Anda di halaman 1dari 8

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah sesuatu yang harus kita lakukan agar kita
menerima sesuatu yang dinamakan hak.Tanggung jawab merupakan perbuatan
yang sangat penting dilakukan dalam kehidupan sehari-hari,karena tanpa
tanggung jawab, maka semuanya akan menjadi kacau.contohnya adalah jika
seorang ayah tidak melakukan tanggung jawab mancari nafkah,maka keluarganya
akan sengsara.Bagaimana juga tanggung jawab menjadi nomor satu dalam
kehidupan seseorang. Dengan kita bertanggung jawab kita akan dipercaya orang
lain, selalu tepat malaksankan sesuatu.Sering kali orang tidak melakukan
tanggung jawabnya,mungkin disebabkan oleh hal-hal yang membuat orang itu
lebih memilih melakukan hal diluar tanggung jawabnya.Contoh,seorang pelajar
mempunyai tanggung jawab belajar,sekolah,tapi karena ada ajakan temen yang
tidak baik untuk bolos sekolah,maka seorang anak itu bisa saja melalaikan
tanggung jawabnya untuk bermain/bolos sekolah.

2.2 Cinta Ilmu

Mencari ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim dan muslimah


baik laki-laki maupun perempuan dan mencari ilmu tidak mengenal batas waktu.
Cintailah ilmu dan bukalah hatimu,selalu mencintai ilmu dengan membaca dan
belajar. Gunakanlah potensi yang telah dianugrahkan kepadamu,cintailah ilmu
pengetahuan dan carilah ilmu pengetahuan yang membuatmu makin mengenali
akan jati dirimu dan meyakini sebagai makhluk yang dhoif dihadapan
Allah,janganlah sombong dengan pengetahuan yang engkau miliki,karena semua
itu sesungguhnya ilmu pengetahuan berasal dari Allah.Dengan penguasaan
ilmu,manusia akan menjadi jaya dan terhormat.Bersyukurlah kepada Allah
menjadikan dirimu cinta terhadap ilmu pengetahuan dengan menuntut ilmu
karena menuntut ilmu merupakan perintah Allah.

Proses pembentukan karakter cinta ilmu, memahami bagaimana


pentingnya ilmu pengetahuan,terus-menerus membaca dan belajar hingga menjadi
kebutuhan terhadap ilmu pengetahuan,keberhasilan ilmu pengetahuan akan
mmembimbing dalam kehidupannya.

2.2.1 Ciri-ciri seseorang mencintai ilmu antara lain adalah:


a. Mencarinya
b. Menjaganya
c. Mengamalkannya
d. Mengembangkanya
e. Mengajarkan kepada orang lain.

2.2.2 langkah-langkah yang harus kita tempuh untuk menumbuhkan cinta


ilmu antara lain:
a. Membaca
b. Membiasakan diri untuk menkorfirmasi berbagai informasi dengan
mencari sumber ahlinya.mendiskusikan ilmu yang didapat dengan
orang lain dan menanyakan kepada orang yang sudah ahli di
bidangnya.
c. Merenungkan keutamaan ilmu dan orang yang berilmu
d. Bergaul dengan orang yang berilmu
e. Menciptakan lingkungan yang mencintai mencintai ilmu
f. Membentuk keluarga yang mencintai ilmu
g. Mebiasakan diri untuk mengunjungi perpustakaan dan took buku
h. Berdo’a selalu kepada Allah agar senantiasa mencintai ilmu dan
diberikan kemampuan untuk mengamalkan ilmu dan juga memohon
tambahnya ilmu dan pemahamannya sebagaimana Allah memberikan
ilmu kepada hambanya yang dikehendaki dan menjadikan ilmu
pengetahuan yang bermanfaat dan barokah.

2.3 Cinta Ibadah


Cintailah ibadah, karena Allah menciptakan manusia dan jin hanyalah untuk
beribadah kepadaNya. Dengan memahami pengertian ibadah bahwa suatu
perbuatan yang dilakukan semata-mata cinta kepada Allah dan untuk memperoleh
ridhoNya baik kegiatan itu mengandung ibadah dengan mengucapkan secara lisan
atau dengan gerakan badan, baik dilakukan secara terang-terangan maupun
tersembunyi dan di dalam malakukan ibdah karena kesadaran beragama yang
mengharuskan manusia beribadah. Baik ibadah khusus yang menguatkan
hubungan manusia dengan Allah seperti melaksanakan kewajiban sholat, puasa,
zakat dan haji manakala mampu, dan ibadah yang bersifat umum yang berkaitan
dengan ibadah terhadap sesamanya dan alam sekitarnya.Berbahagialah orang
yang senantiasa beribadah kepada allah, yakinlah allah akan mencintainya dan
berhak memperoleh ridhoNya.

2.3.1 Langkah-langkah membiasakan diri untuk selalu beribadah antara


lain:

a. Membiasakan diri untuk berdo’a sebelum dan sesudah tidur.


b. Membiasakan diri untuk hidup bersih baik secara dhohir maupun batin dengan
cara selalu berwudhu.
c. Membiasakan diri untuk selalu membaca basmalah sebelum memulai suatu
pekerjaan dan bacaan hamdalah setelah selesai melakukan pekerjaan.
d. Membiasakan diri untuk selalu senyum sebagai pertanda pertemuan penuh
kedamaian dan persahabatan.
e. Membiasakan diri untuk menghormati kepada yang lebih tua dan menyayangi
kepada yang lebih muda.
f. Membiasakan diri untuk selalu jujur terhadap diri dan orang lain.
g. Membiasakan diri untuk bershodaqoh

2.4 Menghormati Guru dan Orang Tua

2.4.1 Menghormati Guru

Menghormati guru merupakan kewajiban seorang murid atau santri terhadap


gurunya karena guru adalah pihak yang berjasa dalam mendidik manusia setelah
masa kanak-kanaknya.Bahkan masa remaja dan masa tua masih berkewajiban
untuk menuntut ilmu baik formal maupun non formal.Dalam islam berkewajiban
menuntut ilmu sepanjang hayat, berarti guru tetap dibutuhkan sepanjang
seseorang mempelajari ilmu pengetahuan dan setelah tidak belajar pada satuan
pendidikan hubungan murid dan guru tetap ada berupa hubungan emosional dan
hubungan keilmuan serta hubungan silsilah keilmuan.Dalam kitab Ta’lim
Muta’allim dijelaskan bagaimana cara menghormati guru,antara lain:
a. Tidak boleh berjalan di depan gurunya
b. Tidak duduk di tempat yang di duduki gurunya
c. Bila di hadapan gurunya tidak boleh memulai pembicaraan kecuali atas
izinnya

Ilmu tidak akan dapat diperoleh secara sempurna kecuali dengan diiringi
sifat tawadhu’ murid terhadap gurunya,karena keridhoan guru terhadap muridnya
akan membantuproses penyebaran ilmu,tawadhu’ murid terhadap guru merupakan
cermin ketinggian sifat mulia si murid.

Ada sebuah pendapat yang menyatakan kalau ingin memajukan sebuah


bangsa,nomor satu, utamakan pendidikan, nomro dua utamakan pendidikan, nomor
tiga hargailah dan muliakanlah guru. Jika di lingkungan pesantren,tidak ada murid
berani melawan guru atau kiyai kareana siapa yang melawan guru ilmunya tidak
akan bermanfa’at,itulah salah satu doktrin dan etika yang senantiasa tumbuh dan
dijaga di lingkungan pesantren, sehingga hubungan guru dan murid
senantiasasantun dan penuh hormat.
Sekalipun bila seorang santri telah tamat kemudian berhasil meraih gelar
professor, Doktor. Begitu memasuki lingkungan pesantren, dia akan kembali
memposisikan diri sebagai ketika ketemu kiyainya. Sekarang ini rasanya sikap
santun dan hormat secara tulus kepada guru semakin menipis di lingkungan
sekolah, padahal berkat jasa guru, manusia menjadi terpelajar.

2.4.2 Menghormati Orang Tua


Birrul walidaini merupakan kebaikan-kebaikan yang dipersembahkan oleh
seorang anak kepada kedua orang tuanya.Dalam surat Al-Isra’ 23-24 di jelaskan
yang artinya sebagai berikut:” Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu
jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu
bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau
kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali
janganlah kamu mmengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah
kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang
mulia.Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh
kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku,kasihilah mereka
keduanya,sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (QS Al
Isra’ 23-24)

2.5 Visioner
Visioner adalah seseorang yang mana dapat melihat jauh kedepan atau
rencana jangka panjang, tanpa adanya batasan dan halangan, dan bisa melakukan
rencananya setelah dapat menarik kesimpulan.
BAB 3

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Dalam 9 budi utama santri terdapat 9 komponen yakni Taqwallah, sopan


santun, jujur, amanah, disiplin, tanggung jawab, Cinta ilmu dan ibadah, menghormati
guru dan orang tua. Dimana yang dimaksud dengan tanggung jawab adalah sesuatu
yang harus kita lakukan agar kita menerima sesuatu yang dinamakan hak. Cinta ilmu,
mencari ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim dan muslimah baik laki-laki
maupun perempuan da mencari ilmu tidak mengenal batas waktu.Kemudian cinta
ibadah, Cintailah ibadah,karena Allah menciptakan manusia dan jin hanyalah untuk
beribadah kepadaNya. Menghormati guru dan orang tua juga merupakan kewajiban
bagi seorang santri (anak) karena kedua orang itulah yang sangat berperan dalam
mendidik atau membesarkan sang anak. Kemudian Visioner adalah seseorang yang
mana dapat melihat jauh kedepan atau rencana jangka panjang, tanpa adanya batasan
dan halangan, dan bisa melakukan rencananya setelah dapat menarik kesimpulan. Jadi
untuk mengaplikasikan atau 9 budi utama santri itu sangat penting, karena itu semua
akan berdampak baik pada kita semua.

1.2 Saran
Sebaiknya semua santri bisa memahami dan mengamalkan 9 budi utama santri,
karena itu merupakan ciri dari orang muslim yang sholeh sholeha. Terutama bagi para
santri, sebagai seorang santri seharusnya bisa memberikan contoh yang baik pada
orang lain. Karena nantinya seorang santri akan menjadi panutan bagi masyarakat
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Aziz Abdul. 2001. Filsafat Pesantren Genggong. Probolinggo: STAI Zainul Hasan
Genggong

Anda mungkin juga menyukai