narasumber atau informan yang

dapat memberikan informasi tentang masalah yang berhubungan

dengan penelitian yang akan dilakukan. Dalam penelitian

kualitatif, subjek penelitian sering juga disebut dengan istilah

informan. Informan adalah orang yang dipercaya menjadi

narasumber atau sumber informasi oleh peneliti yang akan

memberikan informasi secara akurat untuk melengkapi data

penelitian. Hal tersebut juga dipaparkan oleh Sugiyono (2010)

Informan adalah sebutan bagi sampel dar i penelitian kualitatif.

Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden,

tetapi sebagai nara sumber, atau partisipan, informan, teman dan

guru dalam penelitian. Informan memberikan data atau informasi


55

yang dibutuhkan oleh peneliti. Tanpa seorang informan, peneliti

tidak akan mendapatkan hasil atau inti dari sebuah penelitian.

Informan juga harus berbentuk adjective, itu dikarenakan akan

mempengaruhi valid atau tidaknya data yang diteliti dan hal itupun

mempengaruhi keabsahan data yang diteliti.Subjek penelitian ini

adalah toko CV.Sumber Kencana Abadi.

2. Obyek Penelitian

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, objek adalah hal, perkara,

atau orang yang menjadi pokok pembicaraan. Dengan kata lain

objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi fokus dari sebuah

penelitian. Jika kita bicara tentang objek penelitian, objek inilah

yang akan dikupas dan dianalisis oleh peneliti berdasarkan teori-

teori yang sesuai dengan objek penelitian. Objek yang dijadikan

sumber dalam penelitian ini adalah barang dagang ber upa air

mineral dalam kemasan pada C V.Sumber Kencana Abadi.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Penelitian kualitatif ini bersifat deskriptif, sumber data primer

adalah penelitian yang melakukan tindakan dan anak yang menerima

tindakan. Sedangkan sekunder berupa data hasil wawancara,

observasi, dokumentasi serta triangulasi.

1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapandilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara


56

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut

(M oleong, 2010). Teknik wawancara dalam penelitian ini adalah

wawancara terstruktur, yaitu wawancara dilakukan dengan

mengajukan beberapa pertanyaan secara sistematis dan pertanyaan

yang diajukan telah disusun. S ebelumnya wawancara dilakukan

peneliti terhadap orangtua anak tentang kesulitan dalam belajar

membaca dan menulis permulaan anak usia dini. Wawancara yang

digunakan dalam penelitian ini dengan mengajukan pertanyaan -

pertanyaan terstruktur karena peneliti me nggunakan pedoman

wawancara yang disusun secara sistematis dan lengkap untuk

mengumpulkan data yang dicari.

2. Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang

sesuai dengan sifat penelitian karena mengadakan pengamatan

secara langsung atau disebut pengamatan terlibat dimana peneliti

juga menjadi instrumen atau alat dalam penelitian sehingga

peneliti harus mencari data sendiri dengan terjun langsung atau

mengamati dan mencari langsung ke beberapa informan yang telah

ditentukan sebagai sumber data. M etode observasi ini peneliti

memilih jenis observasi partisipatif adalah observasi yang

sekaligus melibatkan diri selaku orang dalam pada situasi tertentu.


57

Hal ini agar memudahkan peneliti memperoleh data atau informasi

dengan mudah dan leluasa.

3. Dokumentasi

Dokumentasi penelitian ini adalah berupa portofolio hasil karya

anak dalam pembelajaran menulis dan membaca dan foto saat

kegiatan pembelajaran membaca dan menulis.

3.6 Teknik Analisis D ata

Teknik analisis data adalah proses mencari da ta, menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,

menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun ke dalam

pola memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain

(Sugiyono,2010).

Teknik anaisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

data induktif. Analisis data induktif adalah penarikan kesimpulan yang

berangkat dari fakta-fakta khusus, untuk kemudian ditarik kesimpulan

secara umum

A. Uji Kredibilitas Data

Uji kredibilitas data dalam penelitian studi kasus menggunakan

teknik triangulasi.Triangulasi adalah teknik pengujian kredibilitas

data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk

keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data


58

itu.Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian studi kasus

ini adalah triangulasi sumber dan triangulasi metode.

1. Triangulasi sumber

Triangulasi sumber adalah langkah pengecekan kembali data -

data yang diperoleh dari informan dengan cara membandingkan

data atau informasi yang diperoleh dari informan kunci dengan

informan pendukung.Peneliti mengajukan butir pertanyaan yang

sama kepada seluruh informan.

Tabel 1.3

Daftar Pertanyaan

Pertanyaan Grandish M uhammad Shobirin


M aulina ( Kasir zainur ( (Gudang )
) Kurir
delivery )
Apa yang Perusahaan yang Barang- Barang jadi
anda ketahui membeli dan barang yang yang siap
tentang menjual barang dimiliki dijual kepada
persediaan kembali perusahaan konsumen
barang dagang untuk dijual
kembali
Teknik khusus Penetapan titik Pertimbanga Penggunaan
apa untuk persediaan n manajemen rasio
mencapai minimum dan , Analisasi perputaran
pengendalian maksimum nilai persediaan
persediaan ?

Informasi apa Kuantitas yang Kuantitas Kuantitas


yang mungkin diperlukanuntuk yang yang
diperlukan kontrak spesifik diperlukan dipisahkan
mengenai untuk suatu untuk
suatu siklus pelanggan
jenis/kelas produksi atau order
persediaan ? tertentu , khusus
59

Kuantitas
dalam
pesanan ,
Kuantitas
yang ada di
tangan
M engapa Penting karena Karena Penting tetapi
fasilitas pengendalian untuk fasilitas yang
pergudangan yang persediaan menyimpan tersedia tidak
begitu penting adalah fasilitas barang- boleh terlalu
dalam pergudangan barang yang luas ,sehingga
persediaan ? dan melebihi menimbulkan
penyelenggaraan batas max biaya
/ penanganan stock yang pengendalian
yang memadai . didalam toko yang tidak
oleh karena ada sehingga perlu
barang-barang bisa untuk
yang tidak dapat disimpan
ditemukan , didalam
maka akan gudang
dibeli bahan
yang berlebihan
atau yang
sebenarnya tidak
diperlukan .
Alasan Tanggung jawab Apabila Jika
mengapa untuk persediaan mempunyai bertanggung
fungsi barang jadi tanggung jawab maka
penjualan merupakan jawab untuk akan
harus insentif untuk pengendalian mendapat
bertanggung penaksiran barang jadi , insentif
jawab untuk kebutuhan maka mereka tambahan
pengendalian secara lebih lebih mungki
persediaan bnaik dalam memberikan
barang jadi ? memproyeksi perhatian
kebutuhan yang lebih
penjualan dan besar untuk
permintaan menjalanka
m persediaan
secara
mutahir
60

M etode apa First-In First- First-In First-In First-


yang Out karena First-Out Out
digunakan demgan
untuk menggunakan
mengindari metode tersebut
terjadinya perusahaan akan
retur barang menghindari
akibat exp ? kerugian yang
cukup banyak

Langkah yang M elakukan M enentukan Dalam


harus Pemeriksaan Kepemilikan menentukan
dilakukan Fisik Barang. kepemilikan
oleh Persediaan. M enentukan barang ada
perusahaan Perusahaan kepemilikan dua hal yang
saat melakuka barang harus
menentukan pemerikasaan memang diperhatikan
(jumlah) fisik pada akhir merupakan yaitu ada
kuantitas periode hal yang barang yang
persediaan? akuntansi. sedikit sedang dalam
Pemeriksaan menantang transit (Good
fisik meliputi bagi in Transit)
kegiatan seperti perusahaan dan barang
menghitung, konsinyasi
mengukur, (Consigned
menimbang Good).
setiap Barang dalam
persediaan yang transit
ada di gudang menjadi milik
atau ada di perusahaan
tangan. tergantung
M isalnya saja pada cara
seperti stock pengirimanny
opname. a sedangkan
barang
konsinyasi
yang
dititipkan
pada
perusahaan
tidak akan
dihitung
sebagai
61

persediaan

Bagaimana M elalui via M elalui via M elalui via


perusahaan telepon atau telepon atau telepon atau
menerima whatsapp untuk whatsapp whatsapp
pesanan yang delivery order untuk untuk
dilakukan dan melalui delivery delivery order
oleh customer yang order dan dan melalui
pelanggan? dating langsung melalui customer
ke took customer yang dating
yang dating langsung ke
langsung ke toko
toko
Data penentu Pemesanan dan Pemesanan Pemesanan
persediaan Pembelian dan dan
barang dagang Pembelian Pembelian
itu apa saja ?

Bagaimana Pencocokan Teliti dalam Pencocokan


Penetapan kembali barang penerimaan kembali
tanggungjawa yang akan barang dari barang yang
b dan dikeluarkan dari supplier akan
kewenangan took dengan dikeluarkan
terhadap struk dari took
persediaan dengan struk
bahan dagang
pada
perusahaan ?
Proses apa M elakukan M elakukan M elakukan
yang stock opname pengecekan stock opname
dilakukan setiap bulannya barang setiap setiap
perusahaan hari bulannya ,
mengenai Pencatatan
pengendalian transaksi
internal atas keluar dan
persediaan masuk
barang dagang
?
62

Apa saja Sering terjadi Sering Sering terjadi


masalah- selisih stock terjadi selisih selisih stock
masalah yang antara fisik stock antara antara fisik
terjadi di dengan fisik dengan dengan
CV.Sumber computer , computer computer
Kencana
Abadi terkait
dengan
persediaan
barang dagang
?
Penyebab apa Pengambilan Kurang teliti Penginputan
saja yang barang yang saat barang yang
terjadi tidak sesuai penerimaan lebih dari
sehingga dengan yang ada barang faktur
menimbulkan pada struk , masuk dari supplier
masalah Perhitungan supplier
tersebut ? penjumlahan
yang kelebihan
atau kurang saat
bertansaksi

Solusi apa Stock opname Kedisiplinan Stock opname


yang secara rutin , melakukan secara rutin
dilakukan Brefing setip stock
agar masalah- hari , opname ,
masalh lebih teliti
tersebut dapat dalam
terselesaikan ? pengambilan
barang
ataupun
penerimaan
barang
masuk

2. Triangulasi M etode

Triangulasi M etode yaitu dengan melakukan pengecekan data

penelitian dengan teknik pengumpulan data yang berbeda yakni

wawancara observasi sehingga data bersifat kredibel


63

B. Narasi Data

Data dinilai kredibel selanjutnya sipeneliti menarasikan data

tersebut sesuai aspek yang diteliti . M elalui narasi data tersebut ,

peneliti menggambarkan obyek penelitian secara rinci.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAH ASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan

Sebagai sebuah perusahaan air mineral yang lebih dikenal dengan

CV.Sumber Kencana Abadi yang ddirikan oleh Bernadus Singgih Pranoto

Semarang – Jawa Tengah pada 25 Oktober 2015. Bidang usahanya yaitu

berupa air mineral . Setelah Tahun 2017 Perusahaan beralih untuk

memasarkan hanya prodak air mineral saja .karena sejak toko buka hingga

tahun 2017 dilihat dari data penjualan toko tersebut memiliki penjualan yang

sangat cepat di prodak air mineral.

Dalam perkembangannya C V.Sumber Kencana A badi sebagai toko air

mineral senantiasa melakukan kajian terhadap harga sehingga bisnis

perorangan tersebut dapat melakukan upaya peningkatan untuk penjualan

prodak air mineral dalam bisnisnya secara berkelanjutan.

Strategi ini yang memungkinkan C V.Sumber Kencana Abadi pada

2018 menjadi sebuah perusahaan investasi dengan jumlah asset lebih dari Rp

700.000.000/tahun dan Jaringan usaha tersebar di seluruh M asyarakat ya ng

didukung oleh Karyawan tetap.

64
65

4.1.2. Visi dan Misi Perusah aan

 VISI

M enjadi perusahaan air minum yang sehat dan dibanggakan dengan

pelayanan prima yang berkelanjutan

 M ISI

 M enyediakan pelayanan air minum dan berkelanjuttan dengan

harga yang terjangkau kepada masyarakat

 M endorong peningkatan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat.

 M em enuhi ke b u tu ha n konsum en denga n k ua lita s

p r o d u k s t a n d a r Internasional, ketersediaan yang merata dan

pelayanan memuaskan.

 M em ba n g u n k o m p e te n s i da n in te gr ita s ka ry a w a n u n tu k

m e nc ip ta ka n peningkatan kinerja secara berkesinambungan.

 M elahirkan calon-calon pemimpin perusahaan melalui

pendidikan.

4.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi (organizational structure) merupakan ebuah

susunan berbagai komponen atau unit-unit kerja dalam sebuah organisasi

yang ada di masyarakat.Dengan adanya struktur organisasi maka kita

bisa melihat pembagian kerja dan bagaimana fungsi atau kegiatan yang

berbeda bisa dikoordinasikan dengan baik. Selain itu, dengan adanya


66

struktur tersebut maka kita bisa mengetahui beberapa spesialisasi dari

sebuah pekerjaan, saluran perintah, maupun penyampaian laporan.Dalam

penjelasan struktur tersebut terdapat hubungan antar komponen dan

posisi yang ada di dalamnya, dan semua komponen tersebut mengalami

saling ketergantungan. Artinya, masing-masing komponen di dalamnya

akan saling mempengaruhi yang pada akhirnya akan berpengaruh pada

sebuah organisasi secara keseluruhan.Struktur tersebut merupakan

komponen penting yang harus ada dalam organisasi yang memuat te rkait

pembagian tugas dan tanggung jawab masin-masing. Sebagai contoh,

untuk menghindari adanya tumpang tindih suatu wewenang dan

tanggung jawab perorangan.Berikut struktur organisasi C V.Sumber

Kencana Abadi

Gambar 1.2

Struktur Organisasi C V.Sumber Kencana Abadi

PEMILIK USAHA

PENGELOLA
USAHA/MANAGEMENT

STAFF

ADMIN KASIR OB
67

4.1.4. Deskripsi Pekerjaan


 Pemilik Usaha

 M emutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi

perusahaan.

 Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankanperusahaan.

 Bertanggung jawab atas kerugian yang di hadapi perusahaan

termasuk juga keuntungan perusahaan.

 M erencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan

dan pembelanjaan kekayaan perusahaan.

 Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungan dunia

luar perusahaan.

 M enetapkan strategi-strategi yang strategis untuk mencapai visi

misi perusahaan.

 M engkordinasi dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan.

 M engangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.

 Pengelola Usaha/M anagement

Tanggung jawab dan wewenang M anajer Operasional:

 M engelola dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasi

perusahaan.

 M emangkas habis biaya-biaya yang sama sekali tidak

menguntungkan perusahaan.

 M eneliti teknologi baru dan metode alternatif yang efisiensi.

 M engawasi produksi barang atau penyediaan jasa.


68

 M engawasi penyedian distribusi barang dan tata letak fasilitas

operasional.

 M embuat pengembangan operasi dalam jangka pendek dan jangka

panjang.

 M eningkatkan sistem operasional, proses dan kebijakan dalam

mendukung visi misi perusahaan.

 Staff-Staff

Tanggung jawab dan wewenang Karyawan Bagian A DM IN :

 Berwenang dalam masalah Pembelian bahan bahan produksi

perusahaan.

 Bertugas mengecek dan membeli bahan bahan produksi yang

berkualitas.

 Bertugas merencakan pembelian bahan bahan produksi ekspor dan

impor untuk kelancaran produksi.

Tanggung jawab dan wewenang Karyawan Bagian Kasir :

 M elayani setiap konsumen yang hendak membayar.

 M enghitung setiap pemasukan dari konsumen.

 M enjaga setiap pemasukan dari konsumen.

Tanggung jawab dan wewenang Karyawan Bagian Karyawan

Keamanan dan kebersihan :

 Bagian Keamanan bertugas menjaga dan mengawasi kondisi

perusahaan.
69

 Bagian Keamanan juga bertugas mengecek dan mengunci setiap

ruangan perusahaan jika perusahaan jam kerjanya sudah selesai.

 Bagian kebersihan bertugas membersihkan setiap ruangan setiap

sebelum dan sesudah jam kerja di lakukan.

4.1.5. Operasional Perusah aan

Perusahaan yang bergerak di bidang air minum dalam kemasan

semakin berkembang dan terus melakukan pengembangan untuk

memperluas jaringan pemasarannya. Kebutuhan masyarakat akan air

minum sangat tinggi terutama di kota-kota besar tidak bisa lagi lepas dari

air minum dalam kemasan. Banyak sekali produk air minum dalam

kemasan yang beredar dipasaran dengan menawarkan berbagai macam

keunggulan dan manfaatnya masing-masing.

Dengan adanya persaingan antar perusahaan air minum dalam

kemasan akan membuat manajemen benar-benar harus bekerja lebih

ekstra untuk mampu bersaing dan menerapkan strategi yang tepat untuk

mempertahankan produksinya, baik dalam menentukan harga bahkan

menjaga kualitasnya. Hal tersebut dapat diw ujudkan melalui perencanaan

dan pengendalian yang baik. Semakin berkembang perusahaan, maka

semakin banyak kegiatan yang dilakukan. Untuk itu dibutuhkan sebuah

perencanaan dan pengendalian yang baik. Salah satu bentuk dari

perencanaan adalah penyusunan anggaran perusahaan.


70

Perencanaan yang baik dapat memberikan tuntutan untuk mencapai

tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sehingga menjadi lebih baik dan

efisien. D imana perencanaan tersebut haruslah disesuaikan dengan

besarnya perkembangan yang terjadi pada perusahaan.

Penyusunan anggaran bagi perusahaan yaitu memprediksi tingkat

aktifitas operasi dan keuangan perusahaan dimasa yang akan datang.

Anggaran sebagai suatu sistem nampaknya sangat memadai untuk

dipergunakan sebagai alat perencanaan, koordinasi dan pengawasan dari

seluruh kegiatan perusahaan.

Anggaran penjualan itu sendiri disusun setelah adanya aktifitas -

aktifitas penjualan yang dilakukan, beberapa komponen utama dalam

anggaran penjualan adalah penjelasan tentang kuantitas unit dan jenis

produk perusahaan, harga jual produk, dan total harga jual. Anggaran

penjualan berisi tentang berapa jum lah produk yang ditargetkan untuk

dijual dan harga jual setiap produk yang memungkinkan perusahaan

untuk menghasilkan pendapatan yang optimal pada masa yang akan

datang.

Anggaran penjualan memberikan banyak manfaat bagi perusahaan,

antara lain yaitu membantu kinerja untuk memperoleh gambaran yang

jelas tentang peranan anggaran penjualan dalam mengevaluasi kinerja

bagian penjualan pada khususnya dan manajemen pada um umnya.

Dengan demikian akan membuat perusahaan lebih mud ah dalam

melakukan aktifitasnya
71

4.1.6. Gambaran Barang Dagangan CV.Sumber Kencana Abadi

CV.Sumber Kencana Abadi yang telah mendirikan perusahaan air

minum dalam kemasan ,itu sudah menjadi barang familiar. H ampir

setiap hari dijumpai dan diminum oleh orang-orang di

perkotaan M endapatkannya pun mudah, Namun siapa sangka produk

yang sangat mudah dan familiar di masyarakat modern itu, dulunya

adalah barang yang eksklusif dan tidak sembarang orang bisa

membelinya. Dulu, minuman ini, biar isinya hanya air putih, biasanya

hanya diminum oleh orang-orang penting seperti tamu dari luar negeri

atau wisatawan asing. U ntuk mendapatkan minuman kemasan pun tidak

sembarangan. Pada masa itu hanya tersedia di hotel-hotel berbintang.

Tidak seperti sekarang yang ada di setiap warung kelontong.

Terdapat berbagai macam produk air minum dalam kemasan.Untuk

memenuhi permintaan pelanggan yang dengan berbagai merk dan juga

kemasan ukuran .Adapun beberapa produk air m inum dalam kemasan

yang ada di CV.Sumber Kencana Abadi sebagai berikut:

Gambar 1.3
72

4.2. Profil Inform an

Dalam penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan data kualitatif

yang diperoleh dengan cara wawancara , observasi dan membaca diklat yang

berhubungan dengan penelitian.Penelitian data adalah hal yang sangat

penting terutama kevalidan data tersebut . Dalam penelitian ini terdapat 3

(tiga) informan yang bekerja di C V.Sumber Kencana Abadi yang dilakukan

wawancara dengan mencari informasi di perusahaan tersebut .D ata informan

tersebut sebagai berikut :

1. Grandish M aulina adalah karyawan C V.Sumber Kencana Abadi yang berusia

23 tahun dengan jabatan sebagai kasir

2. M uhammad Zaimur adalah karyawan C V.Sumber Kencana Abadi yang

berusia 25 tahun dengan jabatan kurir delivery

3. Shobirin adalah karyawan C V.Sumber Kencana Abadi yang berusia 30 tahun

dengan jabatan sebagai gudang.

4.3. Analisi Data

Berikut adalah analisi data yang di dapat dari C V.Sumber Kencana Abadi

Tabel 1.4

Tabulasi Hasil W aw ancara


Pertanyaan Grandish M aulina M uhammad zainur Shobirin (Gudang )
( Kasir ) ( Kurir delivery )
73

Apa yang anda Perusahaan yang membeli Barang-barang Barang jadi yang
ketahui tentang dan menjual barang yang dimiliki siap dijual
persediaan barang kembali perusahaan kepada
dagang untuk dijual konsumen
kembali

Teknik khusus Penetapan titik persediaan Pertimbangan Penggunaan


apa untuk minimum dan maksimum manajemen , rasio perputaran
mencapai Analisasi nilai persediaan
pengendalian
persediaan ?

Informasi apa Kuantitas yang Kuantitas yang Kuantitas yang


yang mungkin diperlukanuntuk kontrak diperlukan untuk dipisahkan untuk
diperlukan spesifik suatu siklus pelanggan atau
mengenai suatu produksi tertentu order khusus
jenis/kelas , Kuantitas
persediaan ? dalam pesanan ,
Kuantitas yang
ada di tangan

M engapa fasilitas Penting karena Karena untuk Penting tetapi


pergudangan pengendalian yang menyimpan fasilitas yang
begitu penting persediaan adalah fasilitas barang-barang tersedia tidak
dalam persediaan pergudangan dan yang melebihi boleh terlalu luas
? penyelenggaraan/ batas max stock ,sehingga
penanganan yang yang didalam menimbulkan
memadai . oleh karena ada toko sehingga biaya
barang-barang yang tidak bisa untuk pengendalian
dapat ditemukan , maka disimpan yang tidak perlu
akan dibeli bahan yang didalam gudang
berlebihan atau yang
sebenarnya tidak
diperlukan .
74

Alasan mengapa Tanggung jawab untuk Apabila Jika bertanggung


fungsi penjualan persediaan barang jadi mempunyai jawab maka
harus merupakan insentif untuk tanggung jawab akan mendapat
bertanggung penaksiran kebutuhan untuk insentif
jawab untuk secara lebih bnaik dalam pengendalian tambahan
pengendalian memproyeksi kebutuhan barang jadi ,
persediaan barang penjualan dan permintaan maka mereka
jadi ? lebih mungki
memberikan
perhatian yang
lebih besar untuk
menjalankam
persediaan
secara mutahir
M etode apa yang First-In First-Out karena First-In First- First-In First-Out
digunakan untuk demgan menggunakan Out
mengindari metode tersebut
terjadinya retur perusahaan akan
barang akibat exp menghindari kerugian
? yang cukup banyak

Langkah yang M elakukan Pemeriksaan M enentukan Dalam


harus dilakukan Fisik Persediaan. Kepemilikan menentukan
oleh perusahaan Perusahaan melakuka Barang. kepemilikan
saat menentukan pemerikasaan fisik pada M enentukan barang ada dua
(jumlah) kuantitas akhir periode akuntansi. kepemilikan hal yang harus
persediaan? Pemeriksaan fisik meliputi barang memang diperhatikan
kegiatan seperti merupakan hal yaitu ada barang
menghitung, mengukur, yang sedikit yang sedang
menimbang setiap menantang bagi dalam transit
persediaan yang ada di perusahaan (Good in
gudang atau ada di tangan. Transit) dan
M isalnya saja seperti barang
stock opname. konsinyasi
(Consigned
Good). Barang
dalam transit
menjadi milik
perusahaan
tergantung pada
cara
75

pengirimannya
sedangkan
barang
konsinyasi yang
dititipkan pada
perusahaan tidak
akan dihitung
sebagai
persediaan.

Bagaimana M elalui via telepon atau M elalui via M elalui via


perusahaan whatsapp untuk delivery telepon atau telepon atau
menerima order dan melalui whatsapp untuk whatsapp untuk
pesanan yang customer yang dating delivery order delivery order
dilakukan oleh langsung ke took dan melalui dan melalui
pelanggan? customer yang customer yang
dating langsung dating langsung
ke took ke toko
Data penentu Pemesanan dan Pembelian Pemesanan dan Pemesanan dan
persediaan barang Pembelian Pembelian
dagang itu apa
saja ?

Bagaimana Pencocokan kembali Teliti dalam Pencocokan


Penetapan barang yang akan penerimaan kembali barang
tanggungjawab dikeluarkan dari took barang dari yang akan
dan kewenangan dengan struk supplier dikeluarkan dari
terhadap took dengan
persediaan bahan struk
dagang pada
perusahaan ?

Proses apa yang M elakukan stock opname M elakukan M elakukan stock


dilakukan setiap bulannya pengecekan opname setiap
perusahaan barang setiap bulannya ,
mengenai hari Pencatatan
pengenda lian transaksi keluar
internal atas dan masuk
persediaan barang
dagang ?
76

Apa saja masalah- Sering terjadi selisih stock Sering terjadi Sering terjadi
masalah yang antara fisik dengan selisih stock selisih stock
terjadi di computer , antara fisik antara fisik
CV.Sumber dengan computer dengan computer
Kencana Abadi
terkait dengan
persediaan barang
dagang ?

Penyebab apa saja Pengambilan barang yang Kurang teliti saat Penginputan
yang terjadi tidak sesuai dengan yang penerimaan barang yang
sehingga ada pada struk , barang masuk lebih dari faktur
menimbulkan Perhitungan penjumlahan dari supplier supplier
masalah tersebut yang kelebihan atau
? kurang saat bertansaksi

Solusi apa yang Stock opname secara rutin Kedisiplinan Stock opname
dilakukan agar , Brefing setip hari , melakukan stock secara rutin
masalah-masalh opname , lebih
tersebut dapat teliti dalam
terselesaikan ? pengambilan
barang ataupun
penerimaan
barang masuk

Dalam tabel wawancara di dalam penelitian ini,beberapa informan dapat

memberikan jawabaan setiap pertanyaan yang di ajukan . Berdasarkan tabulasi

hasil wawancara dengan metode triangulasi Cv.Sumb er Kencana Abadi . Dalam


77

proses sistem pengendalian internal atas persediaan barang Cv.Sumber Kencana

Abadi juga baik yaitu dengan adanya stock opname persediaan yang dilakukan

setiap sebulan sekali dan cek harian .

Laporan stock opname dibuat pada akhir bulan setelah melakukan cek

stock bulanan .Dalam laporan tersebut karyawan harus bertanggung jawab yang

melakukan stock opname tersebut . Selisih barang akan dituliskan dan

dijum lahkan secara global .Berikut hasil dari pengecekan stock opname yang

dilakukan Cv.Sumber Kencana Abadi :

Gambar 1.4
78

4.4. Pembahasan

4.4.1. Sistem pengendalian internal atas persediaan barang dagang pada

CV.Sumber Kencana Abadi

Sistem akuntansi persediaan barang dagang di C V.Sumber

Kencana Abadi terkait dengan aktivitas penjualan air mineral dengan

berbagai macam merk dan bentuk .Pengendalian persediaan

dimaksudkan agar pengelolaan barang dagang efisien dan efektif .

Pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan persediaan adalah

kasir , kurir delivery dan juga pembelian . Sistem akuntansi persediaan

dilaksanakan secara kompoterisasi dengan menggunakan pengecekan

stock opname yang kemudian di cocokan dengan komputer .Sistem

tersebut digunakan sebagai alat untuk membantu manjemen

perusahaan melakukan operasionalnya secara efisien d an efektif.

Cynthia amanda dkk ( dalam steven ,2015) menyatakan

pengendalian intern atas persediaan dimulai pada saat penerimaan dan

pengeluaran barang .Pada Cv.Sumber Kencana Abadi sistem

pengendalian internal atas persediaan belum cukup baik karena

melakukan cek stock secara harian tidak terleksana secara rutin .

Bella puspita ( dalam nyimas , 2017) metode FIFO (First-In

First-Out) dalam persediaan , sebab metode ini mencerminkan barang

yang pertama dibeli adalah barang pertama yang di jual di dalam

perusahaan dagang , sehingga penerapan metode ini dapat


79

memperbaiki posisi terjadinya retur akibat exp .Hal ini juga diterapkan

di CV.Sumber Kencana Abadi agar mecegah terjadinya exp.

Sistem pengendalian internal atas persediaan barang dagang

pada CV.Sumber Kencama Abadi masih kurang baik dan kurang

efisien juga efektif , karena tidak rutinnya melaksanakan pengecekan

stock secara harian ,

Penerimaan dan Pengeluaran barang yang dilakukan pada

CV.Sumber Kencana Abadi cukup baik karena tidak terlalu sering

melakukan kesalahan saat melakukan kegiatan tersebut dan cukup

teliti dalam pengecekan barang masuk dari supplier ke perusahaan .

Dokumen dan pencatatan akuntansi yang terkait dengan sistem

akuntansi persediaan pada C V.Sumber Kencana Abadi laporan

persediaan barang yang menyajikan data sudah berjalan dengan baik

hanya saja perlu meningkatkan stock opname harian secara lebih

rutin.walaupun itu dilaksanakan oleh beberapa orang yang sesuai

dengan jobdesk masing-masing.Adanya pengecekan stock opname

setiap hari maka akan mengetahui juga kondisi barang dagang yang

akan dijual .

4.4.2. Penyebab terjadinya selisih stock di C V.Sumber Kencana Abadi

Penyabab terjadinya selisih stock yaitu kesalahan SDM yang

ada terutama bagian jobdesk yang bertugas untuk melakukan cek stoc k

secara harian yang kurang rutin sehingga proses kerja yang kurang

baik juga .
80

Tidak telitinya dalam pengecekan barang masuk yang diterima

tidak sesuai dengan jumlah yang ada didalam faktur .Pengambilan

barang yang tidak sesuai saat melakukan delivery kepada customer

yang berbeda dengan nota yang di scan oleh kasir .

M asalah tersebut berkaitan dengan yang lainnya seperti selisih

stock yang setiap bulannya mengalami keselisihan antara fisik dengan

komputer , hal tersebut dikarenakan barang yang ada di d alam

perusahaan cukup banyak dan berbagai varian merk serta permintaan

customer yang cukup banyak . Sehingga yang menjadi

permasalahannya adalah selisih stpck

4.4.3. Solusi yang dap at diberikan kepada C V.Sumber Kencana Abadi

dalam mengatasi m asalah

Solusi bagi CV.Sumber Kencana Abadi adalah dengan

meningkatkan kemauan untuk bekerja yang lebih baik lahi sesuai

dengan jobdesk yang ditentukan akan berpengaruh besar terhadap

keberhasilan perusahaan kedepannya . Kedisiplinan dan Ketelitian

dalam melakukan pengecekan penerimaan maupun pengeluran barang

karena jika itu diterapkan akan mengurangi terjadinya selisih stock .

Dan perlu meningkatkan tanggung jawab untuk melakukan stock

harian lebih rutin .


BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

peneliti maka dapat diambil kesimpulan bahwa perusahaan sering mengalami

perselisihan stock yang terjadi disetiap bulannya , adanya tidak ketelitian

dalam penerimanaan dan pengambilan barang dari perusahaan maupun dari

supplier , serta pengiriman permintaan barang delivery yang tidak sesuai

dengan nota yang ada pada pembelian

5.2. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas dapat diajukan saran yang dapat

dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan bagi C V.Sumber

Kencana Abadi yaitu meningkatkan kedisiplinan serta tanggung jawab untuk

melakukan kegiatan pengecekan stock yang dilakukan setiap hari , lebih teliti

dalam penerimaan dan pengeluran barang serta sebaikmya melakukan

pengecakan ulang barang sebelum di delivery kepada pelanggan

5.3. Keterbatasan Penelitian

1. Keterbatasan dalam mengakses data dokumentasi dari perusahaan

2. M elibatkan subyek peneliti dalam jumlah terbatas yakti sebanyak 3

orang , sehingga hasilnya belum dapat digeneralisasikan pada

kelompok subyek dengan jumlah yang benar.

81
82

5.4. Agenda Penelitian Selanjutnya

Dengan adanya keterbatasan penelitian dan hasilnya yang kurang memuaskan

, maka besar harapan peneliti untuk menyempurnakan dengan cara mencari

informasi yang lebih detail mengenai perusahaan dan lebih melibatkan

banyak subyek penelitian sehingga hasilnya dapat digeneralisur dalam

kelompok subyek lebih luas .

.
DAFTAR PUSTAKA

Bella Puspita, & Nyimas Artina. (2017). Analisis Pengendalian Internal Terhadap
Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Pada PT.Sriwijaya Baja Sakti, Jurnal
Akuntansi STIE M DP , Vol.7 No. 1 , Hal : 1-16

Cynthia Amanda, Jullie J.Sondakh, & Steven J.Tangkuman. (2015). Analisis


Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Atas Persediaan Barang Dagang
Pada Grand Hardware M anado. E-Jurnal Akumtansi U nievrsitas Sam
Ratulagi Manado , Vol. 3. No. 3 , Hal : 766-776 ..

Djajun Djuhara, & Januariska. (2014). Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi


Persediaan Barang Terhadap Pengendalian Intern Persediaan Barang Pada
Cv.Tri M ulti M anunggal Bandung. Jurnal Akuntansi STIE Pasundan , Vol. 8 ,
No. 2 , Hal : 111-122.
Fees, Warren, & Reeve. (2008). Pengantar Akuntansi. Jakarta: Salem pba Empat.

Fernando, J. (2016). Peranan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang


Terhadap Efektivitas Pengendalian Internal Pada PT.M eskom Agro Sarimas.
Celscitech-UM RI, Vol 1.No. 3 , Hal 31-38

Indriantoro, Nur, & Bambang Supomo. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis U ntuk
Akuntansi Dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

M ulyadi. (2001). Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

M ulyadi. (2011). Sistem Perencanaan dan Pengendaliaan M anajemen . Jakarta:


Salemba Empat.

M ulyadi. (2014). Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.


Purhantara, & Wahyu. (2010). Metode Penelitian Kualitatif U ntuk Bisnis.
Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan


Kuatitatif,Kualitatif,dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Thorman Lumbanraja. (2017). Analisis Pengendalian Intern Persediaan A tas Barang


Dagangan Pada PT.Enseval Putra M egatrading. Jurakunm an, Vol.2 N o . 7,
Hal : 57-71

83
LAMPIRAN

Hasil Wawancara

Wawancara dengan bagian Kasir CV.Sumber Kencana Abadi

Astria : Selamat pagi mbak

Kasir : Selamat pagi juga mbak

Astria : M aaf mengganggu waktunya , saya ingin mewawancarai

mbak terkait dengan sistem pengendalian atas persediaan

barang dagang di perusahaan Cv.Sumber Kencana Abadi

apakah berkenan ? Wawancara ini untuk menyelesaikan skripsi

yang sedang saya kerjakan saat ini .

Kasir : Baik , saya berkenan

Astria : Terima kasih atas waktunya , apakah boleh saya rekam mbak

percakapan ini ?

84
Kasir : Iya boleh silahkan

Astria : Baik , saya mulai ya mbak wawncaranya

Kasir : Iya , akan saya jawab sebisa saya

Astria : Apa yang mbak ketahui tentang persediaan barang dagang ?

Kasir : Perusahaan yang membeli dan menjual barang kembali

Astria : Teknik khusus apa untuk mencapai pengendalian persediaan

Kasir : Tekninya itu penetapan titik persediaan minimum dan

maksimum

Astria : Informasi apa yang mungkin diperlukan mengenai suatu

jenis/kelas persediaan ?

Kasir : Kalo untuk itu kuantitas yang diperlukanuntuk kontrak

spesifik

Astria : M engapa fasilitas pergudangan begitu penting dalam

persediaan ?

Kasir : Tentu saja penting karena pengendalian yang persediaan

adalah fasilitas pergudangan dan penyelenggaraan/ penanganan

yang memadai . oleh karena ada barang-barang yang tidak

85
dapat ditemukan , maka akan dibeli bahan yang berlebihan atau

yang sebenarnya tidak diperlukan

Astria : Alasan mengapa fungsi penjualan harus bertanggung jawab

untuk pengendalian persediaan barang jadi ?

Kasir : Yaa… tanggung jawab untuk persediaan barang jadi

merupakan insentif untuk penaksiran kebutuhan secara lebih

bnaik dalam memproyeksi kebutuhan penjualan dan

permintaan

Astria : M etode apa yang digunakan untuk mengindari terjadinya

retur barang akibat exp ?

Kasir : Disini menggunakan metode First-In First-Out karena

demgan menggunakan metode tersebut perusahaan akan

menghindari kerugian yang cukup banyak

Astria : Langkah yang harus dilakukan oleh perusahaan saat

menentukan (jumlah) kuantitas persediaan?

Kasir : M elakukan Pemeriksaan Fisik Persediaan. Perusahaan

melakuka pemerikasaan fisik pada akhir periode akuntansi.

Pemeriksaan fisik meliputi kegiatan seperti menghitung,

mengukur, menimbang setiap persediaan yang ada di gudang

atau ada di tangan. M isalnya saja seperti stock opname.

86
Astria : Bagaimana perusahaan menerima pesanan yang dilakukan

oleh pelanggan?

Kasir : Di perusahaan ini melalui via telepon atau whatsapp untuk

delivery order dan melalui customer yang datang ke tokoo

Astria : Data penentu persediaan barang dagang itu apa saja ?

Kasir : Data penentunya sih yang ada ditoko kami yaitu Pemesanan

dan Pembelian

Astria : Bagaimana Penetapan tanggungjawab dan kewenangan

terhadap persediaan bahan dagang pada perusahaan ?

Kasir : Pencocokan kembali barang yang akan dikeluarkan dari took

dengan struk

Astria : Proses apa yang dilakukan perusahaan mengenai

pengendalian internal atas persediaan barang dagang ?

Kasir : Perusahaan biasanya melakukan stoc k opname setiap

bulannya karena untuk mengetahui stock barang

Astria : Apa saja masalah-masalah yang terjadi di CV.Sumber

Kencana Abadi terkait dengan persediaan barang dagang ?

Kasir : Sering sekali sih bahkan pasti terjadi selisih stock antara fisik

dengan computer setiap bulannya

87
Astria : Penyebab apa saja yang terjadi sehingga menimbulkan

masalah tersebut ?

Kasir : Pengambilan barang yang tidak sesuai dengan yang ada pada

struk, Perhitungan penjum lahan yang kelebihan atau kurang

saat bertansaksi

Astria : Solusi apa yang dilakukan agar masalah-masalh tersebut

dapat terselesaikan ?

Kasir : Untuk menghindari yang tidak diharapkan yaa melakukan

stock opname secara rutin , Brefing setip hari , terkadang itu

dilakukan saja masih terjadi selisih stock

88
Hasil Wawancara

Wawancara dengan bagian K urir Delivery CV.Sumber Kencana Abadi

Astria : Selamat pagi pak

Kurir : Selamat pagi juga mbak

Astria : M aaf mengganggu waktunya , saya ingin mewawancarai

bapak terkait dengan sistem pengendalian atas persediaan

barang dagang di perusahaan Cv.Sumber Kencana Abadi

apakah berkenan ? Wawancara ini untuk menyelesaikan skripsi

yang sedang saya kerjakan saat ini .

Kurir : Baik , saya akan bersedia untuk di wawancarai

Astria : Terima kasih atas waktunya , apakah boleh saya rekam bapak

percakapan ini ?

Kurir : Boleh

89
Astria : Baik , saya mulai ya bapak wawancaranya

Kurir : Iya , silahkan

Astria : Apa yang bapak ketahui tentang persediaan barang dagang ?

Kurir : Emmm… barang dagang itu kalo menurut saya Barang-

barang yang dim iliki perusahaan untuk dijual kembali

Astria : Teknik khusus apa untuk mencapai pengendalian persediaan

Kurir : Pertimbangan manajemen , Analisasi nilai

Astria : Informasi apa yang mungkin diperlukan mengenai suatu

jenis/kela s persediaan ?

Kurir : Kuantitas yang diperlukan untuk suatu siklus produksi

tertentu , Kuantitas dalam pesanan , Kuantitas yang ada di

tangan

Astria : M engapa fasilitas pergudangan begitu penting dalam `

persediaan ?

Kurir : Karena untuk menyimpan barang-barang yang melebihi batas

max stock yang didalam toko sehingga bisa untuk disimpan

didalam gudang

90
Astria : Alasan mengapa fungsi penjualan harus bertanggung jawab

untuk pengendalian persediaan barang jadi ?

Kurir : Apabila mempunyai tanggung jawab untuk pengendalian

barang jadi , maka mereka lebih mungki memberikan perhatian

yang lebih besar untuk menjalankam persediaan secara mutahir

Astria : M etode apa yang digunakan untuk mengindari terjadinya

retur barang akibat exp ?

Kurir : First-In First-Out

Astria : Langkah yang harus dilakukan oleh perusahaan saat

menentukan (jumlah) kuantitas persediaan?

Kurir : Langkahnya sih m enentukan Kepemilikan Barang.

M enentukan kepemilikan barang memang merupakan hal yang

sedikit menantang bagi perusahaan

Astria : Bagaimana perusahaan menerima pesanan yang dilakukan

oleh pelanggan?

Kurir : M elalui via telepon atau whatsapp untuk delivery order dan

melalui customer yang dating langsung ke tokoo

Astria : Data penentu persediaan barang dagang itu apa saja ?

Kurir : Disini menggunkan Pemesanan dan Pembelian

91
Astria : Bagaimana Penetapan tanggungjawab dan kewenangan

terhadap persediaan bahan dagang pada perusahaan ?

Kurir : Ditetapkan bahwa harus teliti dalam penerimaan barang dari

supplier

Astria : Proses apa yang dilakukan perusahaan mengenai

pengendalian internal atas persediaan barang dagang ?

Kurir : M elakukan pengecekan barang setiap hari

Astria : Apa saja masalah-masalah yang terjadi di CV.Sumber

Kencana Abadi terkait dengan persediaan barang dagan g ?

Kurir : Sering terjadi selisih stock antara fisik dengan computer

Astria : Penyebab apa saja yang terjadi sehingga menimbulkan

masalah tersebut ?

Kurir : Kurang teliti saat penerimaan barang masuk dari supplier

Astria : Solusi apa yang dilakukan agar masalah-masalh tersebut

dapat terselesaikan ?

Kurir : Kedisiplinan melakukan stock opname , lebih teliti dalam

pengambilan barang ataupun penerimaan barang masuk

92
Hasil Wawancara

Wawancara dengan bagian G udang CV.Sumber Kencana Abadi

Astria : Selamat pagi pak

Kurir : Selamat pagi juga mbak

Astria : M aaf mengganggu waktunya , saya ingin mewawancarai

bapak terkait dengan sistem pengendalian atas persediaan

barang dagang di perusahaan Cv.Sumber Kencana Abadi

apakah berkenan ? Wawancara ini untuk menyelesaikan skripsi

yang sedang saya kerjakan saat ini .

Kurir : Baik , saya akan bersedia untuk di wawancarai

Astria : Terima kasih atas waktunya , apakah boleh saya rekam bapak

percakapan ini ?

Kurir : Boleh

93
Astria : Baik , saya mulai ya bapak wawancaranya

Kurir : Iya , silahkan

Astria : Apa yang bapak ketahui tentang persediaan barang dagang ?

Gudang : Barang jadi yang siap dijual kepada konsumen

Astria : Teknik khusus apa untuk mencapai pengendalian persediaan ?

Gudang : Penggunaan rasio perputaran persediaan

Astria : Informasi apa yang mungkin diperlukan mengenai suatu

jenis/kelas persediaan ?

Gudang : Kuantitas yang dipisahkan untuk pelanggan atau order khusus

Astria : M engapa fasilitas pergudangan begitu penting dalam

persediaan ?

Gudang : Penting tetapi fasilitas yang tersedia tidak boleh terlalu luas

,sehingga menimbulkan biaya pengendalian yang tidak perlu

Astria : Alasan mengapa fungsi penjualan harus bertanggung jawab

untuk pengendalian persediaan barang jadi ?

Gudang :Jika bertanggung jawab maka akan mendapat insentif

tambahan

94
Astria : M etode apa yang digunakan untuk mengindari terjadinya

retur barang akibat exp ?

Gudang : First-In First-Out

Astria : Langkah yang harus dilakukan oleh perusahaan saat

menentukan (jum lah) kuantitas persediaan?

Gudang :Dalam menentukan kepemilikan barang ada dua hal yang

harus diperhatikan yaitu ada barang yang sedang dalam transit

(Good in Transit) dan barang konsinyasi (Consigned Good).

Barang dalam transit menjadi milik perusahaan te rgantung

pada cara pengirimannya sedangkan barang konsinyasi yang

dititipkan pada perusahaan tidak akan dihitung sebagai

persediaan.

Astria : Bagaimana perusahaan menerima pesanan yang dilakukan

oleh pelanggan?

Gudang : M elalui via telepon atau whatsapp untuk delivery order dan

melalui customer yang dating langsung ke toko

Astria : Data penentu persediaan barang dagang itu apa saja ?

Gudang : Pemesanan dan Pembelian

Astria : Bagaimana Penetapan tanggungjawab dan kewenangan

terhadap persediaan bahan dagang pada perusahaan ?

95
Gudang :Pencocokan kembali barang yang akan dikeluarkan dari took

dengan struk

Astria : Proses apa yang dilakukan perusahaan mengenai

pengendalian internal atas persediaan barang dagang ?

Gudang : M elakukan stock opname setiap bula nnya , Pencatatan

transaksi keluar dan masuk

Astria : Apa saja masalah-masalah yang terjadi di CV.Sumber

Kencana Abadi terkait dengan persediaan barang dagang ?

Gudang : Sering terjadi selisih stock antara fisik dengan computer

Astria : Penyebab apa saja yang terjadi sehingga menimbulkan

masalah tersebut ?

Gudang : Penginputan barang yang lebih dari faktur supplier

Astria : Solusi apa yang dilakukan agar masalah-masalh tersebut

dapat terselesaikan ?

Gudang : M elakukannya sih harusnya s tock opname secara rutin

96
DOKUMEN LAPO RAN STOCK

97
98
DAFTAR RIW AYAT HIDUP

A. Biodata Mahasiswa

N.I.M : B.231.15.0540
Nama Lengkap : Astria Wulandari
Tempat & Tanggal Lahir : Semarang,27 Februarin1997
Alamat Lengkap : Jl.Cinde Barat 10

B. Riwayat Pendidikan Form al & Non-Formal

1. SD Jomblang 04-05 , lulus tahun 2005


2. SM PN 39 Semarang , lulus tahun 2011
3. SM A Walisongo Semarang , lulus tahun 2014

C. Riwayat Pengalaman / Pekerjaan

1. Bekerja di java supermall tahun 2015


2. Bekerja di CV.Sumber Kencana Abadi tahun 2016-sekarang

Semarang, 09 Agustus 2019

Astria Wulandari

99
CV.SUMBER KENCANA ABADI

Jl.Pringgading No.64 Semarang

Telp 08817717764

No : 001

Hal : Surat Keterangan Riset

SURAT KETERANGAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Grandish M aulina


Jabatan : Kasir

Dengan ini menerangkan bahawa , yang tersebut di bawah ini :

Nama : Astria Wulandari


NIM : B.231.15.0540
Alamat : Jl.Cinde Barat 10

Adalah benar telah melaksanakan penelitian dibagian persediaan C V.Sumber


Kencana Abadi terhitung sejak M ei 2019 sampai dengan Agustus 2019 dan yang
bersangkutan telah melaksanakan tugasnya dengan baik dan penuh tanggung jawab.

Demikian surat keteangan ini dibuat dengan be nar , untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya

Semarang , 09 Agustus 2019

Grandish M aulina

Kasir

100
101

Anda mungkin juga menyukai