Anda di halaman 1dari 10

PENERAPAN ADAB DALAM KEHIDUPAN

A. Defenisi Adab
Adab bisa kita artikan sebagai aturan atau tatacara bersikap dalam menjalani aktivitas
sehari – hari. Misalnya aktivitas menuntut ilmu ada adab yang mengaturnya, cara
bersikap yang baik terhadap orang tua, guru, teman, ada adab atau aturannya.

B. Jenis-Jenis Adab
1. Adab Dalam Menuntut Ilmu
Ada banyak adab yang kita pelajari dalam kehidupan sehari-hari salah satunya adalah
menuntut ilmu. Adab dalam menuntut ilmu sangat diperlukan. Bahkan Imam Malik
rahimahullah pernah berkata pada orang Quraisy, “Pelajarilah adab sebelum
mempelajari suatu ilmu.”
Hal ini kita lakukan agar kita mendapatkan keberkahan dan manfaat dari ilmu yang
kita pelajari tersebut. Maka dari itu, sangat penting untuk mempelajari adab terlebih
dahulu sebelum menuntut ilmu. Berikut ini adalah adab dalam menuntut ilmu yang
perlu diketahui :
1) Niat karena Allah
Hal pertama yang harus dipersiapkan sebelum menuntut ilmu adalah
membenarkan niat. Niatkan semua ilmu yang akan kamu pelajari hanya karena
Allah.
2) Selalu berdoa
Dalam menuntut ilmu hendaknya kita selalu berdoa agar diberi kemudahan dalam
menyerap ilmu dan mengamalkannya.
Doa menuntut ilmu:
‫ ِز ْد ِني َر ِّب‬،‫اِلِحْي َن الَّصاِمَن َو اْج َع ْلِنْي َفْهًما َو اْر ُزْق ِنْي ِع ْلًما‬

Robbi zidnii 'ilmaa, warzuqnii fahmaa, waj'alnii minash-sholihiin.

Artinya:

“Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku, dan berilah aku karunia untuk dapat
memahaminya. Dan jadikanlah aku termasuk golongannya orang-orang yang
sholeh.

3) Bersungguh-sungguh
Ketika menuntut ilmu hendaknya kita bersungguh-sungguh dan selalu antusias
untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Seolah-olah tidak pernah puas dengan
ilmu yang didapatkan, hendaknya kita selalu berkeinginan untuk menambah ilmu
kita.
4) Menjauhi maksiat
Untuk bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan berkah, maka jauhkanlah diri
dari berbagai macam maksiat. Maksiat akan membuat otak menjadi sulit untuk
berkonsentrasi sehingga ilmu sangat sulit dimengerti. Contoh maksiat yang perlu
dihindari membaca dan melihat tontonan pornografi, berbohong, menyontek,dll.
5) Selalu rendah hati
Banyak sekali orang berilmu yang justru menjadi sombong hanya karena
merasa lebih baik dibandingkan orang lain. Jika ingin mendapatkan ilmu yang
baik dan bermanfaat, maka tetaplah menjadi pribadi yang rendah hati.
6) Memperhatikan dan menyimak penjelasan Guru
Jika ingin mendapatkan ilmu dengan mudah, maka konsentrasilah ketika guru
menjelaskan. Fokuslah untuk menyerap ilmu yang disampaikan. Jangan suka
mengobrol atau berbicara saat guru memberikan penjelasan serta bertanyalah
ketika tidak mengerti atas penjelasan yang disampaikan oleh guru.
7) Menghafal dan megulangi Ilmu
Setelah berhasil memahami ilmu yang disampaikan, maka hendaknya hafal lah
ilmu tersebut dan ulangi mempelajarinya agar lebih mudah diingat. Hal ini
bisa dilakukan dengan cara mengerjakan latihan/ Pr, membaca kembali
pelajaran di rumah.
8) Mengamalkan
Akan percuma setiap ilmu yang didapatkan jika tidak diamalkan. Sudah
seharusnya kita mengamalkanilmu yang kita dapatkan agar mendapatkan
keberkahan dari Allah SWT.
9) Mendakwahkan
Tidak ada ilmu yang bermanfaat jika tidak dibagikan kepada orang lain. Maka
sebarkanlah ilmu tersebut kepada mereka yang belum mengetahuinya. Hal ini
dapat kita lakukan dengan cara mengajarkan ilmu yang kita punya kepada
teman kita yang belum memahami ilmu tersebut.
2. Adap Terhadap Orang Tua
Orangtua merupakan orang yang telah melahirkan dan menjaga kita sedari kecil.
Orangtua adalah pendidik, pengayom, dan sosok yang seharusnya menjadi teladan
bagi kita. Maka tak heran jika kita selalu diajarkan untuk bisa menyayangi mereka,
saat hidup maupun saat mereka telah tiada. Lalu apa saja adab kepada orang tua:
1) Berbuat baik pada kedua orangtua
Seorang anak juga mempunyai kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan ataupun
dilupakan, yakni berbuat baik kepada orangtua. Seperti adab kepada orangtua
yang telah dijelaskan pada surat Al-Isra ayat 23.
Artinya: Dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu.
Berbuat baik bisa dengan selalu membantu orangtua, bertutur kata dan berperilaku
baik, menghormati orangtua, merawat mereka di hari tua, dan menyayangi mereka
dengan tulus.

2) Bersyukur dengan keberadaan kedua orangtua


Rasa syukur yang dimaksud telah tertera pada Surat Luqman ayat 14
Artinya: "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku
dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu."
Setiap umat Muslim dianjurkan untuk selalu bersyukur atas berkat dari Allah
SWT serta keberadaan orangtua terutama ibu yang sudah melahirkan, mendidik,
serta mengasuh sejak kecil. Hal itu bentuk tanda rasa syukur kepada kedua
orangtua untuk memuliakannya selama masih hidup di dunia.

3) Berkata dengan sopan dan santun


Selain kita tidak boleh berkata kasar dan membentak orangtua, kita juga tidak
boleh mengeluarkan perkataan ataupun perilaku yang buruk kepada kedua
orangtua. Allah memberikan perintah kepada setiap umatnya agar berbuat baik
dan berkata yang sopan kepada kedua orangtuanya. Allah SWT berfirman (Al-
Isra: 23):
Artinya: "Dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia." (Al-Isra: 23)
Perkataan yang mulia adalah tutur kata yang lemah lembut, penuh kasih sayang,
dan rasa hormat.

4) Mengasihi orangtua
Adab kepada orangtua yang berikutnya adalah mengasihi kedua orangtua. Kamu
bisa memberikan kasih sayang dan perhatian kamu kepada kedua orangtua, seperti
mereka menyayangimu selagi masih kecil.
Bersikaplah rendah hati pada orangtua. Jangan merasa sombong, apalagi berada di
atas orangtua, misalnya karena kamu memiliki pendidikan tinggi atau karier yang
hebat. Bagaimanapun, kesuksesan yang kamu capai, sedikit banyak merupakan
buah dari doa dan restu orangtua. Sudah sewajarnya kamu selalu mengasihi
mereka.

5) Mendoakan orangtua
Seorang anak mempunyai kewajiban untuk mendoakan kedua orangtuanya supaya
diberikan ampunan oleh Allah dan keberkahan umurnya selama hidup. Hal ini
tercantum dalam Al-Qur’an surat Ibrahim ayat 41.
Artinya: "Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua ibu bapakku dan semua
orang yang beriman pada hari diadakan perhitungan (hari Kiamat).”

Demikianlah delapan adab anak kepada orangtua yang menjadi kewajiban kamu
agar bisa dijalankan dengan baik. Ketika orangtua sudah lanjut usia sudah menjadi
kewajiban kita semua untuk menjaga dan merawatnya. Saat mereka meninggal
pun, kita harus terus mendoakan mereka.

3. Adap Terhadap Guru


Murid dan guru diibaratkan antara anak dan orang tua di sekolah, dimana murid
membutuhkan kehadiran seorang guru sebagai orang yang memiliki pengetahuan
untuk mengajarkan sebuah ilmu kepadanya. Komunikasi dan interaksi yang terjadi
antara guru dan murid haruslah disertai dengan adab sebagai rasa hormat yang tinggi
kepada guru.
1) Menyapa dan memberi salam lebih dulu ketika bertemu dengan guru.
Apabila berpapasan dengan guru hendaklah kita hormat kepadanya dengan
menyapanya serta mengucapkan salam kepada guru tersebut.
2) Memperhatikan nasihat-nasihat yang diberikan oleh guru.
3) Mematuhi perintahnya selama tidak bertentangan dengan Islam.
4) Berbicara dengan lemah lembut serta menunjukkan sikap yang baik.
Jika berbicara dengan guru gunakan kata – kata yang sopan, tidak kasar serta tidak
menyela guru ketika sedang berbicara.
5) Dalam majelis pertemuan hendaklah mendahulukan guru untuk menempati
tempatnya dan memberikan kesempatan lebih dulu.
6) Mengerjakan tugas yang diberikannya dengan baik.
7) Tidak memperolok-olok atau meremehkan.

4. Adab Dalam Berteman


Teman adalah salah satu anugerah Allah SWT yang harus kita syukuri dan rawat
dengan baik. Dalam Islam, ada beberapa adab atau etika yang harus kita terapkan
dalam bergaul dengan sesama teman.
Berikut adalah adab berteman dalam Islam yang perlu kita ketahui dan praktikkan:
1) Memilih teman yang baik
Adab pertama dalam berteman adalah memilih teman yang baik, yaitu teman yang
beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia. Teman yang baik akan memberi
pengaruh positif bagi kita, baik dalam hal ibadah, ilmu, maupun akhlak.
Sebaliknya, teman yang buruk akan menjerumuskan kita ke dalam kemaksiatan
dan kesesatan.
2) Berkata baik dan lembut
Adab kedua dalam berteman adalah berkata baik dan lembut kepada teman kita.
Kita harus menjaga lisan kita dari perkataan yang kasar, menyinggung, atau
menyakiti hati teman kita. Kita juga harus menghindari ghibah, fitnah, dusta, atau
ejekan terhadap teman kita.
3) Menjaga aurat dan pakaian
Adab ketiga dalam berteman adalah menjaga aurat dan pakaian kita sesuai dengan
syariat Islam. Kita harus menutup aurat kita dengan sempurna, terutama ketika
berada di tempat umum atau di hadapan orang lain yang bukan mahram kita. Kita
juga harus memilih pakaian yang sopan, bersih, dan tidak meniru gaya orang
kafir.
4) Menyapa dengan salam
Adab keempat dalam berteman adalah menyapa dengan salam ketika bertemu atau
berpisah dengan teman kita. Salam adalah ucapan doa yang mengandung makna
keselamatan, kedamaian, dan keberkahan bagi orang yang disapa. Salam juga
merupakan tanda persaudaraan dan kasih sayang di antara sesama muslim.
5) Bersikap ramah dan lapang dada
Adab kelima dalam berteman adalah bersikap ramah dan lapang dada kepada
teman kita. Kita harus menunjukkan rasa gembira, senyum, dan sapaan yang
hangat ketika bertemu dengan teman kita. Kita juga harus bersabar, toleran, dan
maafkan kesalahan teman kita. Kita tidak boleh sombong, marah, atau dendam
kepada teman kita.
6) Memberi nasehat yang baik
Adab keenam dalam berteman adalah memberi nasehat yang baik kepada teman
kita. Kita harus saling mengingatkan, menasehati, dan membantu teman kita
dalam hal kebaikan dan ketaatan kepada Allah SWT. Kita juga harus saling
menjaga, melindungi, dan membela kehormatan teman kita dari fitnah atau
gangguan orang lain.
7) Mendoakan kebaikan
Adab ketujuh dalam berteman adalah mendoakan kebaikan bagi teman kita. Kita
harus selalu berdoa kepada Allah SWT agar memberi hidayah, rahmat, maghfirah,
dan keberkahan kepada teman kita. Kita juga harus ikut bersyukur, gembira, dan
mendoakan keberlanjutan atas nikmat yang diberikan Allah SWT kepada teman
kita.
5. Adab Makan
Adab Makan dan Minum Sesuai Anjuran Rasulullah SAW
1) Membaca Basmalah dan Doa sebelum Makan
Adab makan dan minum sesuai ajaran Rasulullah SAW yang pertama yaitu
melafalkan basmalah sebelum makan dan minum, lalu setelahnya bacalah doa
sebelum makan. Pengucapan basmalah dan doa ini dianjurkan oleh Rasulullah
SAW karena merupakan satu bentuk rasa syukur atas nikmat yang diberikan.
Doa Sebelum makan:
‫ّٰل‬
‫الَّناِر َع َذ اَب َوِقَنا َر َز ْقَتَنا ِفْيَم ا َلَنا اِر ْك َال ُهَّم‬
"Allahumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa 'adzaa bannaar.

2) Menggunakan Tangan Kanan


Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk makan dengan tangan kanan. Nabi
Muhammad SAW dikenal suka melakukan kegiatan apapun dengan tangan kanan.

3) Tidak Sambil Berdiri


Makan dan minum sambil berdiri tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW.
Dalam sebuah hadits, Anas Bin Malik menuturkan bahwa Rasulullah SAW pernah
menyebut perbuatan makan sambil berdiri sebagai perbuatan yang buruk.
Makan dan minum sambil berdiri akan mengakibatkan asam lambung naik ke
kerongkongan, sehingga akan mengakibatkan sel-sel kerongkongan mengalami
iritasi.

4) Tidak Meniup Makanan dan Minuman yang Panas


Adab makan dan minum sesuai anjuran Rasulullah SAW selanjutnya adalah tidak
meniup makanan dan minuman yang panas. Alasan dilarangnya meniup makanan
dan minuman yang panas yaitu dapat membahayakan kesehatan. Setelah
dilakukan beberapa penelitian ilmiah, udara yang keluar melalui tiupan atau
hembusan nafas merupakan udara rusak serta penuh dengan zat karbon
dioksida.Akibatnya, makanan bisa terpapar bakteri helicobacter pylori yang
menyebar melalui pernafasan. Bakteri tersebut dapat menyebabkan peradangan
lapisan lambung yang berakhir menjadi tukak lambung.
5) Tidak Berlebihan
Sesuatu yang berlebihan sangat dilarang dalam ajaran Islam. Sifat berlebihan tidak
membawa hal positif, melainkan negatif dan merugikan, termasuk dalam kegiatan
makan dan minum.
6) Mengucapkan Hamdalah dan doa Setelah makan
Ketika selesai makan hendaknya kita mengucapkan hamdalahdan doa sesudah
makan, untuk mengggambarkan rasa syukur kita atas nikmat yang telah diberikan
allah SWT.
Doa Sesudah Makan

‫ُمْس ِلِمْي َن َو َج َع َلَن ا َو َس َقاَن ا َاْطَع َم َنا َّلِذْى ِهلل َاْلَح ْمُد‬
"Alhamdulillahilladzi ath-amanaa wa saqoonaa wa ja'alanaa minal muslimiin."
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum
serta menjadikan kami termasuk dari kaum muslimin."

6. Adab Ke Toilet
Sebagai umat Muslim, kita diharapkan untuk menjalankan tata cara dan adab dalam
setiap aktivitas, termasuk saat masuk dan keluar WC. Nabi Rosulullah SAW
mengajarkan kepada kita doa yang tepat untuk mengiringi kegiatan tersebut. Berikut
adab masuk dan keluar WC sesuai anjuran sunnah Nabi Rosulullah SAW.
a. Sebelum Masuk WC
1) Berdoa dengan mengucapkan “Bismillah”, sebagai pengingat bahwa kita
selalu memohon perlindungan Allah SWT.
2) Menggunakan kaki kiri saat masuk WC, karena kaki kiri merupakan simbol
dari hal-hal yang kurang baik atau tidak disukai.
3) Mengucapkan doa masuk WC
Doa yang diajarkan oleh Nabi Rosulullah SAW, yaitu “Allahumma inni
a’udzubika minal khubutsi wal khaba-its.” Artinya, “Ya Allah, aku berlindung
pada-Mu dari gangguan setan laki-laki dan setan perempuan.”
b. Saat Berada di WC
1) Menutup aurat dengan baik, agar kita tetap menjaga kesopanan dan
kehormatan diri.
2) Tidak berbicara atau berbincang saat di WC, karena hal tersebut dianggap
tidak sopan dan kurang menghormati privasi orang lain.
3) Membersihkan diri dengan air dan menggunakan tangan kiri, sebagai bentuk
menjaga kebersihan dan kesucian.
c. Setelah Keluar WC
1) Menggunakan kaki kanan saat keluar WC, karena kaki kanan melambangkan
hal-hal yang baik dan disukai.

2) Mengucapkan doa keluar WC


Doa yang diajarkan oleh Nabi Rosulullah SAW, yaitu “Ghufraanak,
alhamdulillahil ladzi adzhaba ‘anni al adza wa ‘afani.” Artinya, “Aku
memohon ampun-Mu, segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan
kotoran dariku dan menjaga aku.”
3) Mencuci tangan dan membersihkan diri dengan baik, sebagai bentuk menjaga
kebersihan diri dan lingkungan.

7. Adab Berbicara
Dalam agama Islam, segala perbuatan sudah diatur dengan baik dan jelas dalam
Alquran maupun hadits, termasuk memerhatikan adab ketika berbicara. Sebab,
memiliki adab yang baik merupakan salah satu ciri seorang Muslim beriman yang
telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Berikut ini adalah beberapa adab berbicara yang harus diperhatikan oleh umat Islam:
1) Menjaga lisan
Poin penting yang harus diperhatikan oleh seorang Muslim adalah menjaga
lisannya dengan penuh perhatian. Ia harus mampu menjauhkan lisannya dari
perkataan yang bathil, dusta, ghibah, namimah, perkataan kotor, dan segala yang
diharamkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.

2) Berkatalah yang baik atau diam


Berkata yang baik atau diam merupakan salah satu adab berbicara yang diajarkan
oleh Nabi Muhammad SAW. Karenanya, umat Islam diperintahkan untuk
memperhatikan segala ucapannya, seperti berpikir dahulu sebelum berbicara.
Intinya, apabila bermanfaat bagi orang lain, katakanlah. Tapi jika apa yang akan
diucapkan itu tidak bertujuan dan akan merugikan orang lain, lebih baik diam.

3) Sedikit berbicara dalam setiap perkataan


Ada beberapa hadits yang menganjurkan untuk sedikit berbicara kecuali
dibutuhkan dan ditanya. Sebab, terlalu banyak berbicara merupakan salah satu
penyebab jatuhnya seseorang ke dalam dosa.
Oleh karena itu, Islam menganjurkan umat Muslim untuk sedikit berbicara,
apalagi untuk hal-hal yang lebih banyak mudharatnya.

4) Menjauhkan terhadap perkataan dusta


Dusta adalah memberitakan sesuatu yang berbeda dengan kenyataan. Tentunya
hal ini dilarang oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW. Sebab, dusta akan
membawa seseorang kedalam dosa dan neraka.

5) Dilarang berkata kotor


Rasulullah SAW melarang umat Muslim berkata yang tidak baik seperti
mengutuk, perkataan kotor, dan ucapan-ucapan bathil lainnya. Seorang Muslim
harus senantiasa bebicara dengan tata cara yang baik, lemah lembut, dan penuh
dengan kesopanan.
8. Adab Bermedia Sosial
Media sosial merupakan wadah yang sering digunakan oleh masyarakat khususnya
anak muda untuk berinteraksi antar sesama. Setiap hari sebagian besar masyarakat
Indonesia mengkases media sosial untuk mencari hiburan dan informasi yang
dibutuhkan bahkan menjadikan media sosial sebagai ladang untuk memperoleh
pendapatan.

Namun dalam menggunakan media sosial perlu memperhatikan beberapa hal yang
sesuai dengan ajaran Islam. Islam sebagai agama yang menuntun umatnya untuk
selalu mengutamakan berbuat baik dalam setiap sisi kehidupan, termasuk memiliki
batasan-batasan bagi umatnya dalam menggunakan media sosial secara bijak dan
tetap memperhatikan etika dan moral.

Berikut adab dalam menggunakan media sosial sesuai ajaran Islam:

Mencari informasi yang bermanfaat. Dalam menggunakan media sosial seyogyanya


kita memanfaatkannya dengan bijak dan positif, salah satunya dengan menjadikan
media sosial sebagai sarana untuk mencari informasi dan pengetahuan yang
bermanfaat. Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa menempuh satu jalan (cara)
untuk mendapatkan ilmu, maka Allah pasti mudahkan baginya jalan menuju surga."
(HR. Muslim)
Tabayyun. Sebagai seorang muslim kita harus bersikap tabayyun terlebih dahulu
dalam menerima informasi atau berita. Hal ini perlu dilakukan untuk meminimalisir
kesalahan informasi atau berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Seperti
dalam firman Allah pada surat Al-Hujurat ayat 6: “Hai orang-orang yang beriman,
jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan
teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa
mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”
(QS. Al-Hujurat [49]:6)
Tidak menebarkan kebencian dan berita palsu. Ujaran kebencian dan menyebarkan
berita palsu termasuk ke dalam akhlak yang tercela (akhlak madzmumah) yang
bertentangan dengan ajaran Islam. Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya yang
mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-
ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta."(QS. al-Nahl: 105).
Menjaga lisan dan kata-kata dalam berucap. Sebagai umat muslim kita harus
menjaga tutur kata dalam setiap kegiatan, termasuk dalam bermedia sosial. Jangan
sampai perkataan kita di dunia maya menyakiti atau berkata-kata tidak baik yang
tidak sesuai dengan ajaran Islam. Rasulullah SAW juga bersabda: "Hendaklah engkau
lebih banyak diam, sebab diam dapat menyingkirkan setan dan menolongmu terhadap
urusan agamamu." (H.R. Ahmad).
Jadikan media sosial sebagai sarana menyebarkan kebaikan. Kegiatan dakwah
merupakan hal dasar dalam agama Islam untuk mendorong dan mengajak orang lain
agar menjadi insan yang berakhlak dan berpengetahuan. Dakwah dapat disampaikan
melalui berbagai cara dan berbagai media, salah satunya melalui media sosial. Maka
dari itu hendak lah kita memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk berdakwah
dengan cara membagikan konten yang positif dan menebar kebaikan. Sebagaimana
Rasullah SAW bersabda : “Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia
akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim)
9. Adab Terhadap Lawan Jenis
1. Tidak Berkhalwat

Adab bergaul dengan lawan jenis yang pertama yaitu tidak berkhalwat atau berduaan.
Hal ini perlu dihindari karena dapat menimbulkan fitnah hingga terjerumus ke dalam
perbuatan dosa. Sebagaimana yang disebutkan dalam sabda Rasulullah SAW:

"Janganlah sekali-kali kamu berkhalwat (berduaan) dengan perempuan kecuali


disertai mahramnya," (HR Bukhari dan Muslim).
2. Menjaga Pandangan

Adab berikutnya yang perlu diterapkan oleh umat muslim yaitu menjaga pandangan.
Baik laki-laki maupun perempuan, hendaknya menjaga pandangan satu sama lain
terhadap bagian tubuh yang mampu mengundang syahwat.

Allah SWT berfirman dalam surat An Nur ayat 30:

‫ُقل ِّلْلُمْؤ ِمِنيَن َي ُغ ُّضو۟ا ِمْن َأْب َٰص ِر ِه ْم َو َي ْح َفُظ و۟ا ُفُروَج ُهْم ۚ َٰذ ِلَك َأْز َكٰى َلُهْم ۗ ِإَّن ٱَهَّلل َخ ِبيٌۢر ِبَم ا َي ْص َن ُعوَن‬

Arab latin: Qul lil-mu`minīna yaguḍḍụ min abṣārihim wa yaḥfaẓụ furụjahum, żālika
azkā lahum, innallāha khabīrum bimā yaṣna'ụn

Artinya: "Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka


menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah
lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka
perbuat,"

Hal ini juga dijelaskan dalam hadits lainnya yang diriwayatkan oleh Thabrani dengan
bunyi sebagai berikut.

"Allah SWT menjanjikan surga bagi hamba-Nya yang menjaga pandangan,


yaitu: ...yang matanya tidak mau melihat hal-hal yang diharamkan Allah," (HR Ath-
Thabrani).

3. Menjaga Diri ketika Mengobrol

Dalam bergaul dengan lawan jenis, hendaknya setiap umat muslim mampu menjaga
diri ketika mengobrol dengan lawan jenis. Kita diperbolehkan berbicara dengan lawan
jenis, namun harus tetap berlandaskan pada akhlak Islam yang berarti tidak ada sikap
yang menunjukkan tindak asusila, saling bersentuhan, dan semacamnya.
Selain itu, hendaknya seseorang juga tetap dalam batasan yang wajar ketika
mengobrol dengan lawan jenis.
4. Menghindari Pembicaraan tentang Lawan Jenis

Hal berikutnya yang juga perlu diperhatikan dalam adab pergaulan yaitu hendaknya
menghindari pembicaraan tentang lawan jenis. Artinya, hindari berbicara mengenai
kecantikan wanita atau ketampanan pria, hal ini demi menjaga kesucian diri dari
khayalan yang berujung menggoda syahwat.
5. Berbusana Sopan dan Menutup Aurat

Adab dalam bergaul yang juga perlu diperhatikan adalah menggunakan busana yang
sopan dan menutup aurat. Hal ini dimaksudkan agar pakaia an yang digunakan tidak
mengundang syahwat bagi lawan jenis.

Anda mungkin juga menyukai