Oleh :
Kelompok 1
Ananda Nabila W 1172010008
Arif Aliyudin 1172010013
Arini Fitriyani N 1172010014
D. Jajang S 1172010017
Elma Sentiani Mutia 1172010027
Harits Abdurrahman 1172010033
Indah Laraswati 1172010037
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang......................................................................................1
B. Rumusan masalah.................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Distribusi Pemasaran Pendidikan.......................................3
B. Apa saja Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Saluran Distribusi.........4
C. Unsur-Unsur Distribusi Pemasaran Pendidikan...................................6
D. Fungsi dan tujuan Saluran Distribusi Pemasaran Pendidikan..............6
E. Strategi Saluran Distribusi Jasa Pendidikan.........................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................8
B. Saran.....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh
perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk
mempertahankan kelangsungan hidup usahanya.
Memasarkan jasa pendidikan khususnya sekolah adalah sesuatu yang
sangat penting. Begitu banyak bermunculan sekolah baru yang menawarkan
berbagai kelebihan dan kekhususannya. Secara khusus, sekolah swasta
dituntut mendapatkan jumlah siswa yang signifikan agar biaya operasional
sekolah dapat terpenuhi. Untuk itu diperlukan manajemen pemasaran agar
tujuan dari pemasaran jasa pendidikan tersebut dapat tercapai secara
maksimal.
Dalam sebuah manajemen pemasaran, kita harus menentukan produk
seperti apa yang akan kita tawarkan kepada pelanggan jasa pendidikan.
Produk yang kita tawarkan tentu saja harus memiliki nilai yang lebih
dibandingkan sekolah-sekolah lain pada umumnya. Selain itu harus ada
strategi distribusi sehingga ketika sekolah membuat program pendidikan serta
jasa pendidikan dapat diakses oleh pasar sasaran jasa pendidikan.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis menyusun
makalah yang berjudul “Distribusi Pemasaran Pendidikan”.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud Distribusi Pemasaran Pendidikan?
2. Apa saja Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Saluran Distribusi?
3. Apa saja Unsur-Unsur Distribusi Pemasaran Pendidikan?
4. Apa saja Fungsi dan Tujuan Saluran Distribusi Pemasaran Pendidikan?
5. Bagaimana Strategi Saluran Distribusi Jasa Pendidikan?
1
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk Mengetahui Pengertian Distribusi Pemasaran Pendidikan.
2. Untuk mengetahui Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Saluran Distribusi
3. Untuk MengetahuiUnsur-Unsur Distribusi Pemasaran Pendidikan
4. Untuk Mengetahui Fungsi dan tujuan Saluran Distribusi Pemasaran
Pendidikan.
5. Untuk Mengetahui Strategi Saluran Distribusi Jasa Pendidikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Distribusi Pemasaran Pendidikan
Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran.Distribusi juga dapat
diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan
mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen,
sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga,
tempat, dan saat dibutuhkan. (Swasta dan Irawan, 2008:285)
Distribusi adalah kegiatan penyaluran hasil produksi berupa barang dan
jasa dari produsen ke konsumen guna memenuhi kebutuhan manusia.Pihak yang
melakukan kegiatan distribusi disebut sebagai distributor.
Dalam ekonomi konvensional distribusi diartikan sebagai berikut:
Pergerakan barang dari perusahaan manufaktur hingga kepasar dan akhirnya
dibeli konsumen. Dalam artian distribusi merupakan suatu proses penyaluran
barang-barang hasil dari produksi kepada konsumen. (Kunarjo, 2003: 81)
Secara garis besar, pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan
pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang
dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan
yang diperlukan (jenis, harga, tempat dan saat dibutuhkan)
Beberapa faktor yang menjadi dasar distribusi, yaitu tukar menukar
(exchange), kebutuhan (need), kekuasaan (power), sistem sosial dan nilai etika
(sosial system and ethical values). (Euis, 2009:118)
Dalam kaitannya dengan pendistribusian jasa pendidikan madrasah kepada
konsumen, maka manajemen dalam hal ini dapat memilih undirect channel dalam
bentuk menyalurkan langsung program-program yang ditawarkan kepada calon
konsumen. Misalnya dengan menggandeng pihak ketiga, seperti LSM LPU dalam
program pemberdayaan ekonomi madrasah, organisasi olahraga untuk kegiatan
sispala dan panjat tebing, serta pemerintah dalam hal pengadaan sarana dan
prasarana pembelajaran. (Rais, 2013: 139)
3
Menurut Kotler dan Fox (1995), saluran distribusi jasa pendidikan adlaah
proses dimana sekolah membuat program pendidikan serta jasa pendidikan dapat
tersedia dan diakses oleh pasar sasaran.
Lockhart (2005) saluran distribusi jasa pendidikan tidak hanya mengacu
pada dimana, tetapi juga bagaimana cara penyampaian produk jasa pendidikan.
Dimana berkenaan dengan bantuan, tanah, ruang kelas, peralatan, dan fasilitas
lainnya. Sementara bagaimana berkenaan dengan cara penyampaian produk jasa
pendidikan (metodologi pengajarannya).
Saluran distribusi jasa tidak hanya mengacu pada dimana produk jasa
pendidikan dapat disampaikan, tetapi juga bagaimana cara penyampaian produk
jasa pendidikan. Kata “dimana” meliputi lingkungan fisik sekolah, yaitu
bangunan, tanah, ruang kelas, peralatan, dan fasilitas pendidikan lainnya.
Sementara itu kata “bagaimana” meliputi cara penyampaian produk jasa
pendidikan. Misalnya, melalui metodologi pengajaran. Yaitu apakah sekolah
menggunakan metode tradisional atau inovatif. (Wijaya, 2016:108)
Saluran distribusi jasa pendidikan juga berkaitan dengan lokasi,
penampilan, dan fasilitas distribusi jasa pendidikan dimana jasa pendidikan
disampaikan sehingga mempengaruhi aksebilitas dan ketersediaan jasa
pendidikan. (Wijaya, 2016:109)
4
memerlukan pemilihan penyalur yang dituntut memiliki kemampuan penguasaan
secara teknis mengenai produk tersebut.
b. Jumlah pembeli potensial
Jika jumlah pembeli potensi jumlahnya banyak umumnya tingkat
pelayanan yang diperlukan juga tinggi sehingga jumlah perantaranya juga harus
banyak, sebaliknya jika pembeli potensial sedikit tingkat pelayanan yang
diperlukan tidak begitu banyak.
2. Pertimbangan Produk
a. Karakteristik produk
Produk yang mudah rusak misalnya mengharuskan dibentuk saluran
distribusi yang pendek dan tingkat layanan yang tinggi agar produk cepat sampai
ke tangan konsumen. Demikian juga produk yang memiliki bobot yang tinggi
seperti bahan bangunan (pasir, batu dsb) memerlukan saluran yang pendek karena
ongkos angkut serta bongkar muatnya yang tinggi.
b. Nilai unit
Jika nilai unit dari barang yang dijual relative rendah maka produsen
cenderung untuk menggunakan saluran distribusi yang panjang. Tetapi
sebaliknya, jika nilai unitnya relative tinggi maka saluran distribusinya pendek
atau langsung
3. Perimbangan Perusahaan
a. Kemampuan modal
Semakin besar modal yang dimiliki oleh perusahaan maka perusahaan
dapat menentukan jumlah penyalur yang banyak untuk meningkatkan pelayanan
dan perusahaan memiliki peluang untuk memilih penyalur yang memiliki reputasi
yang baik untuk menjaga citra perusahaannya.
b. Pengalaman dan kemampuan manajemen
Perusahaan yang memiliki pengalaman yang banyak akan penyaluran
produk tentunya memiliki pertimbangan yang matang dalam mendesain saluran
dan memiliki kriteria atau data tersendiri mengenai reputasi penyalur. Demikian
juga kemampuan manajemen dalam menilai dan menentukan pemilihan penyalur
turut menentukan terciptanya saluran distribusi yang efisien dan efektif.
5
C. Unsur-Unsur Distribusi Pemasaran Pendidikan
Unsur-unsur saluran distribusi jasa pendidikan menurut (philip, 1995):
1. Penampilan (apprearance) jasa pendidikan, yaitu seberapa efektif penampilan
dan lokasi sekolah.
2. Pelanggan dan pengunjung (custumers and visitors) jasa pendidikan, dimana
kultur jasa pendidikan berorientasi pada pelanggan jasa pendidikan.
3. Hubungan pertama dan aksesibilitas jasa pendidikan, hal ini berkaitan dengan
cara individu berhubungan dengan sekolah dan kemudahan menjalin
hubungan dengan sekolah.
6
g. Pembayaran, Pembeli yang membayar melalui bank dan lembaga keuangan
lainnya kepada penjual.
2. Tujuan saluran distribusi pemasaran pendidikan
a. Memaksimalkan ketertarikan siswa terhadap program pendidikan.
b. Menyediakan letak ruang kelas atau laboratorium yang tepat.
c. Menjadwalkan kelas/program untuk meningkatkan ketertarikan dan
menghindari bentrok.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Saluran distribusi jasa pendidikan adlaah proses dimana sekolah membuat
program pendidikan serta jasa pendidikan dapat tersedia dan diakses oleh pasar
sasaran.
Faktor yang sangat berpengaruh dalam pemilihan saluran distribusi. Faktor-
faktor tersebut antara lain Pertimbangan Pasar, Pertimbangan produk dan
Perimbangan Perusahaan.
Unsur-unsur saluran distribusi jasa pendidikan menurut diantaranya
Penampilan (apprearance) jasa pendidikan, Pelanggan dan pengunjung (custumers
and visitors) jasa pendidikan, Hubungan pertama dan aksesibilitas jasa pendidikan
Adapun tujuan saluran distribusi pemasaran pendidikan ialah
memaksimalkan ketertarikan siswa terhadap program pendidikan, menyediakan
letak ruang kelas atau laboratorium yang tepat dan menjadwalkan kelas/program
untuk meningkatkan ketertarikan dan menghindari bentrok.
Terdapat tiga strategi saluran distribusi jasa pendidikan yaitu strategi
pengendali, strategi pemberdayaan dan trategi kemitraan
8
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, E. (2009). Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam. Jakarta: PT Raja
Grafindo.
Kunarjo. (2003). Glosarium Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan. Jakarta:
Universitas Indonesia Perss.
Rais, M. (2013). Manajemen Marketing Pendidikan Madrasah. Yogyakarta: CV
Pustaka Ilmu Group.
Swatsha , B., & Irawan. (2008). Manajemen Pemasaran Modern. Bandung: CV
Alfabeta.
Wijaya, D. (2016). Pemasaran Jasa Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Abdullah, Thamrin dan Francis Tantri. 2016. Manajemen Pemasaran. Depok: PT
Raja Grafindo Persada