Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Di negara Indonesia terdapat berbagai kegiatan ekonomi. Di dalam
perekonomian daerah, kemajuan dan kemundurannya salah satu yang
mempengaruhi adalah investasi. Dengan adanya investasi akan menciptakan
produksi,adanya produksi menimbulkan adanya permintaan dan penawaran
dalam barang dan jasa. Setelah adanya permintaan dan penawaran maka
menghasilkan pendapatan baik untuk perusahaan itu sendiri maupun yang
lain. Seiring dengan kemajuan dan perkembangan ekonomi serta persaingan
yang ketat dalam dunia usaha baik dalam negeri maupun luar negeri dengan
sistem yang sudah global. Oleh sebab itu, perlu adanya pemahaman serta
pengetahuan tinggi bagi kalangan pelaku ekonomi untuk meningkatkan mutu
dam kinerjanya dalam mengembangkan usaha.
Di samping kegiatan ekonomi, akan tercipta berbagai macam
perindustrian. Industri merupakan salah satu aktivitas ekonomi non pertanian
yang memiliki peluang besar dalam rangka perluasan lapangan pekerjaan. Di
negara-negara berkembang, seperti di Indonesia terdapat usaha kecil
menengah yang sering dikaitkan dengan masalah-masalah ekonomi dan
sosial, seperti tingginya angka kemiskinan, besarnya jumlah pengangguran
dari golongan pendidikan rendah, ketimpangan distribusi pendapatan,
pembangunan tidak merata, urbanisasi dengan segala efek-efek negatifnya.
Dalam kehidupan bermasyarakat kegiatan perekonomian dan
perindustrian sangatlah penting. Dengan demikian, untuk mengetahui
macam-macam industri di Indonesia serta makna perindustrian, penulis
membuat sebuah makalah dengan judul Kegiata-Kegiatan Perekonomian.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja macam-macam kegiatan ekonomi perindustrian dan
pengertiannya?
C. TUJUAN
1. Mengetahui macam-macam kegiatan ekonomi perindustrian dan
maknanya.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. MACAM-MACAM KEGIATAN PERINDUSTRIAN DAN


PENGERTIANNYA
Kegiatan ekonomi perindustrian terdapat 8 macam, antara lain :
1. Hunting and Fishering Industries
Industri perikanan menurut Yatim (2014) adalah kompetitif dan
dinamik untuk dimajukan kerana ia berpotensi menyumbang pendapatan
eksport yang besar kepada negara.

Gambar 1.1 Kegiatan industri perikanan


2. Forest Gathering Industries
Industri hasil hutan menurut Gunarto (2016) merupakan salah satu
usaha untuk meningkatkan nilai hasil hutan,menaikkan rentabilitas hutan,
membantu memecahkan masalah penyediaan lapangan kerja(penyerapan
tenaga kerja) dan merupakan usaha yang secara nyata ikut menunjang
usaha pengalihan ekspor dolok (log) menjadi barang setengah jadi atau
barang jadi.

Gambar 1.2 Pengolahan hasil indutri hutan

2
3. Mineral Working Industries
Pertambangan adalah suatu industri bahan mineral di proses dan
dipisahkan dari materialpengikut yang tidak diperlukan. Industri
pertambangan menurut Noor dalam Sulto (2011) sebagai industri hulu
yang menghasilkan sumber daya mineral dan merupakan sumber bahan
baku industri hilir yang diperlukan oleh umat manusia di seluruh dunia.

Gambar 1.3 Pertambangan Sumber Daya Alam (SDA)


4. Pastoral Industries
Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakan dan
membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil
dari kegiatan tersebut. Kegiatan di bidang peternakan dapat dibagi atas 2
golongan, yaitu peternakan hewan besar seperti sapi, kerbau, dan kuda.
Sedang kelompok kedua yaitu peternakan hewan kecil.

Gambar 1.4 Kegiatan ternak sapi

3
5. Agricultural Industries
Pertanian dalam arti sempit merupakan suatu kegiatan bercocok
tanam, sedangkan pertanian dalam arti luas adalah segala kegiatan
manusia yang meliputi kegiatan bercocok tanam, perikanan, peternakan,
dan kehutanan. Secara ringkas, pengertian pertanian menurut Banowati
(2013 : 4) adalah sebagai berikut (1) proses produksi, (2) pertanian dan
pengusahaan, (3) tanah tempat usaha, (4) usaha pertanian (farm business).

Gambar 1.5 Penyiraman padi pada industri pertanian.


6. Manufactural Industries
Industri menurut Riadi (2014) adalah kelompok perusahaan yang
menghasilkan dan menjual barang sejenis atau jasa sejenis. Misalnya
industri tekstil adalah kelompok perusahaan yang menjual dan
menghasilkan bahan baku tekstil, barang setengah jadi tekstil dan barang
jadi tekstil. Manufaktur berasal dari kata manufacture yang berarti
membuat dengan tangan (manual) atau dengan mesin sehingga
menghasilkan sesuatu barang. Misalnya membuat kue, baik dengan
tangan maupun dengan mesin merupakan kegiatan yang disebut
manufaktur.
Menurut Kieso (2002:444) perusahaan manufaktur terdapat tiga jenis barang
yaitu:
1. Persediaan bahan baku untuk diproduksi. Meliputi bahan baku
yang diperoleh dari sumber daya alam atau pun beberapa jenis
produk yang di produk yang dibeli dari perusahaan lain.

4
2. Persediaan barang dalam proses. Meliputi produk-produk yang
telah dimasukkan kedalam proses produksi, namun belum selesai
diolah.
3. Persediaan barang jadi. Meliputi produk olahan yang siap dijual
kepada pelanggan.

Gambar 1.6 Mesin untuk kegiatan industri manufaktur


7. Commercial Industries
Kegiatan komersial meliputi produksi dan persebaran masukan
usaha tani (benih, pupuk, pestisida, alat, mesin) pemasaran, pengolahan,
dan penyebaran hasil. Menurut KBBI, pengertian komersial adalah (1)
berhubungan dengan niaga atau perdagangan; (2) dimaksudkan untuk
diperdagangkan; (3) bernilai niaga tinggi, kadang-kadang mengorbankan
nilai-nilai lain (sosial, budaya, dsb); mengomersialkan (1) menjadika
sesuatu sebagai barang dagangan; (2) menggunakan sesuatu untuk
berdagang (mencari keuntungan sendiri).

Gambar 1.7 Kegiatan industri komersial

5
8. Service Industries
Sektor ekonomi tersier (dikenal sebagai sektor jasa atau industri
jasa) adalah satu dari tiga sektor ekonomi, yang lainnya adalah sektor
sekunder (manufaktur) dan sektor primer (pertambangan, pertanian, dan
perikanan). Definisi umum sektor tersier menurut Gultom adalah
menghasilkan suatu jasa daripada produk akhir seperti sektor sekunder.
Kadang sebuah sektor tambahan, “sektor kuartener” diartikan sebagai
berbagi informasi (yang secara normal dimiliki oleh sektor tersier). Bisnis
sektor jasa yang semakin meningkat berfokus pada ide “ekonomi
pengetahuan” dengan memahami apa yang diinginkan konsumen dan
bagaimana mengirimkannya dengan cepat dan efisien.
Satu contoh baik dari hal ini menurut Gultom ialah industri
perbankan yang telah mengalami perubahan besar beberapa tahun
belakangan ini. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, bank
dengan cepat mengurangi jumlah staf yang dibutuhkan. Banyak
komunitas bank dan bangunan telah bergabung untuk membentuk bisnis
yang lebih ramping yang mampu menghasilkan lebih banyak keuntungan
dari basis pengguna luas. Kunci proses ini adalah memperoleh informasi
mengenai pengguna jasa dan memberikan mereka produk-produk baru.

Gambar 1.8 Kegiatan industri pelayanan jasa

6
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kegiatan-kegiatan ekonomi perindustrian di Indonesia cukup banyak,
diantaranya hunting ad fishering industries, forest gathering industries,
mineral working industries, pastoral industries, agricultural industries,
manufactural industries, dan service industries. Walaupun Indonesia
merupakan negara agraris atau lebih bergerak di bidang pertanian. Indonesia
juga memiliki berbagai industri yang ada.Semua bidang industri yang ada
sangat berperan dalam kehidupan masyarakat indonesia untuk melengkapi
kebutuhannya, terutama kebutuhan primer. Industri ini tentu untuk
menunjang tingkat ekonomi dengan pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA)
dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Indonesia.

B. SARAN
Sebaiknya masyarakat dan pihak pengelola baik perusahaan ataupun lembaga
dapat memanfaatkan kegiatan perindustrian sebaik-baiknya tanpa
mengeksploitasi secara berlebihan untuk meningkatkan ekonomi Indonesia di
kalangan Internasional.

7
DAFTAR PUSTAKA

Banowati, Eva dkk. 2013. Geografi Pertanian. Yogyakarta: Ombak.


Gultom, Ruth Lina. (-). Sektor Industri Jasa.
di www.academu.edu
Gunarto, Tito. 2014. Industri Hasil Hutan.
di www.scrib.com
Kamus Bahasa Indonesia.
www.kamusbahasaindonesia.org

Anda mungkin juga menyukai