Anda di halaman 1dari 44

DOSEN :

Rahmat Hidayat, M.Pd.I


Konsultan dan Praktisi Pendidikan Islam Indonesia
MENDIDIK
GENERASI ROBBANI
Dalam Ali Imron: 79 disebutkan
kalimat “jadilah kalian generasi
Robbani”
Ibnu Abbas menyebutkan bahwa
“Generasi Robbani adalah generasi yg
berakal, bijak, dan memahami
agama.”
Robbani diambil dari dua kata,
disandarkan kepada Rabb (jamaknya)
Artinya:
1. Generasi yg banyak ibadah kepada
Allah dan banyak ilmunya.
2. Generasi yg mengurus manusia
sehingga bisa mengurus saudaranya
(tidak mementingkan diri sendiri)
Imam at Thabrani “Rabbaniyun adalah
tulang punggung manusia, jadi
sandaran, generasi yg jadi andalan
dalam fiqh, agama, dan dunia.”
Ketika membayangkan generasi
rabbani, jangan hanya bayangkan
anak kita. Kita pun harus menjadi
generasi rabbani.
Ciri-ciri generasi rabbani:
1. Generasi yang senantiasa tegar, semangat,
kokoh, berdiri di atas tauhid yang lurus.
2. Senantiasa istiqomah di atas sunnah Rasulullah
dan salafish shalih sbg imam dan tauladan yang
diikuti
3. Generasi yang senantiasa menjunjung tinggi di
atas ilmu dan amal, menjauhi maksiat
4. Generasi yang semangat mengajarkan ajaran
islam, amal maruf nahi munkar di atas ajaran yang
benar
5. Generasi yang menyejukan pandangan dengan
akhlak yang mulia dan adab
Doa nabi Ibrahim “Rabbi habli minash shalihin”
Bagaimana menjadi generasi Robbani:
1. Al walidain al shalihah (orangtua yang
shalih)
2. Al biah al shalihah (lingkungan yang
baik)
3. Al ilmu as shahihah (ilmu yang benar)
4. Al mualim al robbani. (Guru baik dan
ahlussunnah)
5. Al abdul halal (semua asupan yg halal
1 . Al walidain al shalihah (orangtua yang shalih)

LIHAT: kisah nabi Musa dan Nabi Khidr dalam al kahf tentang
dinding rumah anak yatim yang diperbaiki nabi Khidr atas
sebab orangtuanya yang shalih
Ibnu katsir: “Keshalihan seorang berpengaruh dalam
keturunannya di dunia dan akhirat.”
“Seorang bayi terlahir suci, orangtuanyalah yang menjadikan
Yahudi, Nasrani, Majusi” (Muttafaq alaih)
Berpikirlah sebelum menikah untuk mencetak generasi
Robbani.
Aisyah radhiyallaahu anha, ” Hendaklah kalian memilih teman
yg baik untuk menaruh benih.”
Kenapa ortu harus shalih?
1. Orangtua shalih akan amanah
2. Akan memulihkan pendidikan terbaik
serta memerintahkan mereka dalam
ketaatan
3. Akan menjadi qudwah yg baik
4. Menjaga dr yg merusak
5. Akan memohon kepada Allah untuk
kebaikan anaknya
2. Al biah as shalihah (lingkungan yang baik)
Syaikh Athiyyah “Setiap anak asalnya lahir dalam keadaan fitrah, apabila
tumbuh dalam fitrahnya niscaya akan tumbuh dalam hidayah…. ”
CEK KISAH: Jaman bani Israil tentang sang pembunuh 100 nyawa. Ketika ia
ingin taubat dinasihati “Pergilah engkau ke negeri yg disana orang-orang
menyembah Allah bersama orang shalih, jangan kembali ke negerimu tempat
orang-orang yang buruk”
Rasulullah, “Agama seseorang akan seperti agama temannya, maka
hendaklah setiap kalian melihat dengan siapa ia berteman”
Yang harus dijaga
1. Lingkungan keluarga (apa masih ada maksiat? Musik?)
2. Lingkungan masyarakat (cek tetanggamu sebelum pindah)
3. Lingkungan sekolah tempat velajar

Di Mekah Madinah tidak ada pesantren karena lingkungannya sudah


pesantren, tidak ada ikhtilat, musik
Maka carilah sekolah yg tanpa ikhtilat, musik, dan syariat sesuai Quran
sunnah denggan pelayanan salafush shalih.
3. Al ilmu as shahihah (ilmu yang benar)
Ilmu adalah fondasi pencetak generasi, pengubah
karakter.
Hanya dengan ilmu orang bisa:
1. Mengenal Allah
2. Ibadah dengan benar
3. Mengetahui halal haram
4. Berakhlak mulia
5. Berdakwah amal maruf mahir munkar
Hasan al Basri, “Kalau tidak (taat?) ilmu agama,
seseorang akan seperti binatang”
Menuntut ilmu ada 2:
1. Mubah —> math, sains,
kedokteran
2. Wajib —> agama dalam
Quran, sunnah, pemahaman
salafush shalih. INILAH
STANDAR ILMU
Ilmu adalah apa-apa yang pernah
diucapkan Allah, Rasul, dan sahabatnya.
Mereka adalah orang-orang yang
memiliki ketangguhan ilmu. Setelah
jaman Rasulullah, sahabat-sahabat yg
dijamin surga.
4. Al mualim al robbani. (Guru baik dan ahlussunnah)

Guru memiliki tanggung jawab besar.


Kalau bisa jadilah guru karena “Sesungguhnya Allah dan malaikat,
seluruh penduduk. . Seluruh yg di bumi. .. semua mendoakan
kebaikan.” <<< cek hadits lengkapnya.
Karakter guru Robbani:
1. Memiliki keikhlasan (betul-betul ingin membetulkan anak
didiknya karena Allah
2. Shalih, memiliki kekuatan taqwa ilallah
3. Beraqidah yang shahih dan manhaj yang lurus
4. Memiliki kekuatan ilmu yg berlandaskan quran sunnah salafush
shalih
5. Memiliki kemuliaan akhlak dan keluhuran budi pekerti (jika anak
didik takut kepada kita, maka kita harus koreksi diri)
Imam Malik “Ilmu ini adalah
daging dan darah kalian dan
ditanya di hari kiamat maka
hendaklah kalian melihat
darimana mengambilnya.”
5. Al abdul halal (semua asupan yg halal)
Imam atau Tsahuri ” siapa yang makanan. Halal pasti
badannya akan menaati Allah dan barangsiapa siapa
memakan makanan haram pasti badannya bermaksiat
kepada Allah.”
Para ulama dulu ketika tidak bangun malam, mereka cek
makanan mereka.
Ibnul Qayim “Makanan haram bisa melemahkan jiwa”
Al Baqoroh 168, jangan ikutin langkah syaitan. Nabi Adam
yang memakan buah menjadi pelajaran.
Makanan haram bisa menghalangi ibadah.
An Nisa: 10 ..
“Setiap daging yang tumbuh dari nasabah haram maka
Ibnu Mubarok Berkata:

Minimnya pembimbing yang bisa menjelaskan


hakikat Islam menjadi salah satu sebab
ketergelinciran anak muda kepada sesuatu yang
negatif. Banyak perilaku mereka yang sulit diduga
tidak terukur, yang ujungnya pelanggaran norma
yang ada. Nas’alullaha as-salamah.
Menuju Generasi Robbani:
1. Ajarkan Tauhid
2. Ajarkan Ibadah
Dari Ibnu Abbas radliallahu ‘anhuma, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Perintahkanlah anak kalian untuk shalat ketika
mereka berusia 7 tahun. Dan pukullah mereka untuk
dipaksa shalat, ketika mereka berusia 10 tahun.”(HR.
Abu Daud 495 dan dishahihkan al-Albani)
3. Pendidikan Akhlak
Tujuan pemberian Hadiah:
1.Mendapatkan Ridho dari Allah
2.Jangan memberikan hadiah yang
meyalahi syari’at
3.Jangan memberikan hadiah yang
menambah perbuatan dosa
Fungsi Hadiah:
1.Sebagai penghargaan dan apresiasi
2.Memberikan motivasi anak untuk
melakukan kebaikan
3.Mengobati kekecewaan dan luka hati
apabila anak pernah mendapatkan
hukuman
4.Hadiah akan mempererat hubungan
emosional antara anak dengan orang tua
Kaidah-kaidah pemberian hadiah:
1. Hadiah diberikan ketika anak melakukan hal positif
2. Hadiah untuk sarana mendidik
3. Jika anak sudah mengerti uang kita dapat memberi
hadiah uang sambil belajar mengatur uang
4. Hadiah tidak selalu materi
5. Pemberian hadiah boleh dilakukan dengan
spontan/kejutan
6. Hadiah sesuai kesepakatan
7. Hadiah sebaiknya diberikan sesuai dengan prilaku
anak
8. Hadiah sebaiknya diperoleh setelah proses, kriteria
dan evaluasi
9. Hadiah sebagai motivasi internal/dorongan untuk
melakukan sesuatu
Cara memotivasi anak:
1.Pujian yang indah disertai doa yang
baik
2.Imbalan materi
3.Wasiat kepada keluarga murid
4.Pendekatan persuasif
Hukuman yang terlarang:
1.Memukul wajah
2.Kekerasan yang berlebihan
3.Marah besar
4.Memukul ketika marah
5.Berkata buruk
Hukuman edukatif yang bermanfaat:
1.Memperlihatkan wajah masam umtuk
menunjukan ketidaksukaan guru terhadap
pelanggaran muridnya
2.Menghajr yaitu mengisolir anak dengan tidak
mengajaknya berbicara serta berpaling darinya
selama beberapa waktu dengan catatan tidak
boleh lebih dari 3 hari
3.Menggantungkan cambuk didingding rumah
4.Perkataan tegas diperlukan ketika mendidik
ketika anak melakukan dosa besar apabila
nasihat yang baik tidak pengaruh lagi
5.Pukulan mendidik
Mempercayakan tanggung jawab yang lebih berat.
Waktu usia 15-21 tahun ini penting bagi kita untuk memberinya tanggung
jawab yang lebih berat dan lebih besar, dengan begini kelak anak- anak kita
dapat menjadi pribadi yang cekatan, mandiri, bertanggung jawab dan dapat
diandalkan. Contoh pemberian tanggung jawab pada usia ini misalnya
dengan memintanya membimbing adik-adiknya mengerjakan beberapa
pekerjaan yang biasa dikerjakan oleh orang dewasa, atau mengatur jadwal
kegiatan dan mengelola keuangannya sendiri.
Membekali anak dengan Pendidikan Sunnah
aku mendengar Rosulullah shalallahu alihi wa sallam bersabda:
“Setiap hal yang tidak ada dzkir kepada Allah adalah lahwun (kesia-siaan)
seorang lelaki yang melatih kudanya, latihan memanah dan mengajarkan
renang” (Dishohihkan oleh Albani dalam kitab jami’).
Membekali anak dengan keahlian
• Berkuda = Skill of Life, memberi keterampilan atau keahlian sebagai bekal
hidup agar memiliki rasa percaya diri, jiwa kepemimpinan dan pengendalian
diri yang baik.
• Berenang = Survival of Life, mendidik anak agar selalu bersemangat, tidak
mudah menyerah dan tegar dalam menghadapi masalah.
• Memanah = Thingking of Life, mengajarkan anak untuk membangun
kemandirian berpikir, merencanakan masa depan dan menentukan target
hidupnya.
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu berkata mengenai
pendidikan anak, diantaranya sebagai berikut:

"Jika engkau menasehati seorang anak maka jangan kau


sebutkan bagian dari dosanya, agar rasa malunya tidak
menjadikannya keras kepala."

"Wajib atasmu menyayangi anakmu, melebihi kasih


sayangnya terhadapmu."
TIPS MELATIH ANAK PUASA
1. Mendoakan anak
‫ن ُذ ِرّيَّتِي ۚ َربَّنَا‬
ْ ‫ص ََل ِة َو ِم‬ َ ‫اج َع ْلنِي ُم ِقي‬
َّ ‫م ال‬ ْ ‫ب‬ِ ّ ‫• َر‬
‫ل ُد َعا ِء‬ْ َّ‫َوتَ َقب‬

Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku


orang-orang yang tetap mendirikan shalat,
ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku
2. Memberikan Contoh
3.Memberikan penghargaan pada porsinya dan
jangan memaksakan
4. Memberikan Motivasi
• ”Alhamdulillah, enak ya kita bisa buka puasa. Masyaallah,
anak Ummi hebat! Kapan-kapan insyaallah kita puasa lagi
ya.”
Tantangan Solusi
Membangunkan sahur – Tidurkan lebih awal pada malam sebelumnya,
sembari ingatkan, ”Besok insyaallah kita semua
akan bangun makan sahur.”

– Bangunkan anak secara perlahan dan lembut. Bila


perlu, gendong dia hingga ke tempat makan. Jangan
jemu membujuknya untuk makan sahur.
– Setelah bangun, ajak anak mencuci tangan dan
muka, supaya tubuhnya lebih segar.

– Ajak berbincang supaya kantuknya hilang.

Menahan keinginannya untuk menyentuh – Ingatkan bahwa Allah Maha Melihat.


makanan dan minuman saat kita tidak melihat
– Perhatikan kondisi fisiknya. Indikator yang
mungkin dipakai: masih kuat bermain dan berlari-
lari atau tidak.
– Jika anak terlihat lemas, jangan paksa dia
berpuasa. Namun jika terlihat masih kuat,
semangati dia dengan janji pahala dan kecintaan
dari Allah.

– Dari hari ke hari, seiring semakin seringnya anak


Menjadi orang tua
teladan ditengah
kesibukan profesi?
ٌ ‫علَ ْي َها َم ََلئِ َكة ِِ ََل‬ َ ‫اس َو ْال ِح َج‬
َ ُ ‫ارة‬ ُ َّ‫َارا َوقُو ُدهَا الن‬ َ ُ‫َيا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا قُوا أ َ ْنف‬
ً ‫س ُك ْم َوأ َ ْه ِلي ُك ْم ن‬
َ‫َّللا َما أ َ َم َر ُه ْم َو َي ْف َعلُونَ َما يُؤْ َم ُرون‬
َ َّ َ‫صون‬ ُ ‫ِش َداد ََل َي ْع‬

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan


keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
keras, dan tidak mendurhakai Allâh terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan.
[at-Tahrîm/66:6]
YANG DILAKUKAN ORANGTUA
SEBELUM RECOVERY ANAK

1. Perbaiki diri dan banyak meminta


pertolongan ALLAH Ta’ala
2. Turunkan ego serendah-rendahnya
3. Meminta maaf kepada anak
4. Mendidik butuh proses
5. Sekolah bukan bengkel

TAZKIYATUN NAFS
5 Gaya Bahasa Cinta

1. Pujian
2. Kebersamaan
3. Hadiah
4. Pelayanan
5. Sentuhan
KURIKULUM RUMAH
VISI PENDIDIKAN RUMAH

Menjadikan Keluarga Sakinah Mawaddah wa


Rohmah
MISI PENDIDIKAN RUMAH

1.Keluraga yang ta’at kepada Allah


2.Menjalankan Ibadah
3.Mengikuti sunnah nabi
4.Menjauhi larangan Allah
Struktur Pendidik

1.Kepsek : Ayah
2.Guru: Ayah dan Ibu
3. Siswa: Anak
4. Rumah: Sekolah
Mape Rumah

1.Tauhid
2.Akhlak dan Adab
3. Qur’an
4. Konseling
STRUKTUR KURIKULUM RUMAH
KEGIATAN HARIAN SENIN-AHAD

WAKTU KEGIATATAN
03.30 Bangun Pagi, Tahajjud dan Witir
04.30-05.00 Sholat Subuh
Ba'da Subuh - 06.30 Tahfidz Qur'an
06.30-07.30 Bersih-bersih, mandi, Makan,berangkat sekolah
07.30-12.00 KBM Disekolah
12.00-13.00 Sholat Dzuhur , Muroja’ah
13.00-13.45 Makan Siang
13.45-14.45 Istirahat Siang
14.45-15.00 Wudu
15.00-15.30 Sholat Ashar
Ba'da Ashar-16.30 Tahfidz Qur'an
16.30-17.00 Olahraga dan bermain
17.00-18.00 Persiapan mandi sore
18.00-18.30 Sholat Magrib
18.00-19.10 Muroja'ah Hafalan Qur'an
03/09/2021 40
19.10 Sholat Isya
Referensi
1. ,At-Taawaashul ma’a Al-Athfal, Naumi Ristman, Bisyaan Linnsyri wa tauzii : Beirut
2. Mahaarotu At-Tawaashul Ma’a Al-Awlaad,Kholid Bin Sa’ud, Markaz Malik Abdul
Aziiz Lil Hiwaar Al-Watoni : Riyadh.
3. Membentengi Mental Anak dari Situs Porno, Ahmad Fathoni,
Jakarta : Harian Umum Pelita, edisi kamis 07 Juli 2011
4. Daurul Bayt Fii Tarbith At-Thifli Al Muslim, Kholid Ahmad,, TP :
Madinah, TH
5. Kurikulum pendidikan Islam, edisi 08 Agustus 2010

41
PROFILE NARASUMBER:
1.Rahmat Hidayat, S.Pdi,M.Pdi
2. Bogor, 27 Juli 1987
3. Status menikah
4.Pendidikan sedang kuliah S3 doktor pendidikan
5.Pekerjaan:
- Konsultan Pendidikan dari tingkat
(Daycare,KB,TK,SD,SMP,SMA)
- Dosen
- Mudir dan Direktur Pendidikan
- Trainer
- Pembina dan Direktur Rumah Qur’an
- Pembina dan Direktur Rumah Bahasa Arab
- Direktur Parenting Islam Indonesia
- Da’i
Yayasan Hubbu Sunnah Center

TARBIYAH CENTER
(Lembaga Konsultan Pendidikan & Parenting)

Bagi yang ingin megundang konsultan dan praktisi pendidikan kami,


untuk menjadi narasumber seminar, pelatihan dan konsultan bisa
hubungi nomor konsultan
Rahmat Hidayat, M.Pdi dibawah ini:

081219850261
Jazakumullahu khoiron

Anda mungkin juga menyukai