Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL 2

Lembar Jawaban ;
1. Berikut penjelasan perkembangan moral dan proses pengembangannya pada
AUD menurut Thomas Lickona, Perkembangan moral menurut Thomas Lickona (1991)
menyatakan bahwa untuk mendidik moral anak sampai pada tataran moral action,
diperlukan tiga proses pembinaan yang berkelanjutan, yaitu :moral knowing.moral
feeling,moral action. Ketiganya harus dikembangkan secara terpadu dan seimbang.
Dengan demikian, diharapkan potensi peserta didik dapat berkembang secara optimal,
baik pada aspek kecerdasan intelektual, kemampuan membedakan yang baik dan
buruk, benar dan salah, maupunmenentukan mana yang bermanfaat. Dalam kaitannya
dengan upaya,kita mengenal tahapan perkembangan moral anak usia dini.
Perkembangan moral juga merupakan salah satu pokok bahasan psikologi yang dapat
diamati di taman kanak-kanak dan pusat penitipan anak. Hal ini mengandung makna
bahwa pengembangan moral sangat erat kaitannya dalam mencapai tujuan pendidikan
anak usia dini. Untuk hal itu, pendidikan penyesuaian hidup (life adjustment) sangat
perlu mendapatkan perhatian serius dari semua pihak, khususnya para orang tua dan
guru.

2. Berikut perbedaan pengertian disonansi dan resonansi ;

 Pengertian Disonansi

Dalam teori penanaman moral dan etika, dikenal adanya istilah disonansi moral
yang berarti gema, atau echo yang ada pada diri manusia yang bersifat
melemahkan suara hati dan prinsip-prinsip, serta keyakinan dalam proses
pendidikan maupun kehidupan..

 Pengertian Resonansi

Resonansi, yang justru mengukuhkan/menekankan adanya gema atau getar


nilai, norma dan moral yang telah diketahui seseorang dari proses pendidikan
sebelumnya. Peranan pendidik dan orangtua dalam hal ini adalah sebagai
pengontrol dan pengendali perilaku dan sikap anak didik kita, dalam proses
pendidikan yang merekajalani. Peranan Resonansilah yang patut kita tekankan
dalam kegiatan pendidikan yang perlu kita desain bersama.
3. Berikut penjelaskan strategi pengembangan moral pada anak usia 5-6 tahun ;

Ada 3 strategi dalam pembentukan perilaku moral pada anak usia dini, yaitu: strategi
latihan dan pembiasaan, Strategi aktivitas dan bermain, dan Strategi pembelajaran

 Strategi Latihan dan Pembiasaan

Latihan dan pembiasaan merupakan strategi yang efektif untuk membentuk


perilaku tertentu pada anak-anak, termasuk perilaku moral. Dengan latihan
dan pembiasaan terbentuklah perilaku yang bersifat relatif menetap.

 Strategi Aktivitas Bermain

Bermain merupakan aktivitas yang dilakukan oleh setiap anak dapat digunakan
dan dikelola untuk pengembangan perilaku moral pada anak. Menurut hasil
penelitian Piaget (dalam Wantah, 2005: 116), menunjukkan bahwa
perkembangan perilaku moral anak usia dini terjadi melalui kegiatan bermain

 Strategi Pembelajaran

Usaha pengembangan moral anak usia dini dapat dilakukan dengan strategi
pembelajaran moral. Pendidikan moral dapat disamakan dengan pembelajaran
nilai-nilai dan pengembangan watak yang diharapkan dapat dimanifestasikan
dalam diri dan perilaku seseorang seperti kejujuran, keberanian, persahabatan,
dan penghargaan (Wantah, 2005: 123).

4. Kompetensi perkembangan moral dan nilai-nilai agama :

1) Anak 3-4 tahun

Anak mampu meniru dan mengucapkan bacaan do’a/lagu-lagu keagamaan dan

gerakan beribadah secara sederhana serta mulai berperilaku baik dan sopan.

2) Anak 5-6 tahun

Anak mampu mengucapkan bacaan do’a/lagu-lagu keagamaan,

menirukan gerakan beribadah, mengikuti aturan, serta mampu belajar

berperilaku baik dan sopan bila diingatkan.


3) Indikator

Anak 3-4

tahun

-Mengikuti bacaan do’a/berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan

-Menirukan lagu-lagu keagamaan

-Menirukan sikap berdoa

-Meniru gerakan ibadah yang sederhana

-Menyebut contoh ciptaan Tuhan secara sederhana, seperti kucing atau anjing

-Menyayangi ciptaan Tuhan, seperti memberi makan binatang peliharaan

-Mau menolong teman

-Menunjukkan empati dan perhatian terhadap orang lain (teman sebaya)

- Mengucapkan salam, terima kasih, minta tolong, dan minta maaf secara sederhana

-Mau menyapa dan menjawab sapaan dengan

rama Anak 5-6 tahun

-Berdo’a sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan

-Memimpin doa

-Menyanyikan lagu-lagu keagamaan yang sederhana

- Menyebutkan tempat-tempat ibadah

- Melaksanakan gerakan ibadah secara sederhana, tetapi masih perlu bimbingan

-Menyebutkan hari-hari besar agama

-Menyebutkan ciptaan-ciptaan Tuhan, misalnya manusia, bumi, langit, tanaman dan


hewan

-Menyiram tanaman dan memberi makan binatang

- Mau menolong teman

-Menghargai teman

-Mau membagi miliknya, misalnya makanan, mainan dan sebagainya


-Meminjamkan miliknya dengan senang hati

-Bersikap ramah

-Meminta tolong dengan baik

-Mengucapkan salam

- Berterima kasih jika memperoleh sesuatu

-Berbahasa sopan dalam berbicara

-Mau menyapa dan menjawab sapaan dengan ramah

- Mau mengalah

-Mendengarkan orangtua/teman berbicara

-Tidak mengganggu teman

5. Berikut lima pendekatan pembelajaran dalam upaya menumbuhkan pengalaman


belajar menyenangkan ;

Adapun beberapa strategi pembelajaran dalam upaya menumbuhkan pengalaman


belajar menyenangkan untuk Anak usia dini

Bukanlah hal mudah untuk mengajar anak-anak PAUD. Yang mana anak-anak PAUD
mempunyai karakter unik dan aktif yang akan memberikan tantangan tersendiri bagi
sang guru.Dibutuhkan cara khusus untuk mengajar anak-anak PAUD. Dibawah ini saya
akan memberikan tips dan trik cara mengajar anak PAUD yang efektif dan
menyenangkan.

 Belajar Sambil Bermain

Anak-anak usia dini memiliki ketertarikan untuk bermain. Ajaklah anak-anak


PAUD belajar lewat permainan yang menyenangkan bagi mereka.

 Belajar Sambil Bernyanyi

Ajari anak-anak PAUD untuk belajar lewat nyanyian, karena akan jauh lebih
mudah bagi anak-anak untuk mempelajari suatu hal lewat suatu lagu. Ciptakan
lagu-lagu yang liriknya mengandung nilai-nilai positif untuk diajarkan kepada
anak.

 Dekatkan dengan Alam

Akan sangat membosankan bagi anak jika mereka belajar di dalam ruangan,
ajak anak untuk belajar di luar ruangan atau di alam bebas. Hal ini juga akan
membantu anal berinteraksi dengan lingkungan.

 Belajar Berkeompok

Biasakan untuk mengajak anak anak belajar berkelompok agar mereka bisa
membiasakan berinteraksi dengan teman-teman seusianya. Cara ini akan
membuat anak lebih bersemangat untuk belajar.

 Alat peraga

Anak-anak memang akan kesulitan memahami sesuatu jika hanya diberikan


secara lisan, maka anak-anak akan jauh lebih mudah untuk memahami
sesuatu jika sang guru menggunakan alat peraga atau benda-benda disekitar
yang bisa menarik perhatian sang anak untuk belajar.

Anda mungkin juga menyukai