Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Manajemen SDM lanjutan.
Disusun Oleh:
Kelas: Manajemen D
Kelompok 5
UNIVERSITAS KUNINGAN
2020/2021
1. KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah membagikan rahmat serta hidayah- Nya
sehingga kita bisa menuntaskan tugas makalah yang bertajuk “Konflik dan Stress kerja” ini
tepat pada waktunya.
Ada pula tujuan dari penyusunan dari makalah ini merupakan buat penuhi tugas dari
Dosen Pengampu Ilham Akbar, S.E.,M.Si. pada Mata Kuliah Managemen SDM lanjutan.
Tidak hanya itu, makalah ini pula bertujuan buat menaikkan pengetahuan untuk para
pembaca serta pula untuk penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu bapak Ilham Akbar,
S.E.,M.Si. yang sudah membagikan tugas ini sehingga bisa menaikkan pengetahuan serta
pengetahuan lebih luas. Kami menyadari, makalah yang Kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN.....................................................................................................
2.1 Konflik...........................................................................................................................
2.1.1 Pengertian Konflik...............................................................................................
2.1.2 Ciri – Ciri Konflik...............................................................................................
2.1.3 Dampak Konflik..................................................................................................
2.1.4 Tingkatan Konflik ..............................................................................................
2.1.5 Faktor - faktor Konflik........................................................................................
2.1.6 Penyelesaian Konflik...........................................................................................
2.2 Stress kerja.....................................................................................................................
2.2.2 Pengertian Stress.................................................................................................
2.2.2 Jenis – jenis Stress ..............................................................................................
2.2.3 Faktor – faktor Penyebab Stress Kerja................................................................
2.2.4 Dampak Bagi stress.............................................................................................
2.2.5 Cara mengatasi stress...........................................................................................
BAB PENUTUP.................................................................................................................
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian Konflik.
2. Untuk mengetahui Ciri – Ciri Konflik
3. Untuk mengetahui dampak Konflik.
4. Untuk mengetahui Tingkatan Konflik Konflik.
5. Untuk mengetahui faktor faktor terjadinya Konflik.
6. Untuk mengetahui penyelesaian Konflik.
7. Untuk mengetahui pengertian Stress.
8. Untuk mengetahui Jenis – jenis Stress.
9. Untuk mengetahui faktor – faktor Penyebab Stress Kerja.
10. Untuk mengetahui dampak Bagi stress.
11. Untuk mengetahui cara mengatasi stress.
1.3 Tujuan
Mengetahui arti konflik dan stress dalam organisasi, sehingga dapat menjadikan sebuah
motivasi dalam organisasi guna memberikan dampak positif bagi kehidupan sehari – hari.
Diharapkan dengan makalah ini dapat memberikan ilmu baru bagi pembaca sehingga
dapat pengetahuan untuk sehari – hari.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konflik
2.1.1 Pengertian Konflik
Setiap manusia akan selalu memiliki persepsi ketidaksetaraan atau perbedaan sudut
pandang terhadap sesuatu, sehingga perbedaan ini dapat menimbulkan konflik
(Suryani, et al, 2014). Konflik kerja dapat timbul baik pada organisasi kecil maupun
besar. Konflik kerja biasanya terjadi sebagai hasil adanya masalah - masalah yang ada
dalam lingkungan pekerjaan seperti masalah komunikasi, hubungan pribadi, ataupun
struktur organisasi.
Sedarmayanti (2000) memberikan difinisi konflik sebagai perjuangan antara
kebutuhan, keinginan, gagasan, kepentingan ataupun pihak yang saling bertentangan,
sebagai akibat dari adanya perbedaan sasaran(goals); nilai(values); pikiran(cognition);
perasaan(affect); dan perilaku(behavior). Disini konflik yang terjadi dalam organisasi
merupakan sebuah proses interaksi antar anggota yang ada di dalam organisasi yang
lebih bersifat pertentangan karena suatu perbedaan atau ketidak sepakatan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa munculnya konflik dalam organisasi
dikarenakan adanya ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau
kelompok dalam organisasi yang timbul karena adanya kenyataan pertentangan atau
ketidaksamaan tujuan, tuntutan, keinginan, atau kebutuhan diantara mereka. Sehingga
dalam sebuah organisasi, konflik dapat terjadi karena adanya tujuan yang tidak sesuai,
gangguan pada lingkungan kerja, ketidaksamaan persepsi dan perbedaan pandangan
atas tujuan bersama. Jadi intinya bahwa konflik muncul dari adanya ketidaksetujuan
atas tujuan yang ingin dicapai atau metode yang digunakan untuk mencapai tujuan
tersebut.
Pada intinya konflik kerja merupakan sebuah interaksi akibat pertentangan yang
terjadi antara dua atau lebih pihak dalam lingkungan pekerjaan akibat perbedaan antara
apa yang diharapkan oleh seseorang dengan kenyataan yang dihadapi. Oleh karenanya
agar konflik dapat dikelola dengan benar seharusnya orang-orang yang terlibat dalam
organisasi mengetahui penyebab dari terjadinya konflik.
2.1.2 Ciri – Ciri Konflik
Ciri-ciri konflik kerja Menurut Wijono (1993) Ciri-ciri Konflik adalah :
1) Konflik Antarpribadi
Konflik antarpribadi ini penting karena konflik semacam ini akan melibatkan
beberapa peranan dari beberapa anggota organisasi yang tidak bisa tidak akan
memenuhi proses pencapaian tujuan organisasi tersebut. Konflik antarpribadi terjadi
jika dua orang atau lebih berinteraksi satu sama lain dalam melaksanakan pekerjaan.
Konflik tujuan terdapat bagi seorang individu, apabila perilaku individu tersebut
akan menyebabkan timbulnya hasil-hasil yang bersifat eksklusif satu sama lain;
Memiliki elemen-elemen yang tidak sesuai satu sama lain (yang menunjukkan hasil-
hasil positif dan negatif).
Salah satu sifat dari konflik antar perorangan adalah perlu diperhatikannya hasil-
hasil bersama kedua belah pihak maupun hasil- hasil individual masing-masing
pihak yang terlibat dalam konflik yang bersangkutan.
Konflik intra kelompok dianggap sebagai sesuatu hal yang melebihi jumlah
dari konflik intrapersonal dan interpersonal. Konflik didalam sebuah kelompok
tertentu dapat melibatkan kelompok tersebut secara keseluruhan, maupun para
anggota individunya.
Konflik organisasi ini sebenarnya adalah konflik antarpribadi dan konflik dalam
pribadi yang mengambil tempat dalam suatu organisasi tertentu. Secara konsepsial,
ada empat sumber dari konflik organisasi itu, yakni: Suatu situasi yang tidak
menunjukkan keseimbangan tujuan- tujuan yang ingin dicapai, Terdapatnya sarana-
sarana yang tidak seimbang, atau timbulnya proses alokasi sumber-sumber yang
tidak seimbang, Terdapatnya suatu persoalan status yang tidak selaras, Timbulnya
persepsi yang berbeda.
Konflik dalam suatu organisasi seharusnya dapat digunakan untuk mencapai suatu
tujuan yang sehat. Dengan kata lain, timbulnya konflik dalam organisasi haruslah
dipandang sebagai suatu gejala organisasi yang sehat. Dengan demikian, setiap
konflik yang timbul akan dapat diatasi dengan semangat kerja sama untuk mencapai
tujuan bersama. (Winardi, 2004).
2.2.5 Faktor-faktor Penyebab Konflik
Faktor penyebab konflik dapat dikelompokkan dalam tiga kategori (Winardi, 2004),
yaitu :
1. Karakteristik Individual
2. Faktor Situasi
1. Pengenalan
Kesenjangan antara keadaan yang ada atau yang teridentifikasi dan bagaimana
keadaan yang seharusnya. Satu-satunya yang menjadi perangkap adalah kesalahan
dalam mendeteksi (tidak mempedulikan masalah atau menganggap ada masalah
padahal sebenarnya tidak ada).
2. Diagnosis
Inilah langkah yang terpenting. Metode yang benar dan telah diuji mengenai siapa,
apa, mengapa, dimana, dan bagaimana berhasil dengan sempurna. Pusatkan
perhatian pada masalah utama dan bukan pada hal-hal sepele.
3. Menyepakati suatu solusi
Kumpulkanlah masukan mengenai jalan keluar yang memungkinkan dari orang-
orang yang terlibat di dalamnya. Saringlah penyelesaian yang tidak dapat
diterapkan atau tidak praktis. Jangan sekali-kali menyelesaikan dengan cara yang
tidak terlalu baik. Carilah yang terbaik.
4. Pelaksanaan
Ingatlah bahwa akan selalu ada keuntungan dan kerugian. Namun hati-hati, jangan
biarkan pertimbangan ini terlalu mempengaruhi pilihan dan arah pada kelompok
tertentu.
5. Evaluasi
Penyelesaian itu sendiri dapat melahirkan serangkaian masalah baru. Jika
penyelesaiannya tampak tidak berhasil, kembalilah ke langkah-langkah
sebelumnya dan cobalah lagikonflik