Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGORGANISASIAN PERPUSTAKAAN, SUMBER DAYA MANUSIA,


GEDUNG, PERLENGKAPAN/PERABOTAN
Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah
Manajemen Perpustakaan
Dosen Pengampu:
Drs. Kasmin, M. M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 2 MPI – V/A

Asy-Syifa Rizqiawati Casmat 1172010015

Diana Safitri 1172010023

Jenni Laresa Putri 1172010042

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul
“Pengorganisasian Perpustakaan, Sumber Daya Manusia, Gedung,
Perlengkapan/Perabotan”.
Tujuan kami menyusun makalah ini adalah untuk melengkapi salah satu
tugas kelompok terstruktur Mata Kuliah Manajemen Perpustakaan sekaligus
untuk menambah pengetahuan kami mengenai “Pengorganisasian Perpustakaan,
Sumber Daya Manusia, Gedung, Perlengkapan/Perabotan”.
Dalam penulisan makalah ini, kami mendapatkan berbagai masalah, baik
yang bersumber dari kami maupun yang datang dari faktor luar diri kami. Namun,
dalam penulisan makalah ini, kami mendapatkan dukungan yang tak henti-
hentinya dari beberapa pihak. Oleh sebab itu, kami sangat mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang mendukung dan berpartisipasi dalam penulisan
makalah ini, terutama kepada kedua orang tua dan keluarga kami. Tidak lupa pula
kepada dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Perpustakaan, Allah dan juga
rekan-rekan.
Kami mengakui dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan
karena kami masih dalam proses belajar. Oleh karena itu kami mengharapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga makalah
ini dapat berguna sebagai salah satu pedoman dan menambah pengetahuan baik
bagi kami maupun bagi pembaca.
Bandung, September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2
A. Pengorganisasian Perpustakaan............................................................2
B. Pengorganisasian Sumber Daya Manusia di Perpustakaan..................2
C. Pengorganisasian Gedung Perpustakaan..............................................5
D. Pengorganisasian Perlengkapan/Perabotan Perpustakaan....................7
BAB III PENUTUP.........................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam kehidupan masyarakat, baik sebagai individu maupun anggota
kelompok/masyarakat pasti memerlukan manajemen untuk mencapai tujuan
individu atau tujuan bersama. Dengan adanya manajemen yang baik, segala
kegiatan dapat diarahkan untuk melaksanakan tugas/pekerjaan yang menuju
tercapainya tujuan tersebut.
Perpustakaan sebagai sumber dan sistem informasi perlu dimenej dengan
baik agar mampu berfungsi sebagai motor penggerak dalam upaya peningkatan
sumber daya manusia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka pada makalah ini akan dibahas
beberapa hal terkait, sebagai berikut:
1. Bagaimana Pengorganisasian Perpustakaan?
2. Bagaimana Pengorganisasian Sumber Daya Manusia di Perpustakaan?
3. Bagaimana Pengorganisasian Gedung Perpustakaan?
4. Bagaimana Pengorganisasian Perlengkapan/Perabotan Perpustakaan?

C. Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah ini, sebagai berikut:


1. Untuk mengetahui Pengorganisasian Perpustakaan.
2. Untuk mengetahui Pengorganisasian Sumber Daya Manusia di Perpustakaan.
3. Untuk mengetahui Pengorganisasian Gedung Perpustakaan.
4. Untuk mengetahui Pengorganisasian Perlengkapan/Perabotan Perpustakaan.
1.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengorganisasian Perpustakaan
Pengorganisasian adalah keseluruhan proses pengelompokan orang-orang,
alat-alat, tugas-tugas, wewenang-wewenang, dan tanggung jawab. Dengan
pengelompokan ini akan tercipta kesatuan kerja organisasi dan dapat digerakkan
secara sinergi untuk mencapai tujuan organisasi/perpustakaan. (Lasa, 2017:10)
Pengorganisasian (organizing) di perpustakaan merupakan salah satu
langkah yang harus dilakukan agar tujuan perpustakaan dapat tercapai.
Pengorganisasian di perpustakaan yang dimaksud adalah usaha dari pimpinan atau
manajer perpustakaan untuk mengkoordinasikan, mengarahkan, dan mengatur
segala SDP (Sumber Daya Perpustakaan) yang ada di dalam perpustakaan agar
fungsi, tujuan, visi, dan misi perpustakaan dapat tercapai (Iskandar, 2016:18).
Penggerakan (actuating) didalam perpustakaan yaitu kemampuan menggerakkan
staf perpustakaan agar melaksanakan tugas sesuai dengan peran, fungsi dan
tanggung jawab masing-masing secara baik dan sesuai standar (Iskandar,
2016:19). Istilah pengawasan (Controlling) di perpustakaan yaitu suatu proses
yang dilakukan terhadap pekerjaan yang juga meliputi penilaian, pengukuran hasil
pekerjaan, termasuk pengendalian (Iskandar, 2016:21). Pengisian jabatan
(staffing) di perpustakaan adalah penempatan pustakawan sesuai dengan jabatan
yang tertuang dalam struktur organisasi yang telah dibuat dan sesuai kriteria serta
fungsi masing-masing dari struktur tersebut (Iskandar, 2016:26).

B. Pengorganisasian Sumber Daya Manusia di Perpustakaan


1. Peran Sumber Daya Manusia Perpustakan
Sumber daya manusia atau sering disebut dengan sumber daya insani
merupakan sumber daya paling penting dalam perpustakaan. Pentingnya sumber
daya manusia yang kompeten bagi suatu perpustakaan untuk memenangkan
persaingan/kompetisi. Sebab sumber daya manusia memiliki beberapa kelebihan
bila dibanding dengan sumber daya lain (sarana prasarana, koleksi, anggaran,

2
maupun teknologi informasi). Menurut Lasa Hs (2017:35) beberapa kelebihan
sumber daya manusia itu antara lain:
a) Sumber daya manusia dapat menggerakkan sumber daya lain.
Sumber daya manusia adalah sumber daya hidup, bergerak, dan dapat
menggerakkan serta memengaruhi sumber daya lain. Sumber daya koleksi,
anggaran, teknologi informasi, sarana prasarana merupakan sumber daya mati
yang hanya bisa diubah, digerakkan, dimanfaatkan oleh sumber daya manusia.
Barang-barang ini merupakan benda mati yang tidak bisa ber-fungsi secara
optimal apababila tidak digerakkan oleh manusia.
b) Sumber daya manusia dapat dikembangkan dan ditingkatkan kemampuan
mereka terus menerus.
Sumber daya manusia merupakan makhluk hidup yang bisa dikembangkan
terus menerus secara berjenjang dan berkelanjutan. Pengembangan sumber daya
manusia yang optimal sesuai kemampuan masing-masing akan memiliki dampak
yang signifikan terhadap pengembangan perpustakaan. Dengan ilmu, keahlian,
keterampilan, dan pengalaman mereka itu, mereka mampu mengembangkan dan
meningkatkan kinerja perpustakaan.
c) Sumber daya manusia memiliki kriteria tertentu.
Sumber daya manusia yang dibutuhkan perpustakaan dapat dipilih dan
diseleksi melalui berbagai kriteria misalnya dari segi jenis kelamin, pendidikan,
usia, paham, agama, pengalaman, dan lainnya. Penentuan kriteria ini (terutama
kriteria Kemuhammadiyahan) akan memengaruhi dan menentukan gerak dan
langkah perpustakaan dalam mencapai tujuan perpustakaan.
d) Sumber daya manusia memiliki potensi untuk menciptakan keunggulan
komparatif.
2. Standar Sumber Daya Manusia Perpustakaan
Untuk lebih mengembangkan Perpustakaan, maka sumber daya manusia
Perpustakaan bisa terdiri dari pustakawan, tenaga teknologi informasi, tenaga
fungsional lain, dan tenaga administrasi. Namun demikian, sesuai standar BAN
PT Kemristek Dikti, maka setiap perpustakaan disyaratkan memiliki pustakawan
sekurang-kurangnya:

3
a) Beragama Islam taat sesuai yang dipahami.
b) Dapat membaca Alquran dengan baik
c) 2 (dua) orang berpendidikan S2 ilmu perpustakaan
d) 2 (dua) orang berpendidikan S1 ilmu perpustakaan
e) 2 (dua) orang berpendidikan Diploma ilmu perpustakaan.
Pendidikan ini harus ditunjukkan dengan ijazah, dan bukan status pusta-
kawan. Sebab memang ada orang yang memiliki pendidikan diploma, S1, S2
bidang lain lalu mengikuti pendidikan sekian bulan bidang perpustakaan.
Pendidikan seperti ini tidak diakui dalam persyaratan pustakawan dalam penilaian
akreditasi prodi atau institusi oleh BAN PT Dikti.
Bagi perpustakaan yang berlevel universitas, maka sesuai syarat Akreditasi
Perpustakaan Nasional RI, harus memiliki tenaga sekurang-kurangnya sebanyak
17 orang. Sumber daya ini bisa terdiri dari pustakawan, dosen, tenaga teknologi
informasi, tenaga administrasi baik tenaga tetap maupun tenaga tidak tetap.
Kiranya akan lebih afdhal apabila diantara 17 sumber daya manusia itu ada 8
orang yang berpendidikan ilmu perpustakaan (diploma, sarjana, magister, maupun
doktor bidang perpustakaan).
3. Pengembangan Sumber Daya Manusia Perpustakaan
Sumber daya manusia perpustakaa bisa terdiri dari pustakawan, tenaga
profesi lain (dosen, peneliti), tenaga teknologi informasi, tenaga perpustakaan, dan
pembantu umum. Sumber daya manusia ini merupakan salah satu unsur yang
sangat menentukan keberhasilan perpustakaan. Dari sisi lain, sum-ber daya
manusia sebagai makhluk yang memiliki pikiran, perasaan, kebutuhan, dan
harapan-harapan tertentu. Hal ini perlu dipahami oleh manajemen. Sebab faktor-
faktor ini memengaruhi dedikasi, loyalitas, dan kecintaan seseorang pada
pekerjaan mereka di perpustakaan.
Sumber daya manusia memiliki peran strategis dalam menggerakkan dan
mengembangkan roda perpustakaan. Untuk itu, perlu dikembangkan potensi
mereka melalui studi lanjut, pendidikan dan pelatihan, magang, asistensi, rotasi,
penyertaan dalam seminar, studi banding, maupun aktif di organisasi
kepustakawanan.

4
Pengembangan potensi tenaga perpustakaan memiliki banyak manfaat dan
investasi masa depan. Beberapa manfaat itu antara lain untuk meningkatkan
kepuasan tenaga perpustakaan, meningkatkan karir, mengatasi kekurangan,
meningkatkan peran dan eksistensi perpustakaan, dan lainnya.

C. Pengorganisasian Gedung Perpustakaan


Gedung/ruang perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana dan
prasarana sekolah yang berperan sebagai salah satu pusat sumber belajar
diperlukan sebagai tempat melakukan kegiatan secara fisik dalam
penyelenggaraan perpustakaan. Bangunan yang sepenuhnya dipergunakan untuk
kegiatan perpustakaan dan berdiri sendiri disebut gedung perpustakaan. Apabila
sebuah gedung dipergunakan untuk beberapa kegiatan dan perpustakaan hanya
menempati salah satu bagian dari gedung tersebut, itu disebut ruang perpustakaan.
Oleh karena itu perlu adanya pengorganisasian dalam pengelolaan gedung
perpustakaan meliputi gedung dan tata ruang, berikut penjelasan tentang
pengelolaan gedung dan tata ruang perpustakaan :

1. Gedung

Bangunan maupun ruang untuk perpustakaan sebenarnya tidak


sederhana yang dibayangkan orang. Ditinjau dari segi bangunan, perpustakaan
merupakan suatu organisasi yang memiliki sub-sub sistem yang memiliki fungsi
berbeda-beda. Aspek yang perlu diperhatikan pada unsur gedung adalah;
a. Lokasi, harus di tempat yang mudah dan ekonomis didatangi masyarakat
pemakai.
b. Luas tanah (jika perpustakaan menempati gedung tersendiri), diusahakan
cukup menampung bangunan gedung, dengan kemungkinan perluasan
dalam kurun waktu 10-15 tahun mendatang.
c. Luas gedung atau ruangannnya harus cukup menampung ruang koleksi
bahan pustaka, ruang baca dengan kapasitas minimal 100% dari jumlah
masyarakat yang akan dilayani, ruang layanan, ruang kerja pengolahan dan
administrasi.

5
d. Ruangan-ruangan lain yang diperlukan, seperti gudang, dan kamar kecil.
e. Konstruksi, mencakup aspek kekuatan dan pengamanan.
f. Cahaya di dalam ruang harus terang.
g. Kesejukan di dalam ruangan dan pertukaran udara (ventilasi) harus baik.
h. Lingkungan yang tenang.
i. Tempat parkir kendaraan secukupnya.
j. Taman, dan lain-lain.

Kebaradaan gedung maupun ruang perpustakaan dimaksudkan


untuk menampung dan melindungi koleksi dari kerusakan, sekaligus sebagai
wadah untuk melaksanakan kegiatan kepustakawanan. Dalam hal ini Sulistyo
Basuki menyatakan bahwa perpustakaaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah
gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan
terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk
digunakan pembaca, bukan untuk dijual.
2. Tata Ruang

Perpustakaan adalah penataan atau penyusunan segala fasilitas


perpustakaan di ruang atau gedung yang tersedia . Ada dua tujuan yang ingin
dicapai dengan adanya penataan ruang yang baik, yaitu untuk memperlancar
proses pekerjaan-pekerjaan yang sedang dikerjakan oleh petugas perpustakaan,
dan untuk menciptakan suasana yang menyenangkan bagi pengunjung Pada
dasarnya kebutuhan ruang perpustakaan dialokasikan untuk koleksi, pemakai,
staf, dan keperluan lain. Untuk itu perlu dipertimbangkan sistem pinjam yang
akan dianut oleh suatu perpustakaan, dengan sistem pinjam terbuka (open
access) atau sistem pinjam tertutup (closed access). Apabila perpustakaan itu
menganut sistem tertutup, maka alokasinya adalah 45% untuk koleksi, 25%
untuk pengguna, 20% untuk staf, dan 10% untuk keperluan lain24. Apabila
suatu perpustakaan menganut sistem pinjam terbuka, maka alokasinya diatur
dengan pembagian 70% untuk koleksi dan pengguna, 20% untuk keperluan
lain. Sehubungan dengan tujuan tata ruang perpustakaan maka yang perlu
diperhatikan adalah bagaimana menata ruang kerja petugas perpustakaan,

6
bagaimana menata ruang belajar, dan bagaimana menata ruang perpustakaan
secara keseluruhan. Tata ruang yang baik akan mempengaruhi produktifitas,
efisiensi, efektifitas, dan kenyamanan pemakai.

D. Pengorganisasian Perlengkapan/Perabotan Perpustakaan


Perpustakaan sekolah harus mempunyai sejumlah perabot dan
perlengkapan yang memadai. Hal ini diperlukan untuk kelancaran jasa layanan
serta kelancaran penyelenggaraan aktivitas kerja para pustakawan dan petugas
perpustakaan. Perabot dan pelengkapan perpustakaan sekolah yang baik tidak
hanya memiliki estetika dan daya tahan lama atau kokoh, tetapi juga berdaya
guna tinggi (fungsional) berikut ini penjelasan perlengkapan/ perabotan
perpustakaan :

1. Perlengkapan Perpustakaan

Dalam upaya menjalankan fungsi dan mencapai tujuan perpustakaan secara


optimal maka selain peralatan, dibutuhkan pula beberapa jenis perlengkapan.
Perlengkapan perpustakaan adalah barang-barang yang diperlukan staf dan
pustakawan didalam perpustakaan sebagai penunjang fungsi perpustakaan. Guna
mendapatkan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan staf dan pengguna
perpustakaan maka dimungkinkan dalam kegiatan pengadaan perlengkapan
perpustakaan mempergunakan jasa seorang konsultan interior. Adapun peranan
konsultan interior tersebut dapat membatu pihak perpustakaan dalam menentukan
beberapa hal berikut ini:
a. Inventarisasi perlengkapan/perabot yang ada dan masih dapat
dimanfaatkan
b. Kapasitas ruang yang tersedia
c. Spesifikasi perlengkapan yang dibutuhkan
d. Rencana tata ruang perpustakaan
e. Membantu memilih perlengkapan yang ditawarkan pihak luar

7
Menurut Darmono (2001) terdapat beberapa perlengkapan pokok yang
dibutuhkan sebuah perpustakaan antara lain:
a. Rak atau lemari buku; berfungsi untuk menempatkan koleksi buku. Ada
rak buku yang terdiri atas satu sisi dan ada pula yang dua sisi. Untuk rak
satu sisi ditempatkan merapat pada dinding ruang perpustakaan, adapun
rak dua sisi dapat diletakkan ditengah ruangan, pada masing-masing
sisinya diisi dengan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan. Biasanya rak
buku memiliki ketinggian 190 cm dan terdiri atas 4-5 sap untuk
menempatkan koleksi buku.
b. Rak surat kabar; berfungsi untuk meletakkan surat kabar agar tidak mudah
rusak atau sobek. Biasanya rak surat kabar terbuat dari kayu dan lebarnya
disesuaikan dengan ukuran surat kabar yang dilanggan oleh perpustakaan.
Rak ini dilengkapi alat penjepit yang panjangnya 36 inci, yang
memudahkan surat kabar untuk dipasang atau dilepas kembali.
c. Rak majalah; berfungsi untuk meletakkan majalah dan biasanya hanya
terdiri atas 2 sap. Konstruksi rak yang rendah ini dapat memudahkan
pengguna perpustakaan mengambil koleksi majalah yang dibutuhkan.
d. Meja dan kursi baca; perlengkapan ini sangat dibutuhkan oleh
perpustakaan untuk melayani pengguna perpustakaan yang ingin membaca
koleksi buku di ruang perpustakaan. Pemilihan jenis meja dan kursi baca
selain harus disesuaikan dengan kondisi luas ruangan juga disesuaikan
dengan dana yang dialokasikan untuk membeli perlengkapan tersebut.
Sebaiknya meja dan kursi baca terbuat dari bahan yang kuat (kayu),
nyaman dan seragam baik warna dan bentuknya.
e. Meja dan kursi kerja; berguna bagi staf perpustakaan untuk melaksanakan
aktivitas dan menyelesaikan tugas-tugasnya. Umumnya meja dan kursi
kerja disediakan dalam bentuk tunggal tidak digabung antara staf yang
satu dengan lainnya, artinya untuk satu orang staf akan mendapatkan satu
buah meja dan kursi.
f. Meja sirkulasi; berfungsi untuk melayani pengguna yang akan meminjam
atau mengembalikan koleksi buku perpustakaan. Meja sirkulasi biasanya

8
didesain khusus agar dapat menampung buku dan berkas lainnya dalam
jumlah yang banyak. Agar pelayanan sirkulasi berjalan optimal, maka
desain meja sirkulasi biasanya terdiri atas beberapa meja yang digabung
menjadi satu sehingga membentuk meja yang fleksibel dalam melakukan
kegiatan sirkulasi.
g. Lemari catalog; berfungsi untuk menyimpan kartu catalog. Besarnya
lemari catalog disesuaikan dengan jumlah laci yang diinginkan sedangkan
tingginya disesuaikan dengan tinggi badan pengguna perpustakaan pada
umumnya.
h. Kereta buku; berfungsi untuk mengangkut buku yang dikembalikan oleh
pengguna perpustakaan (dari sirkulasi ke rak buku) atau mengangkut buku
yang telah diproses dibagian pembinaan koleksi ke rak buku. Biasanya
kereta buku terbuat dari bahan yang kuat dan beroda.
i. Papan display; berfungsi untuk memamerkan koleksi buku baru yang akan
dilayankan oleh perpustakaan.
2. Perabotan Perpustakaan
a. Perabotan perpustakaan adalah sarana pendukung atau
perlengkapan  perpustakaan sekolah yang digunakan perpustakaan agar
dapat optimal dibutuhkan dan perabot perlengkapan perpustakaan antara
lain
b. Meja dan kursi sirkulasi yang memiliki desian khusus, biasanya
disesuaikan dengan aktivitas di sirkulasi dan kebutuhan perlengkapan
untuk mendukung layanan sirkulasi Meja dan kursi baca sangat
dibutuhkan oleh perpustakaan dengan pemilihan jenis disesuaikan dari
luas ruangan perpustakaan
c. Meja dan kursi kerja. Tidak begitu banyak dibutuhkan oleh
perpustakaan, namun demikian meja kerja ini sangat penting. Segala
aktivitas perpustakaan dikendalikan
d. Meja atau rak atlas dan kamus yang dapat dimanfaatkan untuk
menempatkan surat kabar yang dilengkapi dengan alat penjepit (stick).

9
e. Lemari katalog atau disebut juga kabinet katalog yang digunakan untuk
menyimpan
f. Lemari multi media yang digunakan untuk menyimpan koleksi dalam
bentuk multi media seperti kaset, CD ROM, mikrofilm.
g. Lemari arsip digunakan untuk arsip perpustakaan yang berupa data
siswa yang menjadi anggota perpustakaan, data siswa yang meminjam
koleksi perpustakaan dan data koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan
sekolah.
h. Laci penitipan tas atau locker dapat dimanfaatkan untuk menitipkan tas,
jaket dan barang yang tidak diperkenankan masuk ke dalam ruangan
perpustakaan.
i.Kereta buku biasanya sangat dibutuhkan di perpustakaan sekolah yang
besar. Kegunaanya adalah untuk mengangkut buku-buku yang
dikembalikan oleh siswa
j.Papan display adalah suatu papan yang dapat digunakan untuk
memperlihatkan informasi buku baru

Jenis-jenis perabot perpustakaan yang perlu diadakan oleh perpustakaan


sesuai dengan kegiatan layanan perpustakaan, antara lain berikut ini:

1. Rak Buku, Rak buku dipergunakan untuk menyimpan buku-buku. Bentuk


dan ukurannya bermacam-macam tergantung biaya yang ada dan kondisi
pemakai. Rak koleksi buku hendaknya diberi petunjuk mengenai buku
yang ditempatkan di rak tersebut, misalnya nomor urut kelas (370-399).
2.  Rak surat kabar, Agar tidak cepat rusak/sobek maka untuk surat kabar
dibuat rak khusus. Bentuknya bisa bermacam-macam, Batang-batang pada
rak surat kabar merupakan alat penjepit agar surat kabar tidak jatuh.
3.   Rak majalah, Agar majalah terlihat dengan jelas, dibuat rak khusus.
Lebar papan tempat menyandarkan majalah disesuaikan dengan tinggi
majalah, dipasang agak miring kebelakang.
4. Meja dan kursi baca, Meja dan kursi baca dipakai oleh pengunjung untuk
membaca buku diperpustakaan.

10
5. Kartu katalog, Kartu katalog umumnya berukuran 7,5 x 12,5 cm. Kartu
katalog minimal harus ada 3 buah yakni untuk kartu pengarang, kartu
judul dan kartu subyek.
6. Lemari penitipan tas, Untuk ruangan depan diperlukan tempat penitipan
tas untuk penggunanya, Dapat juga di sediakan lemari kaca untuk
pameran, dan kursi tamu. Lobby yang cukup besar, dapat difungsikan
sebagai tempat pameran.
7. Tempat peminjaman/meja sirkulasi, Tempat peminjaman memerlukan
meja yang dirancang secara khusus. Selain itu, dilengkapi dengan meja
kerja dan kursi petugas (sesuai dengan jumlah petugas), rak
buku, komputer, kereta buku, telepon.
8. Meja layanan rujukan, Layanan rujukan memerlukan meja kerja dan kursi
untuk petugas, kursi untuk penanya (tamu), rak khusus untuk koleksi
rujukan.
9. Meja komputer, Komputer sebenarnya dapat ditempatkan di meja kerja
biasa. Namun ukuran terutama tingginya, biasanya tidak membuat nyaman
pengguna komputer tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya untuk
menempatkan komputer ini digunakan meja yang dirancang khusus
untuk komputer
10. Meja/ kursi untuk kerja petugas, Jumlah ruangan untuk petugas tergantung
pada jumlah tenaga, keragaman kegiatan layanan, dan luas ruangan
perpustakaan secara keseluruhan.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Pengorganisasian di perpustakaan yang dimaksud adalah usaha dari


pimpinan atau manajer perpustakaan untuk mengkoordinasikan, mengarahkan,
dan mengatur segala SDP (Sumber Daya Perpustakaan) yang ada di dalam
perpustakaan agar fungsi, tujuan, visi, dan misi perpustakaan dapat tercapai
(Iskandar, 2016:18).

Sumber daya manusia atau sering disebut dengan sumber daya insani
merupakan sumber daya paling penting dalam perpustakaan. Pentingnya sumber
daya manusia yang kompeten bagi suatu perpustakaan untuk memenangkan
persaingan/kompetisi. Sebab sumber daya manusia memiliki beberapa kelebihan
bila dibanding dengan sumber daya lain (sarana prasarana, koleksi, anggaran,
maupun teknologi informasi). Menurut Lasa Hs (2017:35) beberapa kelebihan
sumber daya manusia itu antara lain:
a. Sumber daya manusia dapat menggerakkan sumber daya lain.
b. Sumber daya manusia dapat dikembangkan dan ditingkatkan kemampuan
mereka terus menerus.
c. Sumber daya manusia memiliki kriteria tertentu.
d. Sumber daya manusia memiliki potensi untuk menciptakan keunggulan
komparatif.

Bangunan yang sepenuhnya dipergunakan untuk kegiatan perpustakaan dan


berdiri sendiri disebut gedung perpustakaan. Apabila sebuah gedung
dipergunakan untuk beberapa kegiatan dan perpustakaan hanya menempati salah
satu bagian dari gedung tersebut, itu disebut ruang perpustakaan. Oleh karena itu
perlu adanya pengorganisasian dalam pengelolaan gedung perpustakaan meliputi
gedung dan tata ruang.
Perpustakaan sekolah harus mempunyai sejumlah perabot dan
perlengkapan yang memadai. Hal ini diperlukan untuk kelancaran jasa layanan

12
serta kelancaran penyelenggaraan aktivitas kerja para pustakawan dan petugas
perpustakaan. Perabot dan pelengkapan perpustakaan sekolah yang baik tidak
hanya memiliki estetika dan daya tahan lama atau kokoh, tetapi juga berdaya guna
tinggi (fungsional).

B. Saran

Penulis menghimbau atau mengajak kepada Manajer atau Staff dalam


perpustakaan agar senantiasa mengorganisasikan perpustakaan dengan sebaik
mungkin. Entah itu dari segi pengorganisasian staf atau sumber daya manusia nya
maupun bacaan yang ada diperpustakaan. Karena kalau semisal pengorganisasian
itu jelek atau kurang baik, maka hal tersebut akan mengurangi minat baca siswa
dan merekapun enggan masuk perpustakaan.

Penulis juga menyarankan terhadap penulis lanjutan agar mereka bisa


memperluas pembahasan ini. Karena jujur makalah ini jauh dari kata sempurna.
Adapun untuk dosen pengampu, penulis megharapkan saran dan kritik konstruktif
terhadap tulisan atau makalah ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

Darmono. 2004. Manajemen Dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta:


Grasindo

Iskandar. 2016. Manajemen dan Budaya Perpustakaan. Bandung: Refika


Aditama.

Lasa, Hs. Arda, Putri, Winata. Eko, Kurniawan. Nita, SIti, Mudawamah. 2017.
Manajemen dan Standardisasi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Muhammadiyah-’Aisyiyah. Yogyakarta: Majelis Pustaka dan Informasi PP
Muhammadiyah.

Sulistiyo Basuki. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka


Depdikbud.

Sutamo, NS, 2005. Tanggung Jawab Perpustakaan Dalam Mengembangkan Masyarakat


Informasi. Jakarta: Pantai Rei.

14

Anda mungkin juga menyukai