Anda di halaman 1dari 5

Pengembangan nilai nilai moral dan agama anak dapat dikembangkan melalui metode sebagai

berikut :

(i) Metode bercerita

Metode Bercerita dapat dijadikan metode untuk menyampaikan nilai-nilai yang berlaku dalam
masyarakat. Dalam cerita atau dongeng dapat ditanamkan berbagai macam nilai moral, nilai
agama, nilai sosial, nilai budaya, dan sebagainya. Ketika

bercerita seorang guru juga dapat menggunakan alat peraga untuk mengatasi keterbatasan
anak yang belum mampu berpikir secara abstrak .

Kisah nabi NUH

Sejak Nabi idris meninggal, sedikit demi sedikt Iman masyarakat mulai menipis. Iblis dan
pasukannya semkain gemar menggoda manusia. Kemudian akhirnya mereka mulai senang
membuat patung. Mereka membuat patung dengan tujuan untuk menghormati para pahlawan,
leluhur, tokoh-tokoh yang sduah mati. Patungnya diberi nama sesuai nama tokoh. Namun lama
kelamaan mereka justru mulai menyembah patung itu. Mereka percaya bahwa patung2 itu
mempunyai kehebatan dan kekuatan yang bisa melindungi dan menentuakan nasib-nasib
mereka.

https://www.youtube.com/watch?v=aw8zlG3KYDc

“Sabar

(ii) Metode bernyanyi

Metode Bernyanyi adalah suatu pendekatan pembelajaran secara nyata yang mampu membuat
anak senang dan bergembira. Anak diarahkan pada situasi dan kondisi psikis untuk membangun
jiwa yang bahagia, senang menikmati lagunya, mengembangkan rasa melalui ungkapan kata
dan nada. Pesan-pesan pendidikan berupa nilai dan moral yang dikenal- kan kepada anak
tentunya tidak mudah untuk diterima dan dipahami secara baik. Anak tidak dapat disamakan
dengan orang dewasa

https://www.youtube.com/watch?v=yPt_EyP4K9M

allah, malaikat, rasul, kitab, kiamat, takdir

(iii) Metode bersyair

Pendekatan pembelajaran melalui kegiatan bersyair merupakan salah satu kegiatan yang akan
menimbulkan rasa senang, gembira, dan bahagia pada diri anak. Secara psikologis anak Taman
Kanak-kanak sangat haus dengan dorongan rasa ingin tahu, ingin mencoba segala sesuatu, dan
ingin melaku- kan sesuatu yang belum pernah dialami atau dilakukannya. Melalui metode sajak
guru bisa menanamkan nilai- nilai moral kepada anak. Sajak merupakan metode yang juga
dapat membuat anak merasa senang, gembira dan bahagia . “Bila aku berdoa kuangkat
tanganku, dengan suara lembut tidak berteriak. Berdoa sungguh2 agar dikabulkan, segala
permohonan hamba yang beriman. Kupunya 2 tangan, jarinya lima-lima. Kususun keduanya,
mari kita berdoa.

https://www.youtube.com/watch?v=gvzeVTfDdzQ

(iv) Metode karyawisata

Metode ini bertujuan untuk mengembangkan aspek perkembangan anak Taman Kanak-kanak
yang sesuai dengan kebutuhannya. Tujuan berkarya wisata ini perlu dihubungkan dengan tema-
tema yang sesuai dengan pengembangan aspek perkembangan anak Taman Kanak- kanak.
Tema yang sesuai seperti: binatang, pekerjaan, kehidupan kota atau desa, pesisir, dan
pegunungan. Berkunjung ke masjid.

(v) Metode pembiasaan

Metode Pembiasaan terkait dengan penanaman moral, lebih banyak dilakukan melalui
pembiasaan-pembiasaan tingkah laku dalam proses pembelajaran. Ini dapat dilihat misalnya,
pada berdoa sebelum dan sesudah belajar, berdoa sebelum makan dan minum, mengucap
salam kepada guru dan teman, merapikan mainan setelah belajar, berbaris sebelum masuk
kelas dan sebagainya

(vi) Metode bermain

Metode Bermain ternyata banyak sekali terkandung nilai moral, diantaranya mau mengalah,
kerjasama, tolong menolong, budaya antri dan menghormati teman. Nilai moral mau mengalah
terjadi manakala siswa mau mengalah terhadap teman lainnya yang lebih membutuhkan untuk
satu jenis mainan. Pengertian dan pemahaman terhadap nilai moral mau menerima kekalahan
atau mengalah adalah salah satu hal yang harus ditanamkan sejak dini. (bermain
pembangunan, bermain bebas)

(vii) Metode outbond

Metode Outbond merupakan suatu kegiatan yang me-mungkinkan anak untuk bersatu dengan
alam. Melalui kegiatan outbond siswa akan dengan leluasa menikmati segala bentuk tanaman,
hewan, dan mahluk ciptaan Allah yang lain. Cara ini dilakukan agar anak tidak hanya memahami
apa yang diceritakan atau dituturkan oleh guru atau pendidik di dalam kelas. Melainkan mereka
diajak langsung melihat atau memperhatikan sesuatu yang sebelumnya pernah diceritakan di
dalam kelas, sehingga apa yang terjadi di kelas akan ada sinkronisasi dengan apa yang tampak
di lapangan atau alam terbuka .

(viii) Metode bermain peran

Metode ini merupakan salah satu metode yang digunakan dlam menanamkan nilai nilai moral
ke pada anak TK. Dengan bermain peran anak akan mempunyai ksadaran merasakan jika ia
menjadi seseorang yang dia perankan dalam kegiatan bermain peran

(ix) Metode diskusi


Metode ini adalah metode utuk mendiskusikan tentang suatu peristiwa. Biasanya dilakukan
dengan cara siswa diminta untuk memperhatikan sebuah tayangan dari CD, kemudian setelah
selesai anak didik diajak berdidskusi tentang tayangan tersebut. Isi diskusinya antara lsin
mengapa hal tersebut dilakukan, mengapa anak itu dikatakan baik, mengapa harus
menyanyangi dan sebaginya ( Sapendi, 2015).

(x) Metode keteladanan

Menurut Cheppy Cahyono, guru moral ideal adalah yang dapat menempatkan dirinya sebagai
fasilitator, pemimpin, orangtua dan bahkan tempat menyandarkan kepercayaan, serta
membantu orag lain dalam melakukan refleksi ( Cahyatun Mchsunah, 2017)

Tingkat Pencapaian Perkembangan

0 – 3 bulan (mendengar berbagai do’a, lagu religi dan ucapan baik sesuai agama

3 – 6 bulan (melihat dan mendengar berbagai cipataan Tuhan)

6 – 9 bulan (mengamati berbagai Ciptaan Tuhan, mendengarkan berbagai doa, lagu religi,
ucapan baik sertasebutan nama Tuhan

9 – 12 bulan (mengamati kegiatan ibadah di sekitarnya)

12 – 18 bulan (tertarik pada kegiatan ibadah – meniru Gerakan ibadah, meniru bacaan doa2
yang diajarkan)

18 – 24 bulan (menirukan Gerakan ibadah dan doa, meulai menunjukkan sikap baik terhadap
orang yang sedang beribadah, mengucapkan salam dan kata-kata baik seprti maaf, terima kasih
pada situasi yang sesuai.

2 – 3 tahun, meniruka Gerakan shalat dan berdoa, mulai memahami kapan mengucapkna alam,
terima kasih dan maaf dll
3 – 4 tahun, mengatahui perilaku berlawanan meskipun belum selalu dilakukan seprti baik –
buruk, benar – salah dan sopan – tidka sopan. Mengetahui arti kasih sayang kepada ciptaan
Tuahn, meniru doa pendek sesuai dengan agamanya.

4 – 5 tahun, memgetahui agama yang dianutnya, meniru Gerakan beribadah dengan urutan
yang benar, mengucapkan doa sebelum dan setelah melakukan sesuatu, menganal perilaku
baik / sopan dan buruk. Membiasakan diri berperilaku baik, mengucapkan salam dan membalas
salam

5 – 6 tahun ( mengenal agama yang dianut, mengerjakan ibadah, berperilaku jujur, penolong,
sopan, hormat, sportif, dan sbg, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengetahui hari besar
agama, menghormati (toleransi) agama orang lain.

https://www.youtube.com/watch?v=aw8zlG3KYDc

Anda mungkin juga menyukai