Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PEMBAHASAN

2.1 Morfologi
Bentuk tumbuhan paku bermacam-macam, ada yang berupa pohon (paku pohon, biasanya
tidak bercabang), epifit, mengapung di air, hidrofit, tetapi biasanya berupa terna denganrizoma yang
menjalar di tanah atau humus dan ental (bahasa Inggris frond) yang menyanggadaun dengan ukuran
yang bervariasi (sampai 6 m). Ental yang masih muda selalu menggulung (seperti gagang biola) dan
menjadi satu ciri khas tumbuhan paku. Daun pakis hampir selalu daun majemuk. Sering dijumpai
tumbuhan paku mendominasi vegetasi suatu tempat sehingga membentuk belukar yang luas dan
menekan tumbuhan yang lain.
2.1.1 Ciri-ciri Pterydophyta
a. Memiliki jaringan pengangkut (xilem dan floem)
b. Secara umum telah dapat dibedakan akar, batang dan daunnya.
c. Alat reproduksi aseksual berupa spora.
d. Spora dihasilkan oleh sporofil (daun fertil).
e. Mengalami metagenesis (Fase sporofit lebih dominan dari fase gametofit)
2.1.2 Bagian – Bagian Tumbuhan Paku
1. Akar
Akar tumbuhan paku merupakan akar sesungguhnya karena sel-sel akarnya sudah terdiferensiasi
menjadi :
a. kuit luar (epidermis)
b. kulit dalam (korteks), dan
c. silinder pusat, terdpat buluh pengangkut brupa xylem yan dikelilini oleh floe.
Tumbuhan paku mempunyai sistem perakaran serabut.

2. Batang
Pada sebagian besar jenis paku, batangnya terdapat di dalam tanah yang dinamakan ripang
(rhizome). Jika muncul ke permukaan tanah, batangnya sangat pendek sekitar 0.5 m. Namun, ada
beberapa batang pohon paku yang tingginya mencapai 5 m atau lebih, misalnya cythea sp. Pada
batang, terdapat pembuluh pengangkut berup xilem dikelilingi floem.

1
3. Daun
Macam-Macam Daun
- daun yang kecil-kecil disebut Mikrofil
- daun yang besar-besar disebut Makrofil dan telah mempunyai daging daun (Mesofil)
- daun yang khusus untuk asimilasi disebut Tropofil
- daun yang khusus menghasilkan spora disebut Sporofil
2.2 Klasifikasi
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Psilotopsida
Equisetopsida
Marattiopsida
Polypodiopsida
Psilotophyta mempunyai dua genera. Psilotum sp tersebar luas di daerah tropik dan subtropik,
mempunyai ranting dikotom, tidak memiliki akar dan daun, pengganti akar berupa rizoma
diselubungi rambut-rambut yang dikenal rizoid. Contohnya: Psilotum.
Lycopodophyta memiliki daun berupa mikrofil yang tersusun secara spiral. Lycopodophyta memiliki
sporangium yang muncul dari ketiak daun dan berkumpul membentuk strobilus (bentuk seperti
pentungan kayu). Kebanyakan hidup menempel pada tumbuhan lain sebagai epifit. Contohnya
Lycopodium sp dan Selaginella sp.
Equisetophyta sering disebut paku ekor kuda, bersifat homospora, mempunyai akar; batang; daun
sejati, batangnya keras karena dinding sel mengandung silika. Mereka biasa tumbuh di tempat yang
lembap. Daun berukuran menengah, bersisik, dan tersusun melingkar pada setiap buku. Rizom dapat
menghasilkan batang yang menjulang ke atas hingga 1,3 meter, dan pada ujung batang terdapat
strobilus berwarna kekuning-kuningan. Contohnya Equisetum debile (paku ekor kuda).
Pteridophyta (paku sejati) umumnya tumbuh di darat pada daerah tropis dan subtropis. Mereka
memiliki makrofil dengan tulang-tulang daun dan daging daun (mesofil). Tinggi tumbuhan ini
bervariasi mulai dari terpendek hingga yang tinggi menjulang seperti pohon. Contohnya: Adiantum
cuneatum (paku suplir untuk hiasan), Marsilea crenata (semanggi untuk sayuran), Asplenium nidus
(paku sarang burung), Pletycerium bifurcatum (paku tanduk rusa), Alsophilla glauce (paku tiang).
2.3 Daur hidup (metagenesis)
Tumbuhan paku mengalami metagenesis atau pergiliran keturunan antara generasi sporofit dan
generasi gametofit.
Generasi Saprofit merupakan tumbuhan paku itu sendiri yang dapat menghasilkan spora.
Spora dihasilkan oleh struktur daun khusus yang disebut sporofil. Spora tersebut mudah menyebar
diterbang angin, dan spora yang jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi tumbuhan baru
yaitu berupa protalium.
Generasi Gametofit merupakan tumbuhan penghasil gamet. Generasi gametofit ditandai
dengan adanya protalium yaitu tumbuhan paku baru yang berbentuk seperti jantung, berwarna hijau,
dan melekat pada substrat dengan rizoidnya. Generasi gametofit tidak berlangsung lama karena
biasanya protaliumnya berukuran kecil dan tidak berumur panjang. Di dalam protalium terdapat
suatu gametangium sehingga dapat membentuk anteridium yaitu alat kelamin jantan yang akan
menghasilkan sperma, dan arkegonium yaitu alat kelamin betina yang akan menghasilkan sel telur.

2
Jika terjadi pertemuan antara sperma dengan sel telur maka akan terbentuk zigot dan akan tumbuh
menjadi tumbuhan paku baru.

2.4 Metagenesis Tumbuhan Paku


 Arkegonium (n)
 Spora (n)
 Mitosis
 Protalus atau protalium (n)
 (gametofit)
 Anteridium (n)
 Sel telur (n)
 Spermatozoid (n)
 Zigot (2n)
 Tumbuhan paku (2n)
 (sporofit)
 Sporangium
 Spora (n)
 Meiosis

Metagenesis Pterydophyta Reproduksi Pterydophyta


2.5 Macam pteridophyta (spora)
a) Paku Homospora (isospora)
menghasilkan satu jenis spora saja, misalnya paku kawat (Lycopodium clavatum).
Homospora adalah genus dari ngengat dalam keluarga Geometridae .

3
b) Paku Heterospora (anisospora)
menghasilkan dua jenis spora yaitu: mikrospora (jantan) dan makrospora (betina), misalnya paku
rane (Selaginella wildenowii) dan semanggi (Marsilea crenata).

C. Peralihan antara homospora dan heterospora


menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama (isospora) tetapi sebagian jantan dan sebagian
betina (heterospora), misalnya paku ekor kuda (Equisetum debile)

2.6 Manfaat
Sebagai tanaman hiasan :
- Platycerium nidus (paku tanduk rusa)
- Asplenium nidus (paku sarang burung)
- Adiantum cuneatum (suplir)
- Selaginella wildenowii (paku rane)
Sebagai bahan penghasil obat-obatan :
- Asipidium filix-mas
- Lycopodium clavatum
Sebagai sayuran :
- Marsilea crenata (semanggi)
- Salvinia natans (paku sampan = kiambang)
Sebagai pupuk hijau :
- Azolla pinnata >> bersimbiosis dengan anabaena azollae (gangang
biru)
Sebagai pelindugn tanaman di persemaian :
- Gleichenia linearis
Sebagai sumber bahan baku pembentukan batu bara :
- Tumbuhan paku yang sudah mati pada zaman purba.

Anda mungkin juga menyukai