NIM:859261868
SMSTR:(6)
1.Perkembangan moral dan proses perkembangannya pada AUD menurut Thomas Lickona:Lickona
(1991) menyatakan bahwa untuk mendidik moral anak sampai pada tataran moral action,diperlukan
tiga proses pembinaan yang berkelanjutan,yaitu:(1) mulai dari proses moral knowing, (2) moral
felling,hingga (3) moral action.Ketiganya harus dikembangkan secara terpadu dan seimbang.Dengan
demikian,diharapkan potensi peserta didik dapat berkembang secara optimal,baik pada aspek
kecerdasan intelektual,kemampuan membedakan yang baik dan buruk,benar dan salah,maupun
menentukan mana yang bermanfaat.
3.Strategi pengembangan moral pada anak usia 5-6 tahun:Secara prinsip,tahapan perkembangan
moral anak usia 5-6 tahun tidak terlalu berbeda dengan anak usia 3-4.Pada usia 5-6
tahun,perkembangan yang ada cendrung lebih bersifat matang dan meningkat.Seluruh aspek
perkembangan yang muncul dari setiap anak akan memberi prestasi pada dirinya.Hal ini seiring
dengan aktivitas diri dan lingkungannya, termasuk pengaruh positif dari sosialisasi anak beserta
orang disekelilingnya.Seperti halnya anak dibelahan dunia lainnya,anak Indonesia pun memiliki
perkembangan moral yang tidak jauh berbeda dengan dunia luas.Namun,hanya beberapa catatan
kecil yang membedakannya,seperti iklim sosial,latar belakang falsafah hidup orang tuanya,dan
keadaan alamnya.
Anak mampu meniru dan mengucapkan bacaan doa/lagu-lagu keagamaan, gerakan beribadah
secara sederhana serta mulai berprilaku baik atau sopan.
3.Indikator
e.Menyebut contoh ciptaan Tuhan secara sederhana, seperti kucing atau anjing.
b.Memimpin doa.
j.Menghargai teman.
m.Bersikap ramah
o.Mengucapkan salam.
s.Mau mengalah.
1.Bermain peran
Guru hendaknya mampu meramu pendekatan ini agar menjadi alat untuk mengembangkan
aspek koknitif,motorik,nilai kepribadian,nilai agama,bahasa,emosi,dan kreativitasnya.
Bermain peran juga dapat digunakan sebagai alat untuk Mengembangkan nilai-nilai agama.
2.Karyawisata
Dalam pengembangan nilai-nilai agama, karyawisata dapat dijadikan alat untuk mengenalkan
kebesaran Tuhan,mengenalkan tempat ibadah, tempat bersejarah keagamaan dan sebagainya.Jika
guru memiliki kemampuan membahas dan mengomunikasikan berbagai jenis benda langit atau
benda-benda alam semesta yang dapat dilihat secara kasat mata,seperti
bulan,bintang,gunung,pohon, binatang,dan sebagainya;dengan kemahirannya guru akan sampai
pada pengenalan penciptanya dan pengaturannya,yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan karyawisata,guru juga dapat membawa anak ke tempat-tempat ibadah agar mereka
terbiasa mengetahui aturan sikap ketika berada di tempat ibadah dan mereka terpacu untuk
melakukan praktik ibadah di tempat dan suasana suasana yang sesungguhnya.Mereka biasanya akan
memiliki semangat dan rasa senang bila mendatangi dan melakukan suatu bentuk peribadatan bila
dilakukan di tempat yang mereka belum kenal sebelumnya.
3.Bercakap-cakap
Bercakap-cakap adalah kegiatan percakapan antara guru dan anak atau anak dan anak
tetangga suatu tema tertentu untuk mengembangkan kemampuan mendengar,memahami,dan
kemampuan berbicara anak.Di samping menunjang program pengembangan bahasa secara
verbal,kegiatan ini juga dapat meningkatkan kemampuan anak-anak dalam mengomunikasikan
berbagai pikiran,gagasan,perasaan,ataupun kebutuhannya.Pendekatan ini pun dapat membantu
anak-anak belajar mendengarkan dan menyimak pembicaraan guru atau
temannya.Jelasnya,kegiatan bercakap-cakap dapat dijadikan alat yang berfungsi untuk
mengembangkan/kemampuan koknitif,bahasa,sosial,konsep diri, dan pengembangan nilai-nilai
agama.
4.Demonstrasi
Demonstrasi adalah pendekatan yang dilakukan guru dengan cara mempertunjukan atau
memperagakan suatu objek,benda,atau suatu proses dari suatu kejadian.Pendekatan demonstrasi
dilakukan untuk memperjelas informasi atau materi pelajaran kepada anak-anak.Dalam hal ini, anak-
anak menyaksikan peragaan langsung tentang hal-hal yang sulit dijelaskan dengan pendekatan biasa.
Jika dilihat kaitannya dengan pengembangan nilai-nilai agama bagi anak-anak,pendekatan ini
biasa dilakukan guru pada saat menerangkan etika makan,sopan santun dalam berbicara,etika
berpakaian,etika beribadah,dan sebagainya.
a.Memberikan ilustrasi dalam menjelaskan informasi kepada anak.Anak melihat bagaimana suatu
peristiwa itu berlangsung,lebih menarik, dan merangsang perhatian serta lebih manantang daripada
hanya mendengar penjelasan guru.Misalnya,dalam penjelasan konsep-konsep yang berkaitan
dengan nilai-nilai sosial,moral,atau keagamaan akan lebih efektif apabila penerapan nilai-nilai
tersebut diwujudkan dalam bentuk ilustrasi.
b.Pendekatan demonstrasi dapat membantu meningkatkan daya pikir anak dalam peningkatan
kemampuan mengenal,meningkat,berpikir,konvergen,dan berpikir evaluatif.
5.Pendekatan Proyek
Pendekatan proyek adalah suatu pendekatan yang memberikan kesempatan kepada anak untuk
menggunakan lingkungan dan alam sekitar serta kegiatan sehari-hari sebagai bahan pembahasan
melalui serangkaian kegiatan.
Pendekatan proyek dapat diterapkan kepada anak-anak untuk memberikan pengalaman belajar
yang berhubungan dengan berbagai persoalan dalam kehidupan sehari-hari.Melalui pendekatan ini,
anak secara tim atau berkelompok dihadapkan pada salah satu persoalan untuk dipecahkan dan
dikerjakan bersama dengan beberapa pembagian tugas.
Kegiatan yang diciptakan guru dalam penerapan pendekatan proyek hendaknya lebih
berorientasi pada minat dan kebutuhan anak.
Melalui pendekatan proyek, anak-anak dihadapkan pada proses kehidupan yang ada di
lingkungan masyarakat sehingga memungkinkan anak dapat belajar menjalani kehidupan yang
sesungguhnya.