Anda di halaman 1dari 3

Diskusikan dalam kelompok, buatlah rencana untuk meningkatkan motivasi para siswa yang ada

di kelas dengan gambaran sebagai berikut:

a. Tania, 7 tahun, memiliki kemampuan rendah dan keinginan yang rendah untuk sukses.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi Tania yang berusia 7
tahun yang memiliki kemampuan serta keinginan yang rendah untuk sukses adalah Buat
Komunikasi yang Terbuka dengan tania, Apresiasi dan Rayakan Setiap Pencapaiannya, dan
bangkitkan rasa ingin tahunya, karena dengan demikian dia akan lebih banyak bertanya,
bercerita, atau memberitahukan ide-ide yang berkaitan dengan pengetahuan yang akan ia
pelajari. Dengan menggali hal menarik dari ilmu pengetahuan tersebut, kemudian
menghubungkannya dengan minat yang dia miliki maka cara ini akan meningkatkan motivasi
belajar sekaligus keaktifannya. Disamping itu, sebagai seorang guru kita juga bisa memotivasi
anak didik kita untuk semangat belajar dengan menanyakan apa impian atau cita-cita yang
ingin dicapainya. Oleh karena itu, dengan menanyakan apa impian yang ia miliki lalu
mengajaknya untuk berdiskusi tentang cita-citanya dan cara-cara untuk meraihnya. Kita bisa
menyampaikan bahwa untuk bisa meraih cita-cita tersebut, diperlukan proses belajar yang
dimulai sejak ia masih kecil. Namun jangan buru-buru menerapkan hal ini, sampai peserta
didik benar-benar terbentuk kerajinan dan gairah belajarnya.
b. Samuel, 10 tahun, yang bekerja keras untuk menjaga harga dirinya pada tingkat tinggi, tetapi
memiliki rasa takut akan gagal yang kuat
Untuk meningkatkan motivasi Samuel yang memiliki harga diri yang tinggi, sebagai
seorang guru kita harus memenuhi rasa terpuaskannya kebutuhan akan rasa harga diri untuk
menghasilkan sikap percaya, rasa berharga, rasa mampu, dan perasaan berguna. Salah satu hal
yang bisa kita lakukan adalah memberikan apresiasi berupa pengakuan bahwa ia mampu dan
bisa untuk sukses jika ia bersungguh-sungguh dalam melakukan suatu hal.
Disamping itu, untuk mengatasi perasaan takut bahwa ia akan gagal adalah berusaha
mengarahkannya untuk selalu berpikir positif serta berpikir optimis bahwa usaha yang
dilakukannya pasti akan berhasil. Dengan berpikir positif dan optimis akan membuat rasa
percaya dirinya semakin tinggi dan akan lebih berani melakukan tindakan nyata. Namun
demikian berpikir positif terkadang tidak cukup untuk mengatasi rasa takut gagal secara baik,
efektif dan efisien. Tidak selamanya berpikir positif itu baik kalau tanpa disertai perhitungan
matang. Oleh karena itu, disamping mengarahkannya untuk berpikir positif dan optimis, kita
harus mengarahkan juga bahwa hal yang diinginkan terkadang sulit untuk dicapai dengan
berbagai rintangan dan hambatan. Oleh karena itu kita bisa meyampaikan padanya jika
kegagalan adalah sesuatu yang belum berhasil. Namun dalam arti sebentar lagi akan berhasil
dengan upaya keras yang harus dilakukan untuk meraihnya. Kegagalan adalah sifatnya
sementara untuk kedepannya kegagalan bisa dirubah menjadi suatu keberhasilan. Tidak ada
yang namanya kegagalan kecuali kita yang belum berhasil. Dengan mengetahui arti kegagalan
yang sesungguhnya, kita bisa menyampaikan bahwa kegagalan itu adalah hal yang tidak
menakutkan dan kegagalan itu adalah hal biasa (lumrah) yang harus dilalui setiap orang
sebelum meraih kesuksesan. Oleh karena itu kita juga harus mengarahkan nya untuk bertindak
melakukan upaya keras untuk mendapatkan apa yang diinginkannya secara konsisten dan
menghilangkan rasa takut gagalnya.
c. Sandra, 13 tahun, yang tenang di kelas dan meremehkan keterampilan mereka.
Sebagai seorang guru kita harus memahami karakter dari peserta didik kita, namun
tentunya kita tidak boleh membeda-bedakan perlakuan kepada mereka yang memiliki
perbedaaan sifat dan keterampilan tersebut. Kita tidak boleh memberi label kepada anak
seperti memberi label dengan sebutan anak pemalu, anak yang tidak pandai, anak jago
kandang, dan lainnya. Dengan menyebutkan label tersebut di depan anak atau di depan
umum, akan membuat anak memiliki rasa percaya diri yang rendah.
Sandra yang memiliki karakter tenang bisa diartikan dia lebih pasif atau kurang aktif
dalam proses pembelajaran di kelas, di usia Sandra ini kita sudah bisa memberikan motivasi
dengan mengajarkan nilai-nilai kehidupan atau memberikan kisah-kisah inspirasi yang
efektif dan juga hal yang bisa kita lakukan untuk memotivasinya adalah dengan membuat
suasana di kelas yang menyenangkan, menerapkan metode diskusi ataupun tanya jawab
sehingga kita bisa membuatnya lebih aktif dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang
harus dijawabnya. Disamping itu, kita juga harus meningkatkan kepercayaan dirinya akan
kemampuannya dengan memberi penguatan bahwa ia bisa mengembangkan diri dengan
meningkatkan keterampilan yang dia miliki. Sehingga pengakuan akan rasa mampu yang dia
miliki akan lebih memotivasinya untuk bersemangat dalam belajar.
d. Robert, 16 tahun, yang menunjukkan sedikit minat di sekolah dan saat ini tinggal bersama
dengan bibinya (Anda sudah tidak dapat menghubungi orangtuanya.
Banyak faktor yang membuat minat belajar siswa baik belajar secara mandiri ataupun
belajar di sekolah rendah. Faktor tersebut terdiri dari faktor internal dan juga eksternal. Faktor
internal seperti kurangnya minat baca, kurangnya Kemauan dan Keinginan Siswa dalam
belajar, serta kebiasaan belajar siswa yang salah. Sedangkan faktor eksternal yaitu metode
mengajar guru yang kurang menarik, sarana dan prasarana yang kurang lengakap, serta
lingkungan sosial siswa baik di sekolah ataupun di rumah.
Salah satu upaya kita sebagai seorang guru untuk meningkatkan motivasi belajar seperti
pada kasus Robert adalah dengan meningkatkan kemauan dan keinginan dari dirinya sendiri
untuk belajar secara sungguh-sungguh, karena kegiatan belajar ini berguna untuk kariernya di
masa depan, Apalagi kalau materi yang dipelajari bisa meningkatkan skill atau kemampuan
yang ada dalam dirinya.
Disamping itu, kita juga harus mengetahui kondisi lingkungan sosialnya dirumah, karena
robert tinggal dengan bibinya kita harus tau bagaimana perlakuan yang didapatkannya di
rumah serta apakah ada permasalahan yang menyebabkan dia kurang berminat dalam belajar
di sekolah. Karena minat dan hasrat belajar seseorang bisa mengalami penurunan akibat
mengalami masalah. Kondisi ini akan terus berlanjut kalau masalah tidak segera diatasi
dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai