Ruang kolaborasi 2
1. Pilihlah usia peserta didik yang Anda harapkan bisa mengajarnya suatu hari nanti.
Jawab Usia 12-18
3. Kemudian, buatlah daftar karakteristik terkait anak pengalaman masa kecil Anda
sendiri.
Jawab
Adapun setidaknya pada tahap perkembangan intelektual usia 2-11 tahun atau
berada pada fase pra operasional dan operasional konkret anak-anak umumnya
memiliki karakteristik diantaranya:
Jelaskan dengan cara apa anak bisa mengembangkan fungsi kognitifnya serta sosio-
emosionalnya?
a. Kognitif
1. Ajak Membaca Buku
Selain bisa menjadi salah satu cara untuk bersantai bersama menjelang waktu
tidur, membiasakan anak membaca buku juga dapat meningkatkan
kemampuan kognitif mereka. Membaca buku dapat mengembangkan
keterampilan berpikir anak, melatih penalaran, dan pemecahan masalah.
Penting untuk memerhatikan buku-buku yang dipilih untuk dibaca bersama
anak-anak. Sebab, ibu tidak hanya ingin melibatkan mereka dalam cerita yang
bagus, tetapi juga ide yang baik untuk memilih buku yang akan meningkatkan
kemampuan kognitif mereka.
2. Bermain atau Mendengarkan Musik Bersama
Aktivitas lainnya untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak adalah
bermain atau mendengarkan musik bersama. Memainkan alat musik adalah
salah satu cara untuk merangsang secara emosional untuk mengembangkan
koordinasi dan imajinasi. Instrumen yang paling menarik bagi anak-anak
adalah drum, keyboard, dan piano.
3. Ajak Bermain Berbagai Permainan
Seiring bertambahnya usia anak, ada baiknya untuk membuat mereka tetap
bermain dengan berbagai permainan dan aktivitas yang membantu
merangsang kemampuan berpikir. Cobalah ajak anak bermain petak umpet,
permainan papan, teka-teki, puzzle, dan berbagai permainan lainnya.
Permainan seperti itu dapat melatih mereka memecahkan masalah, menjadi
kreatif, dan membuat keputusan.
4. Membuat Karya Seni dan Kerajinan
Selain melatih kreativitas, mengajak anak untuk membuat karya seni dan
kerajinan juga meningkatkan kemampuan kognitif mereka. Sediakan kotak
berisi perlengkapan seni dan kerajinan, seperti cat jari, krayon, kertas, lilin
mainan, dan kapur berwarna.Lalu, biarkan anak berkreasi, membuat apapun
yang ia inginkan. Cara ini dapat melatih anak untuk berpikir kreatif, dan
membuat keputusan artistik. Dengan membuat karya dan kerajinan seni, anak
juga akan terlatih untuk menyelesaikan atau bertanggung jawab atas apa yang
ingin mereka lakukan.
b. Social emosional
1. Mengajarkan Empati
Cara pertama yang bisa Anda lakukan untuk mengembangkan kemampuan
sosial emosional anak adalah mengajarkan Ia bersikap empati. Sebab, empati
melibatkan kecerdasan emosional anak terhadap orang lain. Anda bisa mulai
bertanya pada anak tentang perasaannya yang berhubungan dengan peristiwa
dalam kehidupan mereka. Contohnya, "Bagaimana perasaanmu ketika
mainanmu hilang?". Setelah anak terampil mengekspresikan reaksi emosional
mereka sendiri, maka Anda bisa mulai mengajukan pertanyaan tentang
bagaimana perasaan orang lain. Misalnya, "Menurutmu bagaimana perasaan
temanmu ketika mainan yang dimainkan kamu ambil?". Saat menanggapi
pertanyaan tentang emosi, anak-anak bisa mulai berpikir tentang bagaimana
tindakan mereka bisa berpengaruh terhadap emosi orang-orang di sekitarnya.
2. Menjadi Contoh yang Baik
Sebagai orang tua, Anda harus menjadi contoh yang baik bagi anak-anak.
Tunjukkanlah keterampilan sosial emosional yang baik kepada anak melalui
perilaku sehari-hari di rumah. Otak anak diibaratkan seperti spons yang dapat
menyerap semua perilaku dan pembelajaran disekitar mereka. Jadi, ketika anak
melihat Anda berbagi, membantu, atau mengungkapkan rasa terima kasih,
anak pun bisa memiliki pemahaman yang baik tentang cara berinteraksi
dengan orang lain.
3. Apresiasi Perilaku Baik
Melatih kemampuan sosial emosional anak yang stabil dapat juga Anda
lakukan dengan memberikan apresiasi ketika anak menunjukkan perilaku
sosial yang baik. Dengan cara ini, Anda bisa membantu anak merasa baik
tentang diri mereka sendiri, yang pada akhirnya memainkan peranan penting
dalam mengembangkan rasa empati serta kemampuan emosional.
4. Ajak Anak Bermain di Luar Rumah
Mengajak anak bermain di luar rumah sangat penting agar anak nantinya tidak
takut berada di keramaian. Usahakan mengajak anak ke luar rumah di tahun-
tahun awal kelahirannya agar Ia terbiasa. Di luar rumah anak dapat melihat
dan mengamati orang-orang dan lingkungan baru. Anak bisa terstimulasi
untuk mengikuti apa yang dilakukan oleh orang lain. Selain itu, anak juga
dapat terbiasa dengan lingkungan luar yang ramai.
5. Ajak Anak untuk Berbagi
Tips terakhir untuk mengembangkan sosial emosional anak adalah dengan
mengajak Ia untuk berbagi. Salah satu aspek perkembangan sosial anak bisa
dilihat dari seberapa mampu Ia menahan egonya. Ketika anak tidak lagi
menangis saat diajak berbagai, maka artinya kemampuan sosial yang dimiliki
anak telah terbentuk dengan baik. Oleh sebab itu, mulailah mengajak anak
berbagi sejak dini. Anda bisa juga mengajak anak untuk mulai mengikuti
playdate, dimana Ia bisa bertemu dengan teman-teman sebayanya.
Penyesuaian yang seperti apa yang Anda butuhkan agar anak bisa berinteraksi secara
efektif bersama Anda?
Mengenali karakteristik masing-masing siswa
Memahami kondisi psikologis siswa
Tidak membuat batasan dengan siswa
Berkomunikasi dua arah dengan siswa
Membuat peraturan secara bersama-sama