Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia itu serupa, tapi tak sama. Ada banyak masalah yang terjadi di
dalam bidang manajemen, salah satunya menyangkut pada sikap atau perilaku
manusia itu sendiri. Perilaku manusia sangat berbeda antara satu dan lainnya.
Perilaku itu sendiri adalah suatu fungsi dari interaksi antara seorang individu
dengan lingkungannya. Dilihat dari sifatnya perbedaan perilaku manusia itu
disebabkan karena kemampuan, kebutuhan, cara berfikir untuk menentukan
pilihan perilaku, pengalaman,dan reaksi affektifnya berbeda satu sama lain.
Ada beberapa perilaku manusia yang tampak relevan bagi permasalahan
kepemimpinan (manajerial).
Pemikiran tentang manusia dan perilakunya kiranya merupakan syarat
bagi setiap upaya untuk mempelajari bagaimana cara memimpin orang lain
dengan lebih baik. Para manajer tergantung pada mekanisme manajemen yang
terbaik bagi dirinya sendiri. Sehingga mereka memerlukan teori-teori
psikologis untuk mengatasi masalah-masalah manusia pada umumnya di dalam
sebuah organisasi. Tanpa semacam teori psikologis, para manajer tidak akan
mengenal arti dari lampu-lampu merah kekacauan manusia, tidak pula ia akan
mampu meramalkan akibat-akibat yang mungkin timbul karena perubahan
dalam kebijaksanaan organisasi atau kepersonaliaan.
Ada banyak hal yang dapat diamati oleh para manajer terhadap orang-
orang yang ada disekelilingnya. Salah satu hal yang dapat diperhatikan adalah
motif-motif mereka dalam bekerja. Seorang manajer juga harus mampu
berkomunikasi dengan baik dengan orang-orang disekitarnya dalam sebuah
organisasi. Para manajer juga harus bisa mempengaruhi orang lain yang ada di
sekitarnya guna mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan kata lain seorang
manajer harus mampu mengatur atau memanage organisasinya dengan baik
untuk mendapatkan hal yang menguntungkan bagi organisasinya dan
peningkatan kualitas produksi. Untuk itu dibutuhkan suatu pengetahuan untuk

1
mengatasi masalah-masalah yang akan muncul di dalam sebuah organisasi,
misalnya Psikologi Manajemen. Dengan mempelajari psikologi manajemen
diharapkan para manajer mampu untuk mengatur atau memanage dan
memimpin orang lain dengan baik dalam organisasinya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan psikologi manajemen?
2. Apa yang dimaksud dengan organisasi?
3. Apa yang dimaksud dengan komuniasi dan apa saja dimensinya?
4. Apa yang dimaksud dengan pengaruh?
5. Apa saja kunci-kunci perubahan perilaku?
6. Bagaimana cara mempengaruhi orang lain?
7. Apa yang di maksud dengan wewenang?

C. Tujuan Makalah
Dengan disusunnya makalah ini diharapkan para pembaca dapat mengerti
apa itu psikologi manajemen, organisasi, komunikasi, pengaruh, wewenang,
dimensi komunikasi, kunci perubahan perilaku serta cara mempengaruhi orang
lain.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Psikologi Manajemen


Perilaku manusia harus diatur sesuai dengan kebutuhan. Dimensi psikologi
manusia dalam bentuk perilaku dapat dikendalikan dengan menggunakan
pendekatan manajemen. Oleh sebab itu, ilmu tentang cara mengatur atau me-
manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan manusia disebut
dengan psikologi manajemen.
Dengan psikologi akhirnya disadari dan diketahui bahwa unsur sumber
daya manusia (SDM) merupakan yang terpenting dari ketiga modal kerja
perusahaan manapun. Pasalnya psikologi berpusat pada manusia, mampu
mengintervensi berbagai faktor internal manusia, seperti motivasi, sikap kerja,
keterampilan, dan sebagainya. Dengan berbagai macam teknik dan metode,
dapat dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk produktivitas
perusahaan.
Kegiatan intervensi yang bertujuan untuk “mengolah” manusia inilah yang
menjadi titik tolak dari kajian ilmu psikologi manajemen. Hal ini bertujuan
agar seluruh karyawan atau sumber daya manusia (SDM) dari suatu organisasi
atau perusahaan mengerti betul akan tugasnya, mampu memberikan informasi
kepada pelanggan atau rekan sekerjanya, dan membuat karyawan itu senang
pada pekerjaan serta perusahaannya.
Dengan menggunakan pendekatan psikologi manajemen, tujuan untuk
lebih memfokuskan pada proses kerja semakin jelas. Hal ini penting karena
kesuksenan sebuah proses manajemen salah satunya bergantung pada cara
manajer atau pemimpin menciptakan kenyamanan dan ketenangan bagi para
anggota organisasi. Hal ini pun berkaitan erat dengan aspek psikologi bagi
anggota, baik secara individu maupun kolektif.

2. Pengertian Organisasi

3
Organisasi dapat didefinisikan sebagai struktur hubungan kekuasaan dan
kebiasaan orang-orang dalam suatu sistem administrasi.
Organisasi adalah sekelompok orang yang terbiasa mematuhi perintah para
pemimpinnya dan yang tertarik pada kelanjutan dominara partisipasi mereka
dan keuntungan yang dihasilkan, yang membagi di antara mereka praktik-
praktik dari fungsi tersebut yang siap melayani untuk praktik mereka.
Organisasi adalah lembaga sosial dengan ciri-ciri khusus, yaitu secara
sadar dibentuk pada waktu tertentu, para pendirinya mencanangkan tujuan
yang biasanya digunakan sebagai simbol legitimasi, hubungan antara
anggotanya dan sumber kekuasaan formal ditentukan secara relatif jelas
walaupun sering pokok pemmbicaraan dan perencanaan diubah oleh para
anggotanya yang membutuhkan koordinasi atau pengawasan.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi
merupakan kumpulan manusia yang diintegrasikan dalam suatu wadah kerja
sama untuk menjamin tercapainya tujuan-tujuan yang ditentukan.cakupan
organisasi tidak hanya meliputi bentuk-bentuk kelembagaan formal, seperti
pemerintah maupun organisasi bisnis, tetapi lebih dari itu juga meliputi setiap
kontrak (perjanjian) yang terjadi antara dua orang/pihak atau lebih. Dengan
kata lain organisasi tidak hanya diartikan sebagai wujud, tetapi juga sebagai
proses interaksi berbagai pihak.
Kontrak atau perjanjian yang membentuk organisasi ini terdiri atas tiga
macam, Spot contract, yaitu kontrak yang terjadi karena adanya transaksi
dadakan (spot transaction). ; Relational contract, yaitu kontrak yang terjadi dari
antara hubungan atau relasi antardua orang atau lebih. ; Implicite contract,
yaitu jenis kontrak yang paling fleksibel, yaitu tanpa adanya ikatan kontrak
secara formal, seseorang dapat menjadi anggota suatu organisasi.

3. Definisi Komunikasi
Komunikasi mengandung makna bersama-sama (common). Istilah
komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio

4
yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya communis, yang
bermakna umum atau bersama-sama. Para ahli mendefinisikan komunikasi
menurut sudut pandang masing-masing.
Sarah Trenholm dan Arthur Jensen (1996:4) mendefinisikan komunikasi
adalah suatu proses di mana sumber mentransmisikan pesan kepada penerima
melalui beragam saluran.
Hoveland (1948:371) mendefinisikan komunikasi adalah proses dimana
individu mentransmisikan stimulus untuk mengubah perilaku individu lain.
Gode (1969:5) mengatakan komunikasi adalah suatu proses yang membuat
kebersamaan bagi dua atau lebih yang semula monopoli oleh satu atau
beberapa orang.
Raymond S. Ross (1983:8) mendefinisikan komunikasi sebagaai suatu
proses menyortir, memilih dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa,
sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respons dari
pikirannya yang serupa dengan yang dimaksud oleh sang komunikator.
Shannon dan Weaver (1949) menyatakan bahwa komunikasi adalah
bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja
atau tidak sengaja, dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal,tetapi
juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi.

4. Dimensi Komunikasi
Ada 4 dimensi komunikasi yang utama dari proses komunikasi yaitu
dimensi isi, dimensi suara, dimensi jaringan komunikasi, dan dimensi arah
komunikasi.
1. Dimensi Isi
A biasanya berbicara kepada B tentang sesuatu. Proses itu mempunyai
suatu isi. Mereka dapat membicarakan hal apapun. Apabila kita bersuara
di dalam suatu percakapan, biasanya isinya pertama-tama adalah mengenai
diri kita sendiri. Memang isi dari komunikasi adalah hal yang dipikirkan
oleh para ahli psikologi dan ahli bisnis ketika mereka memikirkan tentang
hubungan antar manusia. Kita juga dapat melihat adanya pembagian

5
golongan dalam hal isi. Kita dapat membedakan kategori dari jenis isi,
misalnya apakah hal itu merupakan isi atau perasaan.
2.  Dimensi Suara
Ada percakapan yang terjadi dengan bising (noise), sedangkan yang
lainnya relatif tanpa bising. Di dalam konteks ini “bising” berarti hal-hal
yang mengganggu pengiriman. Kita dapat menjumpai suara saluran seperti
gangguan udara pada kawat telpon yang menyebabkan B sukar untuk
mendengar apa yang dikatakan oleh A. Kita juga perlu memikirkan adanya
suara-suara psikologis seperti pikiran B tentang hal lain, bahasa dan suara
kode mungkin menyebabkan kesukaran bagi B mendengarkan A, dengan
kata lain ia tidak memahami kata-kata yang digunakan oleh A di dalam
cara sebagaimana A memahaminya.
3. Dimensi Jaringan Komunikasi
Disamping dimensi isi dan dimensi suara dari percakapan antara A dengan
B, dimensi yang ketiga adalah jaringan komunikasi.biasanya kita berpikir
bahwa percakapan antara A dan b adalah langsung. Tetapi banyak
percakapan semacam itu terutama di dalam organisasi, ditengahi oleh
orang lain. Suatu hal dianggap harus dinyatakanoleh bagan organisasi
kepada kita adalah bahwa A  dapat berbicara dengan B hanya dengan
melalui C atau D. Struktur jaringan yang dipergunakan oleh suatu
organisasi dapat sangat bermanfaat bagi kecepatan dan ketepatan
komunikasi antar anggotanya satu sama lain.
4. Dimensi Arah Komunikasi
Satu dimensi lagi dari proses tersebut penting untuk diketahui, terutama
karena hal itu telah sangat sukar untuk dikuasai di dalam kepustakaan
mengenai kepemimpinan. Hal itu ialah arah komunikasi – satu arah atau
dua arah. Apa pun yang ia katakan oleh A dan B, sejauh mana pun
gangguan suara ikut terlibat, bagaimana pun jaringannya, A mungkin
berbicara dengan B dengan cara ini :

6
A.B ; atau cara ini B.A. A dapat berbicara dan B hanya dapat
mendengarkan, yaitu komunikasi satu arah ; atau A dapat berbicara dengan
B dapat membalas berbicara kembali, yaitu komunikasi dua arah.

5. Definisi Pengaruh
Menjadi sebagai esensi dari kepemimpinan, pengaruh di lakukan untuk
menyampaikan tujuan, mendapatkan respon/penerimaan dari kebijakan atau
rencana dan untuk memotivikasi orang lain agar mendapatkan dukungan dan
melaksanakan berbagai keputusan.
Jika kekuasaan adalah kapasitas untuk menjalankan pengaruh, maka cara
kekuasaan tersebut di laksanakan berhubungan dengan perilaku
mempengaruhi. Oleh sebab itu, cara kekuasaan tersebut di jalankan dalam
berbagai bentuk perilaku yang mempengaruhi dan proses-proses
memperngaruhi yang di timbal balikan antara pemimpin dan pengikutnya, juga
akan menentukan efek serta kepemimpinan.

6. Kunci-Kunci Perubahan Perilaku


1. Fokus kepada perilaku (prosedur perubahan perilaku itu di rancang untuk
mengubah perilaku bukan mengubah karakter atau sifat seseorang).
2. Prosedurnya di dasarkan oleh prinsip-prinsip behavioral. Perubahan perilaku
ialah penerapan prinsip-prinsip yang berawal dari penelitian bereksperimen
dengan binatang di laboraturium.
3. Penekanannya dengan peristiwa-peristiwa di dalam lingkungan, perubahan
perilaku termasuk asesmen dan perubahan peristiwa-peristiwa lingkungan yang
berhubungan dengan fungsional dan perilaku.
4. Latihan yang lakukan oleh orang di dalam kehidupan mereka sehari-hari,
perubahan perilaku akan lebih maksimal apabila di kembangkan oleh orang-
orang yang berada di dalam lingkungan mereka yang di perilakunya menjadi
sasaran perubahan seperti guru, orang tua atau orang lain.
5. Pengukuran perubahan perilaku, ialah melakukan pengukuran sebelum dan
sesudah interevnsi di lakukan untuk melihat sejauh mana perubahan perilaku,

7
asesmen terus di lakukan intervensi untuk melihat apakah perubahan perilaku
yang terjadi akan terjaga dengan baik.
6. Mengabaikan peristiwa-peristiwa yang lalu penyebab perubahan perilaku,
perubahan perilaku dengan peristiwa-peristiwa lingkungan saat ini yang di
jadikan penyebab perilaku sebagai dasar pemilihan intervensi perubahan
perilaku yang sesuai.
7. Menolak hipotesis yang menjadi penyebab perubahan perilaku, Skiner
menjelaskan bahwa dengan terhadap penyebab yang di sadari perilaku tidak
pernah di ukur atau tipuan untuk menunjukan hubungan perilaku.

7. Cara Mempengaruhi Orang Lain


Ada beberapa cara untuk mempengaruhi orang lain diantaranya adalah sebagai
berikut.
1. Wewenang
Wewenang yang resmi adalah suatu jenis kekuasaan yang dapat
dilimpahkan. Kekuasaan untuk mempengaruhi orang lain mungkin juga
berasal dari sumber-sumber lainnya terutama keahlian, kepribadian dan
kekayaan si pengubah perilaku. Sebagian besar dari kita nampaknya mematuhi
setiap orang yang menyandang wewenang sekalipun wewenang yang paling
sederhana yang menjebak, atau sekalipun sudah jelas bahwa tidak ada
hukuman yang berarti yang dapat dikenakan kepada kita karena kita menolak
untuk patuh. Wewenang yang membatasi dilihat oleh para manajer sebagai
suatu alat untuk mengkoordinasikan dan mengendalikan. Wewenang yang
membatasi mempunyai keuntungan-keuntungan karena kesederhanaanya,
kecepatannya dan memberikan kepuasan pribadi bagi para pengubah yang
sangat berkuasa yang merasa tidak yakin terhadap diri mereka sendiri.
2. Taktik-taktik kekuasaan, tekanan dan paksaan
Ada beberapa taktik kekuasaan yang digunakan untuk mempengaruhi
orang lain misalnya kekuasaan sebagai pengurangan, kekuasaan yang
memaksa dan ketergantungan, serta kekuasaan dan aturan permainan. Taktik-
taktik yang memaksa digunakan secara periodik oleh para anggota yang suka

8
menyeleweng dari peraturan-peraturan atau juga digunakan oleh wewenang
yang syah untuk menjaga agar para anggota yang menyeleweng tetap berada
di dalam garis peraturan.
3. Manipulasi
Model manipulatif untuk menghasilkan perubhan telah berkembang
terutama di daalam keadaan dimana penggunaan wewenang adallah mustahil,
yang keadaan dimana A merupakann teman setaraf kedudukannya dengan B
atau bawahan dari B. Beberapa model manipulatif mempunyai ide-ide pokok
sebagai berikut : para A yang manipulatif cenderung untuk mengembangkan
hubungan yang akrab dengan b yang pada umumnya merupakan hubungan
ketergantungan, dan kemudian mempergunakannya sebagai alat. Model
manipulatif kebanyakan terdiri dari dua tahap yaitu tahap hubungan dan
kemudian tahap mempengaruhi.
4. Kerjasama
Pekumpulan Alcoholic Anonymous di Amerika nampaknya melaksanakan
pekerjaan  yang baik untuk mengubah perilaku orang tanpa banyak
memerlukan penggunaan wewenang dan tipu muslihat dari metode
manipulasi. Metode ini tampak tidak mempunyai daya kendali dan tidak jelas,
tetapi  dengan beberapa perubahan maka mungkin metode ini akan jauh lebih
bisa diterapkan didalam masalah-masalah keorganisasian ketimbang yang
diduga orang. Prosesnya lebih banyak bersifat kerjasama dan tidak ada satu
orangpun yang begitu saja bertindak untuk menguasai yang lain.
5. Mempengaruhi karyawan dengan upah dan penilaian kerja
Salah satu cara yang digunakan oleh kebanyakan organisasi untuk
mempengaruhi para anggotanya agar bekerja lebih giat dan lebih baik ialah
melalui permainan sistem upah dan penilaian prestasi kerja. Kedua hal ini
menimbulkan sejumlah besar keributan di dalam organisasi sering dengan
dampak positif yang ingin dihasilkan.

8.  Pengertian Wewenang

9
Wewenang adalah hak yang dimiliki seseorang atau badan hukum yang
dimana dengan hak tersebut seseorang atau badan hukum dapat memerintah
atau menyuruh untuk berbuat sesuatu. Wewenang merupakan kekuasaan yang
sah. Wewenang dapat dilimpahkan. Wewenang adalah mekanisme
kelembagaan yang bertujuan untuk menetapkan mana di antara dua anggota
sesuatu hubungan, A atau B, yang akan menjadi atasan. Max Weber yang
dianggap sebagai bapak birokrasi mengungkapkan tiga macam tipe ideal
wewenang yaitu, wewenang tradisional, wewenang karismatik dan wewenang
lagal-rasional.
Wewenang tradisional adalah wewenang yang dapat dimiliki oleh manusia
maupun kelompok manusia. Wewenang ini dimiliki oleh orang-orang yang
sudah lama sekali memiliki kekuasaan di dalam masyarakat. Wewenang ini
dimiliki oleh seseorang atau kelompok orang bukan karena memiliki
kemampuan khusus, namun wewenang ini dimiliki karena memiliki kekuasaan
dan wewenang yang telah melembaga bahkantelah menjiwai masyarakat.
Wewenang karismatik adalah wewenang yang tidak diatur oleh kaidah
atau aturan, baik yang tradisional maupun yang rasional. Sifat wewenang
karismatik cenderung irasional atau tidak masuk akal. Terkadang karisma
tersebut hilang karena masyarakat yang berubah dan memiliki paham yang
berlainan. Namun perubahan inilah menjadi faktor yang tidak dapat diikuti
oleh orang-orang yang memiliki wewenang karismatik, sehingga dia tertinggal
oleh kemajuan dan perkembangan masyarakat.
Wewenang legal-rasional adalah wewenang yangg disandarkan pada
sistem atau aturan hukum yang berlaku di dalam masyarakat. Wewenang inilah
yang menjadi basis wewenang pemerintahan. Oleh karena itu, birokrasi di
dominasi oleh semangat formalistic-impersonality. Segala kewenangan yang
dimiliki oleh seseorang didasarkan pada hukum yang berlaku, hal ini diatur
juga agar pemilik kewenangan itu tidak berlaku semena-mena.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Psikologi manajemen adalah ilmu tentang cara mengatur atau me-manage
sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dengan
menggunakan pendekatan psikologi manajemen, tujuan untuk lebih
memfokuskan pada proses kerja semakin jelas. organisasi merupakan
kumpulan manusia yang diintegrasikan dalam suatu wadah kerja sama untuk
menjamin tercapainya tujuan-tujuan yang ditentukan.cakupan organisasi tidak
hanya meliputi bentuk-bentuk kelembagaan formal, seperti pemerintah maupun
organisasi bisnis, tetapi lebih dari itu juga meliputi setiap kontrak (perjanjian)
yang terjadi antara dua orang/pihak atau lebih.
Komunikasi mengandung makna bersama-sama (common). Istilah
komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitucomunicatio
yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Ada 4 dimensi komunikasi yang
utama dari proses komunikasi yaitu dimensi isi, dimensi suara, dimensi
jaringan komunikasi, dan dimensi arah komunikasi. pengaruh di lakukan untuk
menyampaikan tujuan, mendapatkan respon/penerimaan dari kebijakan atau
rencana dan untuk memotivikasi orang lain agar mendapatkan dukungan dan
melaksanakan berbagai keputusan.
Ada beberapa cara untuk mempengaruhi orang lain, diantaranya ada yang
menggunakan kekuasaan ada yang menggunakan kecurangan ada juga yang
tidak menggunakan kekuasaan. Kita dapat mempengaruhi orang lain dengan
wewenang yang dimiliki, taktik-taktik kekuasaan, paksaan dan tekanan,
manipulasi, kerjasama serta dengan upah dan penilaian prestasi kerja.
Wewenang adalah hak yang dimiliki seseorang atau badan hukum yang
dimana dengan hak tersebut seseorang atau badan hukum dapat memerintah
atau menyuruh untuk berbuat sesuatu. Wewenang merupakan kekuasaan yang
sah. Wewenang dapat dilimpahkan. Max Weber yang dianggap sebagai bapak

11
birokrasi mengungkapkan tiga macam tipe ideal wewenang yaitu, wewenang
tradisional, wewenang karismatik dan wewenang lagal-rasional.

12
DAFTAR PUSTAKA

Wiryanto. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Grasindo


Taliziduhu, Ndraha. (2003). Kybernologi : Ilmu Pemerintahan Baru. Jakarta:
PT Rineka Cipta
Nasrudin, Endin. (2010). Psikologi Manajemen. Bandung: CV Pustaka Setia
J. Leavitt, Harold. (1997). Psikologi Manajemen. Jakarta: Erlangga

13

Anda mungkin juga menyukai