Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ANANDA DWI ANGGREA BATUBARA

KELAS : B
NIM : 859889842

TUGAS TUTORIAL KE-2


PROGRAM STUDI PG PAUD

Nama Mata Kuliah : Metode Pengembangan Moral dan Nilai Agama PAUD
Kode Mata Kuliah : PAUD4102
Judul Tugas Tutorial : Essay

1. Jelaskan perkembangan moral dan proses pengembangan pada AUD menurut Thomas
lickona !

Jawab : dalam pembahasan perkembangan moral, Thomas Lickona lebih banyak


mengaitkannya dengan pendidikan karakter. Adapun pendidikan karakter itu adalah pendidikan
untuk membentuk kepribadian seseorang melalui pendidikan budi pekerti. Hasilnya dapat terlihat
dalam tindakan nyata seseorang, yaitu tingkah laku yang baik, Jujur, bertanggung jawab,
menghormati hak orang lain, dan kerja keras.

Dalam Proses Pengembangannya, Thomas lickona menyatakan bahwa untuk mendidik moral
anak sampai pada tataran moral action, diperlukan tiga Proses pembinaan yang berkelanjutan,
yaitu :
( 1 ) mulai dari proses moral knowing,
( 2 ) moral feeling, hingga
( 3 ) moral action. Ketiganya harus dikembangkan secara terpadu dan seimbang. Dengan
demikian, diharapkan potensi peserta didik dapat berkembang secara optimal, baik pada
aspek kecerdasan intelektual, kemampuan membedakan yang baik dan buruk, benar dan salah,
maupun menentukan mana yang bermanfaat.

2. Jelaskan perbedaan pengertian disonansi dan resonansi!

Jawab :

✓ istilah Disonasi dipakai dalam dunia pendidikan, khususnya terkait dengan pendidikan nilai,
norma, dan moral. Disonansi : menekankan pada pengurangan/penurunan gema atau getar ajaran
nilai, norma, dan moral yang ada pada diri seseorang.

✓ Resonansi : mengukuhkan atau menekankan adanya gema atau getar nilai norma dan moral
yang telah diketahui seseorang dari proses pendidikan sebelumnya.

3. Jelaskan strategi pengembangan moral pada anak usia 5-6 tahun!


Jawab :

Strategi Pengembangan moral pada anak usia 5-6 tahun yaitu :


 Menyiapkan berbagai kegiatan yang mampu menstimulasi kerjasama, toleransi, dan
saling setia kawan
 Menyiapkan media pendukung yang memungkinkan anak dapat bekerja sama
 Bawa anak ke dalam situasi nyata ( real time ) untuk mengenalkan pendidikan moral
( field trip), seperti ke pantai asuhan dan panti jompo.
 Menyusun program kepemimpinan kelompok sebagai landasan penanaman sikap
leadership dan tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas.

4. Jelaskan kompetensi perkembangan moral dan nilai-nilai agama untuk AUD !

Jawab :

1. Kompetensi perkembangan moral dan nilai-nilai agama Anak usia 3-4 tahun : anak mampu
meniru dan mengucapkan bacaan doa/lagu-lagu keagamaan dan gerakan beribadah secara
sederhana serta mulai berperilaku baik atau sopan.
Indikator anak 3-4 tahun :
 Mengikuti bacaan doa/berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
 Menirukan lagu-lagu keagamaan
 Menirukan sikap berdoa
 Meniru gerakan ibadah yang sederhana
 Menyebut contoh ciptaan tuhan secara sederhana, seperti kucing atau anjing
 Menyayangi ciptaan Tuhan, seperti memberi makan binatang peliharaan
 Mau menolong teman
 Menunjukkan empati dan perhatian terhadap orang lain
 Mengucapkan salam, terima kasih, minta tolong, dan minta maaf secara sederhana
 Mau menyapa dan menjawab sapaan dengan ramah.

2. Kompetensi perkembangan moral dan nilai-nilai agama Anak Usia 5-6 tahun : anak mampu
mengucapkan bacaan/lagu-lagu keagamaan, menirukan gerakan beribadah, mengikuti aturan,
serta mampu belajar berperilaku baik dan sopan bila diingatkan.
indikator anak 5-6 tahun :
 Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan
 Memimpin doa
 Menyanyikan lagu-lagu keagamaan yang sederhana
 Menyebutkan tempat-tempat ibadah
 Melaksanakan gerakan ibadah secara sederhana, tetapi masih perlu bimbingan
 Menyebutkan hari-hari besar agama
 Menyebutkan ciptaan-ciptaan Tuhan, misalnya manusia, bumi, langit, tanaman, dan
hewan.
 Menyiram tanaman dan memberi makan binatang
 Mau menolong teman
 Menghargai teman
 Mama bagi miliknya, misalnya makanan, mainan dan sebagainya
 Meminjamkan miliknya dengan senang hati
 Bersikap ramah
 Minta tolong dengan baik
 Mengucapkan salam
 Berterima kasih jika memperoleh sesuatu
 Berbahasa sopan dalam berbicara
 Mau menyapa dan menjawab sapaan dengan ramah
 Mau mengalah
 Mendengarkan orang tua/teman berbicara
 Tidak mengganggu teman

5. Jelaskan lima pendekatan pembelajaran dalam upaya menumbuhkan pengalaman


belajar menyenangkan!

Jawab :

5 pendekatan pembelajaran dalam upaya menumbuhkan pengalaman belajar menyenangkan


yaitu :
1. Bermain peran : bermain peran adalah suatu kegiatan permainan untuk memerankan tokoh-
tokoh atau benda-benda di sekitar anak sehingga dapat diperagakan/dipakai oleh anak untuk
mengembangkan daya khayal atau imajinasinya. Melalui kegiatan bermain peran anak akan
mengekspresikan tuntutan dan kebutuhannya. Melalui bermain peran pula ia mengekspresikan
jiwanya. Dengan demikian, kegiatan bermain peran dapat menumbuhkan dan mengembangkan
potensi tersembunyi anak sehingga akan muncul dalam kenyataan.

2. Karya wisata : karya wisata merupakan kunjungan langsung ke objek-objek wisata yang sesuai
dengan kebutuhan pengembangan yang sedang dibahas di lingkungan belajar anak. Kegiatan
karya wisata tidak selamanya harus mengunjungi tempat-tempat wisata umum yang jauh dan
mahal. Dalam mengembangkan nilai-nilai agama karya wisata dapat dijadikan alat untuk
mengenalkan kebesaran Tuhan, mengenalkan tempat ibadah, tempat bersejarah keagamaan, dan
sebagainya.

3. bercakap-cakap : bercakap-cakap adalah kegiatan percakapan antara guru dan anak atau anak
dan anak tentang suatu tema tertentu untuk mengembangkan kemampuan mendengar,
memahami, dan kemampuan berbicara anak. Contohnya bercakap-cakap dalam kegiatan
pengembangan nilai-nilai agama dengan mengambil tema kehidupan di pesisir pantai. Berkaitan
dengan tema tersebut, guru dapat menciptakan suasana bercakap-cakap tentang keindahan laut,
manfaat, dan kehidupan orang-orang di sekitar pantai yang mungkin jarang dialami anak.
4. Bercerita : melalui cerita, seorang guru dapat menerapkan dan menyisipkan nilai-nilai agama
kepada anak-anak. Cerita yang dibawakan hendaknya berhubungan dengan dunia anak-anak
sehingga akan lebih menarik minat mereka untuk mendengarkan, mengikuti, dan menyimaknya.
Hendaknya isi cerita juga memuat misi Pendidikan nilai-nilai Agama. Dengan demikian, cerita
tidak hanya liburan dan obat kantuk anak, mainkan juga sebagai bahan penanaman nilai-nilai
agama.

5. Keteladanan : pengembangan nilai-nilai agama akan lebih tepat dan yang efektif apabila
dilengkapi dengan konsistensi para guru dan orang tua dalam memberikan keteladanan. Sebab,
keteladanan itu akan ditiru dan diikuti oleh anak yang cenderung melihat model yang
ditangkapnya. Melalui pendekatan keteladanan, dalam setiap kesempatan dan pergaulan antara
guru dan anak-anak secara demonstratif atau tidak, guru mampu memberikan contoh perilaku
yang terpuji dan teruji.

Anda mungkin juga menyukai