Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Metode-Metode Pengembangan Moral dan Nilai-Nilai Agama serta


Implementasinya
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Moral dan Agama
Dosen Pengampu : Dewi Masyitoh,S.Pd.I, M.Sosio

Di Susun Oleh :

 Anita Mawardani (211E10037)


 Fifi Azizatul Mu’arrofah (211E10039)
 Putri Sholehati (212E20006)
 Riris Wardatul Adinda (211E10024)
 Uswatul Hasanah (211E10047)
 Elok Ning Faiqoh (211E10492)
 Yaqi anis Safiroh (211E10046)

KELAS E3
PRODI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ARGOPURO JEMBER
2022
Daftar Isi
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
A. Pengembangan Nilia-nilai Moral dan Agama............................................................5
B. Cara Mengimplementasikan Nilai Moral dan Agama pada Anak..............................7
a) Berikan Contoh kepada Anak...................................................................................7
b) Mulai dari Kebiasaan yang Sederhana.........................................................................7
c) Menyampaikan Nasehat dengan Cara yang Menyenangkan........................................8
d)Ajak Anak untuk Bersosialisasi dengan Lingkungan yang Baik..................................8
e)Jangan Paksa Anak untuk Melakukan Sesuatu.............................................................8
BAB III....................................................................................................................................10
KESIMPULAN.......................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11
ABSTRAK

Salah satu sikap dasar yang harus dimiliki seorang anak untuk menjadi seorang
manusia yang baik dan benar adalah memiliki sikap dan moral dan keagamaan yang
baik dalam berperilaku sebagai umat Tuhan, anggota keluarga, dan anggota
masyarakat. Usia Anak Usia Dini adalah saat yang paling baik bagi guru Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) untuk meletakkan dasar- dasar pendidikan moral dan
keagamaan kepada terhadap.Perkembangan nilai-nilai moral dan agama adalah
kemampuan anak untuk bersikap dan bertingkah laku. Islam telah mengajarkan nilai-
nilai positif yang bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini menyebabkan
perlunya pengembangan pembelajaran terkait nilai nilai moral dan agama. Hasil
analisis menunjukkan bahwa dalam ajaran Islam telah dijelaskan bagaimana proses
pengembangan nilai-nilai agama dan moral pada anak usia dini dapat diterapkan
dengan benar. Hasil analisis melalui pembahasan ditemukan 10 metode penting bagi
pengembangan nilai-nilai moral dan agama pada anak usia 5 -6 tahun antara lain
adalah (i) bercerita (ii) bernyanyi (iii) bersyair (iv) karyawisata (v)pembiasaan (vi)
bermain (vii) outbond (viii)bermain peran (ix) diskusi dan (x) keteladanan. Temuan
tersebut telah dibahas dengan berbagai konsep dan temuan-temuan sebelumnya.Serta
adapun implementasinya dengan (a)Berikan contoh kepada anak, (b)Mulai dari
kebiasaan sederhana, (c)Menyampaikan nasihat dengan cara yang menyenangkan,
(d)Ajak anak untuk bersosialisasi dengan lingkungan yang baik, (e)Jangan paksa anak
untuk melakukan sesuatu.

Kata kunci : Nilai- nilai moral dan agama, Anak usia dini
BAB I

PENDAHULUAN
Pengembangan moral agama sangat erat kaitannya dengan budi pekerti, sikap sopan
santun, dan kemauan melaksanakan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.
Pembahasan filosofis yang di kemukakan oleh Kilpatrick pendidikan moral akan terus
berkembang dengan berbagai pendapat pakar dalam aspek budi pekerti, nilai moral
dan keagamaan. (William Kilpatrick, 1993).(Lawrence Kholbergh,2008) lebih
menekankan pendidikan moral diarahkan kepada tahap-tahap pembentukannya,
sehingga pendidikan moral di dasarkan untuk membentuk setiap tahap-tahap peserta
didik.Terkait tentang perkembangan nilai agama dan moral anak usia dini, Suyadi
menjelaskan perkembangan nilai-nilai moral-keagamaan pada anak usia 5-6 tahun
yaitu: Mampu menghafal beberapa surah dalam Al-Qur‟an, seperti Al Ikhlas, dan An-
Naas, mampu menghafal gerakan shalat secara sempurna, mampu menyebutkan
beberapa sifat Allah, menghormati orang tua, menghargai teman-temannya, dan
menyayangi adik-adiknya atau anak dibawah usianya, dan mengucapkan syukur dan
terima kasih ( Suyadi, 2010). Dan pada intinya salah satu sikap dasar yang harus di
miliki seorang anak menjadi seorang manusia yang baik dan benar adalah memiliki
sikap dan moral serta keagamaan yang baik dalam berprilaku sebagai umat Tuhan,
anggota keluarga dan anggota masyarakat.Anak Usia Dini (PAUD) adalah saat yang
paling baik bagi guru PAUD untuk meletakkan dasar-dasar pendidikan moral dan
keagamaan.Walaupun peran orang tua sangat besar dalam membangun dasar moral
dan agama bagi anak anaknya, tetapi peran seorang guru PAUD juga tidak kecil
dalam meletakkan dasar moral dan keagamaan bagi seorang anak, karena anak usia
dini biasanya cenderung patuh terhadap guru.Oleh karena itu peran guru PAUD harus
selalu berupaya dengan berbagai cara agar dapat membimbing anak usia dini agar
mempunyai kepribadian yang baik, yang di landasi dengan nilai moral dan
agama.Dengan diberikannya landasan pendidikan moral dan agama kepada anak
PAUD, maka seorang anak PAUD dapat belajar membedakan perilaku yang baik dan
buruk, benar dan salah, serta terbiasa menjalankan ajaran agama sesuai dengan
tingkat pertumbuhan dan perkembangannya, Mendidik anak PAUD dengan
pendidikan moral dan agama yang baik, bukanlah pekerjaan yang mudah dilakukan,
oleh karena itu guru PAUD harus selalu meningkatkan wawasan, pemahaman, dan
keterampilan terkait pengembangan moral dan agama anak PAUD.
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengembangan Nilia-nilai Moral dan Agama


 Pengertian moral, menurut Suseno dalam (Kurnia, 2015) adalah ukuran baik-
buruknya seseorang, baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat,
dan warga negara. Sedangkan pendidikan moral adalah pendidikan untuk
menjadikan anak manusia bermoral dan manusiawi. Sedangkan menurut Ouska
dan Whellan (Kurnia, 2015), moral adalah prinsip baik- buruk yang ada dan
melekat dalam diri individu/seseorang.
agama dirumuskan sebagai suatu jalan yang harus diikuti agar orang sampai ke
suatu tujuan yang suci dan mulia (Kurnia, 2015)
Pengembangan nilai nilai moral dan agama anak dapat dikembangkan melalui metode
sebagai berikut :
1) Metode bercerita
Metode Bercerita dapat dijadikan metode untuk menyampaikan nilai-nilai yang
berlaku dalam masyarakat. Dalam cerita atau dongeng dapat ditanamkan berbagai
macam nilai moral, nilai agama, nilai sosial, nilai budaya, dan sebagainya. Ketika
bercerita seorang guru juga dapat menggunakan alat peraga untuk mengatasi
keterbatasan anak yang belum mampu berpikir secara abstrak (Zainab, 2012).
2) Metode bernyanyi
Metode Bernyanyi adalah suatu pendekatan pembelajaran secara nyata yang mampu
membuat anak senang dan bergembira. Anak diarahkan pada situasi dan kondisi
psikis untuk membangun jiwa yang bahagia, senang menikmati keindahan,
mengembangkan rasa melalui ungkapan kata dan nada. Pesan-pesan pendidikan
berupa nilai dan mral yang dikenal- kan kepada anak tentunya tidak mudah untuk
diterima dan dipahami secara baik. Anak tidak dapat disamakan dengan orang dewasa
(sabiati Amin 2016).

3) Metode bersyair
Pendekatan pembelajaran melalui kegiatan membaca sajak merupakan salah satu
kegiatan yang akan menimbulkan rasa senang, gembira, dan bahagia pada diri anak.
Secara psikologis anak Taman Kanak-kanak sangat haus dengan dorongan rasa ingin
tahu, ingin mencoba segala sesuatu, dan ingin melaku- kan sesuatu yang belum
pernah dialami atau dilakukannya. Melalui metode sajak guru bisa menanamkan
nilainilai moral kepada anak. Sajak merupakan metode yang juga dapat membuat
anak merasa senang, gembira dan bahagia ( Arief Armai, 2011)
4) Metode karyawsata
Metode ini bertujuan untuk mengembangkan aspek perkembangan anak Taman
Kanak-kanak yang sesuai dengan kebutuhannya. Tujuan berkarya wisata ini perlu
dihubungkan dengan tema-tema yang sesuai dengan pengembangan aspek
perkembangan anak Taman Kanak- kanak. Tema yang sesuai seperti: binatang,
pekerjaan, kehidupan kota atau desa, pesisir, dan pegunungan ( Mahyumi Natina,
2012)
5) Metode pembiasaan
Metode Pembiasaan terkait dengan penanaman moral, lebih banyak dilakukan melalui
pembiasaan-pembiasaan tingkah laku dalam proses pembelajaran. Ini dapat dilihat
misalnya, pada berdoa sebelum dan sesudah belajar, berdoa sebelum makan dan
minum, mengucap salam kepada guru dan teman, merapikan mainan setelah belajar,
berbaris sebelum masuk kelas dan sebagainya ( Ayi Olim, 2010 )
6) Metode bermain
Metode Bermain ternyata banyak sekali terkandung nilai moral, diantaranya mau
mengalah, kerjasama, tolong menolong, budaya antri dan menghormati teman. Nilai
moral mau mengalah terjadi manakala siswa mau mengalah terhadap teman lainnya
yang lebih membutuhkan untuk satu jenis mainan. Pengertian dan pemahaman
terhadap nilai moral mau menerima kekalahan atau mengalah adalah salah satu hal
yang harus ditanamkan sejak dini ( Rozalena, 2017).
7) Metode outbond
Metode Outbond merupakan suatu kegiatan yang me-mungkinkan anak untuk bersatu
dengan alam. Melalui kegiatan outbond siswa akan dengan leluasa menikmati segala
bentuk tanaman, hewan, dan mahluk ciptaan Allah yang lain. Cara ini dilakukan agar
anak tidak hanya memahami apa yang diceritakan atau dituturkan oleh guru atau
pendidik di dalam kelas. Melainkan mereka diajak langsung melihat atau
memperhatikan sesuatu yang sebelumnya pernah diceritakan di dalam kelas, sehingga
apa yang terjadi di kelas akan ada sinkronisasi dengan apa yang tampak di lapangan
atau alam terbuka (Yunaida, Hana; Rosita, Tita, 2018 )
8) Metode bermain peran
Metode ini merupakan salah satu metode yang digunakan dlam menanamkan nilai
nilai moral ke pada anak TK. Dengan bermain peran anak akan mempunyai ksadaran
merasakana jika ia menjadi seseorang yang dia perankan dalam kegiatan bermain
peran ( Vivit Risnawati, 2012)
9) Metode diskusi
Metode ini adalah metode utuk mendiskusikan tentang suatu peristiwa. Biasanya
dilakukan dengan cara siswa diminta untuk memperhatikan sebuah tayangan dari CD,
kemudian setelah selesai siswa diajak berdidskusi tentang tayangan tersebut. Isi
diskusinya antara lsin mengapa hal tersebut dilakukan, mengapa anak itu dikatakan
baik, mengapa harus menyanyangi dan sebaginya ( Sapendi, 2015).
10) Metode keteladanan
Menurut Cheppy Cahyono, guru moral ideal adalah yang dapat menempatkan dirinya
sebagai fasilitator, pemimpin, orangtua dan bahkan tempat menyandarkan
kepercayaan, serta membantu orag lain dalam melakukan refleksi ( Cahyatun
Mchsunah, 2017)

B.Cara Mengimplementasikan Nilai Moral dan Agama


pada Anak Usia Dini
a) Berikan Contoh kepada Anak
Langkah pertama adalah memberikan contoh terlebih dahulu kepada anak, sebab
keluarga merupakan tempat pertama anak belajar. Anda bisa memberi contoh untuk
berbicara secara perlahan, menggunakan bahasa yang halus dan sopan, serta tidak
mengucapkan kata-kata yang kotor.

Anak akan lebih mudah menuruti nasehat yang diberikan oleh orang tua, jika orang
tua memberikan contoh terlebih dahulu. Ini bisa menjadi tempat yang tepat untuk
membangun kebiasaan yang baik untuk anak. Secara perlahan, anak akan mengadopsi
nasehat dan kebiasaan yang dilakukan oleh orang tua.

b) Mulai dari Kebiasaan yang Sederhana


Jika Anda memberikan teladan secara sekaligus, anak biasanya akan sulit mengubah
kebiasaan yang sudah mengakar. Karena itu, mulai dari kebiasaan yang mudah
terlebih dahulu, misalnya mencuci piring sendiri setelah makan.
Anda juga bisa memberikan co ntoh membaca doa sebelum dan sesudah makan, yang
merupakan kebiasaan sederhana. Cara menanamkan nilai agama dan moral ini
direkomendasikan oleh banyak pakar anak, sebab kebiasaan yang sederhana jika
dilakukan secara beruntun bisa menarik kebisaan baik lainnya.

c) Menyampaikan Nasehat dengan Cara yang Menyenangkan


Hati anak tidak bisa stabil sebagaimana orang dewasa, karena itu memberikan saran
dan nasehat untuk anak sebaiknya dilakukan dengan cara yang menyenangkan.
Misalnya dengan membacakan cerita sebelum tidur, menceritakan kisah yang
memiliki amanat baik, serta menghibur anak jika mereka sedang sedih dengan
nasehat.

Anda juga bisa menyelipkan nasehat ketika anak beraktifitas, misalnya dengan
memberikan mainan, buku, maupun lagu yang mencerminkan kebiasaan baik. Selain
bisa menghibur anak ketika hatinya sedang sedih atau kesal, ia juga bisa tertanam
menjadi kebiasaan yang baik.

d) Ajak Anak untuk Bersosialisasi dengan Lingkungan yang Baik


Selain keluarga, lingkungan juga menjadi tempat belajar anak, karena itu perlu untuk
membuat lingkungan pertemanan yang mendukung. Sebaiknya hindarkan anak
dengan teman yang memiliki tabiat kurang baik, dan ajak anak ke tempat yang
memiliki kebiasaan baik.

Cara menanamkan nilai agama dan moral untuk anak misalnya dengan mengajak
anak bermain bersama dengan teman sepermainan yang sepantaran. Akan lebih baik
jika memberikan ruang untuk belajar bersama secara bergantian di rumah teman,
dengan begitu orang tua bisa memantau perkembangan dan sosialisasi yang dilakukan
oleh anak.

e) Jangan Paksa Anak untuk Melakukan Sesuatu


Ketika anak tidak melakukan nasehat yang Anda berikan, biasanya Anda akan kesal.
Jika anak agak sulit menerima kebiasaan dan nasehat yang Anda berikan, atau masih
enggan melakukan kebiasaan yang Anda praktekkan, jangan menyerah dan kesal.

Bisa jadi anak sedang mengalami hari atau mood yang buruk, sehingga ia tidak
bersikap seperti biasanya. Pahami kondisi tersebut dan cobalah untuk menasehatinya
secara perlahan, misalnya jika anak tidak mau membereskan kamar tidurnya, berikan
nasehat secara lembut dan bantu anak untuk membereskan tempat tidurnya.

Menjadi panduan untuk anak tentu bukan hal yang mudah, karena itu selalu
praktekkan sikap dan kebiasaan baik. Tidak hanya ketika Anda berada di depan anak,
namun juga dalam kehidupan sehari-hari. Itulah beberapa cara menanamkan nilai
agama dan moral yang tepat, khususnya untuk anak usia dini. Jika anak diarahkan
sejak dini untuk berperilaku baik, tentu hal tersebut akan menjadi kebiasaan ketika ia
dewasa.
BAB III

KESIMPULAN
Anak adalah generasi penerus keluarga dan bangsa yang perlu mendapat pendidikan
yang baik sehingga potensi-potensi dirinya dapat berkembang dengan pesat, sehingga
akan tumbuh menjadi manusia yang memiliki kepribadian yang tangguh dan cakap
serta terampil. Oleh karena itu penting bagi lembaga dan keluarga untuk berperan dan
bertanggung jawab dalam memberikan berbagai macam stimulasi dan bimbingan
yang tepat sehingga akan tercipta gereasi penerus yang berakhlak dan bertingkah laku
yang sesuai dengan norma. Pengembangan nilai-nilai moral dan agama anak usia 5-6
tahun biasa dilakukan dengan berbagai macam metode antara lain : bernyanyi,
bermain, kayawisata, outbond, bermain peran, bercerita, bersyair dan keteladanan.

Nilai-nilai agama yang telah mewarnai jiwa anak akan terbentuk menjadi kata hati
atau keyakinan, sehingga pada usia remaja agama akan menjadi dasar penilaian dan
penyaringan terhadap nilai-nilai yang masuk pada dirinya. Kondisi sosial yang di
akselerasikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta informasi
yang begitu cepat dan mudah di dapat membawa perubahan besar di seluruh aspek
kehidupan fondasi spiritual atau agama yang kuat pada diri anak mutlak diperlukan
sebagai antisipasi kecenderungan imitasi atau meniru suatu perilaku yang
buruk (Ananda, 2017)
DAFTAR PUSTAKA

Hakim, L. (2012). Jurnal Pendidikan Agama Islam-Ta’lim, Vol.10 No.1. Internalisasi Nilai-
Nilai Agama Islam Dalam Pembentukan.

INAWATI, I. (2017). jurnal Pendidikan Anak, Vol. 3 No. 1. Strategi Pengembangan Moral
dan Nilai Agama Untu Anak Usia.

Purba, E. (2013). Peningkatan Nilai-Nilai Agama Dan Moral Melalui Metode.

Sabi'ati, A. (2016). Al-Athfal: Jurnal Pendidikan Anak, , Vol.2 No.4. Membangun Karakter
Aud Dalam Pengembangan Nilai Agama Dan Moral Di Ra Masyithoh Pabelan Kab.
Semarang.

Suryadi. (2010). (Yogyakarta : Pt Pustaka Aadani). Psikologi Belajar Anak Usia Dini,.

Yunaida, H., & Rosita, T. (2018). Comm-Edu (Community Education Journal),Vo. 1 No.1.
Outbound Berbasis Karakter Sebagai Media.

Zainab. (2012). Jurnal Pesona Paud, Vol 1. No.03. Peningkatan Perkembangan Moral Anak
Melalui Metode Cerita Bergambar Tk Lembah Sari Agam.

Kurnia, Y. (2015). Pengembangan Kemampuan Nilai-nilai Agama dan Moral di TK. Bandung:
PPPPTK TK dan PLB.

Lawrence Kohlberg ; Richard H Hersh. 2010. “ Moral Development : a Review of the


theory”, Theory into Practice, Vol. 16, No. 2

Anda mungkin juga menyukai