Anda di halaman 1dari 15

STRATEGI MARKETING JASA PENDIDIKAN 3:

Komunikasi dan Promosi Jasa Pendidikan

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Marketing Pendidikan Islam yang
diampu oleh Bapak Abdul Wafi, S.S.,M.Pd

Di susun oleh :
Kelompok 06

Arika Firdausiyah ( 18381042021)


Dhita Putri Wulandari (18381042036)
Elysa Fitri (18381042042)
Iradatus Sakinah (18381042061)

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA
2021

i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmad-Nya bagi penulis sehingga berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul
” Strategi Marketing Jasa Pendidikan 3”. Kedua kalinya solawat dan salam
semoga tetap tercurah limpahkan kapada nabi kita Nabi Muhammad Saw. yang
telah membawa kita dari alam Jahiliah menuju alam ilmiah. Penulis membuat
makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Marketing Pendidikan
Islam serta memperlancar proses belajar-mengajar.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengampu mata kuliah ” Marketing Pendidikan Islam” yang telah memberikan
bimbingan dan saran yang berharga dalam penyusunan makalah ini sehingga
dapat terlaksana dengan baik.
Selesainya tugas ini tidaklah terlepas dari adanya bimbingan, bantuan
dan petunjuk serta saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan
ini kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya.
Akhirnya penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, hal ini dari segi penyusunan maupun dari segi materi. Oleh karena itu
dengan rasa rendah hati dan hormat penulis menerima setiap kritik dan saran yang
bersifat membangun yang dapat memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini.
Demikian hal ini disampaikan secara tertulis, atas perhatiannya kami
ucapakan terima kasih.

Pamekasan, 28 April 2021

Penyusun
Kelompok 06

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................2
C. Manfaat...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Program Komunikasi Jasa Pendidikan...........................................................3
B. Teknik Komunikasi Jasa Pendidikan..............................................................4
C. Desain Promosi Jasa Pendidikan....................................................................5
BAB III PENUTUP................................................................................................9
A. Kesimpulan.....................................................................................................9
B. Saran.............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tingkat persaingan dalam dunia pendidikan menuntut setiap pemasar
untuk mampu melaksanakan kegiatan strategi pemasaran yang efektif dan
efisien. Kegiatan pemasaran tersebut membutuhkan sebuah konsep pemasaran
yang mendasar sesuai dengan kepentingan pemasaran dan kebutuhan sesuai
pelanggan. Pendidikan dipercaya sebagai alat strategi untuk meningkatkan
taraf hidup manusia. Melalui strategi tersebut manusia menjadi cerdas,
memiliki kemampuan atau skill, sikap hidup yang baik, sehingga dapat
beradaptasi dengan masyarakat dan lingkungan. Manajemen pemasaran bagi
lembaga pendidikan diperlukan adanya persaingan antar sekolah yang semakin
atraktif. Pemasaran sangat dibutuhkan bagi lembaga pendidikan dalam
membangun citranya yang positif. Strategi marketing merupakan usaha
pemasaran pada sebuah organisasi profit maupun non profit yang berfokus
pada kepuasan pelanggan. Apabila berbicara tentang marketing berarti
berbicara tentang bagaimana memuaskan pelanggan dalam hal ini adalah
peserta didik dalam madrasah, jika peserta didik tidak puas berarti
pemasarannya gagal.1
Pemasaran tersebut dapat dilihat dari adanya berbagai upaya kreatif dan
inovatif dari para penyelenggara pendidikan untuk menggali keunikan dan
keunggulan dari sekolah agar semakin dibutuhkan dan diminati oleh para
pengguna jasa pendidikan. Untuk menarik calon peserta didik diperlukan
adanya strategi pemasaran yang bukan saja menjual jasa pendidikan secara apa
adanya melainkan bagaimana mendekatkan pendekatan sesuai dengan
keinginan dan kepuasan konsumen. Dalam kaitannya dengan pendidikan jasa
dapat didefinisikan sebagai kegiatan lembaga pendidikan untuk memberikan
layanan atau menyampaikan jasa pendidikan kepada konsumen dengan cara
memuaskannya. Pemasaran dalam konteks jasa pendidikan adalah sebuah
proses social dan manajerial untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan dan
diinginkan melalui penciptaan penawaran, pertukaran produk yang berbilai
1
Buchari Alma, Ratih Hurriyati, Manajemen Coorporate dan startegi pemasaran jasa
pendidikan focus pada mutu dan layanan prima, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 30

1
dengan pihak lainnya dalam bidang pendidikan tersebut. Guna menciptakan
layanan yang memuaskan ini, maka lembaga pendidikan menciptakan bauran
pemasaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari program komunikasi jasa pendidikan?
2. Bagaimana tekhnik komunikasi jasa pendidikan?
3. Bagaimana desain promosi jasa pendidikan?
C. Manfaat
1. Untuk mengetahui pengertian dari program komunikasi jasa pendidikan
2. Untuk mengetahui tekhnik komunikasi jasa pendidikan
3. Untuk mengetahui desain promosi jasa pendidikan

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Program Komunikasi Jasa Pendidikan
Program jasa pendidikan merupakan salah satu variabel bauran
pemasaran jasa pendidikan yang harus dilakukan sekolah untuk memasarkan
produk jasa pendidikan. Aktivitas promosi jasa pendidikan bukan hanya
berfungsi sebagai alat komunikasi antara sekolah dan pelanggan jasa
pendidikan, tapi juga sebagai alat untuk memengaruhi pelanggan jasa
pendidikan di dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa pendidikan
sesuai dengan kebutuhan dan keinginanya.2
Promosi memiliki arti sebagai komunikasi informasi antara penjual dan
pembeli yang bertujuan untuk mengubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang
tadinya tidak mengenal lalu mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap
mengingat menjadi pembeli dan tetap mengingat produk itu. Promosi jasa
pendidikan merupakan suatu tugas untuk menginformasikan dan menyakinkan
pasar jasa pendidikan untuk memilih produk jasa pendidikan yang ditawarkan.3
Dasar pengembangan aktivitas promosi jasa pendidikan adalah
komunikasi pemasaran jasa pendidikan. Sekoah membutuhkan komunikasi
pemasaran jasa pendidikan secara efektif dengan pasar sasaran jasa pendidikan.
Oleh karena itu, sekolah harus menginformasikan tujuan, aktivitas, serta
penawaran program pendidikan kepada pelanggan jasa pendidikan agar tertarik
dengan sekolah. Komunikasi pemasaran adalah aktivitas komunikasi yang
dilakukan pembeli dan penjual, merupakan kegiatan yang membantu dalam
pengambilan keputusan di bidang pemasaran, serta mengarahkan pertukaran
agar lebih memuaskan. Jadi, komunikasi pemasaran jasa pendidikan
merupakan pertukaran informasi dua arah antara pihak-pihak yang terlibat
dalam aktivitas pemasaran jasa pendidikan di sekolah.4
Menurut Alma (2004), pada hakikatnya promosi adalah bentuk
komunikasi pemasaran yang merupakan aktivitas pemasaran untuk

2
David Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara Group, 2016), hlm. 134
3
Saladin, Djaslim dan Yevis Oesman, Perilaku Konsumen dan Pemasaran Strategik (Bandung:
Linda Karya, 2002), hlm. 55
4
David Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara Group, 2016), hlm. 135

3
menyebarkan informasi, memengaruhi, membujuk dan mengingatkan pasar
sasaran akan organisasi dan produknya agar bersedia menerima, dan membeli.5
B. Teknik Komunikasi Jasa Pendidikan
Bauran promosi merupakan perpaduan strategi yang paling baik dari
variabel-variabel periklanan, penjualan pribadi, serta alat promosi lainnya yang
seluruhnya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Lovelock
mengklasifikasikan bauran promosi jasa pendidikan menjadi enam kelompok,
yaitu sebagai berikut:
1. Komunikasi pribadi (personal communications), yaitu komunikasi secara
langsung antara pemasar jasa pendidikan dan pelanggan jasa pendidikan yang
melibatkan dialog dua arah, seperti percakapan tatap muka, panggilan telepon,
dan surat elektronik, yang meliputi penjualan pribadi jasa pendidikan,
telemarketing jasa  pendidikan, pelayanan pelanggan jasa pendidikan,
pelatihan pelanggan jasa pendidikan, serta  komunikasi dari mulut ke mulut
pemasaran jasa pendidikan.
2. Periklanan (advertising), yaitu bentuk-bentuk komunikasi bukan
pribadi yang dilakukan pemasar jasa pendidikan dengan tujuan
menginformasikan, mengedukasi, atau membujuk khalayak pasar
sasaran jasa pendidikan, antara lain melalui siaran radio, materi
tercetak, internet, papan reklame, dan surat langsung.
3. Promosi penjualan (sales promotion), yaitu bentuk insentif jangka
pendek yang ditawarkan kepada pelanggan jasa pendidikan dan
perantara jasa pendidikan untuk merangsang pembelian produk jasa
pendidikan seperti pengambilan sampel produk jasa pendidikan, kupon
produk jasa pendidikan, potongan harga produk jasa pendidikan,
tawaran pengembalian tunai produk jasa pendidikan, hadiah, dan
promosi berhadiah.
4. Publisitas (publicity) hubungan masyarakat (public relations), yaitu
upaya yang dilakukan pemasar jasa pendidikan untuk memicu minat
positif terhadap sekolah dan produk jasa pendidikan melalui
penyebaran berita baru, melaksanakan konferensi pers,

5
Ibid. 134.

4
menyelenggarakan peristiwa istimewa, dan mendanai aktivitas yang
patut dijadikan berita oleh pihak ketiga sekolah.
5. Materi instruksional (instructional materials), yaitu materi promosi
untuk mempromosikan produk jasa pendidikan yang baru atau atribut
produk jasa pendidikan jika pelanggan jasa pendidikan tidak memahami
produk jasa pendidikan, yang meliputi situs sekolah, buku pedoman
sekolah, brosur sekolah, video dan kaset sekolah, perangkat lunak dan
CD sekolah, serta kotak suara sekolah.
6. Desain organisasi (corporate design), yaitu aplikasi warna, simbol dan
kop surat yang berbeda-beda sehingga memberikan kemudahan bagi
sekolah untuk mengakui identitasnya, yang meliputi papan merek
sekolah, dekorasi bagian dalam sekolah, kendaraan sekolah, peralatan
sekolah, dan seragam sekolah.6
Di dalam kampanye promosi jasa pendidikan, sekolah dapat
menggunakan salah satu variabel bauran promosi jasa pendidikan atau
perpaduan variabel bauran promosi jasa pendidikan. Akan tetapi, ketika
menerapkan bauran promosi/komunikasi jasa pendidikan, pemasar jasa
pendidikan harus memahami pasar sasaran jasa pendidikan yang dituju. Bentuk-
bentuk promosi jasa pendidikan yang digunakan setiap sekolah tentunya akan
berbeda-beda. Hal itu bergantung pada beberapa hal berikut:
1. Klasifikasi jasa pendidikan
2. Tujuan komunikasi pemasaran jasa pendidikan
3. Penciptaan citra sekolah yang kuat
4. Peningkatan pesanan jasa pendidikan secara berulang.7
C. Desain Promosi Jasa Pendidikan
Menurut Basu Swasta DH, “promosi adalah arus informasi atau
persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi
kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran,”8 Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Promosi (dagang) adalah kegiatan

6
David Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan, hlm. 136-138
7
Ibid., 139
8
Basu swasta DH, azaz azaz marketing (Yogyakarta liberty, 1984), edisi 3, hlm.237

5
komunikasi untuk meningkatkan volume penjualan dengan pameran,
periklanan, demonstrasi, dan usaha lain yang bersifat persuasif.”9
Dari beberapa pengertian di atas tentang promosi dapat disimmpulkan
bahwa promosi merupakan rangkaian kegiatan pemasaran yang bertujuan
untuk memperkenalkan produk yang dihasilkan oleh produsen kepada
konsumen melalui jalinan komunikasi dengan maksud mempengaruhi dan
mendorong konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan.
Model komunikasi pemasaran jasa pendidikan menekankan faktor
faktor komunikasi pemasaran jasa pendidikan secara efektif. Pengirim
mengirimkan pesan melalui media. Agar berkomunikasi secara efektif,
pengirim perlu memahami kebutuhan dan keinginan dari penerima. Pengirim
harus mahir mengodekan pesan dengan mempertimbangkan cara khalayak
sasaran dalam menguraikan kode pesan. Mereka harus mengirimkan pesan
melalui media yang efisien untuk menjangkau khalayak sasaran dan
membangun saluran umpan balik sehingga dapat mengetahui tanggapan
penerima atas pesan tersebut.
Riset pemasaran jasa pendidikan diperlukan pada setiap tahapan
komunikasi pemasaran jasa pendidikan, yang memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi dan mengelompokkan khalayak sasaran potensial
b. Menetapkan kebutuhan informasi
c. Mengembangkan pesan yang tepat
d. Mengukur tanggapan khalayak sasaran10
Menurut Kotler dan Fox (1995), komunikator pemasaran jasa
pendidikan harus membuat enam keputusan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi khalayak sasaran
Khalayak sasaran potensial meliputi seluruh khalayak pendidikan
dan pasar jasa pendidikan. Orangtua siswa tertarik dengan informasi biaya
pendidikan dan kualitas guru, sedangkan masyarakat luas tertarik dengan
aktivitas sosial dan evaluasi pengalaman pendidikan siswa. Sekolah

9
Pusat bahasa departemen pendidikan nasional, kamus besar bahasa Indonesia, hlm.
898
10
David wijaya, pemasaran jasa pendidikan(Jakarta, bumi aksara grup) hlm. 140

6
seharusnya dapat mengidentifikasi khalayak sasaran utama dan
perhatiannya agar dapat menyediakan informasi sesuai kebutuhan.
2. Menjelaskan tanggapan yang diinginkan
Komunikasi pemasaran jasa pendidikan dirancang agar dapat
memperoleh tanggapan dari penerima. Tanggapan itu dapat berupa
perubahan terhadap kesadaran warga sekolah dan program pendidikan atau
perubahan perilaku yang berpengaruh pada kualitas program pendidikan.
Apabila sekolah bisa mengetahui tanggapan yang diinginkan, sekolah
membentuk pesan terbaik dan menilai efektivitas pesan.
3. Mengembangkan Pesan
Setelah mendefinisikan tanggapan yang diinginkan khalayak
sasaran sekolah, komunikator Oleh karena itu, sekolah perlu menggunakan
pesan dan jenis komunikasi Yang berbeda-beda pada tahapan proses
komunikasi pemasaran jasa Pendidikan. Pesan memiliki dapat
mengembangkan komunikasi pemasaran jasa pendidikan. Komunikasi
pemasaran jasa pendidikan ideal harus menarik perhatian (attention),
mempertahankan ketertarikan (interest), membangkitkan keinginan
(desire), dan menggerakkan tindakan (action) yang sering kali dikenal
dengan Model AIDA (Attention, Interest, Desire, ond Action). isi dan
bentuk tertentu.11
4. Memilih Alat Perantara atau Media Komunikasi
Komunikator harus memilih alat perantara atau media komunikasi
yang efisien, yaitu:
a. Komunikasi pribadi (personal communication), meliputi
komunikasi Iangsung dari perwakilan sekolah (alumni, kantor
perwakilan sekolah, karyawan sekolah bagian pengembangan,
karyawan sekolah bagian pendaftaran, dan telemarketer sekolah)
serta pengaruh komunikasi lisan melalui percakapan dengan
tetangga, teman, anggota keluarga, dan rekan kerja sekolah yang
merupakan bentuk komunikasi sangat meyakinkan.

11
Ibid, hlm.142

7
Sedangkan Menurut Robertson (1971), organisasi dapat
merangsang komunikasi pribadi tersebut dengan cara sebagai
berikut:
a) Menentukan individu dan kelompok yang berpengaruh,
serta mencurahkan segala upayanya untuk sekolah.
b) Menciptakan pemimpin Opini melalui pembekalan
informasi dan meminta untuk membantu sekolah (misalnya,
dalam hal pemerolehan dana atau pendaftaran siswa).
c) Bekerja sama dengan pihak berpengaruh, seperti pejabat,
kelompok sosial, dan sebagainya.
d) Menonjolkan seseorang yang berpengaruh melalui
hubungan pers dan perildanan.
e) Mengembangkan perildanan dengan nilai percakapan yang
tinggi.
b. Komunikasi bukan pribadi (nonpersonal communication), meliputi
seluruh saluran komunikasi yang tidak melibatkan hubungan
langsung antarwarga sekolah melalui surat kabar, majalah, radio,
televisi, papan reldame, peristiwa istimewa, dan surat langsung.
5. Memilih Atribut Sumber
Komunikasi pemasaran jasa pendidikan akan berdampak pada
khalayak sasaran sekolah jika khalayak sasaran sekolah telah mengalami
prose komunikasi pemasaran jasa pendidikan. Menurut Kelman dan
Hovlanc, ada tiga faktor yang mendasari kredibilitas sumber, yaitu sebagaj
berikut:
a. Keahlian (expertise), yaitu tingkat ketika komunikator merasa
memiliki wewenang terhadap apa yang telah dinyatakan. Siswa
atau alumni biasanya merasa sebagai ahli karena telah mengalami
proses pendidikan. Koordinator bidang studi bisa memiliki
keahlian tinggi saat berbicara tentang mata pelajaran tertentu.12
b. Kepercayaan (trustworthiness), yang berkaitan dengan tingkat
objektivitas dan kejujuran sumber yang dirasakan. Khalayak

12
Buchari alma, manajemen pemasaran dan pemasaran jasa (Bandung, Alfabeta:2004), hlm.180

8
sasaran sekolah cénderung lebih percaya kepada temannya dan
orang lain dibandingkan dengan orang asing atau karyawan
sekolah bagian pendaftaran.
c. Ketertarikan (likability), yang berkaitan dengan tingkat ketertarikan
sumber bagi khalayak sasaran sekolah. Komunikasi pemasaran jasa
pendidikan berbentuk komunikasi yang terus terang, jenaka, dan
wajar cenderung membuat sumber menjadi lebih menyenangkan.
6. Mengumpulkan Umpan Balik
Komunikator harus menguji komunikasi pemasaran jasa pendidikan
sebelum digunakan dan meneliti pengaruhnya terhadap khalayak sasaran
sekolah. Proses pengujian dan riset meliputi penyimpanan catatan permintaan
informasi sekolah, surat pendaftaran, sumbangan yang diterima sekolah, serta
ukuran lain tentang perhatian dan ketertarikan sekolah komunikator dapat
melakukan survei bagi khalayak sasaran sekolah dan bertanya apakah mereka
telah mengenal atau mengingat pesan yang disampaikan, cara merasakan
pesan, perilaku mereka sebelum dan saatini terhadap sekolah, serta tujuannya
untuk mendaftar atau menyumbangkan uang kepada sekolah.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Program jasa pendidikan merupakan salah satu variabel bauran
pemasaran jasa pendidikan yang harus dilakukan sekolah untuk memasarkan
produk jasa pendidikan. Aktivitas promosi jasa pendidikan bukan hanya
berfungsi sebagai alat komunikasi antara sekolah dan pelanggan jasa
pendidikan, tapi juga sebagai alat untuk memengaruhi pelanggan jasa
pendidikan di dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa pendidikan
sesuai dengan kebutuhan dan keinginanya.
Promosi memiliki arti sebagai komunikasi informasi antara penjual dan
pembeli yang bertujuan untuk mengubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang
tadinya tidak mengenal lalu mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap
mengingat menjadi pembeli dan tetap mengingat produk itu. Promosi jasa
pendidikan merupakan suatu tugas untuk menginformasikan dan menyakinkan
pasar jasa pendidikan untuk memilih produk jasa pendidikan yang ditawarkan.
Di dalam kampanye promosi jasa pendidikan, sekolah dapat
menggunakan salah satu variabel bauran promosi jasa pendidikan atau
perpaduan variabel bauran promosi jasa pendidikan. Akan tetapi, ketika
menerapkan bauran promosi/komunikasi jasa pendidikan, pemasar jasa
pendidikan harus memahami pasar sasaran jasa pendidikan yang dituju.
Bentuk-bentuk promosi jasa pendidikan yang digunakan setiap sekolah
tentunya akan berbeda-beda. Hal itu bergantung pada beberapa hal berikut:
a. Klasifikasi jasa pendidikan
b. Tujuan komunikasi pemasaran jasa pendidikan
c. Penciptaan citra sekolah yang kuat
d. Peningkatan pesanan jasa pendidikan secara berulang
Model komunikasi pemasaran jasa pendidikan menekankan faktor faktor
komunikasi pemasaran jasa pendidikan secara efektif. Pengirim mengirimkan
pesan melalui media. Agar berkomunikasi secara efektif, pengirim perlu
memahami kebutuhan dan keinginan dari penerima. Pengirim harus mahir
mengodekan pesan dengan mempertimbangkan cara khalayak sasaran dalam

10
menguraikan kode pesan. Mereka harus mengirimkan pesan melalui media
yang efisien untuk menjangkau khalayak sasaran dan membangun saluran
umpan balik sehingga dapat mengetahui tanggapan penerima atas pesan
tersebut.
Riset pemasaran jasa pendidikan diperlukan pada setiap tahapan
komunikasi pemasaran jasa pendidikan, yang memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi dan mengelompokkan khalayak sasaran potensial
b. Menetapkan kebutuhan informasi
c. Mengembangkan pesan yang tepat
d. Mengukur tanggapan khalayak sasaran
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca terutama pada dosen pengampu mata
kuliah ini, agar dapat pembuatan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Atas
kritik dan sarannya, penulis mengucapkan terimakasih.

11
DAFTAR PUSTAKA
Buchari Alma & Ratih Hurriyati, Manajemen Coorporate dan startegi pemasaran
jasa pendidikan focus pada mutu dan layanan prima, Bandung: Alfabeta,
2008
DH, Basu Swasta. azaz- azaz marketing, Yogyakarta liberty, 1984
Pusat bahasa departemen pendidikan nasional, kamus besar bahasa Indonesia
Saladin Djaslim & Yevis Oesman, Perilaku Konsumen dan Pemasaran Strategik
Bandung: Linda Karya, 2002
Wijaya, David. Pemasaran Jasa Pendidikan Jakarta: Bumi Aksara Group, 2016
Alma, Buchari. Manajemen pemasaran dan pemasaran jasa Bandung: Alfabeta,
2004

12

Anda mungkin juga menyukai