0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan11 halaman
Dokumen tersebut membahas teori-teori perkembangan kognitif dan sosial-emosional anak usia 9-11 tahun menurut Piaget, Bronfenbrenner, dan Erikson. Teori Piaget menyatakan bahwa anak pada usia ini sudah memasuki tahap operasional konkret dan mampu berpikir secara logis tentang objek fisik. Teori Bronfenbrenner menekankan pengaruh lingkungan sosial terhadap perkembangan anak. Sedangkan
Dokumen tersebut membahas teori-teori perkembangan kognitif dan sosial-emosional anak usia 9-11 tahun menurut Piaget, Bronfenbrenner, dan Erikson. Teori Piaget menyatakan bahwa anak pada usia ini sudah memasuki tahap operasional konkret dan mampu berpikir secara logis tentang objek fisik. Teori Bronfenbrenner menekankan pengaruh lingkungan sosial terhadap perkembangan anak. Sedangkan
Dokumen tersebut membahas teori-teori perkembangan kognitif dan sosial-emosional anak usia 9-11 tahun menurut Piaget, Bronfenbrenner, dan Erikson. Teori Piaget menyatakan bahwa anak pada usia ini sudah memasuki tahap operasional konkret dan mampu berpikir secara logis tentang objek fisik. Teori Bronfenbrenner menekankan pengaruh lingkungan sosial terhadap perkembangan anak. Sedangkan
Kelompok 5 1. Adi Nugroho 2. Alfian Gian U 3. Ayuk Rohyani 4. Ida Nur Istiqomah 5. Ratri Septiana A Perkembangan kognitif Piaget
Pada tahap ini ditandai dengan perkembangan
pemikiran yang terorganisir dan rasional. Piaget menganggap tahap konkret sebagai titik balik utama dalam perkembangan kognitif anak, karena menandai awal pemikiran logis. Pada tahapan ini, Si Kecil cukup dewasa untuk menggunakan pemikiran atau pemikiran logis, tapi hanya bisa menerapkan logika pada objek fisik. Karakteristik Teori Piaget Tahap Operasional Konkret (Usia 7 - 11 Tahun) Perkembangan kognitif anak di tahap ini berlangsung sekitar usia 7 hingga 11 tahun, dan ditandai dengan perkembangan pemikiran yang terorganisir dan rasional. Piaget menganggap tahap konkret sebagai titik balik utama dalam perkembangan kognitif anak, karena menandai awal pemikiran logis. Teori perkembangan sosial-emosional Bronfenbrenner Teori ekologi dikembangkan oleh Urie Bronfenbrenner (1917) yang fokus utamanya adalah pada konteks sosial di mana anak tinggal dan orang-orang yang mempengaruhi perkembangan anak. Teori ekologi Bronfenbrenner terdiri dari lima sistem lingkungan yang merentang dari interaksi interpersonal sampai ke pengaruh kultur yang lebih luas. Daftar Karakteristik Teori Bronfenbrenner Tahap II: Anal Musculature (masa kanak-kanak awal). yang kedua disebut sebagai otonomi versus rasa malu dan ragu (autonomy versus shame and doubt). Tahap ini terjadi pada masa akhir (late infancy) dan masa belajar berjalan (toddler). Setelah mempercayai pengasuhnya sang bayi mulai menemukan bahwa tindakannya adalah tindakannya sendiri. Mereka menyadari kehendaknya sendiri pada tahap ini anak akan melakukan apa yang diinginkan dan menolak apa yang diinginkan. Jika bayi dibatasi atau terlalu keras dihukum akan mengembangkan rasa malu dan ragu. Teori perkembangan sosial-emosional Erikson Teori Perkembangan Sosial Erik EriksonIa berpendapat bahwa setiap individu berjuang melakukan pencarian identitas diridalam tiap tahap kehidupannya. Hal ini dikarenakan identitas merupakan pengertian dan penerimaan, baik untuk diri sendiri maupun masyarakat (Miller, 1983). Teori Karakteristik Erikson Tahap Ketekunan vs Rasa Rendah Diri (Usia 5–12 Tahun)
Melalui interaksi sosial, anak-anak mulai
mengembangkan rasa bangga atas prestasi dan kemampuan mereka.Di masa ini anak-anak perlu mengatasi tuntutan sosial dan akademik yang baru. Keberhasilan melewati tahap ini mengarah pada rasa kompetensi, sedangkan kegagalan menghasilkan perasaan rendah diri. Perbandingan Karakteristik Masa Kecil Teori Piaget : Saya sudah bisa menyelesaikan suatu masalah dengan mandiri. Teori Erikson: Merasa bangga ketika mendapat nilai yang bagus, dan merasa rendah diri ketika tidak mampu menjawab pertanyaan dengan benar/ saat prestasi menurun. Cara Mengembangkan Kognitif dan Sosio-emosional Anak Aktivitas untuk mengembangkan sosio emosional anak : mengarang suaru cerita, menangkap ikan, menggambar ekspresi, meniup lilin. Cara meningkatkan kognitif pada anak: diajak membaca buku, bermain atau mendengarkan musik berama, membuat karya seni dan kerajinan, menyebutkan warna dan bentuk 9 1. Apabila berkomunikasi dengan anak, berikan contoh yang nyata.
2. Tentukan objek pembicaraan. Berbicara lah
dengan anak sesuai usianya, agar anak tidak kesulitan mencerna kosa kata kita yang mungkin sulit di mengerti anak.
3. Beri penjelasan. Apabila anda melarang anak
melakukan sesuatu, beri penjelasan secara konkret alasan mengapa anda melarangnya.