Anda di halaman 1dari 7

LANDASAN PENDIDIKAN

MATERI KE – 7 LANDASAN PSIKOLOGI

Psikologi disebut juga dengan ilmu , yaitu ilmu yang mempelajari jiwa manusia. Jiwa itu

termasuk yang disebut Rohani, dan jiwa inilah yang mengendalikan tubuh manusia. Jiwa itu

tumbuh dan berkembang sejajar dengan pertumbuhan jasmani, namun pada usia balita hal

yang demikian ini tentu terjar pada mereka. Layanan layanan pendidikan dan pembelajaran

mutlak harus disesuaikan secara bertahap agar menyintuh sasaran yang harus dikembangkan.

Dalam kajian Psikologi banyak yang harus diperhatikan pada manusia terutama bayi

yang sedang tumbuh dan berkembang, yaitu kajian perkembangan jasmaninya, rohaninya.

Pada masa bayi kejiwaannya yang harus diberi aktivitas pembelajaran, potensi sosial mereka

harus dikembangkan juga, dan semuanya ini harus terprogram agar manusia itu dapat

mencapai kedewasaan.

A. Landasan Psikologi Perkembangan

Kajian ini menganalisa pertumbuhan jasmani dan perkembangan rohani anak yang

sedang menanjak dewasa.

Ada tiga teori pendekatan yang sudah dipopulerkan, yaitu:

1. Pendekatan Pentahapan: manusia yang masih usia bayi dan usia pendidikan sampai

17 tahun sebenarnya punya ciri ciri perkembangan masing masing, dan upaya

pendidikan untuk mereka ini harus mempertimbangkan ciri ciri kematangan yang

dimiliki masing masing.


2. Pendekatan diferensial: pendekatan ini memandang para individu yang sedang

berkembang memiliki persamaan persamaan dan perbedaan, lalu berdasarkan inilah

para pendidik atau para guru membuat kelompok kelompok belajar dengan

menyamakan ciri ciri yang dimiliki.

3. Pendekatan ipsatif: pendekatan ini berusaha melihat karakteristik setiap individu

sesuai dengan keindividuannya. Pembelajaran yang diterapkan dengan sistem

individual, pada wilayah perkotaan ada diterapkan pembelajaran home secholing

yang maksudnya anak anak diberi pembelajaran dengan satu orang siswa dan satu

orang guru.

Pakar bernama Crinjns dan Reksosiswojo membuat tahapan perkembangan manusia

sebagai berikut:

a. Umur 0 – 2 tahun disebut masa bayi. Pada masa ini bayi sebagian besar

menggunakan waktu untuk banyak tidur, memandang, mendengarkan, belajar

merangkak dan berbicara.

b. Umur 2 – 4 tahun disebut masa kanak kanak, pada masa ini anak akan mulai

berjalan, menyebut beberapa nama, melihat secara global, menyukai permainan

fantastis.

c. Umur 5 – 8 thn disebut masa dongeng, penglihatan obyektif akan bisa dipengaruhi

pemahaman subyektif sehingga mereka suka dongeng dan suka mendongeng

d. Umur 9 – 13 tahun masa petualangan, karena pikirannya mulai kritis, suka bersaing,

suka berminat, bakat, ingin banyak tahu tentang segala hal (bertanya menyelidiki),
suka menggoda, suka mengejek, memainkan peran nyata, ingin berpisah dengan

prempuan, dan ada terkesan kejam.

e. Umur 13 tahun, disebut masa puberitas, mulai menunjukkan sikap ingin menang

sendiri, belajar bersolek, suka menyendiri, melamun, dan segan berolah raga.

Selanjutnya pada sisi yang lain anak puber juga cepat gelisah, cepat tersinggung,

suka marah marah, keras kepala, acuh tak acuh, senang bermusuhan, sering

canggung.

f. Umur 14 – 18 tahun, masa puberitas ke 2 telah mulai menyadari tanggung jawab,

kesadaran lingkungan, telah mulai introspeksi diri.

g. Umur 19 – 21 disebut masa adolecence, atau disebut juga puberitas ke tiga, dan

pada saat ini anak manusia mulai menemui keseimbangan, mulai pandai merancang

rancang profil masa depan, namun belum ada pengalaman sehingga menimbulkan

ngotot,mmenolak, mencela, dan suka arogan dalam berbagai hal.

h. Umur 21 tahun ke atas, disebut masa dewasa dimana anak manusia sudah mulai

insaf, dan mulai berhati hati dalam memendang tantangan, dan menghadapi

masalah
TUGAS:

Untuk Kelompok 1

Mohon dibaca petunjuk pengerjaan tugas tentang penyusunan angket di bawah ini, dan

cara mengadministrasikannya, serta mengolah datanya sehingga menemukan

kesimpulan !

1. Berlatih menyusun atau memikirkan Kepedulian Orang tua untuk terhadap anak

usia 13 tahun (yang disebut variabel A) , maksudnya anda pikirkan 12 macam

prilaku kepedulian itu, seperti contoh: a. Membangunkan anak pada waktu subuh;

b......; c...... dst

2. Berlatih menyususun atau memikirkan Prilaku religi (prilaku keagamaan anak) pada

usia sekitar 13 tahun (yang disebut variabel B) , seperti contoh:

a. Bangun subuh untuk melakukan ibadah sholad wajib ; b. .....; c...... dst

3. Poin pada tugas nomor 1 dan 2 dibuat pilihan jawaban 5 scala penilaian, seperti

contoh:

Membangunkan anak pada waktu subuh: 1. Selalu; 2. Sering; 3. Kadang; 4. Jarang; 5.

Tidak pernah.

Contoh:

Bangun subuh untuk melakukan ibadah sholad wajib: 1. Selalu; 2. Sering; 3. Kadang;

4. Jarang; 5. Tidak pernah.


4. Pemberian skor:

Jawaban selalu nlai 5; sering nilai 4; kadang nilai 3; jarang nilai 2; dan tidak pernah

nilai 1

5. Nilai maksimal dari kepedulian orang tua dan nilai maksimal prilaku religi anak akan

masing masing akan menjadi 12 x 4 = 48.

6. Berikanlah angket ini kepada 40 orang tua yang sedang memiliki anak usia sekitar 13

tahun, dan kepada 40 orang anak usia sekitar 13 tahun. Dan perlu diingatkan kepada

pengisi angket bahwa jawaban angket hanya boleh dipilih salah satu aja yang paling

sesuai dengan yang dilakukan mereka.

7. Setelah jawaban angket telah terisi maka carilah jumlah skor n nya.

8. Anda mempelajari rumus korelasi pada buku Metode Penelitian Pendidikan

karangan Suharsimi Arikunto atau yang lainnya, maka gunakanlah rumus itu untuk

mencari korelasi antara Variabel A dan Variabel B

9. Anda diperkirakan akan menemukan angka korelasinya sekitar 0,1 sampai 1,0

Dan bila mana mendapat angka yang lain maka berarti Tugas anda belum benar

dan harus diperbaiki.

Tugas Untuk Kelompok 2

Mencari 5 judul buku sumber yang di dalamnya ada menjelaskan pendapat mereka

tentang Kepedulian Orang tua terhadap anak usia 13 tahun (yang disebut variabel A),

perlu dicermati bahwa sesuaikanlah pendapat mereka para ahli yg ada dalam buku itu

dengan 12 macam prilaku yang sudah ditetapkan pada POIN 1 dan POIN 2 di atas,
dengan kata lain yang sudah anda tetapkan sesuai dengan permintaan pada tugas no

1 dan 2 pada TUGAS kelompok 1 dan Prilaku religi (prilaku keagamaan anak) pada

usia sekitar 13 tahun (yang disebut variabel B). Seperti contoh:

Yang sesuai dengan Variabel B : Sulaiman (2023 : 14) mengatakan banyak orang tua

yang melatih kedisiplinan pada anak dengan jalan membiasakan pengerjaan sholad

lima waktu.

Tugas kelompok 3

Menggabungkan isi tugas 1 dan tugas 2 sehingga menjadi Paper yang diberi judul

“ Laporan Penelitian: Hubungan Kepedulian Orang tua terhadap Prilaku Religi Anak

usia Puberitas di Tapanuli Bagian Selatan Tahun 2022 “. Atau boleh juga lokasinya

ditukar.

Catatan:

Kelas harus dibagi 3 kelompok untuk mengerjakan tugas.

Anda mungkin juga menyukai