Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KELOMPOK “ TUGAS AKHIR PROGRAM” PGPAUD SEMESTER 9

NAMA TUTOR ; BU ENDAH WINDI

Nama Anggota Kelompok 1 aspek NAM


1. Resti Utami 836 88 22 45
2. Nur Alisa 836 88 80 88
3. Eling Setio Wigati 836 87 89 19
4. Wahyu Wigati 836 88 52 97

1. Apa itu NAM?

NAM singkatan dari Nilai Agama dan Moral.


Setiap anak, terutama di Indonesia di besarkan dengan nilai nilai agama. Si kecil
perlu mengenal agama yang di anut dan menjalankan ibadah dan berkomunitas.
Agama juga banyak mengajari sikap sikap yang benar, seperti menolong sesama,
jujur, sopan, hormat, dan toleransi dengan penganut agama yang berbeda.
Bila nilai nilai ini di kembangkan, niscaya akan membawa hal baik pada
masyarakat Indonesia secara majemuk. Orang tua dan lingkungan terdekat sebaiknya
mempraktikkan nilai nilai agama dan moral ini, untuk mendukung si kecil mendapat
nilai nilai yang benar.

2. Apakah tujuan pembelajaran NAM ?

a. Menanamkan anak-anakn agar menyembah Allah dan berbakti kepada kedua orang
tua. Hal ini sejalan denagn Firman Allah Ta’ala dalam surah Al-Isra : 23, yang artinya :
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kau jangan menyembah selain dia dan
hendaklah kamu berbuat baik kepada Ibu-Bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-sekali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan mulia”.
b. Mengajak anak untuk melakukan shalat sejak usia dini dan membiasakan anak untuk
berbuat baik, sebagaimana hadis Nabi yang artinya “jagalah anakmu agar selalu
melaksanakan shalat, dan biasakanlah mereka berbuat baik, karena berbuat baik itu
adalah kebiasaaan. (H.R.Thabrani).sejak kapankah anak harus shalat? Nabi bersabda
yang artinya: “jika anak sudah bisa membedakan mana kanan dan kiri, maka
perintahkanlah anak untuk shalat”. (H.R.Abu Daud).
c. Membiasakan anak untuk saling tolong menolong. Sebagaimana firman Allah yang
artinya: “Dan tolong menolonglah kamu (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. (Al-Maidah: 2).
d. Mendidik anak dengan tiga perkara, sebagaimana hadis Nabi yang artinya: “didiklah
anakmu dengan tiga perkara, yakni: mencintai Nabimu, mencintai keluarganya, dan
membaca Al-Qur’an (H.R.Bukhari).
e. Menanamkan nilai sosial pada anak agar gemar bersedekah, Nabi bersabda yang
artinya: “apabila manusia meninggal dunia, amalnya akan terputus kecuali tiga perkara,
yakni: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang selalu mendo’akan
orang tuanya.(H.R.Tirmizi).
f. Mengajarkan anak agar mereka suka bersikap lemah lembut. Sabda Nabi yang artinya:
“ hendaklah kamu berrsiikap lemah lembut, kasih sayangdan hindarilah sikap keras dan
keji (H.R.Bukhari).
g. Membiasakan anak agar jangan suka berdusta (Al-Baqarah: 10). Yang artinya: “dalam
hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya, dan bagi mereka sisksa yang
pedih, disebabkan mereka berdusta.
h. Mengajarkan anak agar jangan suka marah. Hadis Nabi yang artinya:”Dari Abu
Hurairah, bahwasanya ada seorang laki-laki yang berkata kepada Nabi.Berilah wasiat
kepadaku,” Beliau menjawab,” janganlah engkau marah .”Lelaki tersebut mengulang –
ulang perkataannya beberapa kali, Beliau pun selalu menjawab, janganlah engkau marah
i. Membiasakan anak agar saling menyayangi antar sesamam muslim. Sebagaimana
hadis nabi yang artinya : “Tidaklah kamu beriman sampai kamu menyintai saudaramu
seperti kamu menyintai dirimu sendiri.(H.R.Bukhari dan Muslim)
j. Mendidik anak dari segi moral dan budi pekerti (akhlak). At-Tirmidzi meriwayatkan
dari Ayyub Bin Musa, Rasulullah bersabda yang artinya: “tidak ada pemberian yang
lebih berharga oleh seorang ayah kepada anaknya yang lebih utama dari pada pemberian
budi pekerti yang baik”.
k. Membiasakan anak untuk berolahraga dan bermain bersama. Hadis riwayat Al-
Baihaqi yang artinya “ajarkanlah berenang dan memanah kepada anak-anak kalian. Dan
suruhlah mereka melompat keatas punggung kuda sekali lompatan”.

3. Apa saja contoh pembelajaran NAM ?

a. Pemodelan (modeling), anak belajar melalui imitasi. 


b. Bermain peran (role playing), yaitu menciptakan suatu situasi dimana individu diminta
untuk melakukan suatu peran tertentu (yang biasanya bukan peran dirinya) disuatu tempat
yang tidak lazim peran tersebut terjadi. Manfaat dari role playing adalah membantu
seseorang mengubah sikap atau perilakunya dari yang selama ini dilakukan. 
c. Simulasi (simulation) adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengambarkan suatu situasi
atau perilaku yang sebenarnya. Balikkan penampilan (performance feedback) adalah
informasi yang menggambarkan seberapa jauh hasil yang diperoleh dari role playing,
bentuknya dapat berupa reward, reinforcement, kritik dan dorongan.

Contoh pembelajaran NAM ;

1. Nama Permainan : “ GILIRANMU… GILIRANKU… “


Sasaran : anak usia 4-5 tahun
Tujuan : Membiasakan anak untuk menunggu giliran
Media : Tali/ pita dan kue
Evaluasi  : Anak mampu menunggu giliran dan belajar sabar ketika menunggu giliran
Deskripsi kegiatan: ibu guru membagikan kue, setiap anak mendapat satu potong. secara
bergiliran anak menerima kue dari bu guru. Ibu guru mengurutkan anak berdasarkan posisi
mereka, misalnya berjajar kebelakang. Ingatkan anak untuk tidak saling berebutan atau saling
mendahului. Selalu katakan “ semua pasti dapat….kita dapat makan bersama “
Kiat keberhasilan: biasakan anak untuk belajar melakukan kegiatan seperti ini disemua
kesempatan, dimana saja, kapan saja dan siapa saja harus antri.

. Nama Kegiatan : “MARI BERDOA BERSAMA “


Sasaran : Usia 4-5 tahun
Tujuan : berdoa sebelum dan sesudah kegiatan
Media : diri sendiri
Evaluasi : anak mampu membaca doa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
Deskripsi kegiatan: Biasakan anak untuk berdoa setiap sebelim memulai dan mengakhiri
kegiatan. Guru harus selalu mengajak dan mengingatkan anak-anak untuk berdoa.
Kiat keberhasilan: Biasakan anak berdoa sebelum dan setelah melakukan kegiatan setiap saat.

4. Lampirkan STPPA tentang aspek pengembangan NAM untuk usia 3-6 tahun

STPPA PAUD Kurikulum 2013 –Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan (STPP) PAUD
Kurikulum 2013. Struktur Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan
pengorganisasian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, muatan pembelajaran, program
pengembangan, dan beban belajar.
Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA) PAUD KB TK adalah kriteria
minimal tentang kualifikasi perkembangan anak usia dini yang mencakup aspek nilai agama dan
moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni.

6 STPPA PAUD ( TK / KB )
o A. Nilai-Nilai Agama dan Moral
o B. Fisik Motorik
o C. Kognitif
o D. Bahasa
o E. Sosial-Emosional
o F. Seni

STPPA tentang aspek pengembangan NAM untuk usia 3-6 tahun

1. Mengenal agama yang dianut


2. Mengerjakan ibadah
3. Berperilaku jujur, penolong, sopan, hormat, sportif, dsb
4. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
5. Mengetahui hari besar agama
6. Menghormati (toleransi) agama orang lain

KOMPETENSI DASAR PERKEMBANGAN ANAK PADA ASPEK NILAI NILAI


AGAMA DAN MORAL

NO 3-4 TAHUN 5-6 TAHUN


A Dapat meniru perilaku keagamaan 1.1 Mempercayai adanya Tuhan
secara sederhana melalui ciptaan Nya
- Menyebut nama Tuhan - Mengenal ciptaan ciptaan
- Mengikuti bacaan doa Tuhandengan menyebut
sebelum dan sesudag belajar ciptaan ciptaan Tuhan.
- Menyanyikan lagu Misalnya ; manusia, bumi ,
keagamaan. hewan, tumbuhan.

B Dapat mengekspresikan rasa sayang 1.2 Menghargai diri sendiri, orang


atau cinta kasih sesamanya lain, dan lingkungan sekitar
- Menunjukan rasa sayang sebagai rasa syukur kepada
pada teman dengan rangkulan Tuhan.
- Menyayangi binatang - Menghormati guru , orangtua,
- Memelihara tanaman dan orang yang lebih tua.
C Dapat meniru perilaku yang baik dan 4.1 Melakukan kegiatan
sopan. ibadah sehari hari.
- Mengucap salam - Mengucap doa doa pendek.
- Berterima kasih saat di beri
sesuatu oleh orang lain
- Meminta toolong secara
sederhana.

Terimakasih Bu Cantik.

Anda mungkin juga menyukai