A. Defenisi Adab
Adab bisa kita artikan sebagai aturan atau tatacara bersikap dalam menjalani aktivitas
sehari – hari. Misalnya aktivitas menuntut ilmu ada adab yang mengaturnya, cara
bersikap yang baik terhadap orang tua, guru, teman, ada adab atau aturannya.
B. Jenis-Jenis Adab
1. Adab Dalam Menuntut Ilmu
Ada banyak adab yang kita pelajari dalam kehidupan sehari-hari salah satunya adalah
menuntut ilmu. Adab dalam menuntut ilmu sangat diperlukan. Bahkan Imam Malik
rahimahullah pernah berkata pada orang Quraisy, “Pelajarilah adab sebelum
mempelajari suatu ilmu.”
Hal ini kita lakukan agar kita mendapatkan keberkahan dan manfaat dari ilmu yang
kita pelajari tersebut. Maka dari itu, sangat penting untuk mempelajari adab terlebih
dahulu sebelum menuntut ilmu. Berikut ini adalah adab dalam menuntut ilmu yang
perlu diketahui :
1) Niat karena Allah
Hal pertama yang harus dipersiapkan sebelum menuntut ilmu adalah
membenarkan niat. Niatkan semua ilmu yang akan kamu pelajari hanya karena
Allah.
2) Selalu berdoa
Dalam menuntut ilmu hendaknya kita selalu berdoa agar diberi kemudahan dalam
menyerap ilmu dan mengamalkannya.
Doa menuntut ilmu:
ِز ْد ِني َر ِّب،اِلِحْي َن الَّصاِمَن َو اْج َع ْلِنْي َفْهًما َو اْر ُزْق ِنْي ِع ْلًما
Artinya:
“Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku, dan berilah aku karunia untuk dapat
memahaminya. Dan jadikanlah aku termasuk golongannya orang-orang yang
sholeh.
3) Bersungguh-sungguh
Ketika menuntut ilmu hendaknya kita bersungguh-sungguh dan selalu antusias
untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Seolah-olah tidak pernah puas dengan
ilmu yang didapatkan, hendaknya kita selalu berkeinginan untuk menambah ilmu
kita.
4) Menjauhi maksiat
Untuk bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan berkah, maka jauhkanlah diri
dari berbagai macam maksiat. Maksiat akan membuat otak menjadi sulit untuk
berkonsentrasi sehingga ilmu sangat sulit dimengerti. Contoh maksiat yang perlu
dihindari membaca dan melihat tontonan pornografi, berbohong, menyontek,dll.
5) Selalu rendah hati
Banyak sekali orang berilmu yang justru menjadi sombong hanya karena
merasa lebih baik dibandingkan orang lain. Jika ingin mendapatkan ilmu yang
baik dan bermanfaat, maka tetaplah menjadi pribadi yang rendah hati.
6) Memperhatikan dan menyimak penjelasan Guru
Jika ingin mendapatkan ilmu dengan mudah, maka konsentrasilah ketika guru
menjelaskan. Fokuslah untuk menyerap ilmu yang disampaikan. Jangan suka
mengobrol atau berbicara saat guru memberikan penjelasan serta bertanyalah
ketika tidak mengerti atas penjelasan yang disampaikan oleh guru.
7) Menghafal dan megulangi Ilmu
Setelah berhasil memahami ilmu yang disampaikan, maka hendaknya hafal lah
ilmu tersebut dan ulangi mempelajarinya agar lebih mudah diingat. Hal ini
bisa dilakukan dengan cara mengerjakan latihan/ Pr, membaca kembali
pelajaran di rumah.
8) Mengamalkan
Akan percuma setiap ilmu yang didapatkan jika tidak diamalkan. Sudah
seharusnya kita mengamalkanilmu yang kita dapatkan agar mendapatkan
keberkahan dari Allah SWT.
9) Mendakwahkan
Tidak ada ilmu yang bermanfaat jika tidak dibagikan kepada orang lain. Maka
sebarkanlah ilmu tersebut kepada mereka yang belum mengetahuinya. Hal ini
dapat kita lakukan dengan cara mengajarkan ilmu yang kita punya kepada
teman kita yang belum memahami ilmu tersebut.
2. Adap Terhadap Orang Tua
Orangtua merupakan orang yang telah melahirkan dan menjaga kita sedari kecil.
Orangtua adalah pendidik, pengayom, dan sosok yang seharusnya menjadi teladan
bagi kita. Maka tak heran jika kita selalu diajarkan untuk bisa menyayangi mereka,
saat hidup maupun saat mereka telah tiada. Lalu apa saja adab kepada orang tua:
1) Berbuat baik pada kedua orangtua
Seorang anak juga mempunyai kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan ataupun
dilupakan, yakni berbuat baik kepada orangtua. Seperti adab kepada orangtua
yang telah dijelaskan pada surat Al-Isra ayat 23.
Artinya: Dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu.
Berbuat baik bisa dengan selalu membantu orangtua, bertutur kata dan berperilaku
baik, menghormati orangtua, merawat mereka di hari tua, dan menyayangi mereka
dengan tulus.
4) Mengasihi orangtua
Adab kepada orangtua yang berikutnya adalah mengasihi kedua orangtua. Kamu
bisa memberikan kasih sayang dan perhatian kamu kepada kedua orangtua, seperti
mereka menyayangimu selagi masih kecil.
Bersikaplah rendah hati pada orangtua. Jangan merasa sombong, apalagi berada di
atas orangtua, misalnya karena kamu memiliki pendidikan tinggi atau karier yang
hebat. Bagaimanapun, kesuksesan yang kamu capai, sedikit banyak merupakan
buah dari doa dan restu orangtua. Sudah sewajarnya kamu selalu mengasihi
mereka.
5) Mendoakan orangtua
Seorang anak mempunyai kewajiban untuk mendoakan kedua orangtuanya supaya
diberikan ampunan oleh Allah dan keberkahan umurnya selama hidup. Hal ini
tercantum dalam Al-Qur’an surat Ibrahim ayat 41.
Artinya: "Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua ibu bapakku dan semua
orang yang beriman pada hari diadakan perhitungan (hari Kiamat).”
Demikianlah delapan adab anak kepada orangtua yang menjadi kewajiban kamu
agar bisa dijalankan dengan baik. Ketika orangtua sudah lanjut usia sudah menjadi
kewajiban kita semua untuk menjaga dan merawatnya. Saat mereka meninggal
pun, kita harus terus mendoakan mereka.
ُمْس ِلِمْي َن َو َج َع َلَن ا َو َس َقاَن ا َاْطَع َم َنا َّلِذْى ِهلل َاْلَح ْمُد
"Alhamdulillahilladzi ath-amanaa wa saqoonaa wa ja'alanaa minal muslimiin."
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum
serta menjadikan kami termasuk dari kaum muslimin."
6. Adab Ke Toilet
Sebagai umat Muslim, kita diharapkan untuk menjalankan tata cara dan adab dalam
setiap aktivitas, termasuk saat masuk dan keluar WC. Nabi Rosulullah SAW
mengajarkan kepada kita doa yang tepat untuk mengiringi kegiatan tersebut. Berikut
adab masuk dan keluar WC sesuai anjuran sunnah Nabi Rosulullah SAW.
a. Sebelum Masuk WC
1) Berdoa dengan mengucapkan “Bismillah”, sebagai pengingat bahwa kita
selalu memohon perlindungan Allah SWT.
2) Menggunakan kaki kiri saat masuk WC, karena kaki kiri merupakan simbol
dari hal-hal yang kurang baik atau tidak disukai.
3) Mengucapkan doa masuk WC
Doa yang diajarkan oleh Nabi Rosulullah SAW, yaitu “Allahumma inni
a’udzubika minal khubutsi wal khaba-its.” Artinya, “Ya Allah, aku berlindung
pada-Mu dari gangguan setan laki-laki dan setan perempuan.”
b. Saat Berada di WC
1) Menutup aurat dengan baik, agar kita tetap menjaga kesopanan dan
kehormatan diri.
2) Tidak berbicara atau berbincang saat di WC, karena hal tersebut dianggap
tidak sopan dan kurang menghormati privasi orang lain.
3) Membersihkan diri dengan air dan menggunakan tangan kiri, sebagai bentuk
menjaga kebersihan dan kesucian.
c. Setelah Keluar WC
1) Menggunakan kaki kanan saat keluar WC, karena kaki kanan melambangkan
hal-hal yang baik dan disukai.
7. Adab Berbicara
Dalam agama Islam, segala perbuatan sudah diatur dengan baik dan jelas dalam
Alquran maupun hadits, termasuk memerhatikan adab ketika berbicara. Sebab,
memiliki adab yang baik merupakan salah satu ciri seorang Muslim beriman yang
telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Berikut ini adalah beberapa adab berbicara yang harus diperhatikan oleh umat Islam:
1) Menjaga lisan
Poin penting yang harus diperhatikan oleh seorang Muslim adalah menjaga
lisannya dengan penuh perhatian. Ia harus mampu menjauhkan lisannya dari
perkataan yang bathil, dusta, ghibah, namimah, perkataan kotor, dan segala yang
diharamkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.
Namun dalam menggunakan media sosial perlu memperhatikan beberapa hal yang
sesuai dengan ajaran Islam. Islam sebagai agama yang menuntun umatnya untuk
selalu mengutamakan berbuat baik dalam setiap sisi kehidupan, termasuk memiliki
batasan-batasan bagi umatnya dalam menggunakan media sosial secara bijak dan
tetap memperhatikan etika dan moral.
Adab bergaul dengan lawan jenis yang pertama yaitu tidak berkhalwat atau berduaan.
Hal ini perlu dihindari karena dapat menimbulkan fitnah hingga terjerumus ke dalam
perbuatan dosa. Sebagaimana yang disebutkan dalam sabda Rasulullah SAW:
Adab berikutnya yang perlu diterapkan oleh umat muslim yaitu menjaga pandangan.
Baik laki-laki maupun perempuan, hendaknya menjaga pandangan satu sama lain
terhadap bagian tubuh yang mampu mengundang syahwat.
ُقل ِّلْلُمْؤ ِمِنيَن َي ُغ ُّضو۟ا ِمْن َأْب َٰص ِر ِه ْم َو َي ْح َفُظ و۟ا ُفُروَج ُهْم ۚ َٰذ ِلَك َأْز َكٰى َلُهْم ۗ ِإَّن ٱَهَّلل َخ ِبيٌۢر ِبَم ا َي ْص َن ُعوَن
Arab latin: Qul lil-mu`minīna yaguḍḍụ min abṣārihim wa yaḥfaẓụ furụjahum, żālika
azkā lahum, innallāha khabīrum bimā yaṣna'ụn
Hal ini juga dijelaskan dalam hadits lainnya yang diriwayatkan oleh Thabrani dengan
bunyi sebagai berikut.
Dalam bergaul dengan lawan jenis, hendaknya setiap umat muslim mampu menjaga
diri ketika mengobrol dengan lawan jenis. Kita diperbolehkan berbicara dengan lawan
jenis, namun harus tetap berlandaskan pada akhlak Islam yang berarti tidak ada sikap
yang menunjukkan tindak asusila, saling bersentuhan, dan semacamnya.
Selain itu, hendaknya seseorang juga tetap dalam batasan yang wajar ketika
mengobrol dengan lawan jenis.
4. Menghindari Pembicaraan tentang Lawan Jenis
Hal berikutnya yang juga perlu diperhatikan dalam adab pergaulan yaitu hendaknya
menghindari pembicaraan tentang lawan jenis. Artinya, hindari berbicara mengenai
kecantikan wanita atau ketampanan pria, hal ini demi menjaga kesucian diri dari
khayalan yang berujung menggoda syahwat.
5. Berbusana Sopan dan Menutup Aurat
Adab dalam bergaul yang juga perlu diperhatikan adalah menggunakan busana yang
sopan dan menutup aurat. Hal ini dimaksudkan agar pakaia an yang digunakan tidak
mengundang syahwat bagi lawan jenis.