Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH EDUPRENEUR

(Pemasaran Edupreneurship)

Disusun Oleh : Kelompok 3

Nurul Hidayah 200106035

Anisa Kurniawati 200106037

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

FAKULTAS TARBIAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan pujidan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa, Karena dengan berkah, rahmat, karunia serta hidayah-Nya, Kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Pemasaran Edupreneurship”.

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Edupreneur. Untuk itu kami sebagai penyusun sangat berterimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,
terutama kepada Dosen mata kuliah Edupreneur yang telah memberikan
bimbingannya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.

Selaku penyusun kami sangat mengetahui bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang membangun
agar kami dapat penyusunnya kembali lebih baik dari sebelumnya. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi kami selaku
penyusun.

Mataram, 21 Agustus 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan masalah...........................................................................................2
C. Tujuan penulisan............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................3

A. Pemasaran Edupreneur...................................................................................3
B. Strategi Pemasaran.........................................................................................3

BAB III PENUTUP...................................................................................................9

A. Kesimpulan....................................................................................................9
B. Saran...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Edupreneurship merupakan bagian dari entrepreneurship yang unik di bidang
pendidikan. Entrepreneurship adalah usaha kreatif atau inovatif dengan melihat atau
menciptakan peluang dan merealisasikannya menjadi sesuatu yang memiliki nilai
tambah (ekonomi, sosial, dll). Entrepreneurship di bidang sosial disebut
sosiopreneurship, di bidang edukasi disebut edupreneurship, di internal perusahaan
disebut interpreneurship, di bidang bisnis teknologi disebut teknopreneurship (Alim,
2009). Sementara itu, Oxford Project (2012) menjelaskan edupreneurship adalah
sekolah-sekolah/lembaga pendidikan yang selalu melakukan inovasi yang bermakna
secara sistemik, perubahan transformasional, tanpa memperhatikan sumber daya yang
ada, kapasitas saat ini atau tekanan nasional dalam rangka menciptakan kesempatan
pendidikan baru dan keunggulan. Bagi Agrawal (2013), dua pengertian tersebut
mengandung makna yang berbeda. Dalam pengertian pertama, edupreneurship lebih
banyak berorientasi pada profit yang banyak memberi keuntungan finansial. Definisi
kedua lebih umum yaitu semua usaha kreatif dan inovatif sekolah/lembaga pendidikan
yang berorientasi pada keunggulan.
Dalam berwirausaha penting halnya untuk mengetahui terlebih dahulu seluk
elukatau konsep-konsep pemasaran dan segala informasi mengenai perkembangan
masaransaat ini. Setiap wirausaha selalu berupaya agar usahanya terus meningkat,
penjualannyaterus bertambah, asset menanjak, penguasaan wilayah pasar yang
semakin besar, jangkauan pasar yang semakin luas, dan sebagainya. Akan tetapi tidak
semua dapat mencapainya,karena kebanyakan tidak menerapkan strategi pasar yang
tepat dalam mengelola usaha yangditekuninya. Akibatnya, kesuksesan yang diperoleh
seringkali tidak mampu bertahan lama. Dahulu, pernah ada produk suplemen yang
sangat sukses dengan peningkatan omzet yangselama beberapa tahun mencapai lebih
dari tiga ratus persen, tapi sekarang banyak orangsudah tidak mengenalinya.
Perusahaan pun kemudian harus mengalami kemunduran, bahkan nyaris bangkrut.1

1
Noor Shodiq Askandar dan Jeni Susyanti, Wirausaha Saja !, (Jakarta: Esensi Erlangga Group, 2018),
hal. 97

1
Mengingat begitu pentingnya aspek pemasaran dalam kegiatan berwirausaha,
maka aspek ini terlebih dahulu perlu dianalisis sebelum melaksanakan aktifitas
produksi. Dengan menganalisis pemasaran dari gagasan produk yang telah ditetapkan,
maka kita sebagai wirausahawan setidaknya akan dapat menetapkan dan mengetahui
(calon) konsumen beserta karakteristiknya, sehingga dengan mudah pula kita
mendapatkan gambaran terkait dengan kebutuhan dan keinginan (calon) konsumen
tersebut, baik dalam jumlah maupun dalam kualitasnya. Hal yang perlu ditekankan
adalah jika produk kita ingin sukses di pasaran, maka kita harus mengikuti apa yang
menjadi kemauan dari konsumen.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Pemasaran Edupreneur?
2. Bagaimanakah Strategi Pemasaran?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang Pemasaran Edupreneur.
2. Untuk mengetahui tentang Strategi Pemasaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pemasaran Edupreneur
Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga,
promosi dandistribusi sejumlah ide, barang, dan jasa untuk menciptakan
pertukaranyang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi. Sedangkan
menurut Chartered Institute of Marketing, menyebutkan bahwa pemasaran adalah:
“Management process of anticipating, identifying and satisfying customer
requirements profitably”.2
Tersirat bahwa pemasaran adalah suatu proses manajemen yang bertanggung
jawab untuk mengenali, mengantisipasi dan memuaskan keinginan atau kebutuhan
pembeli demi meraih laba. Stanton dalam Swastha dan Irawan, mendefinisikan
pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli
yang ada maupun pembeli potensial.3 Kotler dan Keller mengartikan:
“Marketing is a societal process by which individuals and groups obtain what
they need and want through creating, offering, and freely exchanging products and
services of value with others”.4
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa bernilai dengan pihak
lain.
B. Strategi Pemasaran
....Menurut Bittel, strategi adalah suatu rencana yang fundamental untuk
mencapai tujuan perusahaan.5 Sedangkan dalam KBBI, diartikan sebagai suatu
rencana cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. 6 Strategi
2
Colin Gilligan dan Richard M.S. Wilson. Strategic Marketing Planning. (London: Elseivier, 2009),
hal.1
3
Basu Swastha dan Irawan. Manajemen Pemasaran Modern. (Yogyakarta: Liberty, 2008), hlm. 5
4
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. Marketing Management. (New Jersey: Prentice Hall, 2012),
hlm. 5
5
Buchari Alma. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 199
6
Tim Redaksi KBBI. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). (Jakarta: Balai Pustaka,

3
dipandang sebagai sebuah program yang meliputi tujuan yang ingin dicapai, disertai
dengan tindakan atau langkah-langkah khusus untuk mencapai tujuan tersebut sebagai
usaha merespon lingkungannya. Para ahli mengemukakan pengertian secara berbeda-
beda dalam penyajian dan penekanannya, namun semuanya mempunyai pengertian
yang hampir sama antara satu dengan yang lain
Strategi pemasaran adalah rencana yang dibuat oleh perusahaan untuk
menentukan bagaimana dapat meningkatkan volume penjualan produknya dan dapat
memenuhi serta memberikan kepuasan akan permintaan konsumen. Proses dalam
pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen inilah yang menjadi konsep
pemasaran. Agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju maka perlu dipahami
konsep dan prinsip pemasaran. Strategi pemasaran yang sering digunakan oleh
penjual jasa atau produk adalah marketing mix atau bauran pemasaran. Bauran
pemasaran terdiri dari 4P yaitu product, price, place dan promotion untuk produk
barang. Bauran pemasaran kemudian berkembang menjadi 7P dengan menambah 3P
lainnya yaitu People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), dan Process (Proses).
Produk layanan jasa pendidikan lebih cocok menggunakan bauran pemasaran 7P
(Basuswasta, 2005, p.42). Dalam kaitannya dengan pemasaran, strategi didefinisikan
sebagaialat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan
dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar
yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran.
7
Dengan demikian, strategi pemasaran merupakan suatu rencana yang diformulasikan
secara sistematis mengenai kegiatan pemasaran untuk dijadikan sebagai pedoman
dalam kaitannya dengan implementasi variabel-variabel pemasaran seperti identifikasi
pasar, segmentasi pasar, pemosisian terhadap pasar dan elemen bauran pemasaran.
Dalam kaitannya dengan pendidikan, jasa dapat didefinisikan sebagai kegiatan
lembaga pendidikan memberi layanan atau menyampaikan jasa pendidikan kepada
konsumen dengan cara memuaskannya. Pemasaran dalam konteks jasa pendidikan
adalah sebuah proses sosial dan manajerial untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan

2005), hlm. 1092


7
I Nyoman Sudiarta. “Strategi Pemasaran: Mengintegrasikan Konsep Pemasaran Pariwisata, Gaya
Hidup Konsumen dan Manajemen Destinasi Pariwisata Menuju Kualitas Pengalaman Berkelanjutan”
dalam Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akutansi STIE Triatma Mulya, Vol. 16/No. 2/Desember 2011,

hal. 60

4
dan diinginkan melalui penciptaan penawaran, pertukaran produk yang bernilai
dengan pihak lain dalam bidang pendidikan. Etika pemasaran dalam dunia pendidikan
adalah menawarkan mutu layanan intelektual dan pembentukan watak secara
menyeluruh. Hal itu karena pendidikan bersifat lebih komplek, yang dilaksanakan
dengan penuh tanggung jawab, hasil pendidikan mengacu jauh ke depan, membina
kehidupan warga negara, generasi penerus ilmuwan di masa yang akan datang.8
Untuk keberhasilan sebuah lembaga dalam jangka panjang, maka lembaga tersebut
harus menciptakan layanan yang memuaskan ‘need and want’ pelanggannya. Guna
menciptakan layanan yang memuaskan ini, maka lembaga menciptakan bauran
pemasaran. Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan unsur-unsur pemasaran
yang saling terkait, dibaurkan, diorganisir dan digunakan dengan tepat sehingga
perusahaan dapat mencapai tujuan pemasaran dengan efektif, sekaligus memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen.9
Dalam dunia pemasaran jasa pendidikan juga tidak bisa terlepas darielemen
bauran pemasaran. Adapun bauran pemasaran jasa yang dimaksud adalah konsep 7P,
yaitu:10
1) Product (Produk)
Produk merupakan hal mendasar yang akan menjadi pertimbangan pilihan
bagi masyarakat. Produk pendidikan merupakan segala sesuatu yang ditawarkan,
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Produk yang dihasilkan
dan ditawarkan harus berkualitas. Sebab, konsumen tidak senang pada produk
kurang bermutu, apalagi harganya mahal. 11
Misal, disamping produk bidang
akademik, produsen harus bisa membuat produk layanan pendidikan lebih
bervariasi seperti kegiatan olahraga, kesenian, dan keagamaan, untuk menambah
kualitas pendidikan.Suatu komoditi yang hendak di produksi haruslah
mempertimbangkanalasan sosial kemanusiaan, yakni selain dibutuhkan oleh
masyarakat juga manfaat positifnya yang akan di dapat produksinya suatu
komoditas tersebut. Dalam lingkungan pendidikan,produk jasa yang dapat
ditawarkan adalah jasa layanan akademik seperti kurikulum atau ekstra

8
Buchari Alma, Pemasaran Stratejik Jasa Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2005),
hlm. 53.
9
Ratih Hurriyati, Bauran Konsumen dan Loyalitas Konsumen, (Bandung: Alfabeta,
2010), hlm. 48
10
Buchari Alma, Manajemen Pemasaran, hlm. 382-383
11
Buchari Alma. Pemasaran Stratejik, hlm. 37
5
kurikulum. Selain itu, penawaran melalui prestasi yang telah diraih juga
merupakan faktor pendukung dalam meraih persaingan antar sekolah.
2) Price (Harga)
Penentuan harga merupakan titik kritis dalam bauran pemasaran karena
harga menentukan pendapatan dari suatu usaha/bisnis. Produsen harus pandai
menetapkan kebijaksanaan tinggi atau rendahnya harga, yang berpedoman pada:
1) Keadaan atau kualitas barang;
2) Konsumen yang dituju;
3) Suasana pasar, apakah produknya baru diintroduksi ke pasar
atau produk menguasai pasar, produk sudah melekat di hati
konsumen atau banyak saingan.12

Oleh karena itu, keadaan lokasi strategis yang mudah dijangkau dari segala
arah dengan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi, juga kemudahan akses
menuju sekolah merupakan faktor pendukung kenyamanan siswa, orang tua dan
masyarakat sekitar sekolah.
3) Place (Lokasi/Tempat)
Para pimpinan lembaga pendidikan sependapat bahwa lokasi letak lembaga yang
mudah dicapai kendaraan umum, cukup berperan sebagai pertimbangan bagi calon siswa.
Demikian pula para siswa menyatakan bahwa lokasi turut menentukan pilihan mereka.
Mereka menyenangi lokasi di kota dan yang mudah dicapai kendaraan umum, atau ada
fasilitas alat transportasi dari lembaga atau bus umum yang disediakan oleh pemerintah
daerah. James dan Phillips mengategorikan unsur-unsur saluran distribusi jasa pendidikan
menjadi tiga bagian, sebagai berikut:
a) Penampilan (appearance) jasa pendidikan, yaitu seberapa efektif penampilan dan
lokasi sekolah;
b) Pelanggan dan pengunjung (customers and their visitors) jasa pendidikan, dimana
kultur jasa pendidikan yang berorientasi pada pelanggan jasa pendidikan harus
memperhatikan pelanggan jasa pendidikan;
c) Hubungan mula-mula dan aksesibilitas (first contact and accessibility) jasa
pendidikan, yang berkaitan dengan cara individu berhubungan dengan sekolah
dan kemudahan menjalin hubungan dengan sekolah.13

12
David Wijaya. Pemasaran Jasa Pendidikan. (Jakarta: Salemba Empat, 2012), hlm.131
13
David Wijaya. Pemasaran Jasa Pendidikan. (Jakarta: Salemba Empat, 2012), hlm. 131

6
Oleh karena itu, keadaan lokasi strategis yang mudah dijangkau dari
segala arah dengan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi, juga
kemudahan akses menuju sekolah merupakan faktor pendukung kenyamanan
siswa, orang tua dan masyarakat sekitar sekolah.

4) Promotion (Promosi)
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan program
pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, apabila konsumen belum
pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut akan berguna bagi
mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. 14Kegiatan promosi sendiri
dapat dilakukan melalui media komunikasi massa misalnya; koran, majalah,
televisi, papan reklame, dan gambar tempel.Adapun program yang sering diliput
adalah ketika ada even-even tertentu, seperti ketika mendapatkan prestasi atau
penghargaan dari pemerintah dan lain-lain. Demikian juga promosi juga bisa
dilakukan melalui keterlibatan alumni-alumni yang senantiasa ikut
mempromosikan kepada masyarakat. Hal ini sangat memberikan dampak yang
sangat signifikan karena masyarakat lebih percaya dengan kesaksian orang- orang
yang pernah terlibat didalamnya.
5) Person (Orang/Sumber Daya Manusia)
Orang (people) adalah semua pelaku yang memainkan peran dalam
penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen-elemen
dari people adalah pegawai perusahaan, konsumen, dan konsumen lain dalam
lingkungan jasa. Semua sikap dan tindakan karyawan dan penampilan karyawan
mempunyai pengaruh terhadap persepsi konsumen atau keberhasilan penyampaian
jasa .
Untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia (guru) di lingkungan sekolah
yang professional, diperlukan sistem rekrutmen yang profesional. Disamping itu,
perlu untuk terus meningkatkan kompetensi guru dengan memberikan kesempatan
dan beasiswa bagi guru untuk melanjutkan pendidikannya. Peningkatan melalui
seminar dan pelatihan juga terus dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan guru. Hal
lain yang dipertimbangkan,guru juga harus ramah.
Selain guru yang berkualitas dan ramah, karyawan dan administrasi dan
non administrasi juga diharapkan memiliki kehandalan dan keramahan dalam

14
N Ratih Hurriyati. Bauran Konsumen dan Loyalitas Konsumen. (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 57)

7
mengerjakan semua tugas. Oleh karena itu, perlu meningkatkan budaya ramah
pada seluruh warga sekolah sehingga tercipta suasana belajar yang kondusif
dengan harapan seluruh siswa termotivasi untuk meningkatkan pengetahuannya.
6) Physical Evidence (Fasilitas/Sarana Fisik)
Sarana fisik merupakan suatu hal yang nyata turut mempengaruhi
keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan produk jasa. Pada sebuah
lembaga pendidikan yang merupakan sarana fisik adalah gedung atau bangunan
dengan segala sarana dan fasilitas yang ada.Faktor sarana pembelajaran yang
memadai merupakan fasilitas yang sangat membantu dalam proses pembelajaran.
Penggunaan teknologi dalam menjelaskan materi pembelajaran kepada siswa juga
menjadi penawaran yang menarik dalam memilih sekolah. Demikian juga
kenyamanan siswa belajar karena gedung dan ruang kelas yang bersih dan
didukung oleh sarana pembelajaran yang modern sehingga memudahkan siswa
memahami materi pembelajaran.
7) Process (Proses)
Proses dalam jasa merupakan faktor utama dalam bauran pemasaran jasa
seperti pelanggan jasa akan sering merasakan sistem penyerahan jasa sebagai
bagian dari jasa itu sendiri. Dalam hal ini perlu diperhatikan dan ditingkatkan
selalu bagaimana proses yang terjadi dalam penyaluran jasa dari produsen sampai
konsumen. Dalam lembaga pendidikan tentunya menyangkut produk utamanya
ialah proses belajar mengajar, dari guru kepada siswa. Apakah kualitas jasa atau
pengajaran yang diberikan oleh guru cukup bermutu, atau bagaimana penampilan
dan penguasaan bahan. Oleh karena itu, manajemen lembaga pendidikan harus
memperhatikan kualitas guru yang sangat menunjang keberhasilan pemasaran dan
pemuasan.

Ketujuh strategi bauran pemasaran jasa pendidikan di atas saling


mempengaruhi, sehingga semuanya penting sebagai satu kesatuan strategi, yaitu
strategi acuan/bauran. Sedangkan strategi bauran pemasaran ini merupakan bagian
dari strategi pemasaran, dan berfungsi sebagai pedoman dalam menggunakan unsur-
unsur atau variabel- variabel pemasaran yang dapat dikendalikan pimpinan organisasi,
untuk mencapai tujuan organisasi dalam bidang pemasaran.
BAB II
PENUTUP
8
A. Kesimpulan

Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga,


promosi dandistribusi sejumlah ide, barang, dan jasa untuk menciptakan
pertukaranyang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi. Pemasaran
merupakan suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa bernilai dengan pihak
lain.
Strategi pemasaran adalah rencana yang dibuat oleh perusahaan untuk
menentukan bagaimana dapat meningkatkan volume penjualan produknya dan dapat
memenuhi serta memberikan kepuasan akan permintaan konsumen. Proses dalam
pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen inilah yang menjadi konsep
pemasaran. Dalam dunia pemasaran jasa pendidikan juga tidak bisa terlepas
darielemen bauran pemasaran. Adapun bauran pemasaran jasa yang dimaksud adalah
konsep 7P, yaitu:
1. Product (Produk);
2. Price (Harga);
3. Place (Lokasi/Tempat);
4. Promotion (Promosi);
5. Person (Orang/Sumber Daya Manusia);
6. Physical Evidence (Fasilitas/Sarana Fisik); dan
7. Process (Proses)

B. Saran
Kami menyadari di dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan
kekhilafan. Hal ini karena kurangnya sumber bacaan dan keterbatasan pemakalah.
Oleh karena itu kami selaku pemakalah berharap akan kritik dan saran yang berguna
untuk kami jadikan perbaikan makalah mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

9
Noor Shodiq Askandar dan Jeni Susyanti. 2018. Wirausaha Saja !. Jakarta: Esensi
Erlangga Group

Colin Gilligan dan Richard M.S. Wilson.2009. Strategic Marketing Planning. London: Elseivier, 2009

Basu Swastha dan Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern. (Yogyakarta:


Liberty

Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. 2012. Marketing Management. New Jersey:
Prentice Hall

Buchari Alma. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung:


Alfabeta

Tim Redaksi KBBI. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Jakarta: Balai
Pustaka

I Nyoman Sudiarta. 2011. “Strategi Pemasaran: Mengintegrasikan Konsep Pemasaran Pariwisata,


Gaya Hidup Konsumen dan Manajemen Destinasi Pariwisata Menuju Kualitas Pengalaman
Berkelanjutan” dalam Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akutansi STIE Triatma Mulya, Vol.
16/No. 2

Buchari Alma. 2005. Pemasaran Stratejik Jasa Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Ratih Hurriyati. 2010. Bauran Konsumen dan Loyalitas Konsumen. Bandung:


Alfabeta

Buchari Alma. Manajemen Pemasaran. Bandung: Alfabeta

Buchari Alma. Pemasaran Stratejik. Bandung: Alfabeta

David Wijaya. 2012. Pemasaran Jasa Pendidikan. Jakarta: Salemba Empat

N Ratih Hurriyati. 2010. Bauran Konsumen dan Loyalitas Konsumen. Bandung:


Alfabeta

10

Anda mungkin juga menyukai