Anda di halaman 1dari 80

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISA PERANCANGAN KERJA (APK) I

PRODUK RAK BUKU PADA “MEUBEL KESYA”

JL. PASAR BERSAMA KOTA SORONG

DISUSUN OLEH :

MARIO HENDRIK NIKIJULUW : 20157103035


SAKEUS SERKADIFAT : 20157103001
NONI AL HAMID : 20157103018
STEVEN AWOLA : 20157103007

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SORONG
PAPUA BARAT
2016 – 2017

i
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan ini telah diterima dan disahkan oleh Dosen APK I pada Fakultas
Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Sorong dan siap untuk
maju persentasi pada :

HARI : Sabtu

TANGGAL : 18 Februari 2017

Sorong, 14 Februari 2017

(HJ.Masniar,ST,.MM)

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini telah diterima dan disahkan oleh panitia penguji APK I pada
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sorong, sesuai
dalam presentasi pada hari Sabtu, 18 Februari 2017 oleh:

MARIO HENDRIK NIKIJULUW : 20157103035


SAKEUS SERKADIFAT : 20157103001
NONI AL HAMID : 20157103018
STEVEN AWOLA : 20157103007

Penguji : Tanda tangan

1. Gagah Rian Samudra, ST 1.

2. Zulkifli .AG 2.

Disetujui

Dosen Pembimbing Dosen Mata Kuliah

( (H. Tamrin Tajuddin, ST.MM) (HJ. Masniar, ST.MM)

Mengetahui,

Dekan Fakultas Teknik

(Irman Amri, ST.MT)

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah Nya kami dapat menyelesaikan tugas Analisis Perancangan
Kerja 1 tepat pada waktunya. Meskipun banyak ditemukan berbagai kendala yang
menjadi hambatan dalam penyusunan laporan.

Laporan ini adalah hasil dari penelitian yang dikerjakan secara berkelompok
dengan penelitian yang berbeda di setiap kelompok, dengan melakukan pengamatan
proses produksi di industri. Jadi dengan langsung turun ke lapangan untuk
memperoleh data, kami peneliti juga harus melakukan beberapa hal seperti mencatat
data, mengukur kegiatan, dan menganalisis untuk merubah sistem kerja agar lebih
baik.

Dalam menjalankan tugas dan penyusunan laporan, kami mengucapkan terima


kasih kepada pemilik meubel, para pekerja meubel, pembimbing-pembimbing tugas
besar serta rekan-rekan mahasiswa yang turut membantu dalam penyelesaian tugas.
Kami harap laporan yang kami susun dapat bermanfaat bagi semua kalangan
serta dapat menambah wawasan mengenai langkah-langkah dalam penelitian. Kami
dengan rasa hormat meminta kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju
kearah yang lebih baik.

Sorong, 15 Februari 2017

Kelompok 1

iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian .............................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 1
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ....................................................... 2
1.4 Kegunaan Hasil Penelitian ............................................................. 2
1.5 Metodologi Penelitian .................................................................... 2
1.6 Objek Penelitian ............................................................................. 3
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 4
2.1 Pengertian Analisa Perancangan Kerja .......................................... 4
2.1.1 Defenisi Peta Kerja.............................................................. 4
2.1.2 Lambang-lambang Yang Digunakan .................................. 5
2.2 Langka-langkah Pemecahan Masalah ............................................ 7
2.3 Macam-macam Peta Kerja ............................................................. 8
2.3.1 Peta Proses Operasi ............................................................... 8
2.3.2 Peta Aliran Proses ................................................................. 10
2.3.3 Peta Proses Kelompok Kerja................................................. 12
2.3.4 Diagram Alir ......................................................................... 13
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 18
3.1 Hasil Penelitian .............................................................................. 18
3.1.1 Bahan Baku ........................................................................... 18
3.1.2 Peralatan dan Perkakas Bantu ............................................... 18
3.1.3 Bahan Baku Pembantu…………………………………… .. 16
3.1.4 Lingkungan Kerja……………………………………….. ... 16
3.1.5 Kondisi Lingkungan Kerja Yang Mempengaruhi Manusia.....17

v
3.2 Kondisi Lingkungan Tempat Penelitian Sekarang ......................... .19
3.3 Pembahasan Hasil Penelitian (Present Methode)……………….....22
3.3.1 Peta Proses Operasi (Sekarang)............................................ .23
3.3.2 Peta Aliran Proses (Sekarang) .............................................. .24
3.3.3 Peta Proses Regu Kerja/PRK Sekarang (Proses Bahan) ...... .30
3.3.4 Diagram Alir (Sekarang) ...................................................... .35
3.4 Analisa Masalah……………………………………………….…...40
3.4.1 Analisa Masalah Peta Proses Operasi…………………….....40
3.4.2 Analisa Masalah Peta Aliran Proses…………………………41
3.4.3 Analisa Masalah Peta Proses Regu Kerja…………………...41
3.4.4 Analisa Masalah Diagram Alir ............................................. .41
BAB IV PRPOPOSED METHOD (ANALISA PETA KERJA CARA
USULAN)…………………………………………………………. ... 42
4.1 Kondisi Lingkungan Tempat Kerja (Usulan) ................................. 42
4.2 Proposed Method Pada Peta proses Operasi (Usulan) ................... 42
4.3 Proposed Method Pada Peta Alira Proses (Usulan) ....................... 46
4.4 Proposed Method Pada Peta Proses Regu Kerja/PRK Usulan
(Proses Bahan)............................................................................... 52
4.5 Proposed Method Pada Diagram Alir (Usulan) ............................. 60
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 66
5.1 Kesimpulan..................................................................................... 66
5.2 Saran ............................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 70
LAMPIRAN – LAMPIRAN .......................................................................... 71

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan sebagai penerapan dari ilmu analisa perancangan
kerja (APK) I. Didalam Dunia perindustrian sudah banyak teknologi-teknologi yang
sudah maju. Karena dengan adanya teknologi yang sudah maju itu dalam dunia
perindustrian pasti ada kemajuan pula bukan sebaliknya yaitu kemunduran di dunia
industry Seperti halnya keadaan yang berada di pulau Papua ini salah satunya yaitu
kota Sorong. Terlihat sekilas kota Sorong ini sangat kecil, namun jika dicermati
secara cermat dan teliti, ternyata kota Sorong ini didalam aset perindustrian. Selalu
berkembang dan mempunyai potensi yang cukup baik di dalam dunia industri.
Dengan adanya industri yang maju dan berkembang dengan baik tersebut,
maka pastilah bertambah penduduknya yang akan menuju kota Sorong tersebut akan
semakin meningkat. Dengan adanya penduduk yang masuk ke kota Sorong ini
pastilah menjadi ramai dan kota Sorong ini menjadi kota yang besar yang dengan
berbagai penduduk dan jasa. Kebanyakan penduduk yang pindah ingin
mengembangkan ketrampilan untuk bekerja dan berwirausaha.
Dengan adanya pertanyaan diatas, kami sebagai penulis mengetahui dan
meneliti tentang metode kerja pembuatan (RAK BUKU) yang berada pada wirausaha
(MEUBEL KESYA) untuk menyelesaikan atau memenuhi tugas Analisa
Perancangangan Kerja (APK) I pada semester 3 (tiga) pada program studi Teknik
Industri (TI) Fakultas Teknik di Universitas Muhammadiyah Sorong.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah di kemukakan maka
rumusan masalah dalam penulisan ini, yaitu :
A. Bagaimana sistem kerja dalam sebuah industri?
B. Apa saja peralatan atau perlengkapan kerja yang ada pada sebuah industri?
C. Bagaimana memperbaiki dan mengusulkan cara kerja baru dari sistem
kerja yang ada pada perusahaan produksi?

1
1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan agar dapat memberikan pengetahuan praktis
kepada kami para mahasiswa dalam menerapkan disiplin ilmu–ilmu Dan Memen
Industri khususnya disiplin ilmu Analisa Perancangan Kerja guna memecahkan
masalah–masalah yang berhubungan dengan perbaikan metode kerja pada suatu
sistem kerja.
Tujuan dari penelitian kerja.
A. Dapat mengetahui cara – cara kerja atau sistem kerja atau metode kerja
dalam sebuah industri.
B. Mengenal peralatan atau perlengkapan kerja yang ada di sebuah industri.
C. Sebagai pelatihan mahasiswa dalam mencatat dan memeriksa cara kerja
sekarang (present method), serta belajar memperbaiki dan mengusulkan
cara kerja baru (proposed method) dari sistem kerja yang ada pada
perusahaan produksi.
1.4 Kegunaan Hasil Penelitian
Kegunaan hasil dari penelitian ini sangatlah menarik bagi orang yang ingin
selalu mengetahui sebuah penelitia. Hasil penelitian ini memungkinkan dapat
mengetahui semua aktivitas yang dilakukan dalam sebuah industri, walaupun dalam
industri kecil. Kami berharap si pembaca mengoreksi jika ada masalah-masalah
yang,memberitahukan apa permasalahannya dan cara menganalisa atau cara
mengatasi permasalahan tersebut. Mengetahui apa fungsi dari objek yang diteliti, asal
usul objek itu atau bahan bakunya dan mengetahui cara-cara kerja dan peralatan-
peralatan yang digunakan.
1.5 Metodologi Penelitian
Untuk membahas tidaklah cukup dan sempurna bila tidak berdasarkan
penelitian dan pengamatan. Oleh sebab itu suatu ilmu pengetahuan selalu dicari
kebenaran–kebenaran untuk mendapatkan data yang nyata.
Adapun pengumpulan data yang penulis gunakan adalah sebagai berikut :
1. Pengamatan langsung di wirausaha.
2. Wawancara dengan pihak yang terkait

2
1.6 Objek Penelitian
Objek yang kami teliti adalah proses pembuatan produk RAK BUKU di
wirausaha MEUBEL KESYA yang berlokasi di jalan pasar bersama kota Sorong.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Analisa Perancangan Kerja


Analisa Perancangan Kerja adalah suatu ilmu yang terdiri dari teknik-teknik
dan prinsip-prinsip untuk mendapatkan rancangan (design) dari sistem kerja teknik-
teknik dan prinsip-prinsip itu digunakan untuk mengatur komponen-komponen sistem
kerja yang terdiri dari manusia dengan sifat dan kemampuannya, bahan perlengkapan
dan peralatan kerja dan lingkungan kerja sedemikian rupa sehingga dicapai tingkat
efisiensi dan produktivitas yang tinggi dan diukur dengan waktu yang dihabiskan,
tenaga yang dipakai serta akibat psikologis dan sosiologis yang ditimbulkannya.
Tujuan utama dari Analisa Perancang Kerja adalah untuk meningkatkan produktivitas
dengan jalan mengaktifkan faktor-faktor produksi yang ada seperti tenaga manusia,
mesin dan peralatan serta bahan, lantai gedung (tanah) dan sebagainya disamping
mengefektifkan tenaga yang dikeluarkan, biaya yang digunakan dan waktu yang
dihasilkan dalam melaksanakan suatu aktivitas produksi. Bila ditinjau lebih lanjut
maka ruang lingkup Teknik Analisa Perancang Kerja dapat dibagi dalam dua bagian
besar masing-masing mengatur kerja dan pengukuran kerja berisi prinsip-prinsip yang
mengatur sistem kerja diatur sedemikian rupa secara bersama-sama berada dalam
komponen yang baik yaitu yang dapat memberikan efisiensi dan produktifitas
tertinggi, sedangkan kriteria yang dipandang sebagai tentang pengukuran tentang
kebaikan suatu sistem dinilai baik jika sistem ini memungkinkan waktu penyelesaian
sangat singkat, tenaga yang diperlukan untuk menyelesaikan sangat sedikit dan
akibat-akibat psikologis dan sosiologis yang ditimbulkannya sangat minim,
berdasarkan kriteria-kriteria ini lah alternatif-alternatif sistem kerja dibandingkan satu
dengan lainnya sehingga didapat suatu sistem yang lebih terbaik.
2.1.1 Defenisi Peta Kerja
Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara
sistematis. Lewat peta-peta kerja kita bisa lihat melihat semua langkah atau kejadian
yang dialami oleh suatu benda kerja dari mulai masuk ke suatu pabrik (berbentuk

4
bahan baku) kemudian menggambarkan semua langkah yang dialaminya seperti:
transportasi, operasi mesin, pemeriksaan dan perakitan sampai akhirnya menjadi
produk jadi, baik produk lengkap atau merupakan bagian dari suatu produk lengkap.
Dengan demikian peta ini merupakan alat yang baik untuk menganalisa suatu
pekerjaan sehingga mempermudah dalam perencanaan perbaikan kerja.
2.1.2 Lambang-Lambang yang Digunakan
Menurut catatan sejarah peta-peta kerja yang ada sekarang ini dikembangkan
oleh Gilbert. Pada saat itu untuk membuat suatu peta kerja Gilbert mengusulkan 40
buah lambang yang bisa di pakai, kemudian pada tahun berikutnya jumlah lambang-
lambang tersebut disederhanakan sehingga tinggal 5 macam yaitu:
1. OPERASI
Suatu kegiatan operasi terjadi apabila benda kerja mengalami
perubahan sifat, baik fisik maupun kimiawi, mengambil informasi pada
suatu keadaan juga termasuk operasi. Operasi merupakan kegiatan yang
paling banyak terjadi dalam suatu proses dan biasanya terjadi pada suatu
mesin atau stasiun kerja.
2. PEMERIKSAAN
Suatu pekerjaan pemeriksaan terjadi apabila benda kerja atau
peralatan mengalami pemeriksaan baik dari segi kualitas maupun
kuantitas. Lambang ini di gunakan jika kita melakukan pemeriksaan
terhadap suatu Membaca objek atau membandingkan objek tertentu
dengan suatu standar.
Suatu pemeriksaan tidak menjuruskan bahan ke arah jadi suatu
barang jadi.
Contoh: - Mengukur dimensi benda.
- Memeriksa warna benda.
- Alat ukur tekanan uap pada mesin uap.
3. TRANSPORTASI
Suatu kegiatan tansportasi terjadi apabila benda kerja, pekerja atau
perlengkapan mengalami perpindahan tempat yang bukan merupakan

5
bagian dari suatu operasi suatu pergerakan yang merupakan bagian dari
operasi atau disebabakan oleh petugas pada tempat bekerja sewaktu suatu
operasi atau pemeriksaan berlangsung bukanlah merupakan transportasi.
4 MENUNGGU
Proses menunggu terjadi apabila benda kerja,pekerja atau
perlengkapan tidak mengalami kegiatan apa-apa selain menunggu
(biasanya sebentar /sementara) kejadian ini menunjukan bahwa suatu
objek ditinggalkan untuk sementara tanpa tanpa pencatatan sampai
diperlukan kembali.
5. AKTIVITAS GABUNGAN

Kegiatan ini terjadi apabila antara aktifitas operasi dan pemeriksaan


dilakukan bersama atau dilakukan pada suatu tempat.
6. PENYIMPANAN

Proses penyimpanan terjadi apabila benda kerja disimpan untuk


jangka waktu yang lama.Jika benda tersebut akan diambil
kembali,biasanya memerlukan suatu prosedur perizinan tertentu.
Lambang ini di gunakan untuk menyatakan suatu objek yang mengalami
penyimpanan permanen,yaitu ditahan atau dilindungi terhadap
pengeluaran tanpa perizinan tertentu. Prosedur perizinan dan lamanya
waktu adalah dua hal yang bedakan antara kegiatan menunggu dan
menyimpan.
Bila ditinjau lebih lanjut maka ruang lingkup Teknik Analisa Perancangan
Kerja dapat dibagi kedalam dua bagian besar masing–masing mengatur kerja dan
pengukuran kerja berisi prinsip–prinsip yang mengatur sistem kerja diatur sedemikian
rupa secara bersama–sama berada dalam komponen yang baik yaitu yang dapat
memberikan efisiensi dan produktivitas tertinggi, sedangkan kriteria yang dipandang.
Sebagai pengukuran yang tentang kebaikan suatu sistem kerja yaitu waktu, tenaga,
psikologis dan sosiologis arti suatu sistem kerja dinilai baik jika sistem ini

6
memungkinkan waktu penyelesaian sangat singkat, tenaga yang diperlukan untuk
menyelesaikan sangat sedikit dan akibat–akibat psikologis dan sosiologis yang
ditimbulkannya sangat minim, berdasarkan kriteria-kriteria inilah alternatif–alternatif
sistem kerja dibandingkan satu dengan lainnya sehingga didapat suatu sistem yang
lebih terbaik.
2.2 Langkah-Langkah Pemecahan Masalah
Dalam ilmu Analisa Perancang Kerja juga dibahas langkah-langkah
sistematis dalam memecahkan suatu masalah yang mana masalah itu dapat ditemukan
setelah membuat peta-peta kerja.
Adapun langkah-langkah tersebut yaitu:
1. Pendefinisian Masalah.
Sebagai langkah awal dimanah tujuan yang akan dicapai dinyatakan secara
umum, dengan menentukan kriteria-kriteria hasil yang diinginkan, waktu yang
tersedia dan lain-lain
2. Menganalisa Masalah.
Berdasarkan fakta-fakta yang ada,dibuat spesifikasih dan batasan-batasanya,
menyajikan fakta-fakta secara sistematis, melakukan pengujian kembali atas
persoalan dan kriteria-kriterianya.
3. Pemecahan-Pemecahan Alternatif.
Berdasarkan kriteria-kriteria dan batasan-batasan yang telah ditentukan,
disusun sebagai alternatif pemecahan yang harus dipilih.
4. Mengevaluasi Alternatif-Alternatif Yang Diusulkan.
Alternatif-alternatif uang diusulkan pada langkah tiga, dipilih paling baik
dengan menggunakan prinsip-prinsip dan teknik-teknik yang dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

7
5. Pengambilan Keputusan.
Suatu alternatif yang dipilih dari berbagai alternative yang ada, seringkali si
penganalisa harus bisa menganalisakan hasil dari analisanya kepada si
pelaksana agar tidak jadi salah pengertian maka diperlukan cara komunikasi
yang sistematis.
2.3 Macam- Macam Peta Kerja
Adapun peta kerja sebagai suatu alat yang menggambarkan kegiatan karja
secara sisitematisdan jelas (biasanya kerja produksi), yang juga digunakan untuk
membantu dan mempercepat analisa kegiatan kerja keseluruhan aktifitas produksi
antara lain:
2.3.1 Peta Proses Operasi
Merupakan suatu diagram yang mengambarkan langkah-langkah proses
yang akan dialami bahan baku mengenai urutan-urutan operasi dan pemeriksaan dan
kadang-kadang diakhiri dengan proses penyimpanan.
Kegunaan Peta Proses Operasi ini antara lain:
1) Mengetahui mesin dan penganggarannya.
2) Memperkirakan akan kebutuhan bahan baku (dengan memperhitungkan
efisiensi disetiap operasi atau pemeriksaan).
3) Sebagai alat menentukan tata letak pabrik.
4) Sebagai alat untuk menentukan perbaikan cara kerja yang sedang dipakai.
5) Sebagai alat untuk kerja.

8
KOMPONEN IV KOMPONEN III KOMPONEN II KOMPONEN I

W N
0-1 M

I-1

PERAKITAN

Gambar. 2.1 Contoh Peta Proses Operasi

W=Waktu yang dibutuhkan untuk suatu operasi/pemeriksaan

M=Peralatan/mesin yang digunakan

N=Nama kegiatan

9
2.3.2 Peta Aliran proses
Merupakan suatu diagram yang menunjukkan urutan dari operasi,
pemeriksaan, transportasi, menunggu dan penyimpanan yang terjadi selama suatu
proses berlangsung, serta di dalamnya memuat data informasi-informasi yang
diperlukan untuk analisa seperti waktu dan jarak perpindahannya, waktu biasanya
dinyatakan dalam menit, walaupun ini tidak meningkat, pada umumnya peta ini
terbagi atas dua tipe yaitu:
A. Peta Aliran Proses Tipe Bahan.
Merupakan suatu peta yang menggambarkan kejadian yang dialami bahan
(biasa merupakan dari bagian produk jadi), dalam proses atau proses operasi.
B. Peta Aliran Proses Tipe Orang.
Pada dasarnya dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
- Pada dasarnya Peta aliran proses pekerja yang menggambarkan aliran
kerja seorang operator.
- Peta aliran proses pekerja yang menggambarkan aliran kerja sekelompok
manusia sering disebut peta proses kelompok kerja.
Kegunaan dari peta ini yaitu :
1. Bisa mengetahui aliran bahan atau aktivitas orang mulai awal masuk
dalam suatu proses atau prosedur sampai aktivitas terakhir.
2. Memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian suatu proses atau
prosedur.
3. Bisa mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan atau dilakukan
orang selama proses atau produksi berlangsung.
4. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan proses atau metode
kerja.
5. Merupakan suatu alat yang akan mempermudah proses analisa untuk
mengetahui dimana terjadi ketidak efisienan pekerjaan, sehingga dengan
sendirinya dapat digunakan untuk menghilangkan ongkos–ongkos yang
tersembunyi.

10
PETA ALIRAN PROSES
RINGKASAN PEKERJAAN:BUFET

KEGIATAN SEKARANG USULAN BEDA


NOMOR PETA:
JML WKT JML WKT JML WKT

OPERASI ORANG BAHAN


PEMERIKSAAN
SEKARANG USULAN
TRANSPORTASI

MENUNGGU DIPETAKAN OLEH:


PENYIMPANAN

Jumlah total TANGGAL DIPETAKAN:


LAMBANG ANALISA CATATAN TINDAKAN
UBAH

URAIAN
JUMLAH

WAKTU
JARAK

BAGAIMAN
KEGIATAN

PERBAIKI
GABUNG

URUTAN
DIMANA

TEMPAT

ORANG
RUANG
KAPAN

SIAPA
APA

Bahan dibawa dari gudang 7 6 7

Bahan diukur 1 1
menggunakan meteran
Bahan dipotong 1 1
mnggunakan mesin
gergaji
Bahan diratakan 1 1
menggunakan mesin
sekap
Bahan dipindahkan
ketempat perakitan
Bahan menunggu 1 9
Dst ………..
Gambar. 2.2 Contoh Peta Aliran Proses

11
2.3.3 Peta Proses Kelompok Kerja.
Merupakan kumpulan beberapa peta aliran proses dimana tiap aliran tersebut
menunjukkan satu seri kerja dari seorang operator dengan kegunaan untuk
menganalisa aktivitas kelompok kerja atau kerja sama kelompok dimana satu
kelompok aktivitas tergantung kepada aktivitas lainnya dengan tujuan menganalisa
diantaranya :
1. Untuk mengurangi ongkos produksi dan proses.
2. Untuk mempercepat waktu penyelesaian produksi atau mengurangi
dengan jalan menghilangkan aktivitas menunggu.

PETA PROSES REGU KERJA


PEKERJAAN :
DEPARTEMEN :
NOMOR PETA : 30 DIPETAKAN OLEH :
SEKARANG USULAN TANGGAL DIPETAKAN :
URAIAN PEKERJAAN
SATU SIKLUS PEKERJA

Lambang Tukang tembok


Waktu produktif x 100 %
Waktu Total waktu
Waktu Non Prod. x 100 %
Jarak Total waktu

Lambang pembantu
waktu produktif x 100 %
Waktu total waktu
waktu non prod. x 100 %
jarak Total waktu
Uraian Lambang

12
Ringkasan
Kegiatan Sekarang Usulan
Jumlah Waktu Jumlah Waktu
Operasi
Pemeriksaan
Transportasi
Menunggu
Jarak total
Gambar. 2.3 Contoh Peta Regu Kerja

2.3.4 Diagram Aliran.

Merupakan suatu gambaran menurut skala dari susunan lantai dengan


gedung yang menunjukan lokasi dari semua aktifitas yang terjadi dalam peta aliran
proses. Kegunaan dari diagram ini adalah:

- Lebih menjelaskan suatu peta aliran proses apalagi arah aliran


merupakan faktor yang penting.
- Menolong dalam perbaikan tata letak tempat yang optimal.

Kegunaan dari diagram ini adalah :


1. Lebih memperjelas suatu Peta Proses Operasi, dengan arah aliran
merupakan faktor yang penting. Dengan adanya informasi tambahan
mengenai arah aliran dari material atau orang selama aktivitas, maka kita
akan mendapat informasi yang lengkap.
2. Menolong dalam perbaikan tata letak tempat kerja. Diagram aliran ini
menunjukan dimana tempat-tempat penyimpanan, stasiun pemeriksaan
dan tempat-tempat kerja dilaksanakan.

13
DIAGRAM ALIRAN

PEKERJAAN :

NO PETA :

DI PETAKAN OLEH :

TANGGAL DIPETAKAN : SEKARANG USULAN

Tempat Pengoperasian Bahan


Gudang Bahan Kayu

Tempat Pengecatan Dan


Tempat Perakitan
Penyimpanan Produk Jadi

Gambar. 2.4 Contoh Diagram Alir

14
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Penelitian.


Hasil penelitian yang kami peroleh dari pembuatan RAK BUKU pada
MEUBEL KESYA adalah sebagai berikut.
3.1.1 Bahan Baku.
Bahan baku dalam sebuah proses produksi adalah bahan utama yang akan
menentukan jadi atau tidaknya sebuah produksi atau baik buruknya. Dari penelitian
yang kami lakukan pada pembuatan (RAK BUKU), kami temukan beberapa
kesimpulan penelitian kami yaitu bahan yang digunakan terdiri dari PAPAN,
KAYU DAN TRIPLEKS serta ukuran bahan yang sudah di skalakan dengan skala
1:8.
Nama komponen antara lain :
1. PAPAN 7. PAPAN
Panjang 13 cm, lebar 3,1 cm Panjang 3,37 cm, lebar 3,1 cm
2. PAPAN 8. PAPAN
Panjang 7,5 cm, lebar 3,1 cm Panjang 1,35 cm, lebar 0,6 cm
3. KAYU 9. PAPAN
Panjang 3,1 cm, lebar 0,58 cm Panjang 3,1 cm, lebar 1,35 cm
4. PAPAN 10. TRIPLEKS
Panjang 7,8 cm, lebar 3,1 cm Panjang 3,1 cm, lebar 0,6 cm
5. PAPAN 11. PAPAN
Panjang 4,2 cm, lebar 3,1 cm Panjang 3,1 cm, lebar 0,5 cm
6. PAPAN 12. TRIPLEKS
Panjang 3,7 cm, lebar 3,1 cm Panjang 13 cm, lebar 8,6 cm

3.1.2 Peralatan dan Perkakas Bantu


Dalam pembuatan (RAK BUKU) beberapa macam peralatan dan perkakas
bantu yang fungsinya diperlukan dan tidak dapat diabaikan begitu saja misalnya

15
untuk mengukur menggunakan meteran dan untuk memotong menggunakan mesin
gergaji dan gergaji.
Adapun perkakas / peralatan utama adalah:
1. Meteran 6. Martil
2. Mesin Gergaji 7. Kuas
3. Gergaji 8. Pisau dempul
4. Mesin serut 9. Kertas amplas
5. Mesin amplas 10. Siku

3.1.3 Bahan Baku Pembantu


Bahan Baku Pembantu sangat di perlukan untuk pembuatan RAK BUKU
yang akan dibuat. Adapun bahan baku pembantu tersebut adalah sebagai berikut:
1. Paku 3. Cat
2. Dempul
3.1.4 Lingkungan Kerja
Manusia sebagai makhluk yang paling baik atau sempurna tidak luput dari
kekurangan dalam arti kata segala kemampuannya diikuti oleh beberapa faktor.
Faktor-faktor tersebut bisa datang dari pribadinya (intern) atau mungkin pengaruh
dari luar (ekstern) adalah lingkungan kerja dimana manusia melakukan kegiatannya.
Suatu kenyataan bahwa lingkungan kerja berpengaruh terhadap hasil manusia.
Manusia akan mampu melaksanakan kegiatannya dengan baik, sehingga
dapat mencapai suatu hasil yang optimal, apabila diantaranya ditunjang oleh kondisi
lingkungan kerja yang baik. Sebaliknya biar dikatakan bahwa suatu kondisi
lingkungan dikatakan baik apabila dalam melakukan aktifitas ditunjang oleh beberapa
faktor diantaranya keamanan. Keadaan lingkungan yang kurang baik dapat menuntut
tenaga dan waktu yang lebih banyak tentunya tidak mendukung diperolehnya
rancangan kerja yang efisien dan produktif. Sebagaimana yang kita ketahui, terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya suatu kondisi lingkungan kerja,
diantaranya:
1. Temperature

16
2. Kelembaban
3. Siklus udara
4. Pencahayaan
5. Kebisingan
3.1.5 Kondisi Lingkungan Kerja Yang Mempengaruhi Manusia
Secara umum lingkungan fisik dalam antropometri terbagi dalam dua
kategori, yaitu:
1. Lingkungan yang langsung berhubungan dengan pekerja tersebut.
Contoh: Stasiun kerja, kursi, meja dan sebagainya.
2. Lingkungan perantara atau lingkungan umum.
Contoh: Temperature, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan,
Getaran mekanis, Bau-bauan, Warna, dan lain-lain.
Salah satu faktor yang berasal dari lingkungan fisik tempat kerja adalah
temperature, pencahayaan, sirkulasi udara, kebisingan, getaran, mekanisme dan bau-
bauan serta warna dan lain sebagainya sangat berpengaruh secara signifikan terhadap
hasil kerja manusia, yaitu:
1. Temperature
Tubuh manusia akan selalu berusaha mempertahankan keadaan normal
dengan suatu sistem tubuh yang sempurna sehingga dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan yang terjadi diluar tubuh tersebut, tetapi kemampuan dirinya
dengan temperature luar adalah 20% untuk kondisi panas 35% untuk kondisi dingin
semuanya dari keadaan tubuh normal tubuh. Dalam keadaan normal tiap anggota
tubuh manusia mempunyai temperatur berbeda-beda seperti bagian mulut sekitar
lebih kurang 37° C, bagian dada lebih kurang 35° C dan bagian kaki lebih kurang
28° C. Tubuh manusia biasa menyesuaikan diri dari kemampuannya untuk
melakukan proses konfeksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan atau
kelebihan panas yang membebadinya. Menurut penyelidikan untuk berbagai tingkat
temperatur, akan memberikan pengaruh yang berbeda-beda seperti berikut:
- Temperature yang dapat ditahan sekitar 1 jam tetapi jauh diatas tingkat
kemampuan Temperature fisik dan mental. Lebih kurang 30 derajat celcius

17
aktifitas mental dan daya tangkap mulai menurun dan cenderung membuat
kesalahan dalam pekerjaan karena timbulnya kelelahan fisik. Kurang lebih 24:
kondisi optimum dan kelakuan fisik yang ekstrim mulai muncul Dari suatu
penyelidikan pula dapat diperoleh hasil bahwa produktivitas kerja manusia akan
mencapai tingkat yang paling tinggi dalam temperature, sekitar 24 derajat sampai
dengan 27 derajat celcius.
2. Kelembaban (Humidity)
Kelembaban adalah banyaknya air yang terkandung dalam udara (dinyatakan
dalam persen), kelembaban ini sangat sangat berhubungan dengan temperatur,
udaranya. Pengaruh lainnya adalah semakin cepat denyut jantung karena makin
aktifnya peredaran darah untuk memenuhi kebutuhan akan oksigen.
3. Siklus Udara (Ventilasion)
Udara disekitar kita mengandung sekitar 21 % oksigen, 0,03 % karbon
dioksida dan 0,9 % gas lainnya (campuran). Oksigen terutama merupakan gas yang
dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk menjaga kelangsungan hidupnya untuk proses
metabolisme udara disekitar kita dikatakan kotor apabila kadar oksigen dalam udara
tersebut sirkulasi udara dengan memberikan fentilasi yang cukup dengan menaruh
tanaman-tanaman akan dapat membantu memberikan kebutuhan oksigen yang cukup.
4. Pencahayaan
Pencahayaan yang dapat mempengaruhi manusia untuk melihat objek-objek
yang jelas, cepat tanpa menimbulkan kesalahan.
5. Kebisingan (Noise)
Kemajuan teknologi banyak menimbulkan masalah diantaranya polusi,salah
satu bentuk polusi diantaranya kebisingan bunyi-bunyian yang tidak dikehendaki oleh
telinga kita karena dalam waktu panjang suara bising dapat mengganggu ketenangan
kerja manusia.
Tiga aspek yang menentukan kualitas bunyi yang bias menentukan tingkat
gangguan terhadap manusia yaitu:
1. Lama waktu bunyi tersebut terdengar semakin lama semakin buruk
akibatnya bagi pendengaran (tuli)

18
2. Intensitas biasanya diukur denga satuan decibel (dB) menjukan besarnya
arus energi persatuan luas
3. Frekuensi menujukan jumlah dari gelombang-gelombang suara yang
sampai ditelinga.
6. Getaran Mekanis
Getaran mekanis atau getaran yang ditimbulkan oleh mesin mekanis, dan
menimbulkan akibat-akibat yang tidak diinginkan oleh tubuh.
7. Bau-bauan
Adanya bau-baun disekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai pencemaran,
sehingga dapat mengganggu konsentrasi kerja.
8. Warna
Warna yang dimaksud disini adalah warna tembok ruang tempat kerja,
secara psikologis dapat memberikan pengaruh yang berbeda-beda terhadap manusia.
Pengaruh lain diantaranya:
1. Warna merah bersifat merangsang
2. Warna kuning memberikan kesan luas, terang dan leluasa
3. Warna hijau atau biru memberikan kesan sejuk, aman dan menyegarkan
4. Warna gelap memberikan kesan leluasa dan lain-lain
Dengan adanya sifat-sifat itu maka pengaruh warna ruang tempat kerja perlu
di perhatikan dan sesuaikan denga kegiatan kerjanya pada hakikatnya mampu
meningkatkan aspek kenyamanan kerja.
3.2 Kondisi Lingkungan Tempat Penelitian Sekarang
Kondisi lingkungan pada MEUBEL KESYA seperti faktor suhu atau
temperature, kelembaban, siklus udara, dan pencahayaan pada kondisi lingkungan
kerja MEUBEL KESYA dan sekitarnya masih dalam kondisi normal sehingga dapat
di katakan baik. Namun kami mengamati adanya tingkat kebisingan dan juga kondisi
lingkungan kerja yang kotor dan berdebu sangat mengganggu, kondisi ini tentunya
akan sangat mempengaruhi ketenangan dan kenyamanan bagi operator dalam
berkerja .

19
3.3. Pembahasan Hasil Penelitian (Present Method)
Sebelum penulis menyimpulkan berapa lama waktu yang di butuhkan atau
dihabiskan dalam pembuatan RAK BUKU maka terlebih dahulu menguraikan
tentang urutan proses dan berapa waktu yang dibutuhkan. Kita tinjau berapa peta
proses yang digunakan:
1. Peta Proses Oprasi 3. Peta Proses Regu Kerja
2. Peta Aliran Proses 4. Peta Diagram Alir
3.3.1 Peta Proses Operasi (Sekarang)
Bahan baku mengenai bahan, urutan-urutan operasi dan pemeriksaan dan
kadang-kadang diakhiri dengan penyimpanan. Proses operasinya seperti berikut:
KOMPONEN 1 PAPAN
(O-1) Bahan di ukur menggunakan meteran selama 1 menit.
(O-2) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji selama 1 menit.
(O-3) (I-1) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual selama 5 menit.
Dilakukan sebanyak 2 kali.
KOMPONEN 2 PAPAN
(O-7) Bahan di ukur menggunakan meteran selama 1 menit.
(O-8) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji selama 1 menit.
(O-9)(I-3) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual selama 1 menit.
Dilakukan sebanyak 2 kali.
(O-13)(I-5) Bahan di rakit menggunakan martil dan paku, bahan di periksa
secara manual selama 4 menit.
KOMPONEN 3 KAYU
(O-14) Bahan di ukur menggunakan meteran selama 1 menit.
(O-15) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji selama 1 menit.
(O-16)(I-6) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual selama 2 menit.
Dilakukan sebanyak 2 kali.

20
(O-20)(I-8) Bahan di rakit menggunakan martil dan paku bahan di periksa
secara manual selama 3 menit.
KOMPONEN 4 PAPAN
(O-21) Bahan di ukur rmenggunakan meteran selama 1 menit.
(O-22) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji selama 1 menit.
(O-23)(I-9) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual selama 4 menit.
(O-24) Bahan di ukur menggunakan siku selama 1 menit.
(O-25)(I-10) Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual selama 3 menit.
Dilakukan sebanyak 2 kali.
(O-31)(I-13) Bahan di rakit menggunakan martil dan paku, bahan di periksa
secara manual selama 4 menit.
KOMPONEN 5 PAPAN
(O-32) Bahan di ukur mengggunakan meteran selama 1 menit.
(O-33) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji selama 1 menit.
(O-34)(I-14) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa
secara manual selama 3 menit.
(O-35) Bahan di ukur menggunakan siku selama 1 menit.
(O-36)(I-15) Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual selama 2 menit.
(O-37)(I-16) Bahan di rakit menggunakan martil dan paku, bahan di periksa
secara manual selama 4 menit.
KOMPONEN 6 PAPAN
(O-38) Bahan di ukur menggunakan meteran selama 1 menit.
(O-39) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji selama 1 menit.
(O-40)(I-17) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di perikssa
secara manual selama 3 menit.
(O-41) Bahan di ukur menggunakan siku selama 1 menit.

21
(O-42)(I-18) Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual selama 2 menit.
(O-43)(I-19) Bahan di rakit menggunakan martil dan paku, bahan di periksa
secara manual selama 4 menit.
KOMPONEN 7 PAPAN
(O-44) Bahan di ukur menggunakan meteran selama 1 menit.
(O-45) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji selama 1 menit.
(O-46)(I-20) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa
secara manual selama 2 menit.
(O-47) Bahan di ukur menggunakan siku selama 1 menit.
(O-48)(I-21) Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual selama 2 menit.
(O-49)(I-22) Bahan di rakit menggunakan martil dan paku, bahan di periksa
secara manual selama 4 menit.
KOMPONEN 8 PAPAN
(O-50) Bahan di ukur menggunakan meteran selama 1 menit.
(O-51) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji selama 1 menit.
(O-52)(I-23) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa
secara manual selama2 menit.
Dilakukan sebanyak 2 kali.
KOMPONEN 9 PAPAN
(O-56) Bahan di ukur menggunakan meteran selama 1 menit.
O-57) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji selama 1 menit.
(O-58)(I-25) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual selama 2 menit.
KOMPONEN 10 TRIPLEKS
(O-59) Bahan di ukur menggunakan meteran selama 1 menit.
(O-60)(I-26) Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual selama 3 menit.

22
(O-61)(I-27) Bahan di rakit menggunakan martil dan paku bahan di periksa
secara manual selama 5 menit.
(O-62)(I-28)Bahan di rakit menggunakan martil dan paku bahan di periksa
secara manual selama 3 menit.
KOMPONEN 11 PAPAN
(O-63) Bahan di ukur menggunakan meteran selama 1 menit.
(O-64) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji selama 1 menit.
(O-65)(I-29) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual selama 3 menit.
Dilakukan sebanyak 2 kali.
(O-69)(I-31) Bahan di rakit menggunakan martil dan paku bahan di periksa
secara manual selama 4 menit.
KOMPONEN 12 TRIPLEKS
(O-70) Bahan di ukur menggunakan meteran selama 1 menit.
(O-71)(I-32) Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual selama 3 menit.
(O-72)(I-33) Bahan di rakit menggunakan martil dan paku bahan di periksa
secara manual selama 6 menit.
(O-73) Produk di amplas menggunakan kertas amplas selama 6 menit.
(O-74)(I-34) Produk di bersihkan secara manual dan di periksa secara manual
selama 2 menit.
(O-75) Produk di dempul menggunakan pisau dempul selama 12 menit.
(O-76) Produk di keringkan secara manual selama 9 menit.
(O-77) Produk di amplas menggunakan mesin amplas selama 4 menit.
(O-78)(I-35) Poduk di bersihkan secara manual dan di periksa secara
manual selama 2 menit.
(O-79) Produk di cat menggunakan kuas selama 34 menit.
(O-80)(I-36) Produk di keringkan secara manual dan di periksa secara manual
selama 53 menit.
(O-81) Produk di cat menggunakan kuas selama 20 menit.

23
(O-82)(I-37) Produk di keringkan secara manual dan di periksa secara manual
selama 34 menit.
Produk di simpan.
Dari data diatas disimpulkan bahwa:
A. Kegiatan operasi adalah 45 kali dengan waktu 124 menit.
B. Kegiatan aktivitas gabungan adalah 37 kali dengan waktu 203 menit.
C. Kegiatan penyimpanan 1 kali.
Jadi semua kegiatan atau aktivitas yang dilakukan dari kegiatan diatas adalah
83 proses dengan waktu 327 menit.
3.3.2 Peta Aliran Proses (Sekarang).
Setelah kita mempunyai gambaran tentang keadaan umum dari proses yang
terjadi, seperti yang diperlihatkan dalam peta proses operasi, langkah berikutnya kita
perlu menganalisa setiap komponen pembentuk suatu produk lengkap dengan lebih
terperinci. Di dalam peta aliran proses menunjukan urutan-urutan dari operasi,
pemeriksaan, aktivitas gabungan, transportasi, menunggu dan penyimpanan yang
terjadi selama satu proses atau prosedur berlangsung, serta didalamnya memuat pula
informasi yang diperlukan untuk analisa waktu yang dibutuhkan dan jarak
perpindahan biasanya di katakan dengan meter, walaupun ini tidak terlampau
meningkat. Adapun Peta Aliran proses pembuatan RAK BUKU sebagai berikut:
Peta Aliran Proses Sekarang (Komponen)
KOMPONEN 1 PAPAN
- Bahan papan dan kayu di bawa dari tempat penyimpanan ke tempat
pengoperasian dengan jaraknya 2 meter jumlahnya 2 selama 2 menit.
- Bahan di ukur menggunakan meteran jumlahnya 2 selama 2 menit.
- Bahan di potong menggunakan mesin gergaji jumlahnya 2 selama 2
menit.
- Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual jumlahnya 2 selama 10 menit.
- Bahan menunggu komponen 2 selama 14 menit.

24
KOMPONEN 2 PAPAN
- Bahan di ukur menggunakan meteran jumlahnya 2 selama 2 menit.
- Bahan di potong menggunakan mesin gergaji jumlahnya 2 selama 2
menit.
- Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual jumlahnya 2 selama 10 menit.
KOMPONEN 3 KAYU
- Bahan di ukur menggunakan meteran jumlahnya 2 selama 2 menit.
- Bahan di potong menggunakan mesin gergaji jumlahnya 2 selama 2
menit.
- Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual jumlahnya 2 selama 4 menit.
KOMPONEN 4 PAPAN
- Bahan di ukur menggunakan meteran jumlahnya 2 selama 2 menit.
- Bahan di potong menggunakan mesin gergaji jumlahnya 2 selama 2
menit.
- Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual jumlahnya 2 selama 8 menit.
- Bahan di ukur menggunakan siku jumlahnya 2 selama 2 menit.
- Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara manual
jumlahnya 2 selama 6 menit.
KOMPONEN 5 PAPAN
- Bahan di ukur menggunakan meteran jumlahnya 1 selama 1 menit.
- Bahan di potong menggunakan mesin gergaji jumlahnya 1 selama 1
menit.
- Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual jumlahnya 1 selama 3 menit.
- Bahan di ukur menggunakan siku jumlahnya 1 selama 1 menit.
- Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara manual
jumlahnya 1 selama 2 menit.

25
KOMPONEN 6 PAPAN
- Bahan di ukur menggunakan meteran jumlahnya 1 selama 1 menit.
- Bahan di potong menggunakan mesin gergaji jumlahnya 1 selama 1
menit.
- Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual jumlahnya 1 selama 3 menit.
- Bahan di ukur menggunakan siku jumlahnya 1 selama 1 menit.
- Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara manual
jumlahnya 1 selama 2 menit.
KOMPONEN 7 PAPAN
- Bahan di ukur menggunakan meteran jumlahnya 1 selama 1 menit.
- Bahan di potong menggunakan mesin gergaji jumlahnya 1 selama 1
menit.
- Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual jumlahnya 1 selama 2 menit.
- Bahan di ukur menggunakan siku jumlahnya 1 selama 1 menit.
- Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara manual
jumlahnya 1 selama 2 menit.
KOMPONEN 8 PAPAN
- Bahan di ukur menggunakan meteran jumlahnya 2 selama 2 menit.
- Bahan di potong menggunakan mesin gergaji jumlahnya 2 selama 2
menit.
- Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual jumlahnya 2 selama 4 menit.
- Bahan menunggu komponen 9 dan 10 selama 11 menit.
KOMPONEN 9 PAPAN
- Bahan di ukur menggunakan meteran jumlahnya 1 selama 1 menit.
- Bahan di potong menggunakan mesin gergaji jumlahnya 1 selama 1
menit.
- Bahan di periksa secara manual jumlahnya 1 selama 1 menit.

26
- Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual jumlahnya 1 selama 2 menit.
- Bahan menunggu komponen 10 selama 5 menit.
KOMPONEN 10 TRIPLEKS
- Bahan tripleks di bawa ke tempat pengoperasian jumlahnya 1 selama 1
menit.
- Bahan di ukur menggunakan meteran jumlahnya 1 selama 1 menit.
- Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara manual
jumlahnya 1 selama 3 menit.
KOMPONEN 11 PAPAN
- Bahan di ukur menggunakan meteran jumlahnya 2 selama 2 menit.
- Bahan di potong menggunakan mesin gergaji jumlahnya 2 selama 2
menit.
- Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual jumlahnya 2 selama 6 menit.
KOMPONEN 12 TRIPLEKS
- Bahan di ukur menggunakan meteran jumlahnya 1 selama 1 menit.
- Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara manual
jumlahnya 1 selama 4 menit.
Dari data diatas dapat kita simpulkan bahwa :
A. Kegiatan operasi adalah 39 kali dengan waktu 39 menit.
B. Kegiatan aktivitas gabungan adalah 23 kali dengan waktu 71 menit.
C. Kegiatan transportasi adalah 2 kali dengan waktu 3 menit.
D. Menunggu 3 kali dengan waktu 30 menit.
Jadi semua kegiatan atau aktivitas yang dilakukan dari kegiatan diatas adalah
67 proses dengan waktu 143 menit.
Peta Aliran Proses Sekarang (Proses Assembling)
ASSEMBLING I
- Komponen 1 di rakit dengan komponen 2 menggunakan martil dan
paku , assembly di periksa secara manual selama 4 menit.

27
- Assembly menunggu komponen 3 selama 8 menit.
ASSEMBLING II
- Assembling I di rakit dengan komponen 3 menggunakan martil dan
paku , assembly di periksa secara manual selama 3 menit.
- Assembly menunggu komponen selama 20 menit.
ASSEMBLING III
- Assembly II di rakit dengan komponen 4 menggunakan martil dan paku,
assembly di periksa secara manual selama 4 menit.
- Assembly menunggu komponen 5 selama 8 menit.
ASSEMBLING IV
- Assembly III di rakit dengan komponen 5 menggunakan martil dan
paku, assembly di periksa secara manual 4 menit.
- Assembly menunggu komponen 6 selama 8 menit.
ASSEMBLING V
- Assembly IV di rakit dengan komponen 6 menggunakan martil dan
paku, assembly di periksa secara manual selama 4 menit.
- Assembly menunggu komponen 7 selama 7 menit.
ASSEMBLING VI
- Assembly V di rakit dengan komponen 7 menggunakan martil dan
paku, assembly di periksa secara manul selama 4 menit.
- Bahan menunggu komponen 8,9,10,dan assembly VII selama 22 menit.
ASSEMBLING VII
- Komponen 10 dan 9 di rakit pada komponen 8 menggunakan martil dan
paku, assembly di periksa secara manual selama 5 menit.
ASSEMBLING VIII
- Assembling VII di rakit dengan assembly VI menggunakan martil dan
paku, assembly di periksa secara manual selama 3 menit.
- Assembly menunggu komponen 11 selama 10 menit.

28
ASSEMBLING IX
- Assembling VIII di rakit dengan komponen 11 menggunakan martil dan
paku, assembly di periksa secara manual selama 4 menit.
- Assembly menunggu komponen 12 selama 5 menit.
ASSEMBLING X
- Assembling IX di rakit dengan komponen 12 menggunakan martil dan
paku, assembly di periksa secara manual selama 6 menit.
- Produk di bawa ke tempat pengecetan dengan jarak 5 jumlahnya 1
selama 1 menit.
- Produk di haluskan menggunakan kertas amplasselama 6 menit.
- Produk di bersihkan secara manual dan diperiksa secara manual selama
2 menit.
- Produk di dempul menggunakan pisau dempul selama 12 menit.
- Produk di keringkan secara manual selama 9 menit.
- Produk di amplas menggunakan mesin amplas selama 4 menit.
- Produk di bersihkan secara manual dan di periksa secara manual selama
2 menit.
- Produk di cat menggunakan kuas selama 34 menit.
- Produk di keringkan secara manual dan di periksa secara manual
selama 53 menit.
- Produk di cat menggunakan kuas selama 20 menit.
- Produk di keringkan secara manual dan di periksa secara manual
selama 34 menit.
- Produk di bawa ke tempat penyimpanan dengan jarak 5 meter selama 1
menit.
- Produk di simpan.
Dari data diatas dapat kita simpulkan bahwa :
A. Kegiatan operasi adalah 6 kali dengan waktu 85 menit.
B. Kegiatan aktivitas gabungan adalah 14 kali dengan waktu 132 menit.
C. Kegiatan transportasi adalah 2 kali dengan waktu 2 menit.

29
D. Menunggu sebanyak 8 kali dengan waktu 88 menit.
E. Penyimpanan 1 kali.
Jadi semua kegiatan atau aktivitas yang dilakukan dari kegiatan diatas adalah
31 proses dengan waktu 307 menit.
3.3.3 Peta Proses Regu Kerja/PRK Sekarang (Proses Bahan)
Adapun proses regu kerja pada pembuatan RAK BUKU sebagai berikut:
KOMPONEN 1
(T-1) Bahan papan dan kayu di bawa dari tempat penyimpanan ke
tempat pengoperasian.
(O-1) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-2) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-3)(I-1) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
(O-4) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-5) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-6)(I-2) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
KOMPONEN 2
(O-7 ) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-8) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-9)(I-3) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan diperiksa secara
manual.
(O-10) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-11) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-12)(I-4) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
ASSEMBLING I
(O-13)(I-5) Bahan di rakit menggunakan martil dan paku, bahan di periksa
secara manual.

30
KOMPONEN 3
(O-14) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-15) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-16)(I-6) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
(O-17) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-18) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-19)(I-7) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
ASSEMBLING II
(O-20)(I-8) Bahan di rakit menggunakan martil dan paku bahan di periksa
secara manual.
KOMPONEN 4
(O-21) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-22) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-23)(I-9) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
(O-24) Bahan di ukur menggunakan siku.
(O-25)(I-10)Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual.
(O-26) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-27) Bahan dipotong menggunakan mesin gergaji.
(O-28)(I-11)Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
(O-29) Bahan di ukur menggunakan siku.
(O-30)(I-12)Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual.
ASSEMBLING III
(O-31)(I-13) Bahan di rakit menggunakan martil dan paku, bahan di periksa
secara manual.

31
KOMPONEN 5
(O-32) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-33) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-34)(I-14) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
(O-35) Bahan di ukur menggunakan siku.
(O-36)(I-15) Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual.
ASSEMBLING IV
(O-37)(I-16) Bahan di rakit menggunakan martil dan paku bahan di periksa
secara manual.
KOMPONEN 6
(O-38) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-39) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-40)(I-17) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
(O-41) Bahan di ukur menggunakan siku.
(O-42)(I-18) Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual.
ASSEMBLING V
(O-43)(I-19) Bahan di rakit menggunakan martil dan paku bahan di periksa
secara manual.
KOMPONEN 7
(O-44) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-45) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-46)(I-20) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
(O-47) Bahan di ukur menggunakan siku.
(O-48)(I-21) Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual.

32
ASSEMBLING VI
(O-49)(I-22) Bahan di rakit menggunakan paku dan martil bahan di periksa
secara manual.
KOMPONEN 8
(O-50) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-51) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-52)(I-23) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
(O-53) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-54) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-55)(I-24) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
KOMPONEN 9
(O-56) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-57) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-58)(I-25) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
KOMPONEN 10
(T-2) Bahan tripleks di bawa dari tempat penyimpanan ke tempat
pengoperasian.
(O-59) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-60)(I-26) Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual.
ASSEMBLING VII
(O-61)(I-27) Bahan di rakit menggunakan martil dan paku, bahan di periksa
secara manual.
ASSEMBLING VIII
(O-62)(I-28) Bahan di rakit menggunakan martil dan paku, bahan di periksa
secara manual.

33
KOMPONEN 11
(O-63) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-64) Bahan di potong menggunakan gergaji manual.
(O-65)(I-29) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
(O-66) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-67) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-68)(I-30) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
ASSEMBLING IX
(O-69)(I-31) Bahan di rakit menggunakan martil dan paku bahan di periksa
secara manual.
KOMPONEN 12
(O-70) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-71)(I-32) Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual.
ASSEMBLING X
(O-72)(I-33) Bahan di rakit menggunakan martil dan paku, bahan di periksa
secara manual.
(T-3) Produk dibawa ke tempat pengecetan.
(O-73) Produk di amplas menggunakan kertas amplas.
(O-74)(I-34) Produk di bersihkan secara manual dan di periksa secara manual.
(O-75) Produk di dempul menggunakan pisau dempul.
(O-76) Produk di keringkan secara manual.
(O-77) Produk di amplas menggunakan mesin amplas.
(O-78)(I-35) Produk di bersihkan secara manual dan di periksa secara manual.
(O-79) Produk di cat menggunakan kuas.
(O-80)(I-36) Produk di keringkan secara manual dan di periksa secara manual.
(O-81) Produk di cat menggunakan kuas.
(O-82)(I-37) Produk di keringkan secara manual dan di periksa secara manual.

34
(T-4) Produk di bawa ke tempat penyimpanan.
Setelah melihat Peta Proses Regu Kerja diatas dapat disimpulkan bahwa
jumlah kegiatan sebagai berikut :
PRESENTASE WAKTU PADA
Pekerja 1
Waktu produktif = Jumlah waktu produktif x 100 %
Total Jumlah waktu
332
=332 100 %
=100 %
Total waktu :
1 Jumlah operasi 45 dengan waktu 124 menit.
2 Jumlah aktivitas gabungan 37 dengan waktu 203 menit.
3 Jumlah transportasi 4 dengan waktu 5 menit.
Jadi semua kegiatan atau aktivitas yang dilakukan dari kegiatan diatas adalah
86 proses dengan waktu 332 menit.
3.3.4 Peta Diagram Alir (Sekarang)
Adapun proses peta diagram alir pada pembuatan RAK BUKU adalah
sebagai berikut:
KOMPONEN 1
(T-1) Bahan di bawa dari tempat penyimpanan ke tempat pengoperasian.
(O-1) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-2) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-3)(I-1) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
(D-1) Bahan menunggu.
KOMPONEN 2
(T-1) Bahan di bawa dari tempat penyimpanan ke tempat pengoperasian.
(O-7 ) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-8) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-9)(I-3) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.

35
(O-13)(I-5) Bahan di rakit menggunakan martil dan paku dan di periksa
secara manual.
(D-2) Bahan menunggu.
KOMPONEN 3
(T-1) Bahan dibawa dari tempat penyimpanan ke tempat
pengoperasian.
(O-14) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-15) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-16)(I-6) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
(O-20)(I-8) Bahan di rakit menggunakan martil dan paku dan di periksa
secara manual.
(D-3) Bahan menunggu.
KOMPONEN 4
(T-1) Bahan di bawa dari tempat penyimpanan ke tempat
pengoperasian.
(O-21) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-22) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-23)(I-9) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
(O-24) Bahan di ukur menggunakan siku.
(O-25)(I-10) Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual.
(O-31)(I-13) Bahan di rakit menggunakan martil dan paku dan di periksa
secara manual.
(D-4) Bahan menunggu.
KOMPONEN 5
(T-1) Bahan di bawa dari tempat penyimpanan ke tempat
pengoperasian.
(O-32) Bahan di ukur menggunakan meteran.

36
(O-33) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-34)(I-14) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
(O-35) Bahan di ukur menggunakan siku.
(O-36)(I-15) Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual.
(O-37)(I-16) Bahan di rakit menggunakan martil dan paku dan di periksa
secara manual.
(D-5) Bahan menunggu.
KOMPONEN 6
(T-1) Bahan di bawa dari tempat penyimpanan ke tempat
pengoperasian.
(O-38) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-39) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-40)(I-17) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
(O-41) Bahan di ukur menggunakan siku.
(O-42)(I-18) Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual.
(O-43)(I-19) Bahan di rakit menggunakan martil dan paku dan di periksa
secara manual.
(D-6) Bahan menunggu.
KOMPONEN 7
(T-1) Bahan di bawa dari tempat penyimpanan ke tempat
pengoprasian.
(O-44) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-45) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-46)(I-20) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
(O-47) Bahan di ukur menggunakan siku.

37
(O-48)(I-21) Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual.
(O-49)(I-22) Bahan di rakit menggunakan martil dan paku bahan di periksa
secara manual.
(D-7) Bahan menunggu.
KOMPONEN 8
(T-1) Bahan di bawa dari tempat penyimpanan ke tempat
pengoperasian.
(O-50) Bahan di ukur rmenggunakan meteran.
(O-51) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-52) (I-23)Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
(D-8) Bahan menunggu.
KOMPONEN 9
(T-1) Bahan bawa dari tempat penyimpanan ke tempat pengoperasian.
(O-56) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-57) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-58)(I-25) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
(D-9) Bahan menunggu.
KOMPONEN 10
(T-2) Bahan di bawa dari tempat penyimpanan ke tempat
pengoperasian.
(O-59) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-60)(I-25) Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual.
(O-61)(I-27) Bahan di rakit menggunakan martil dan paku bahan di periksa
secara manual.
(D-10) Bahan menunggu.

38
(O-62)(I-28) Bahan di rakit menggunakan martil dan paku bahan di periksa
secara manual.
(D-11) Bahan menunggu.
KOMPONEN 11
(O-1) Bahan di bawa dari tempat penyimpanan ke tempat
pengoperasian.
(O-63) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-64) Bahan di potong menggunakan gergaji manual.
(O-65)(I-29) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut Bahan di periksa
secara manual.
(O-69)(I-31) Bahan di rakit menggunakan martil dan paku bahan di periksa
secara manual.
(D-12) Bahan menunggu.
KOMPONEN 12
(T-2) Bahan di bawa dari tempat penyimpanan ke tempat
pengoperasian.
(O-70) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-71)(I-32) Bahan di potong menggunakan gergaji bahan di periksa secara
manual.
(O-72)(I-33) Bahan di rakit menggunakan martil dan paku bahan di periksa
secara manual.
(T-3) Produk di bawa ke tempat pengecetan.
(O-73) Produk di haluskan menggunakan kertas amplas.
(O-74)(I-34) Produk di bersihkan secara manual dan di periksa secara manual.
(O-75) Produk di dempul menggunakan pisau dempul.
(O-76) Produk di keringkan secara manual.
(O-77) Produk di haluskan menggunakan mesin amplas.
(O-78)(I-35) Produk di bersihkan secara manual dan di periksa secara manual.
(O-79) Produk di cat menggunakan kuas.
(O-80)(I-35) Produk di keringkan secara manual dan di periksa secara manual.

39
(O-81) Produk di cat menggunakan kuas.
(O-82)(I-37) Produk di keringkan secara manual dan di periksa secara manual.
(T-4) Produk di pindahkan ke tempat penyimpanan.
Produk di simpan.
3.4 Analisa Masalah
Setelah penulis mengemukakan tentang data-data yang diperoleh dalam
pembuatan RAK BUKU dan sekaligus membahas data-data tersebut, yang diterapkan
dalam berbagai peta atau lembaran pengamatan terdiri dari:
1. Peta Proses Operasi 3. Peta Proses Regu Kerja
2. Peta Aliran Operasi 4. Diagram Aliran
Dalam penulisan ini, penulis menerangkan perubahan yang terjadi pada peta
sekarang, karena perubahan disini akan menyebabkan perubahan pada proses lainnya.
Adapun usulan sebagai berikut:
3.4.1 Analisa Masalah Peta Proses Operasi
Untuk analisa masalah pada peta proses operasi ini adalah:
A. Perubahan urutan dari kegiatan diratakan dan diperiksa pada komponen
4, 5, 6 dan 7 di lakukan di akhir kegiatan.
B. Perubahan skema Assembling.
3.4.2 Analisa Masalah Peta Aliran Proses
Untuk analisa pada peta aliran proses ini adalah:
A. Perubahan urutan dari kegiatan diratakan dan diperiksa pada komponen 4,
5, 6 dan 7 di lakukan di akhir kegiatan.
B. Perubahan skema Assembling.
C. Kurangi waktu berbicara pada operator.
D. Kegiatan penghalusan menggunakan mesin amplas agar pekerjaan efisien.
E. Kegiatan pengecatan menggunakan mesin compressor agar pekerjaan
efisien.
F. Kegiatan Pengeringan menggunakan panas matahari agar pengeringan
efisien.
G. Proses di bersihkan di lakukan menggunakan kain serbet.

40
H. Operator kerja yang terlalu banyak berbicara pada saat perakitan
I. Pisau serut di asah agar pekerjaan efisien
3.4.3 Analisa Masalah Peta Proses Regu Kerja
Pada analisa peta proses regu kerja ini terjadi perubahan kegiatan pada kedua
pekerja tersebut. Perubahan tersebut antara lain:
A. Untuk pekerja 1
Untuk pekerja 1 melakukan kegiatan bersama-sama
B. Untuk pekerja 2
Untuk pekerja 2 melakukan kegiatan bersama-sama
3.4.4 Analisa Masalah Diagram Alir
Pada analisa diagram aliran ada perubahan denah tempat kerja dan
penambahan tempat perakitan. Dimana perubahan denah tersebut akan
mempermudah dan mempercepat aktivitas produksi.

41
BAB IV
PROPOSED METHOD
(ANALISA PETA KERJA CARA USULAN)

4.1 Kondisi Lingkungan Tempat Kerja (Usulan)


Pada umumnya manusia akan mampu melaksanakan kegiatannya dengan
baik, sehingga dapat mencapai suatu hasil yang optimal, apabila diantaranya
ditunjang oleh kondisi lingkungan kerja yang baik.
Kesehatan dan keselamatan kerja khususnya pada MEUBEL KESYA sangat
penting dilakukan, karena dapat meningkatkan kesejateraan, kesehatan dan terutama
keselamatan kerja operator atau pekerja. Kondisi lingkungan tempat kerja yang kami
usulkan agar tetap aman, nyaman, bersih dan kondusif yang juga sudah di tunjang
oleh faktor lingkungan yang baik yaitu dengan mengutamakan keselamatan kerja
dengan memperhatikan alat pelindung diri untuk mengatasi faktor paparan kebisingan
dan kondisi tempat yang berdebu pada lingkungan kerja MEUBEL KESYA serta
dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar meubel agar tetap bersih dan nyaman.
4.2 Proposed Method Pada Peta Proses Operasi (Usulan)
Merupakan suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses
yang di alami bahan baku mengenai bahan, urutan-urutan operasi dan pemeriksaan
dan kadang-kadang diakhiri dengan penyimpanan. Proses operasinya seperti berikut:
KOMPONEN 1 PAPAN OPERATOR 1
(O-1) Bahan di ukur menggunakan meteran selama 1 menit.
(O-2) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji selama 1 menit.
(O-3)(I-1) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual selama 4 menit.
Dilakukan sebanyak 2 kali.
KOMPONEN 2 PAPAN OPERATOR 2
(O-7) Bahan di ukur menggunakan meteran selama 1 menit.
(O-8) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji selama 1 menit.

42
(O-9)(I-3) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual selama 4 menit.
Dilakukan sebanyak 2 kali.
KOMPONEN 3 KAYU OPERATOR 1
(O-13) Bahan di ukur menggunakan meteran selama 1 menit.
(O-14) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji selama 1 menit.
(O-15)(I-5) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual selama 1 menit.
Dilakukan sebanyak 2 kali.
(O-19)(I-7) Bahan di rakit menggunakan martil dan paku bahan di periksa
secara manual.
KOMPONEN 4 PAPAN OPERATOR 2
(O-20) Bahan di ukur menggunakan meteran selama 1 menit.
(O-21) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji selama 1 menit.
(O-22) Bahan di ukur menggunakan siku selama 1 menit.
(O-23)(I-8) Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual selama 3 menit.
(O-24)(I-9) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual selama 3 menit.
Dilakukan sebanyak 2 kali.
KOMPONEN 5 PAPAN OPERATOR 1
(O-30) Bahan diukur mengggunakan meteran selama 1 menit.
(O-31) Bahan dipotong menggunakan mesin gergaji selama 1 menit.
(O-32) Bahan di ukur menggunakan siku selama 1 menit.
(O-33)(I-12) Bahan dipotong menggunakan gergaji dan diperiksa secara
manual selama 2 menit.
(O-34)(I-13) Bahan diratakan menggunakan mesin serut dan diperiksa secara
manual selama 2 menit.
KOMPONEN 6 PAPAN OPERATOR 2
(O-35) Bahan di ukur menggunakan meteran selama 1 menit.

43
(O-36) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji selama 1 menit.
(O-37) Bahan di ukur menggunakan siku selama 1 menit.
(O-38)(I-14) Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual selama 2 menit.
(O-39)(I-15) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual selama 2 menit.
KOMPONEN 7 PAPAN OPERATOR 1
(O-40) Bahan di ukur menggunakan meteran selama 1 menit.
(O-41) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji selama 1 menit.
(O-42) Bahan di ukur menggunakan siku selama 1 menit.
(O-43)(I-16) Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual selama 2 menit.
(O-44)(I-17) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual selama 1 menit.
(O-45)(I-18) Bahan di rakit menggunakan martil dan paku bahan di periksa
secara manual selama 14 menit.
KOMPONEN 8 PAPAN OPERATOR 2
(O-46) Bahan di ukur menggunakan meteran selama 1 menit.
(O-47) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji selama 1 menit.
(O-48)(I-19) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual selama 1 menit.
Dilakukan sebanyak 2 kali.
KOMPONEN 9 PAPAN OPERATOR 2
(O-52) Bahan di ukur menggunakan meteran selama 1 menit
(O-53) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji selama 1 menit
(O-54)(I-21) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual selama 1 menit.
KOMPONEN 10 TRIPLEKS OPERATOR 2
(O-55) Bahan di ukur menggunakan meteran selama 1 menit.

44
(O-56) Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual selama 3 menit.
(O-57)(I-23) Bahan di rakit menggunakan martil dan paku bahan di periksa
secara manual selama 4 menit.
(O-58)(I-24) Bahan di rakit menggunakan martil dan paku bahan di periksa
secara manual selama 2 menit.
KOMPONEN 11 PAPAN OPERATOR 1
(O-59) Bahan di ukur menggunakan meteran selama 1 menit.
(O-60) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji selama 2 menit.
(O-61)(I-25) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual selama 2 menit.
Dilakukan sebanyak 2 kali.
KOMPONEN 12 TRIPLEKS OPERATOR 2
(O-65) Bahan di ukur menggunakan meteran selama 1 menit.
(O-66)(I-29) Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual selama 4 menit.
(O-67)(I-28) Bahan di rakit menggunakan martil dan paku dan di periksa
secara manual selama7 menit.
(O-68) Produk di haluskan menggunakan mesin amplas selama 4 menit.
(O-69)(I-29) Produk di bersihkan menggunakan kain serbet dan di periksa
secara manual selama 2 menit.
(O-70) Produk di dempul menggunakan pisau dempul selama 12 menit.
(O-71) Produk di keringkan secara manual selama 7 menit.
(O-72) Produk di haluskan menggunakan mesin amplas selama 4 menit.
(O-73)(I-30) Produk di bersihkan menggunakan kain serbet dan di periksa
secara manual selama 2 menit.
(O-74) Produk di cat menggunakan mesin compressor selama 17 menit.
(O-75)(I-31) Produk di keringkan dengan panas matahari dan di periksa secara
manual selama 26 menit.
(O-76) Produk di cat menggunakan mesin compressor selama 10 menit.

45
(O-77)(I-32) Produk di keringkan dengan panas matahari dan di periksa secara
manual selama 17 menit.
Produk di simpan.
Dari data diatas disimpulkan bahwa:
- Kegiatan operasi adalah 45 kali dengan waktu 93 menit.
- Kegiatan aktivitas gabungan adalah 32 kali dengan waktu 135 menit.
- Kegiatan penyimpanan 1 kali .
Jadi semua kegiatan atau aktivitas yang dilakukan dari kegiatan diatas adalah
78 proses dengan waktu 228 menit.
4.3 Proposed Method Pada Peta Aliran Proses (Usulan)
Merupakan suatu diagram yang menunjukkan urutan dari operasi,
pemeriksaan, transportasi, menunggu dan penyimpanan yang terjadi selama suatu
proses berlangsung, serta di dalamnya memuat data informasi-informasi yang
diperlukan untuk analisa seperti waktu dan jarak perpindahannya, waktu biasanya
dinyatakan dalam menit.
Peta Aliran Proses Usulan (Komponen)
KOMPONEN 1 PAPAN
- Bahan papan dan kayu di bawa dari gudang ke tempat pengoperasian
jaraknya 6 meter jumlahnya 2 selama 1 menit.
- Bahan di ukur menggunakan meteran jumlahnya 2 selama 2 menit.
- Bahan di potong menggunakan mesin gergaji jumlahnya 2 selama 2
menit.
- Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual jumlahnya 2 selama 8 menit.
- Bahan di pindahkan ke tempat perakitan jaraknya 2 meter jumlahnya
2 selama 1 menit.
- Bahan menunggu untuk di rakit selama 1 menit.
KOMPONEN 2 PAPAN
- Bahan di ukur menggunakan meteran jumlahnya 2 selama 2 menit.
- Bahan di potong menggunakan gergaji jumlahnya 2 selama 2 menit.

46
- Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual selama 8 menit.
- Bahan di pindahkan ke tempat perakitan jaraknya 2 meter jumlahnya 2
selama 1 menit.
- Bahan menunggu untuk di rakit selama 2 menit.
KOMPONEN 3 KAYU
- Bahan di ukur menggunakan meteran jumlahnya 2 selama 2 menit..
- Bahan di potong menggunakan mesin gergaji jumlahnya 2 selama 2
menit.
- Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual jumlahnya 2 selama 2 menit.
- Bahan di pindahkan ke tempat perakitan jaraknya 2 meter jumlahnya 2
selama 1 menit.
KOMPONEN 4 PAPAN
- Bahan di ukur menggunakan meteran jumlahnya 2 selama 2 menit.
- Bahan di potong menggunakan mesin gergaji jumlahnya 2 selama 2
menit.
- Bahan di ukur menggunakan siku jumlah 2 selama2 menit..
- Bahan di potong menggunakan gergaji bahan di periksa secara manual
jumlahnya 2 selama 6 menit.
- Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual jumlahnya 2 selama 6 menit.
- Bahan di pindahkan ke tempat perakitan jaraknya 2 jumlahnya 2
selama 1 menit.
- Bahan menunggu untuk di rakit selama 10 menit.
KOMPONEN 5 PAPAN
- Bahan di ukur menggunakan meteran jumlahnya 1 selama 1 menit.
- Bahan di potong menggunakan mesin gergaji jumlah 1 selama 1 menit.
- Bahan di ukur menggunakan siku jumlahnya 1 selama 1 menit.

47
- Bahan di potong menggunakan gergaji bahan di periksa secara manual
jumlahnya 1 selama 2 menit.
- Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual jumlahnya 1 selama 2 menit.
- Bahan di pindahkan ke tempat perakitan jarak 2 meter jumlahnya 1
selama 1 menit.
- Bahan menunggu untuk di rakit selama 7 menit.
KOMPONEN 6 PAPAN
- Bahan di ukur menggunakan meteran jumlahnya 1 selama 1 menit.
- Bahan di potong menggunakan mesin gergaji jumlahnya 1 selama 1
menit.
- Bahan di ukur menggunakan siku jumlahnya 1 selama 1 menit.
- Bahan di potong menggunakan gergaji dan bahan di periksa secara
manual jumlahnya 1 selama 2 menit.
- Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual jumlah 1 selama 2 menit.
- Bahan di pindahkan ke tempat perakitan jarak 2 meter jumlahnya 1
selama 1 menit.
- Bahan menunggu untuk di rakit selama 1 menit.
KOMPONEN 7 PAPAN
- Bahan di ukur menggunakan meteran jumlahnya 1 selama 1 menit.
- Bahan di potong menggunakan mesin gergaji jumlahnya 1 selama 1
menit.
- Bahan di ukur menggunakan siku jumlahnya 1 selama 1 menit.
- Bahan di potong menggunakan gergaji dan bahan di periksa secara
manual jumlah 1 selama 2 menit.
- Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual jumlahnya 1 selama 1 menit.
- Bahan di pindahkan ke tempat perakitan jarak 2 meter jumlahnya 1
selama 1 menit.

48
KOMPONEN 8 PAPAN
- Bahan di ukur menggunakan meteran jumlahnya 2 selama 2 menit.
- Bahan di potong menggunakan mesin gergaji jumlahnya 2 selama 2
menit.
- Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual jumlahnya 2 selama 2 menit.
- Bahan di pindahkan ke tempat perakitan jarak 2 meter jumlahnya 2
selama 1 menit.
- Bahan menunggu untuk di rakit selama 14 menit.
KOMPONEN 9 PAPAN
- Bahan di ukur menggunakan meteran jumlah 1 selama 1 menit.
- Bahan di potong menggunakan mesin gergaji jumlahnya 1 selama 1
menit.
- Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual jumlahnya 1 selama 1 menit.
- Bahan di pindahkan ke tempat perakitan jaraknya 2 meter jumlahnya 1
selama 1 menit.
- Bahan menunggu untuk di rakit selama 6 menit.
KOMPONEN 10 TRIPLEKS
- Bahan tripleks di bawa dari gudang ke tempat pengoperasian jaraknya
6 meter jumlahnya 1 selama 1 menit.
- Bahan di ukur menggunakan meteran jumlahnya 1 selama 1 menit.
- Bahan di potong menggunakan gergaji bahan di periksa secara manual
jumlahnya 1 selama 3 menit.
- Bahan di pindahkan ke tempat perakitan jaraknya 2 meter jumlahnya 1
selama 1 menit.
KOMPONEN 11 PAPAN
- Bahan di ukur menggunakan meteran jumlahnya 2 selama 2 menit.
- Bahan di potong menggunakan mesin gergaji jumlahnya 2 selama 2
menit.

49
- Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual jumlahnya 2 selama 4 menit.
- Bahan di pindahkan ke tempat perakitan jaraknya 2 meter jumlahnya 2
selama 1 menit.
- Bahan menunggu untuk di rakit selama 2 menit.
KOMPONEN 12 TRIPLEKS
- Bahan di ukur menggunakan meteran jumlahnya 1 selama 1 menit.
- Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara manual
jumlahnya 1 selama 3 menit.
- Bahan di pindahkan ke tempat perakitan jaraknya 2 meter jumlahnya 1
selama 1 menit.
Dari data diatas dapat kita simpulkan bahwa:
A. Kegiatan operasi jumlahnya 39 dengan waktu 39 menit.
B. Kegiatan aktifitas gabungan jumlahnya 23 dengan waktu 55 menit.
B. Jumlah transportasi 14 dengan waktu 14 menit.
D. Menunggu jumlahnya 8 dengan waktu 54 menit.
Jadi semua kegiatan atau aktivitas yang dilakukan dari kegiatan diatas adalah
84 proses dengan waktu 162 menit.
Peta Aliran Proses Usulan (Proses Assembling)
ASSEMBLY I
- Komponen 1 di rakit dengan komponen 2 dan 3 menggunakan paku
dan martil dan di periksa secara manual selama 6 menit.
- Bahan menunggu untuk di rakit selama 15 menit.
ASSEMBLY II
- Komponen 4,5,6 dan 7 di rakit dengan assembly 1 menggunakan paku
dan martil dan assembly di periksa secara manual selama 14 menit.
- Bahan menunggu untuk di rakit selama 2 menit.
ASSEMBLY III
- Komponen 9 dan 10 di rakit dengan komponen 8 menggunakan paku
dan martil, assembly di periksa secara manual selama 4 menit.

50
ASSEMBLY IV
- Komponen 8 dan assembly III di rakit dengan assembly I dan II
menggunakan paku dan martil dan assembly di periksa secara manual
selama 2 menit.
- Bahan menunggu untuk di rakit selama 6 menit.
ASSEMBLY V
- Komponen 11 dan 12 di rakit dengan assembly I,II,III dan IV
menggunakan paku dan martil dan assembly di periksa secara manual
selama 7 menit.
- Produk di haluskan menggunakan mesin amplas selama 4 menit.
- Produk di bersihkan menggunakan kain serbet dan di periksa secara
manual selama 2 menit.
- Produk di dempul menggunakan pisau dempul selama 12 menit.
- Produk di keringkan menggunakan panas matahari selama 7 menit.
- Produk di haluskan menggunakan mesin amplas selama 4 menit.
- Produk di bersihkan menggunakan kain serbet dan di periksa secara
manual selama 2 menit.
- Produk di pindahkan ke tempat pengecetan jaraknya 3 meter jumlahnya
1 selama 1 menit.
- Produk di cat menggunakan mesin compressor selama 17 menit.
- Produk di keringkan menggunakan panas matahari dan di periksa
secara manual selama 26 menit.
- Produk di cat menggunakan mesin compressor selama 10 menit.
- Produk di keringkan menggunakan panas matahari dan di periksa
secara manual selama 17 menit.
- Produk di bawa ke tempat penyimpanan jaraknya 2 meter jumlahnya 1
selama 1 menit.
- Produk disimpan.
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa:
A. Jumlah operasi 6 dengan waktu 54 menit.

51
B. Jumlah aktivitas gabungan 9 dengan waktu 80 menit.
C. Jumlah transportasi 2 dengan waktu 2 menit.
D. Jumlah menunggu 3 dengan 23 menit.
E. Jumlah penyimpanan 1.
Jadi semua kegiatan atau aktivitas yang dilakukan dari kegiatan diatas adalah
21 proses dengan waktu 159 menit.
4.4 Proposed Method Pada Peta Proses Regu Kerja/PRK Usulan (Proses Bahan).
Adapun Peta Proses Regu Kerja Usulan pada pembuatan RAK BUKU
sebagai berikut :
 Pekerja 1
KOMPONEN 1
(T-1) Bahan di bawa dari gudang ke tempat pengoperasian.
(O-1) Bahan di ukur mengguanakan meteran.
(O-2) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-3)(I-1) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
(O-4) Bahan di ukur mengguanakan meteran.
(O-5) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-6)(I-2) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
(T-2) Bahan di pindahkan ke tempat perakitan.
KOMPONEN 2
(O-13) Bahan di ukur mengguanakan meteran.
(O-14) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-15)(I-5) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
(O-16) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-17) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-18)(I-6) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.

52
(T-4) Bahan dipindahkan ketempat perakitan.
ASSEMBLING I
(O-19)(I-7) Bahan di rakait menggunakan pakudan martil dan di periksa
secara manual.
(O-19)(I-7) Bahan di rakait menggunakan paku dan martil dan di periksa
secara manual.
(O-19)(I-7) Bahan di rakit menggunakan paku dan martil dan di periksa secara
manual.
(O-19)(I-7) Bahan di rakit menggunakan paku dan martil dan di periksa secara
manual.
(O-19)(I-7)Bahan di rakit menggunakan paku dan martil dan di periksa secara
manual.
KOMPONEN 5
(O-30) Bahan d iukur menggunakan meteran.
(O-31) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-32) Bahan di ukur menggunakan siku.
(O-33)(I-12)Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual.
(O-34)(I-13)Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
(O-34)(I-13) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
(T-6) Bahan di pindahkan ke tempat perakitan.
KOMPONEN 6
(O-40) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-41) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-42) Bahan di ukur menggunakan siku.
(O-43)(I-16) Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual.

53
(O-44)(I-17) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
(T-8) Bahan di pindahkan ke tempat perakitan.
ASSEMBLING II
(O-45)(I-18) Bahan di rakit menggunakan paku dan martil dan di periksa
secara manual.
(O-45)(I-18) Bahan di rakit menggunakan paku dan martil dan di periksa
secara manual.
(O-45)(I-18) Bahan di rakit menggunakan paku dan martil dan di periksa
secara manual.
(O-45)I-18) Bahan di rakit menggunakan paku dan martil dan di periksa
secara manual.
(O-45)(I-18) Bahan di rakit menggunakan paku dan martil dan di periksa
secara manual.
(O-45)I-18) Bahan di rakit menggunakan paku dan martil dan di periksa
secara manual.
(O-45)(I-18) Bahan di rakit menggunakan paku dan martil dan di periksa
secara manual.
(O-45)(I-18) Bahan di rakit menggunakan paku dan martil dan di periksa
secara manual.
(O-45)(I-18) Bahan di rakit menggunakan paku dan martil dan di periksa
secara manual.
(O-45)(I-18) Bahan di rakit menggunakan paku dan martil dan di periksa
secara manual.
(O-45)(I-18) Bahan di rakit menggunakan paku dan martil dan di periksa
secara manual.
(O-45)(I-18) Bahan di rakit menggunakan paku dan martil dan di periksa
secara manual.
(O-45)(I-18) Bahan di rakit menggunakan paku dan martil dan di periksa
secara manual.

54
KOMPONEN 11
(O-59) Bahan di ukur mengguanakan meteran.
(O-60) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-61)(I-25) Bahan di ratakan menggunakan mesin sekap dan di periksa
secara manual.
(O-62) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-63) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-64)(I-26) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
(T-13) Bahan di pindahkan ke tempat perakitan.
(D-1) Operator menunggu.
(D-2) Operator menunggu.
ASSEMBLING V
(O-67)(I-28) Bahan di rakit menggunakan paku dan martil dan diperiksa
secara manual.
(O-68) Produk di haluskan menggunakan mesin amplas.
(D-3) Operator menunggu.
(O-70) Produk di dempul menggunakan pisau dempul.
(O-71) Produk di keringkan menggunakan panas matahari.
(O-72) Produk di haluskan menggunakan mesin amplas.
(O-73)(I-30) Produk di bersihkan menggunakan kain serbet dan di periksa
secara manual.
(T-15) Produk di pindahkan ke tempat pengecetan.
(O-74) Produk di cat menggunakan mesin compressor.
(O-75)(I-31) Produk di keringkan dengan panas matahari dan di periksa secara
manual.
(O-76) Produk di cat menggunakan mesin compressor.
(O-77)(I-32) Produk di keringkan dengan panas matahari dan di periksa secara
manual.
(T-16) Produk di bawa ke tempat penyimpanan.

55
 Pekerja 2
KOMPONEN 2
(T-1) Bahan di bawa dari gudang ke tempat pengoperasian.
(O-7) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-8) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-9)(I-3) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
(O-10) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-11) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-12)(I-4) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
(T-3) Bahan di pindahkan ke tempat perakitan.
KOMPONEN 4
(O-20) Bahan di ukur mengguanakan meteran.
(O-21) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-22) Bahan di ukur menggunakan siku.
(O-23)(I-8) Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual.
(O-23)(I-8) Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual.
(O-23)(I-8) Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual.
(O-24)(I-9) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
(O-24)(I-9) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
(O-25) Bahan di ukur mengguanakan meteran.
(O-26) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-27) Bahan di ukur menggunakan siku.

56
(O-28)(I-8) Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual.
(O-28)(I-8) Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual.
(O-28)(I-8) Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual.
(O-29)(I-9) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
(O-29)(I-9) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
(T-5) Bahan di pindahkan ketempat perakitan.
KOMPONEN 6
(O-35) Bahan di ukur mengguanakan meteran.
(O-36) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-37) Bahan di ukur menggunakan siku.
(O-38)(I-14) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji dan di periksa
secara manual.
(O-38)(I-14) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji dan di periksa
secara manual.
(O-39)(I-15) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
(T-7) Bahan di pindahkan ke tempat perakitan.
KOMPONEN 8
(O-46) Bahan di ukur mengguanakan meteran.
(O-47) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-48)(I-9) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
(O-49) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-50) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.

57
(O-51)(I-9) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
(T-9) Bahan di pindahkan ketempat perakitan.
KOMPONEN 9
(O-52) Bahan di ukur mengguanakan meteran.
(O-53) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-54)(I-21) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
(T-10) Bahan di pindahkan ketempat perakitan.
KOMPONEN 10
(T-11) Bahan tripleks di bawa dari gudang ke tempat pengoperasian.
(O-55) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-56)(1-22) Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual.
(O-56)(I-22) Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual.
(T-12) Bahan di pindahkan ke tempat perakitan.
ASSEMBLING III
(O-57)(I-23) Bahan di rakit menggunakan paku dan martil dan di periksa
secara manual.
(O-57)(I-23) Bahan di rakit menggunakan paku dan martil dan di periksa
secara manual.
(O-57)(I-23) Bahan di rakit menggunakan paku dan martil dan di periksa
secara manual.
ASSEMBLING IV
(O-58)(I-24) Bahan di rakit menggunakan paku dan martil dan di periksa
secara manual.
KOMPONEN 12
(O-65) Bahan di ukur menggunakan meteran.

58
(O-66)(I-27)Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual.
(T-14) Bahan di pindahkan ke tempat perakitan.
ASSEMBLING V
(O-67)(I-28) Bahan di rakit menggunakan paku dan martil dan di periksa secara
manual.
(O-68) Produk dihaluskan menggunakan mesin amplas.
(O-69)(I-29) Produk di bersihkan menggunakan kain serbet dan di periksa
secara manual.
(O-70) Produk di dempul menggunakan pisau dempul.
(D-4) Operator menunggu.
(O-72) Produk di keringkan dengan panas matahari dan di periksa secara
manual.
(O-73)(I-30) Produk di bersihkan menggunakan kain serbet dan di periksa
secara manual.
(T-15) Produk di pindahkan ke tempat pengecetan.
(O-74) Produk di cat menggunakan mesin compressor.
(O-75)(I-31) Produk di keringkan dengan panas matahari dan di periksa
secara manual.
(O-76) Produk di cat menggunakan mesin compressor.
(O-77)(I-32) Produk di keringkan dengan panas matahari dan di periksa
secara manual.
(T-16) Produk di bawa ke tempat penyimpanan.
Setelah melihat proses regu kerja diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah
kegiatan sebagai berikut :
Pekerja 1

Waktu produktif = Jumlah waktu produktif x100%


Total waktu
122
= 129 x100% = 94,57 %

59
Waktu non produktif = Jumlah waktu non produktif x 100 %
Total waktu
7
= 129 x 100% = 5,43 %

Pekerja 2

Waktu produktif = Jumlah waktu produktif x 100%


Total waktu
122
= 129 x100% = 94,57%

Waktu non produktif = Jumlah waktu non produktif x 100%


Total waktu
7
= 129 x100% = 5,43%

A. Jumlah operasi 45 dengan waktu 93 menit.


C. Jumlah aktivitas gabungan 32 dengan waktu 135 menit.
D. Jumlah transportasi 16 dengan waktu 16 menit.
E. Jumlah menunggu 4 dengan waktu 14 menit.
Jadi semua kegiatan atau aktivitas yang dilakukan dari kegiatan diatas adalah
97 proses dengan waktu 258 menit.
4.5 Proposed Method Pada Peta Diagram Alir (Usulan)
Merupakan suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses
yang di alami bahan baku mengenai bahan, urutan-urutan operasi dan pemeriksaan
dan kadang-kadang diakhiri dengan penyimpanan. Proses operasinya seperti berikut:
KOMPONEN 1
(T-1) Bahan di bawa dari gudang ke tempat pengoperasian.
(O-1) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-2) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-3)(I-1) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
(T-3) Bahan di pindahkan ke tempat perakitan.
(D-1) Operator menunggu.

60
KOMPONEN 2
(T-1) Bahan di bawa dari gudang ke tempat pengoperasian.
(O-7 ) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-8) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-9)(I-3) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
(T-4) Bahan di pindahkan ke tempat perakitan.
(D-2) Operator menunggu.
KOMPONEN 3
(T-1) Bahan di bawa dari gudang ke tempat pengoperasian.
(O-13) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-14) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-15)(I-5) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual
(T-5) Bahan di pindahkan ke tempat perakitan.
(O-19)(I-7) Bahan di rakit menggunakan martil dan paku bahan di periksa
secara manual.
(D-3) Bahan menunggu.
KOMPONEN 4
(T-1) Bahan di bawa dari gudang ke tempat pengoperasian.
(O-20) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-21) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-22) Bahan di ukur menggunakan siku.
(O-23)(I-8) Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual.
(O-24)(I-9) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa secara
manual.
(T-6) Bahan di pindahkan ke tempat perakitan.
(D-4) Bahan menunggu.

61
KOMPONEN 5
(T-1) Bahan di bawa dari gudang ke tempat pengoperasian.
(O-30) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-31) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-32) Bahan di ukur menggunakan siku.
(O-33)(I-12)Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual.
(O-34)(I-13)Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa
secara manual.
(T-7) Bahan di pindahkan ke tempat perakitan.
(D-5) Bahan menunggu.
KOMPONEN 6
(T-1) Bahan di bawah dari gudang ke tempat pengoperasian.
(O-35) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-36) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-37) Bahan di ukur menggunakan siku.
(O-38)(I-14)Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual.
(O-39)(I-15)Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa
secara manual.
(T-8) Bahan di pindahkan ke tempat perakitan.
(D-6) Bahan menunggu.
KOMPONEN 7
(T-1) Bahan di bawa dari gudang ke tempat pengoperasian.
(O-40) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-41) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-42) Bahan di ukur menggunakan siku.
(O-43)(I-16) Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual.

62
(O-44)(I-17) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa
secara manual.
(T-9) Bahan di pindahkan ke tempat perakitan.
(O-45)(I-18) Bahan di rakit menggunakan martil dan paku dan di periksa
secara manual.
(D-7) Bahan menunggu.
KOMPONEN 8
(T-1) Bahan di bawa dari gudang ke tempat pengoperasian.
(O-46) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-47) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-48)(I-19) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa
secara manual.
(T-10) Bahan di pindahkan ke tempat perakitan.
(D-8) Bahan menunggu.
KOMPONEN 9
(T-1) Bahan di bawah dari gudang ke tempat pengoperasian.
(O-52) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-53) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-54)(I-21) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa
secara manual.
(T-11) Bahan di pindahkan ke tempat perakitan.
(D-9) Bahan menunggu.
KOMPONEN 10
(T-2) Bahan di bawa dari gudang ke tempat pengoperasian.
(O-55) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-56)(I-22) Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual.
(T-12) Bahan di pindahkan ke tempat perakitan.
(O-57)(I-23) Bahan di rakit menggunakan martil dan paku dan di periksa
secara manual.

63
(O-58)(I-24) Bahan di rakit menggunakan martil dan paku dan di periksa
secara manual.
(D-10) Bahan menunggu.
KOMPONEN 11
(T-1) Bahan di bawa dari gudang ke tempat pengoperasian.
(O-59) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-60) Bahan di potong menggunakan mesin gergaji.
(O-61)(I-25) Bahan di ratakan menggunakan mesin serut dan di periksa
secara manual.
(T-13) Bahan di pindahkan ke tempat perakitan.
(D-11) Bahan menunggu.
KOMPONEN 12
(T-2) Bahan di bawa dari gudang ke tempat pengoperasian.
(O-65) Bahan di ukur menggunakan meteran.
(O-66)(I-27) Bahan di potong menggunakan gergaji dan di periksa secara
manual.
(T-14) Bahan di pindahkan ke tempat perakitan.
(O-67)(I-28) Bahan dirakit menggunakan martil dan paku dan di periksa
secara manual.
(O-68) Produk di haluskan menggunakan mesin amplas.
(O-69)(I-29)Produk di bersihkan menggunakan kain serbet dan di periksa
secara manual.
(O-70) Produk di dempul menggunakan pisau dempul.
(O-71) Produk di keringkan dengan panas matahari.
(O-72) Produk di haluskan menggunakan mesin amplas..
(O-73)(I-30) Produk di bersihkan dengan kain serbet dan di periksa secara
manual.
(T-15) Produk di pindahkan ke tempat pengecatan.
(O-74) Produk di cat menggunakan mesin compressor.

64
(O-75)(I-31) Produk di keringkan dengan panas matahari dan di periksa
secara manual.
(O-76) Produk di cat menggunakan mesin compressor.
(O-77)(I-32) Produk di keringkan dengan panas matahari dan di periksa
secara manual.
(T-16) Produk di bawa ke tempat penyimpanan.
Produk disimpan.

65
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
A. Setelah adanya peta usulan, maka terjadi pengurangan dalam berbagai waktu
maupun kegiatan. Hal ini terlihat pada peta-peta berikut, yaitu :
a. Peta Proses Operasi
Adanya perubahan skema assembling yang dapat membuat pekerjaan optimal.
Selisih waktu pada Peta Proses Operasi :
Tabel 5.1 Peta Proses Operasi

SEKARANG USULAN BEDA


KEGIATAN JML WKT JML WKT JML WKT

OPERASI 45 124’ 45 93’ 0 31’

AKTIVITAS
37 203’ 32 135’ 5 68’
GABUNGAN

PENYIMPANAN 1 0 1 0 0 0

TOTAL 83 327' 78 228’ 5 99’

Sumber:Hasil Penelitian Pada Peta Proses Operasi


b. Peta Aliran Proses
Dengan adanya tempat perakitan maka pertambahan jumlah transportasi
terjadi pada peta aliran proses.
Selisih waktu pada Peta Aliran Proses :
- Peta Aliran Proses (Komponen)
Tabel 5.2 Peta Aliran Proses (Komponen)

SEKARANG USULAN BEDA


KEGIATAN JML WKT JML WKT JML WKT
OPERASI 39 39’ 39 39’ 0 0
AKTIVITAS
23 71’ 23 55’ 0 16’
GABUNGAN
TRANSPORTASI 2 3’ 14 14’ -12 -11’
MENUNGGU 3 30’ 8 54’ -5 -24’

66
PENYIMPANAN 0 0 0 0 0 0
TOTAL 67 143’ 84 162’ -17 -19’

Sumber:Hasil Penelitian Pada Peta Aliran Proses (Komponen)

- Peta Aliran Proses (Proses Assembling)


Tabel 5.3 Peta Aliran Proses (Proses Assembling)
SEKARANG USULAN BEDA
KEGIATAN JML WKT JML WKT JML WKT

OPERASI 6 85’ 6 54’ 0 31’

AKTIVITAS
14 132’ 9 80’ 5 52’
GABUNGAN
TRANSPORTASI 2 2’ 2 2’ 0 0
MENUNGGU 8 88’ 3 23’ 5 65’
PENYIMPANAN 1 0 1 0 0 0
TOTAL 31 307’ 21 159’ 10 148’

Sumber:Hasil Penelitian Pada Peta Aliran Proses (Proses Assembling)


c. Peta Regu Kerja
Dengan adanya dua operator dapat menghemat waktu pekerjaan sehingga
menjadi lebih produktif.
Selisih waktu pada Peta Regu Kerja :
Tabel 5.4 Peta Regu Kerja
SEKARANG USULAN BEDA

KEGIATAN JML WKT JML WKT JML WKT

OPERASI 45 124’ 45 93’ 0 31’


AKTIVIVAS
37 203’ 32 135’ 5 68’
GABUNGAN
TRANSPORTASI 4 5’ 16 16’ -12 -11’
MENUNGGU 0 0 4 14’ -4 -14’’
TOTAL 86 332’ 97 258’ -11 74’

Sumber:Hasil Penelitian Pada Peta Regu Kerja

67
d. Diagram Alir
Penambahan gudang dan tempat perakitan lebih memperjelas aliran suatu
proses kegiatan dan berdampak pada perubahan-perubahan aliran proses
bahan baku yang lebih lancar.
B. Dari hasil penelitian yang kami lakukan, kami dapat mengetahui peralatan
kerja pada industri meubel yaitu mesin-mesin produksi dan alat-alat manual,
seperti :
1. Meteran 6. Martil
2. Mesin Gergaji 7. Kuas
3. Gergaji 8. Pisau dempul
4. Mesin serut 9. Kertas amplas
5. Mesin amplas 10. Siku

C. Dengan adanya tugas praktikum ini, maka lewat penelitian yang kami lakukan
secara langsung dan tidak langsung memiliki perbedaan pada waktu sekarang
dan usulan dalam pembuatan produk. Hal ini ternyata dikarenakan banyak
faktor yang mempengaruhi dalam proses pembuatan Produk. Peralatan kerja
yang sederhana dan manual menjadi faktor utama yang mempengaruhi
sehingga proses pembuatan sebuah produk menjadi lambat, di tambah lagi
operator kerja yang sedikit mengobrol dalam pekerjaan membuat terjadinya
penguluran waktu. Kurangnya operator kerja juga berdampak pada pekerjaan
sehingga tidak optimal. Sehingga kami mengusulkan ide-ide yang lebih aman
dan efisien agar dapat bermanfaat untuk industri meubel.

5.2 SARAN
Sebaiknya dalam melakukan pembuatan suatu produk perusahaan
mempertimbangkan kinerja meubel dengan memperhatikan safety, peralatan kerja
yang efektif dan keterampilan operator kerja sehingga waktu yang di gunakan dapat
menjadi lebih produktif dan pekerjaan menjadi optimal.

68
Penulis berharap di masa yang akan datang Mahasiswa Teknik Industri tanpa
terkecuali wajib melaksanakan Tugas Praktikum Analisa Perancangan Kerja I hingga
selesai, karena dengan tugas inilah dapat membangun kualitas mahasiswa sebagai
seorang sarjana Teknik Industri.

69
DAFTAR PUSTAKA
http://brenkthea.blogspot.com/2011/12/laporan-praktikum-analisis-perancangan.html

http://diyan.staff.umm.ac.id/2010/03/09/tugas-minggu-apk.html

www.pti.blogspot.com/2012/01/analisis-perancangan-kerja.hmtl

70
LAMPIRAN - LAMPIRAN

71
72
LAMPIRAN
SURAT KETERANGAN

Yang bertanda tangan dibawah ini pimpinan meubel KESYA menerangkan


bahwa :

MARIO HENDRIK NIKIJULUW


SAKEUS SERKADIFAT
NONI AL HAMID

Telah melakukan penelitian dan pengambilan data pada mebel KESYA


dalam rangka penyusunan tugas Analisa Perancangan Kerja (APK) I sebagai syarat
untuk menyelesaikan tugas Analisa Perancangan Kerja (APK) I dan syarat untuk
mengikuti ujian akhir semester III.

Sorong, 29 Oktober 2016


Pimpinan Meubel

(M.SIBARANE)

73
74

Anda mungkin juga menyukai