Anda di halaman 1dari 19

PEMASARAN

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
1. AHIRUDDIN
2. RUKIA AMINAH SIREGAR
3. RIKA HARYATI
4. RAHMAD ZULKAMLI SIREGAR

DOSEN PENGAMPU :

DESI KHAIRANI, S.E, M.A.k

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PADANGSIDIMPUAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT, yang mana berkat
rahmat dan hidayahNya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pemasaran”. Makalah ini diajukan guna memenuhi nilai pelajaran
kewirausahaan. Tidak lupa, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
turut membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca makalah
ini. Harapan saya semoga makalah ini bermanfaat dan menjadikan sumber
pengetahuan bagi para pembaca.

Padang Sidempuan, Oktober 2022

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...................................................................................... i


BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Rumusan Msalah ................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................... 2
A. Pengertian Pemasaran............................................................. 2
B. Tingkat Pemasaran ................................................................. 3
C. Saluran Pemasaran .................................................................... 3
D. Konsep Dalam Pemasaran ..................................................... 4
E. Tujuan Pemasaran ................................................................. 5
F. Kelebihan dan Kekurangan Konsep Pemasaran ................... 6
BAB III PENUTUP .......................................................................... 15
A. Kesimpulan ............................................................................ 15
B. DAFTAR PUSTAKA ............................................................ 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemasaran atau penjualan secara mudahnya adalah kegiatan
memasarkan barang atau jasa umumnya kepada masyarakat dan khususnya
kepada pembeli potensial. Dalam praktiknya, pemasaran di jalankan dengan
kedua cara yaitu ilmu dan seni. Untuk mencapai efisiensi yang maksimum,
manajer penjualan harus merencanakan pendayagunaan sumber daya yang
ada dalam wewenangnya.
Perencanaan di buat agar sumber daya manusia, dana, perlengkapan,
dan waktu yang ada dapat didayagunakan dengan sebaik-baiknya. Penjualan
merupakan suatu kegiatan yang dimulai ketika suatu produk telah jadi, ada
dan setelah terjadi transaksi penjualan, jadi penjualan adalah ilmu atau seni
yang mempengaruhi orang lain agar bersedia membeli barang dan jasa yang
ditawarkan walaupun bagian dari pemasaran peran penjualan didalam
keberhasilan bisnis sangat besar karena peran dalam usaha, inilah yang
sebenarnya secara langsung menghasilkan pendapatan atau penerimaan dari
perusahaan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana yang dimaksud dengan Pengertian Pemasaran ?
2. Bagaimana Tingkat Pemasaran?
3. Seperti Apa Saluran Pemasaran?
4. Bagaiman Konsep Dalam Pemasaran ?
5. Bagaiman Tujuan Pemasaran ?
6. Sebutkan Kelebihan dan Kekurangan Konsep Pemasaran ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemasaran
Istilah pemasaran dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama
marketing. Asal kata pemasaran adalah pasar = market. Apa yang dipasarkan
itu, ialah barang dan jasa. Memasarkan barang tidak berarti hanya
menawarkan barang atau menjual tetapi lebih luas dari itu. Didalamnya
tercakup berbagai kegiatan seperti membeli, menjual, dengan segala macam
cara, mengangkut barang, menyimpan, mensortir dan sebagainya.
Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :1
1. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang
diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses
pertukaran.
2. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu
proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan
dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
3. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang
untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan
barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar
sasaran serta tujuan perusahaan.
4. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan
usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat
memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.

1
Pandji Anoraga. Pengantar Bisnis: Pengelolaan Bisnis dalam Era Globalisasi. (Jakarta:
Rineka Cipta, 2007), hal. 76

2
B. Tingkat Pemasaran
Jika kita perhatikan struktur sebuah perusahaan maka ada tingkatan-
tingkatan tertentu yang masing-masing memiliki penekanan pada tugas
pemasarannya. Pada tingkat pimpinan pemasaran adalah penekanan pada
analisis struktur pasar, orientasi dan dukungan pelanggan, serta memposisikan
perusahaan dalam mengawasi rantai nilai (value chain). 2 Dalam sebuah
lembaga atau perusahaan banyak bagian-bagian atau departemen yang
menghasilkan nilai bagi pelanggan, misalnya bagian pembelian bahan baku,
bagian produksi, bagian keuangan, bagian urusan langganan dan sebagainya.
Aktivitas mereka ini harus dibina atau diarahkan agar lebih memuaskan pada
pelanggan.
Pada tingkat bisnis atau SBU (Strategic Business Unit) pemasaran
adalah untuk segmentasi pasar dan targeting pasar. Unit bisnis harus lebih
menekankan pada karakteristik produk yang akan dipasarkan dan lebih
mengenai needs, wants dan konsumen.
Pada tingkat Operasional ini berarti marketing in action, para
petugas harus melaksanakan berbagai taktik marketing mix, mencari
kombinasi dan bauran yang paling maksimal, apakah akan lebih menekankan
pada product, price, place, atau promotion dan sebagainya.

C. Saluran Pemasaran
Saluran pemasaran adalah lembaga yang saling berkait untuk
menjadikan produk atau jasa siap di gunakan di konsumsi. Jadi adalah tugas
saluran pemasaran untuk memindahkan barang dan produsen ke konsumen.3
Saluran pemasaran ini sangat pengting bagi produsen, sebab produsen
tidak akan sanggup menyalurkan hasil produksinya sampai ke tangan
konsumen. Produsen tidak mungkin melaksanakan sendiri penyaluran hasil
produknya, karena tidak efesien, modal investasi besar, pengawasan lebih

2
Husein Umar. Business an Introduction. (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003),
hal.54
3
Muhamad Fuad dkk. Pengantar Bisnis. (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003),
hal. 23

3
sulit, banyak personil, dan sebagainya. Mereka sulit menjangkau daerah
geografis yang begitu luas.
Bagi produsen menggunakan saluran pemasaran bebas akan sangat
bermanfaat , karena saluran pemasaran ini akan berfungsi sebagai :4
1. Pemberi informasi tentang keadaan lapangan, adaya saing, penerimaan
konsumen, selera konsumen.
2. Penyalur dapat mengadakan promosi yang turut membantu kelancaran
pemasaran, atau produsen menyelenggarakan promosi sendiri, yang sangat
membantu usaha penyalur.
3. Negoisasi, dilakukan oleh penyalur dengan pihak konsumen, tentang
harga, sistem penyaluran.
4. Pembiayaan dilakukan sendiri oleh penyalur dan dalam beberapa hal dapat
bekerjasama dengan produsen dengan penyediaan kredit perdagangan.
5. Unsur resiko di pikul sendiri oleh pihak penyalur, kecuali ada perjanjian
khusus, dalam hal barang kadaluarsa, barang rusak.
6. Sistem penggudangan barang di laksanakan oleh pihak penyalur.
7. Sistem transportasi, di bawa langsung oleh pihak penyalur atau di antar
sesuai dengan perjanjian antara produsen dan penyalur.

D. Konsep Dalam Pemasaran


Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar
pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi,
konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran
sosial, dan konsep pemasaran global.5
1. Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai
produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini
berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk
mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas.
4
Husein Umar, Op. Cit., hal. 21
5
Sofjan Assauri. Manajemen pemasaran. (Jakarta:PT RajaGrafindo Persada, 2011), hal.
22

4
2. Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai
produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik
3. Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan
begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi
yang agresif.
4. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan
organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran
serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan
efisien dibandingkan para pesaing.
5. Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah
menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta
memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan
efisien daripada para pesaing dengan tetap melestarikan atau
meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
6. Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya
memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi
pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya
adalah berupaya untuk memenuhi keinginan dan memberikan manfaat
kepada semua pihak yang terlibat dalam perusahaan

E. Tujuan Pemasaran
Tujuan pemasaran atau marketing objective, adalah apa yang akan
dicapai oleh perusahaan melalui bagian pemasaran. Apabila kepuasan
konsumen tersebut terpenuhi, maka hasil penjualan produknya akan
meningkat, dan akhirnya tujuan pemasaran dapat tercapai, yaitu perolehan
laba. Sebaliknya, apabila perusahaan melalaikan kebutuhan konsumen dan

5
hanya berfikir dari sudut pandang produsen saja, kemungkinan hasil penjualan
produknya akan menurun, sehingga laba yang diperoleh minim, bahkan dapat
terjadi adanya kerugian. Kepuasan konsumen adalah segalanya bagi
perusahaan yang berorientasi kepada pemasaran/marketing.

F. Kelebihan dan Kekurangan Konsep Pemasaran


1. Kelebihan Konsep Pemasaran6
a. Dengan menerapkan konsep Pemasaran, kita meberikan apa yang
dibutuhkan masyarakat dan meyakinkan bahwa masyarakat akan puas
terhadap apa yang diberikan kita dengan konsep seperti ini pelanggan
akan kembali untuk membeli kepada kita. atau kata lainnya
“Berlangganan”.
b. Sangat mudah dalam memikat hati pelanggan, karena dengan konsep
Pemasaran kita menyediakan apa yang dibutuhkan pelanggan. Tidak
hanya asal menawarkan saja tetapi juga mengambil hati pelanggan.
c. Pemasaran yang terkoordinir, maksudnya kita tidak akan memiliki stok
berlebih lagi, karena kita meyediakan sesuatu yang dibutuhkan oleh
pelanggan.
d. Dalam hal modal, tidak diperlukan modal yang besar seperti pada
konsep penjualan, karena kita sudah memiliki pasar sasaran (target)
kita. dengan target yang sudah ada, kita tinggal menyediakan apa yang
dibutuhkan oleh pelanggan dan memuaskan hati pelanggan.
e. Image di mata masyarakat akan berbeda dibandingkan menggunakan
konsep penjualan, karena dengan konsep pemasaran ini pelanggan
tidak akan merasa dibohongi, ataupun ditipu oleh kita karena kita
memberikan kepuasan pada pelanggan.
2. Kelemahan Konsep Pemasaran
a. Penyebarannya sangat minim, karena dengan konsep ini kita tidak
melakukan promosi, jadi kita hanya dikenal di daerah tertentu saja, dan
sulit untuk mengembangkannya untuk ke kawasan yang lebih luas.

6
M Mursid, M. Manajemen Pemasaran. (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hal. 76

6
b. Persaingan kuat, dalam satu Pasar sasaran bisa banyak penganut
konsep pemasaran ini, dan mereka akan berlomba-lomba untuk
menyediakan kebutuhan pelanggan.
c. Susah untuk ber Inovasi, karena kita hanya menyediakan apa yang
diperlukan oleh pelanggan saja, dan kita tidak bisa seenak kita
mengeluarkan produk kita sendiri yang nantinya tidak ada kepastian
bahwa produk yang kita munculkan pasti laku di Pasar Sasaran.
d. Perlu banyak relasi / koneksi dengan badan-badan tertentu atau
masyarakat sekitar Pasar Sasaran, karena dengan banyaknya koneksi
dan relasi kita dapat dengan mudah mengambil hati pelanggan dan
memeperkecil kemungkinan pelanggan beralih dari kita.
3. Kendala-Kendala Pemasaran
a. Kendala Internal
1. Perencanaan strategi pemasaran tidak matang.
Perencanaan strategi pemasaran sering tidak diperhatikan oleh para
wirausahawan. Mereka melakukan distribusi pemasaran produk
miliknya tidak berdasarkan aspek-aspek pemasaran tertentu dan tanpa
direncanakan terlebih dahulu. strategi pemasaran tidak dibuat secara
matang akan menimbulkan pemasaran tidak diorientasikan kepada
pelanggan dan membuat produk tersebut tidak laku dijual.
2. Target pasar yang terlalu lebar
Target pasar yang terlalu lebar pada dasarnya merupakan kesalahan
di dalam perencanaan suatu usaha yang tidak dipertimbangkan
terlebih dahulu. para pebisnis biasanya menetapkan tujuan target
pemasaran kepada semua orang, mereka hanya berpikiran hanya
ingin memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya di dalam
usahanya itu tanpa memikirkan faktor-faktor lainnya. jikapun produk
dan atau jasa yang ditawarkan bisa digunakan oleh semua orang,
namun perlu kita ketahui tidak semua orang datang untuk membeli
produk kita maka dari hal itu perlu ada spesifikasi pasar khusus untuk

7
menempatkan produk kita dimana ditempat itu produk kita
dibutuhkan oleh banyak orang.
3. Target pasar yang salah
Target pasar yang salah merupakan suatu hal yang sering terjadi di
dalam berwirausaha. Seharusnya perlu perencanaan yang matang
sebelum menetapkan target pasar ataupun target konsumen. para
wirausahawan kadang menjual produknya ke sasaran konsumen yang
tidak tepat, hal ini membuat produk yang ditawarkan tidak diminati
oleh konsumen. Misalnya, seorang pengusaha menjual produk
lukisan dan target pasarnya adalah masyarakat di daerah pemukiman
yang mereka berpenghasilan pas-pas-an ataupun pada daerah kumuh.
Sudah dapat dipastikan omset penjualan produk mereka akan sangat
rendah.
4. Tidak melaksanakan bauran pemasaran (Marketing Mix) secara
optimal.
Yaitu tidak ada pengujian efektivitas iklan, harga, kemasan produk.
Biasanya seorang wirausahawan di dalam pembuatan iklan tidak
efektif atau dalam kata lain dapat disebutkan iklan yang dibuat
tersebut tidak membuat para konsumen yang berpotensi sadar akan
barang atau jasa tertentu dan kebutuhan mereka akan barang dan jasa
tersebut selain hal tersebut para wirausahawan kita biasanya tidak
bisa memahami kebutuhan pelanggan. Seorang wirausahawan kadang
tidak mengetahui apa yang paling penting buat pelanggan atau
konsumennya. Walaupun, harga yang ditawarkan murah dan
barangnya berkualitas, kadang seorang wirausaha tidak melaksanakan
pelayanan yang baik cepat dan memuaskan. Selain hal tersebut
kadang para wirausahawan tidak memperhatikan tempat atau lokasi
di dalam hal penawaran produknya padahal hal ini sangatlah penting
sebagai pendukung tingginya tingkat penghasilan para wirausahawan.

8
5. Masalah pemasaran yang dipengaruhi oleh harga.
Yang merupakan bagian dari bauran pemasaran, wirausahawan kita
di dalam penawaran harga produknya sering memberikan penawaran
harga yang tidak terjangkau, ataupun yang terjadi adalah kesalahan
penetapan harga oleh para wirausaha. Dan menganggap harga
merupakan variabel terpisah dari bauran pemasaran yang lain, bukan
merupakan unsur intrinsik dari segi penentuan posisi pasar.
6. Sasaran dan tujuan yang kurang tepat.
Setiap usaha baru hendaknya menetapkan sasaran dan tujuan yang
akan menuntun perusahaan melalui pembuatan keputusan jangka
panjang. Tujuan atau sasaran tersebut berisi pernyataan yang
melibatkan manajemen dan program pemasaran pada arah yang
terbatas. Sasaran atau tujuan tersebut mudah mengalami perubahan
oleh wiraswastawan dan dianggap bisa dikendalikan. Akan tetapi,
harus dipahami bahwa tujuan dan sasaran adalah berarti garis
pedoman jangka panjang dan perubahan konstan akan menunjukkan
ketidakstabilan dan ketidakamanan bagian manajemen.
7. Jumlah pemasok yang tidak mencukupi.
Pemasok yang digunakan umumnya didasarkan pada sejumlah faktor,
seperti harga, waktu penyerahan, kualitas, bantuan manajemen, dan
lain-lain. Pada beberapa kasus, di mana bahan mentah langka atau
hanya ada beberapa pemasok bahan mentah atau suku cadang
tertentu, wiraswastawan mempunyai kendali yang kecil atas
keputusan. Karena harga pasokan, waktu penyerahan, dan lain-lain
mempunyai dampak pada banyak keputusan pemasaran, penting
sekali memasukkan faktor-faktor tersebut dalam rencana pemasaran.
8. Manajemen yang tidak terorganisir.
Sangat penting bagi suatu organisasi jika ingin memproduksi sebuah
barang/jasa yang baru untuk memberikan tanggung jawab terhadap
dampak dalam perencanaan pasar dari wiraswastawan. Banyak

9
pemasaran yang di launching tanpa melakukan manajemen apapun.
Hal ini berdampak fatal bagi para wiraswastawan.
9. Recana finansial yang tidak diatur secara matang.
Dalam sebuah pemasaran produk baru, hal yang paling penting
adalah mengatur finansial serta memikirkannya secara matang dan
rapi. Rencana finansial hendaknya menguraikan kebutuhan finansial
dari usaha baru tersebut.
b. Kendala Eksternal
1. Tekanan-tekanan persaingan.
Baik di pasar domestik dari produk-produk serupa buatan UB dan
impor, maupun di pasar ekspor. Saat ini, di Negara-negara Asia yang
terkena krisis seperti Indonesia, Filipina dan korea selatan, masalah
pemasaran bisa menjadi masalah serius, karena sebagai salah satu
efek dari krisis tersebut akses ke kredit bank menjadi sulit (kalau
tidak dapat dikatakan tertutup sama sekali).
2. Kekurangan informasi yang akurat dan up to date.
Mengenai peluang-peluang pasar di dalam maupun diluar negeri dan
peraturan-peraturan mengenai tata niaga pemasaran regional atau
internasional di dalam konteks AFTA, Masyarakat Eropa (UE) dan
WTO / GATT dan aspek-aspek legal lain seperti kesepakatan-
kesepakatan internasional mengenai larangan penggunaan buruh,
anak-anak, lingkungan hidup, dan hak asasi manusia (HAM) yang
dikaitkan dengan perdagangan internasional.
3. Dumping dan Anti Dumping.
Kebijakan ini membuat para pengusaha kita manjadi terhambat di
dalam menembus pasar global atau paling tidak dapat
mempertahankan pangsa ekspor ke luar negeri. Dengan kebijakan
Dumping ataupun Anti Dumping negara tujuan ekspor para
wirausahawan mampu menjual barang yang serupa seperti yang kita
ekspor dengan harga yang lebih murah ataupun sebaliknya mereka

10
membeli barang ekspor wirausahawan kita dengan harga yang sangat
murah.
4. Masalah pada lingkungan kebudayaan.
Evaluasi perubahan kebudayaan mungkin mempertimbangkan
pergeseran pada populasi menurut demografi (contohnya, dampak
ledakan penduduk atau pertumbuhan para manula dalam komposisi
penduduk), perubahan sikap (seperti cintailah produk buatan dalam
negeri), kecenderungan dalam kecelakaan kerja, tuntutan upah
minimum, kesehatan, dan nutrisi. Semuanya mungkin mempunyai
implementasi perencanaan. Pada beberapa kasus, ketersediaan para
ahli tertentu mungkin tidak bisa dikendalikan (misalnya kelangkaan
tipe manajer teknis). Wiraswastawan harus membangun tim
manajemen efektif dan memberikan tanggung jawab kepada mereka
untuk mengimplementasikan rencana pemasaran.
5. Timbulnya rasa persaingan ataupun lingkungan saing.
Sebagian besar wiraswastawan umumnya menghadapi ancaman
potensial dari perusahaan yang lebih besar. Wiraswastawan harus
bersiap-siap dengan ancaman tersebut dan hendaknya membuat
rencana pemasaran yang menguraikan strategi paling efektif dalam
lingkungan persaingan.
6. Kekurangan dan tidak meneliti bahan mentah yang dibutuhkan.
Juga cukup sulit untuk meramalkan kekurangan bahan mentah.
Adalah gagasan baik bagi wiraswastawan untuk membentuk
hubungan kuat dengan pemasok dan sensitif terhadap ancaman
adanya kelangkaan bahan mentah. Jika terdapat kelangkaan bahan
mentah, wiraswastawan harus membuat perencanaan sumber
alternatif dari bahan mentah tersebut. Banyak usaha pemula berakhir
karena kelangkaan bahan mentah. Mungkin sangat sulit mendapatkan
sumber alternatif yang mapan. Akan tetapi, kesadaran akan resiko
akan menyelamatkan wiraswastawan dalam mempertahankan

11
usahanya dan memungkinkan mereka mendiversifikasi usahanya atau
menutup
4. Menyusun Rencana Pemasaran
a. Pengertian Dan Tujuan Rencana Pemasaran
1. Pengertian Rencana Pemasaran, rencana pemasaran adalah pernyataan
tertulis
2. Tujuan Rencana Pemasaran
a) mendorong pemikiran yang sistematis mengenai masa depan
perusahaan,
b) meningkatkan koordinasi dalam pemasaran
c) menetapkan standar prestasi dalam mengukur hasil pemasaran
d) memberikan dasar yang logis dalam mengambil keputusan,
e) meningkatkan kemampuan dalam menghadapi perubahan-
perubahan dalam pemasaran menyelaraskan kegiatan pemasaran,
f) mengoptimalkan dan mengintensifkan cara-cara berusaha dalam
bidang pemasaran,
g) menjamin keserasian antara bagian-bagian yang terdapat didalam
perusahaan, serta
h) mengendalikan usaha-usaha kegiatan pemasaran. Rencana
pemasaran yang telah disusun dengan baik bisa di jadikan
sebagai dasar dalam mengukur dalam keberhasilan program
pemasaran perusahaan.
b. Menyusun Rencana Pemasaran
1. Ringkasan Eksekutif (Executive Summary)
a. Memperkenalkan perusahaan dengan cara menjelaskan secara
ringkas keadaan perusahaan dan produk (barang) atau jasa yang
ditawarkan.
b. Pernyataan visi, misi, dan tujuan perusahaan;
c. Ringkasan dari tujuan dan strategi pemasaran yang
direkomendasikan yang terdapat dalam rencana pemasaran.
2. Gambar Situasi Saat Ini (Current Situation)

12
a. Situasi pasar mengambarkan tentang pasar sasaran, seperti ukuran
pasar dan pertumbuhan pasar selama beberapa periode terakhir,
baik secara keseluruhan maupun menurut segmen pasar dan
geografis
b. Situasi produk, mengambarkan penjualan, harga, margin
kontribusi dan laba bersih yang dihasilkan selama periode tertentu.
c. Situasi pesaing, menjelaskan pesaing utama perusahaan beserta
ukuran usahanya, sasaran,pangsa pasar, mutu produk, strategi
pemasaran dan karakteristik lain yang relevan.
d. Situasi distribusi, menjelaskan tentang ukuran dan pentingnya
satiap saluran distribusi.
e. Situasi lingkungan makro, menjelaskan kecenderungan lingkungan
makro-demografi, ekonomi, teknologi, politik, hukum, social,
budaya yang dapat memengaruhi.
3. Analisis Pesaing dan Isu-Isu (Competitor and Issues Analysis)
Analisis pesaing menginformasikan mengenai perusahaan lain
(pesaing) yang menawarkan produk (barang) dan jasa yang sama, dan
mencari isu-isu yang berpotensi menjadi penantang perusahaan.
4. Tujuan Pemasaran (Marketing Objectives)
Tujuan pemasaran disajikan untuk meningkatkan kesadaran akan
keberadaan produk barang dan/atau jasa yang ditawarkan prusahaan ke
pasar.
5. Strategi Pemasaran (Marketing Strategy)
a. Product, yaitu barang dan/atau jasa yang ditawarkan perusahaan,
antara lain meliputi fitur (feature) dan kegunaan (benefit), yang
ditawarkan sebagai pemenuhan kebutuhan konsumen.
b. Price, yaitu harga produk yang ditawarkan (pricing strategy) dan
kebijakan atau sistem pembayarannya (payment policies).
c. Promotion, yaitu alat/media promosi yang akan digunakan
pemasar atau taltik yang akan diterapkan dalam merealisasikan

13
rencana promosi (promotion plan) dalam rangka mewujudkan
tujuan pemasaran perusahaan.
d. Place, yaitu pendistribusian produk mengenai bagaimana dan di
mana perusahaan akan menempatkan (mendistribusikan) produk
sehingga pelanggan mudah mendapatkannya.

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan makalah ini kita dapat mengambil suatu kesimpulan
bahwa Perusahan yang menjalankan aktivitasnya yang bergerak dibidang
barang maupun jasa semua bertujuan untuk memperoleh laba atau
keuntungan.Tolak ukur keberhasilan perusahan adalah terhadap kepuasaan
para konsumen atas barang dan jasa yang di hasilkan yang mampu memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen. Oleh karena itu diperlukan strategi
pemasaran yang dapat memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau
tidaknya dalam memasarkan produknya.
Seiring dengan perkembangan zaman yang membuat persaingan
perusahaan semakin ketat. Menjadikan perusahaan harus lebih kretif dalam
memasarkan suatu produk, konsep pemasaran harus benar benar dikuasai dan
di jalankan dengan baik,serta perusahaan membuka diri untuk mau
mendengarkan keluhaan atau ketidakpuasaan konsumen terhadap produk
tersebut supaya kita bisa memperbaiki dan memberikan kepuasan terhadap
konsumen.

15
DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji. 2007. Pengantar Bisnis: Pengelolaan Bisnis dalam Era


Globalisasi. Jakarta: Rineka Cipta
Assauri, Sofjan.2011.Manajemen pemasaran. Jakarta:PT RajaGrafindo Persada
Fuad, Muhamad, dkk. 2003. Pengantar Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama
Mursid, M. 2010. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Bumi Aksara
Umar, Husein. 2003. Business an Introduction. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama

16

Anda mungkin juga menyukai