Anda di halaman 1dari 6

Meramu hasil belajar

Filosofi KHD
Yurika rahmi, S.Pd
CPP Gelombang 3 Angkatan 10
Pemahaman tentang filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara yang menjadi landasan
transformasi pendidikan Indonesia yang berpihak pada anak
• Makna dari kata ‘menuntun’ yaitu membersamai semua murid menggapai mimpidengan memberikan pengetahuan
yang kita punya. Menuntun dapat dilakukan dengan memberi teladan, melakukan pembiasaan, pengajaran, laku,
pengalaman, Selain itu menuntun juga dapat dilakukan dengan perintah, hukuman, atau paksaan, namun cara ini
tidak dibenarkan dalam konsep filosofi KHD.

• Peran menuntun sesuai sistem among yaitu menebalkan laku anak dengan kekuatan konteks diri anak dan
sosiokultural, sehingga selamat dan bahagia sebagai manusia dan anggota masyarakat. Dalam hal ini dapat
diterapkan Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani

• Makna dari “merdeka” yaitu lahir batinnya tidak terperintah, dapat menegakkan dirinya artinya dapat
berdiri di atas kekuatan sendiri, , mengatur perikehidupannya dengan tertib, termasuk mengatur
tertibnya perhubungan dengan kemerdekaan orang lain
• Kodrat anak tentang bermain yang adalah sama dengan belajar, karena pikiran, perasaan, kemauan, tenaga (Cipta-Karsa-
Karya-Oekerti) sudah ada pada diri anak. Bermain adalah salah satu kodrat anak. Permainan dapat menjadi bagian pembelajaran
di sekolah. Bermain merupakan cara belajar yang bermakna dan menyenangkan
• Pendidikan yang berpihak / menghamba pada anak artinya pendidikan yang berpihak/berpusat pada murid. Apapun
yang dilakukan guru semata-mata untuk kemajuan muridnya. Fokus pada murid, murid, murid

• Konsep budi pekerti perpaduan harmonis antara gerak, pikiran, perasaan, dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan
tenaga/semangat. Menurut Ki Hajar Dewantara dengan mempelajari seni berfaedah untuk kecerdasan jiwa anak-anak dapat
menghaluskan serta memperdalamgerak-gerik jiwa, yang akhirnya memperbaiki sifat budi pekerti anak.

• Anak bukan tabularasa mengandung makna bahwa anak bukan kertas kosong yang bisa digambar sesuai keinginan orang dewasa.
Anak lahir dengan kekuatan kodrat yang masih samar-samar. Guru dapat menuntun untuk menebalkan garis samar-samar agar
dapat memperbaiki lakunya untuk menjadi manusia seutuhnya.
• Analogi petani untuk menjelaskan kodrat anak, bahwa anak diibaratkan sebagai benih padi sedangkan
guru dianalogikan sebagai petani. Petani dapat menuntun dan merawat tumbuhnya padi, memperbaiki
kondisi tanah, memberi pupuk dan air. Seperti itulah guru dalam menuntun tumbuh kembang siswa
dengan menyiapkan lingkungan belajar, memberikan pengetahuan dan mengasah budi pekertinya
Pemahaman tentang Pendidikan yang Memerdekakan
menurut pemikir-pemikir yang selaras dengan pemikiran KHD dan menjadi acuannya
(Metode Montessori dan Taman Anak Frobel)

Metode Montessori dan Frobel menjadi acuan Taman Siswa dalam menentukan pemahaman
pendidikan yang memerdekakan anak. Metode bermain sambil belajar benar-benar
diterapkan dinTaman Siswa. Sehingga pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan
sangat terasa. Anak-anak bahagia dan mendapat pengetahuan baru.
Kaitan filosofi dan prinsip pendidikan yang memerdekakan dengan tujuan pendidikan
untuk membentuk profil Pelajar Pancasila

Tujuan pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak- anak, agar
mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya
baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Dalam hal ini
diharapkan murid mempunyai jiwa seperti Profil Pelajar Pancasila, yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebhinekaan
global, bergotong-royong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri
Thank You

Anda mungkin juga menyukai